scholarly journals Perbedaan Penyuluhan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Gambar dengan Video dalam Meningkatkan Perilaku Menyikat Gigi pada Anak Tunarungu di SLB Negeri 1 Kota Jambi

2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 457-462
Author(s):  
Ervon Veriza ◽  
S. Riyadi ◽  
W. Seisaria

Keterbatasan pendengaran pada anak tunarungu mengakibatkan kurangnya informasi yang didapatkan terutama mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Metode pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan penyuluhan kesehatan gigi menggunakan media gambar dengan video dalam meningkatkan perilaku menyikat gigi pada anak tunarungu di SLB Negeri 1 Kota Jambi Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre-Experimental Designs dengan rancangan One-Shot Case Study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu memilih sampel yang mewakili kriteria inklusi sebanyak 22 responden. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor perilaku menyikat gigi anak tunarungu sesudah diberikan penyuluhan dengan media gambar yaitu 9,45 dan rata-rata skor sesudah diberikan penyuluhan dengan media video yaitu 6,36, ada perbedaan yang signifikan antara penyuluhan menggunakan media gambar dan video dalam meningkatkan perilaku menyikat gigi pada anak tunarungu (nilai sig = 0,001). Peneliti menyarankan kepada anak tunarungu untuk mempraktikkan dan menerapkan bagaimana cara menyikat gigi yang benar di kehidupan sehari-hari.

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Muhamad Faisal ◽  
Yayuk Andayani ◽  
Syarifa Wahidah Al-Idrus ◽  
Wildan Wildan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi sains siswa yang dikaji dari penulisan jurnal belajar berbasis literasi sains dan hasil belajar siswa SMAN 2 Mataram serta untuk mengetahui hubungan penulisan jurnal belajar berbasis literasi sains terhadap hasil belajar siswa SMAN 2 Mataram. Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs (nondesigns) jenis One-Shot Case Study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Mataram. Teknik penentuan subjek penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Literasi sains pada penelitian ini berupa literasi sains pada aspek kompetensi sains, yang terdiri dari tiga indikator mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. Instrumen penelitian berupa jurnal belajar berbasis literasi sains dan tes literasi sains yang terdiri atas 13 butir soal pilihan ganda materi minyak bumi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji hubungan sederhana menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketercapaian kemampuan literasi sains pada aspek kompetensi sains siswa sebesar 61% dengan kategori ketercapaian cenderung cukup. Hasil uji hubungan sederhana didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,157. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan kompetensi sains siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Mataram tergolong cukup dan tidak ada hubungan penulisan jurnal belajar berbasis literasi sains terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Mataram. Kata kunci: jurnal belajar berbasis literasi sains, kompetensi sains, hasil belajar.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Aloisius Harso ◽  
Karolus K. Kwure ◽  
Yasinta Embu Ika
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini yakni untuk menganalisis peningkatan kreativitas Sains siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian One Shot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPS Ilebura Lewotobi yang berjumlah 20 orang dan sampel yang diambil sebanyak 20 orang siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut menggunakan purposive sampling. Data yang diperoleh dari sampel penelitian tersebut adalah berupa nilai kreativitas sains pada pokok bahasan tekanan. Uji statistik yang digunakan adalah uji t satu sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas Sains siswa setelah menggunakan model pembelajaran generatif (thitung= 2,577, p > 0,05) Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran generatif mampu meningkatkan Kreativitas  sains siswa di SMP


Author(s):  
Yogi Nugraha

ABSTRACT This study aims to describe the implementation of civic education courses in an effort to foster a sense of nationalism student at the Buana Perjuangan Karawang University. This study used a qualitative approach with the method used is the case study. Research conducted at the Buana Perjuangan Karawang University, with an estimated study time for start of the date October 28, 2017 until August 28, 2018. The target population in this study were students who follow courses of civic education, and sampling using techniques purposive sampling. The results obtained show that nationalism formed through civic education in college can be formed. It is based on a statement cited by respondents stated that the Civic Education is very important to learn in college, it's based on the erosion of a sense of nationalism began to be immediately addressed by studying Civics. Civic education is also learned to go back to the students will be taught by the teacher candidates Pancasila and Civic Education. Increased sense of nationalism in studying Civics is proof that Civic Education is so important to learn. Keywords: Civic Education, Nationalism, Students. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dalam upaya memupuk rasa nasionalisme mahasiswa di Universitas Buana Perjuangan Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada Universitas Buana Perjuangan Karawang, dengan estimasi waktu penelitian selama mulai dari tanggal 28 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018. Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa nasionalisme yang terbentuk melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dapat terbentuk. Hal ini berdasarkan pernyataan yang diutarakan oleh para responden yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting untuk dipelajari di Perguruan Tinggi, hal ini didasarkan pada mulai lunturnya rasa nasionalisme haruslah segera diatasi dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan juga dipelajari untuk kembali dibelajarkan kepada peserta didik nantinya oleh para calon guru Pendidikan Pacasila dan Kewarganegaraan. Meningkatnya rasa nasionalisme dalam mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bukti bahwasanya Pendidikan Kewarganegaraan begitu penting untuk dipelajari. Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Nasionalisme, Mahasiswa.


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Muh Turizal Husein ◽  
Zainal Arif
Keyword(s):  

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perhatian pemerintah dalam pemenuhan hak-hak warga negara yang termaktub dalam UUD 1945 dan Pancasila. Dibutuhkan suatu kebijakan yang dapat meningkatkan hak atas kepastian hukum, pengakuan, jaminan, dan keadilan bagi masyarakat terutama bagi kaum perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus (case study) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini melakukan studi kasus di Provinsi Banten untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang masalah kekerasan terhadap kaum perempuan dalam persfektif Pendidikan Islam  dan sekaligus mencarikan solusi mengatasinya. Penetapan informan sebagai sumber data menggunakan teknik purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan  dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia terus meningkat dan semakin kompleks. Dengan jumlah korban setiap tahun mencapai ratusan ribu orang. Data tersebut, bila dikaitkan dalam kurun waktu 12 tahun, meningkat sebanyak 792% atau hampir 800% (2) Untuk Provinsi Banten permohonan perlindungan korban berbagai kasus yang dimintakan pada LPSK masih tergolong kecil, seperti data pada tahun 2018 hanya 83 permohonan.dalam pesfektif Agama Islam memberikan perlindungan terhadap perempuan dalam banyak aspek. Dengan demikian, sangat tragis jika teks-teks normative dalam Islam dipahami sebagaimana adanya atau secara tekstual semata, sehingga agama Islam memiliki kesan tidak manusiawi dan 


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Tanti Hendrayani ◽  
Yoyon Sutresna ◽  
Adun Rusyana

an Model Discovery Learning dengan Metode Synergetic Teaching terhadap hasil belajar kognitif siswa yang dilakukan secara online. Metode penelitian yang dilakukan adalah Pre-experimental designs dengan One group pretest posttest design. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA 3 dengan teknik purposive sampling. Rerata skor pretest yaitu 34,71. Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dengan metode Synergetic Teaching diperoleh rerata skor posttest 82,06. Kelas X IPA 3, dilihat dari hasil uji normalitas data dan data tersebut berdistribusi normal dengan hasil 5,307,dilakukan dengan menggunakan Uji Hipotesis (Uji Z) dengan menentukan nilai


2019 ◽  
Vol IV (I) ◽  
pp. 108-119
Author(s):  
Mujib Ur Rahman ◽  
Muhammad Faizan Malik ◽  
Wisal Ahmad

The paper examined the impact of relational capitals on community economic development. For this purpose, the handloom business community was taken as a case study from Peshawar Valley. Data was collected through purposive sampling from169 handlooms firms. The results concluded that the impact of relational capital is significant, and the relationship is positive. This study hereby suggests that government and policymakers should invest in making ties and a strong network of firms within and outside of the community; hence with high investment in making strong social-relational capital can develop the entire entrepreneurial communities.


2020 ◽  
Vol 6 (7) ◽  
pp. 1450
Author(s):  
Dias Rizqi Wardani ◽  
Siti Inayatul Faizah

Muzara’ah is the contract between farm workers and farm owners in which, cost of cultivations, seeds, and fertilizers are provided by the farm owners, meanwhile the farm workers have responsibility in giving their best efforts on cultivating the farmland. Later then, the harvest will be shared according to the contract that has been agreed. The purpose of this research is to describe farmer’s welfare in the village of Sodo after implementing Muzara’ah Contract with the Maqashid Sharia approach. This research approach is qualitative descriptive and uses case study as its strategy. Informants in this research are administrator from Krido Tani Farmers Association, The farm workers, and the farm owners. These informants determined by using purposive sampling technique. The data collection techniques are carried out through interview and direct observation. According to the research, it was shown that agricultural cooperation with Muzara’ah Contract has a role in improving farm workers’ welfare, viewed from the indicators of Maqasid Sharia.Keywords : Muzara’ah, Welfare, Farmer, Agricultural Cooperation


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Patric Barces ◽  
Fabiana Mentari Putri Wijaya
Keyword(s):  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon petani terhadap pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk bokashi menggunakan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) daun gamal dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan respon petani. Desain pengkajian yang digunakan yaitu one shoot case study. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung, data meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan deskriptif untuk mengetahui tingkat respon petani. Analisis statistik menggunakan korelasi rank spearman untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan respon petani. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa untuk aspek pengetahuan jumlah nilai rata-rata 35,4 (tahu), aspek sikap nilai rata-rata 25,5 (setuju), aspek keterampilan nilai rata-rata 6,6 (Cukup terampil). Nilai respon yaitu 67,6 termasuk pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis statistik Hubungan antara umur dengan respon petani adalah (-.549**) dan sangat signifikan 0,001, (P<0.001), sedangkan hubungan antara tingkat pendidikan dengan respon petani adalah (0,374*) dan signifikan 0,035 (P<0.05), Pengalaman beternak dengan respon petani adalah (0,037) dan tidak signifikan 0,841 (P>0,05) hal ini menunjukan  bahwa pengalaman beternak dengan respon petani tidak memiliki hubungan, Jumlah kepemilikan ternak dengan respon petani adalah (-0,150) dan tidak signifikan 0.414 (P>0.05) hal ini menunjukan bahwa jumlah kepemilikan ternak dengan respon petani tidak memiliki hubungan.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 102-110
Author(s):  
Yulia Santi ◽  
Sutrisno Anggoro ◽  
Suryanti Suryanti

ABSTRAKPerikanan  tangkap  di  kawasan  Taman  Nasional  Karimunjawa  dikelola  oleh  lebih  dari  satu  instansipengelola.  Setiap  instansi  diduga  mempunyai  peran  masing-  masing  sesuai  tupoksinya.  Saat  ini  belum diketahui secara nyata instansi apa saja yang mengelola beserta perannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi instansi pengelola yang berperan dalam pengelolaan perikanan tangkap di kawasan TNKJ, persepsi,  aspirasi  dan  partisipasi  nelayan  terhadap  pengelolaan  perikanan  tangkap  serta  bagaimana  strategi pengelola  dalam  pengawasan  perikanan  tangkap.  Metode  penelitian  ini  adalah  studi  kasus  dengan  analisis deskriptif, dimana pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Penentuan responden menggunakan metode purposive sampling, responden terdiri dari nelayan dan instansi pengelola. Hasil penelitian menunjukan bahwa  instansi yang  mengelola  perikanan tangkap adalah Unit  Pelaksana  Teknis   Pelabuhan Perikanan Pantai Karimunjawa, Balai Taman Nasional Karimunjawa, Dinas Perikanan, Polisi Air   dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dan Satuan Kerja Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan   Perikanan. Pembagian peran masing- masing instansi pengelola sudah sesuai dengan bidang masing-masing  serta tidak terjadi tumpang tindih kewenangan. Sinkronisasi dan koordinasi sudah dilakukan, hal ini terbukti   dengan  adanya  Nota  Kesepakatan Bersama. Sebanyak 80% nelayan setuju dengan peraturan yang diterapkan. Partisipasi nelayan terhadap sosialisasi dan pelatihan rendah yaitu 35% dan 19%. Strategi pengelola dalam pengawasan perikanan tangkap adalah dengan membentuk dan memberdayakan Pengawas   Perikanan  dan  Kelompok  Masyarakat  Pengawas  secara  sinergi. Strategi untuk  meningkatkan partisipasi  nelayan  dalam  sosialisasi  dan  pelatihan  adalah  dengan  memberikan penyadaran  motivasi dan  apresiasi berupa penghargaan dan pendampingan. ABSTRACTCapture   fisheries   in Karimunjawa National   Park   are   managed by   more   than one   management institutions.  Each  institution  is  assumed  to  have  their  respective  roles  according  to  their  basic  tasks  andfunctions. It is not yet known exactly what institutions are managing along with their roles. The purposes of  this study  were to know what institutions  were involved  in the management of capture fisheries in TNKJ  areas, perceptions, aspirations and participation of fishermen on the management of capture fisheries and  how the management strategy in the supervision of capture fisheries. This research method was case study with descriptive analysis, where data collected by interview and literature study. Determination of  respondents used purposive sampling method, respondents consist of fishermen and manager institution. The results showed that the institutions that managed capture fisheries were Technical Implementation Unit  Karimunjawa Fishery Port, Karimunjawa National Park Office, Fisheries Official, Water Police and Indonesian National Army – Navy and Work Unit of Supervision of Marine and Fisheries Resources. The  division of roles of each institution agency was in accordance with their respective fields and there was no  overlapping authority. Synchronization and coordination had been done, it was proved by the Memorandum of Understanding (MoU). As many as 80% of fishermen agree with the regulations applied. The  participations of fishermen on socialization and training were low at 35% and 19%. The management strategies in the supervision of capture fisheries were by establishing and empowering Fisheries Supervisor  and a group of supervisor community (PokMasWas). The strategies to increase the participation of fishermen in socialization and training were by giving awareness of motivation and appreciation in the form  of recognition and assistance.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document