scholarly journals The Implementation of Problem Based Learning Model in Improving Cooperation and Learning Outcomes in Physical Education

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
D Dupri ◽  
Oki Candra ◽  
Alfi Candra ◽  
Desi Alif Suryani

The decline in the culture of cooperation has an impact on the decrease of the student learning outcomes. The purpose of this study was to see the increase of critical thinking skill and cooperation in Physical Education and Health students through Problem Based Learning Model in Physical Education learning. The method used in this study was experimental method with the Randomize Pre-test and Post-test Control Group Design. The sampling technique in this study was cluster random sampling. The samples of this study were divided into two classes, namely experimental group and control group. The instrument used to measure cooperation was a questionnaire, while learning outcomes were measured by tests. The analysis of this study used SPSS 22 with t-test. This study concludes that the Problem Base Learning model is able to improve the cooperation among the students and also significantly improves learning outcomes. AbstrakMenurunnya budaya kerjasama yang juga berdampak kepada penurunan hasil belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan keterampilan berpikir kritis dan Kerjasama mahasiswa Penjaskesrek melalui model Problem Base Learning pada pembelajaran  pendidikan  jasmani.  Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah metode  eksperimen  dengan  Desain  dalam  penelitian  ini  adalah  Randomize  Pretest  and Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini di ambil secara Cluster Random Sampling, maka sampel pada penlitian ini menjadi dua kelas yaitu kelompok eksperimen kelas 6F dan kelas 6E menjadi kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kerjasama dengan menggunakan anket dan hasil belajar dengan tes. Analisis penelitian ini menggunakan SPSS 22 dengan uji t. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model Problem Base Learning   mampu meningkatkan kemampuan kerjasama pada mahasiswa dan juga meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan.

Author(s):  
I Luh Via Vanellia Dharma ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 304 orang yang tersebar ke dalam 11 kelas. Sampel penelitian berjumlah 50 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu siswa kelas VIIB 3 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model PBL dan siswa kelas VIIB 4 sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan model kooperatif tipe STAD. Objek penelitian adalah keterampilan berpikir kritis siswa. Data keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dengan metode tes dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis ANAKOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukan keterampilan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model PBL lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut sebesar 73,73 dan 68,93.


2016 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Taufik Mawardi Sinaga ◽  
Rahmatsyah .

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model  problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan T.P. 2015/2016.Populasi dalam penelitian ini adalah  siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII-4 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII-1 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Instrumen bentuk tes essay jumlah soal 10 item. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda diperoleh bahwa ada pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan.   Kata Kunci: Problem Based Learning, hasil belajar, cahaya  


Author(s):  
N L. Eka Sumiantari ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model problem based learning (PBL) dengan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD) terhadap kemampuan pemecahan masalah IPA siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 126 siswa. Sampel penelitian berjumlah 50 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII B sebagai kelas eksperimen diterapkan model PBL dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol diterapkan model kooperatif tipe STAD. Objek penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah IPA siswa. Data penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode tes uraian dan dianalisis menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model PBL memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik dari model kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukkan oleh skor rata-rata posttest kelompok yang dibelajarkan dengan model PBL yaitu sebesar 74,50 yang tergolong pada kategori cukup sedangkan kelompok yang dibelajarkan dengan model STAD yaitu sebesar 45,94 yang tergolong pada kategori sangat rendah.


2013 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Nurbaiti Rindang Utami ◽  
Yayuk Andayani ◽  
Muntari Muntari

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling karena anggota populasi sudah homogen berdasarkan data nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI IPA. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Post test digunakan sebagai instrumen utama penelitian, selain itu portofolio juga digunakan sebagai instrumen kedua penelitian ini. Hasil uji beda (uji-t) post test dengan taraf signifikan 5% menunjukkan thitung (4,105) > ttabel (2,000) sehingga H0 ditolak. Uji-t dilakukan juga pada hasil portofolio yang menunjukkan thitung (2,89) > ttabel (2,000). Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model konvensional terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014.Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, prestasi belajar kimia Abstract: The objective of the research was to know the effect of Project-Based Learning towards the student’s chemistry learning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year. This research used a quasi-experimental research design with the design of post-test only control group design. Sampling was done by cluster random sampling technique because members of populations have homogeneous based on data value semester exams of class XI science students. Class XI IPA 1 as experimental group was threated by project-based learning model and class XI IPA 3 as control group was threated by conventional learning models. Post test is used as an basic instrument. In addition, the portofolio is as a second instrument of this research.. The results of post-test hypothesis test using a different test (t-test) with a significance level of 5% showed tacc (4.105)> ttable (2.000) so that H0 is rejected. Hypothesis testing is also performed on the results of portfolio show tacc (2.89)> ttable (2.000). Based on these results, we can conclude that project-based learning model provides give a better effect than the conventional models of the student’s chemistrylearning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year.Keywords:     project-based learning model, the students’s chemistry achievement learning


2015 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
Author(s):  
Yenni Dwi Aprilita Sagala ◽  
Usler Simarmata

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning terhadap hasil belajar dan akivitas siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain nonequivalent control group design dan dilakukan di SMA Negeri 1 Stabat tahun pelajaran 2014/2015. Sampel dipilih secara cluster random sampling, kelas X MIA-2 menggunakan model konvensional dan kelas X MIA-3 menggunakan model problem based learning. Hasil uji hipotesis adalah terdapat pengaruh model problem based terhadap hasil belajar fisika siswa. Hasil aktivitas siswa yang menggunakan model problem based learning termasuk kategori aktif.   Kata Kunci : model problem based learning, hasil belajar, aktivitas.


2017 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Santi Palodang ◽  
Alimin Alimin ◽  
Halimah Husain

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh positif pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap   hasil belajar siswa kelas XI MIA SMA Frater Makassar (studi pada materi pokok Hidrolisis Garam). Desain penelitian adalah “Pretest-Posttest Control Group Design”. Variabel dalam penelitian ini  adalah model pembelajaran dan hasil belajar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif Jigsaw dan pembelajaran langsung, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Frater Makassar yang terdiri dari 3 kelas.  Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI MIA3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA1sebagai kelas control dengan teknik pengambilan sampel melalui random sampling. Jumlah siswa masing-masing kelas adalah 25 siswa pada kelas XI MIA3  dan 23 siswa pada kelas XI MIA1. Pengambilan data hasil belajar dilakukan dengan pemberian pretest dan posttest yang selanjutnya dikonversi ke skor N-Gain. Data hasil belajar yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen 78,20 dan kelas kontrol 67,379 dengan standar deviasi berturut-turut adalah 7,511dan 10,70. Ketuntasan kelas sebesar 76% dan 30,34%. Hasil analisis inferensial dengan menggunakan uji-t diperoleh bahwa nilai thitung= > ttabel=1,6775. Oleh karena,  thitung > ttabel ,berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model  pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIA SMA Frater Makasssar pada materi pokok hidrolisis garam.Kata kunci: Jigsaw,  Hasil belajar, Hidrolisis garam ABSTRACTThis study was a quasi-eksperimental research which aim to determine the existence positive effect on the cooperative learning model Jigsaw types to the learning outcomes of students of class XI MIA Senior High School Frater Makassar (studies on the subject matter of Salt Hydrolysis). The study design was “ pretest-postest control group design”. Variables in this study are learning models and learning outcomes.The independent variable in this study is that learning learning model Jigsaw type and direct learning and the dependent variable is students learning outcomes of class XI MIA Senior High School Frater Makassar. The population in this study was class XI MIA of Senior High School Frater Makassar where consist  of 3 classes. The sample in this study consists of two classes  while the sample is class XI MIA3 as experimental class and class XI MIA1as the control class which removal technique by random sampling. The numbers of students in each class are 25 students in class XI MIA3 and 23 students in the class XI MIA­­1­. Data retrievals of learning outcomes were achieved by administering pretest and posttest furthermore converted to a score N-Gain. Learning outcomes data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics. The analysis were showed the average value of the experimental class was 78,20 and control class was 67,379 with a standard deviation are respectively were 7,511 and 10,708  and the grade of completencess were 76% and 30,34%. The result of inferential analysis using t-test showed that tcount > ttabel=1,6775. Therefore, tcount> ttabel, it means that H0 was rejected or H1 was accepted. It can be concluded that the cooperative learning model Jigsaw type was positive effect on students learning outcomes of class XI MIA Senior High School Frater Makassar  the subjet matter of salt hydrolysis..Keywords: Jigsaw, Learning outcomes, Salt Hydrolysis


Author(s):  
Ernis Kristiana Dewi ◽  
Putri Yulia

Abstrak. Rendahnya hasil belajar siswa mungkin dipengaruhi oleh pemilihan dan penggunaan model yang kurang tepat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model Team Assisted Individualization (TAI) dan efektivitas model Problem Based Intruction (PBI) terhadap hasil  belajar matematika siswa. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling berjumlah 2 kelas, dengan rincian kelas VIII E untuk kelas eksperimen 1 dan kelas VIII F untuk kelas eksperimen 2. Instrumen penelitiannya tes hasil belajar matematika siswa, yang telah diuji validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian  bahwa: (1) Model pembelajaran TAI efektif terhadap hasil belajar siswa. (2) Model pembelajaran PBI efektif terhadap hasil belajar siswa. (3) Terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran TAI dan model pembelajaran PBI terhadap hasil belajar siswa dengan diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,023 < 0,05 maka H0 ditolak dan  diterima maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran TAI dan PBI.


2020 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
Yusriana Soejana ◽  
Muhammad Anwar ◽  
Sudding Sudding

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh media pembelajaran e-modul berbasis flipbook pada model problem based learning terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XII MIPA SMA Negeri 1 Wajo pada materi pokok sifat koligatif larutan. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIPA SMA Negeri 1 Wajo yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XII MIPA 1 yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran e-modul berbasis flipbook pada model problem based learning dan sebagai kelas kontrol yaitu kelas XII MIPA 6 dibelajarkan menggunakan model problem based learning. Data motivasi belajar peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, sehingga dilakukan uji-t dengan α= 0,05 dan dk= 52, diperoleh thitung > ttabel (3,303>1,674). Perhitungan hasil belajar dari kelas eksperimen tidak terdistribusi normal dan kelas kontrol terdistribusi normal, serta kedua kelas berasal dari populasi yang homogen sehingga uji hipotesis yang digunakan yaitu uji statistik non-parametrik, Mann-Whitney dengan α= 0,05 diperoleh Zhitung > Ztabel (8,66 > 1,64). Terdapat pengaruh media pembelajaran e-modul berbasis flipbook pada model problem based learning terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XII MIPA SMA Negeri 1 Wajo pada materi pokok sifat koligatif larutan. Kata kunci: PBL dan e-modul berbasis flipbook ABSTRACT This research was quasi experiment research that aimed to know the effect of using e-modul based on flipbook media in problem based learning model toward students motivations and learning outcomes in class XII MIPA SMA Negeri 1 Wajo on subject matter of colligative properties solution. Research design was posttest only control group design. Population was students in class XII MIPA SMA Negeri 1 Wajo that consist of six classes. Sample was taken randomly. Experiment class was XII MIPA 1 that learned e-modul based on flipbook media in problem based learning model and control class was XII MIPA 6 that learned problem based learning model without e-modul based on flipbook media. Motivation data in experiment class and control class was normally distributed and it has homogen varians so test-t with ∝=0.05 dan dk=52 was done with tcalculated > ttable (3,303>1,647). For the learning outcome data in experiment and control class was not normally distributed while in control class was normally distributed and it has homogen varians so, parametric test by Man-Withney with ∝=0.05, was done with zcalculated > ztable (8,66>1,64). It can be concluded that there is an effect of e-modul based flipbook on media in problem based learning model toward students motivations and learning outcomes in class XII MIPA SMA Negeri 1 Wajo on subject matter of colligative properties solution. Keywords: PBL and e-modul based on flipbook


2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 241-246
Author(s):  
Iswatun Khasanah

Tujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran group investigation berbantuan media audiovisual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Rembang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian yang digunakan ialah eksperimen dan desain nonequivalent control group design. Teknik sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, dengan sampel sebanyak 61 siswa. Pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung 3.481, sedangkan ttabel 2,485. thitung lebih besar dari ttabel (3.481 ˃ 2,485) yang berarti model pembelajaran group investigation berbantuan media audiovisual lebih efektif terhadap hasil belajar IPA. Hasil uji n-gain kelas eksperimen lebih tinggi yaitu nilai n-gain kelas kontrol adalah 0,25 dalam kriteria rendah sedangkan nilai n-gain kelas eksperimen adalah 0,36 dalam kriteria sedang. Pengamatan aktivitas siswa dengan lembar observasi menunjukkan rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 74% dibandingkan kelas kontrol yaitu 65%. Simpulan penelitian ini yaitu model pembelajaran group investigation berbantuan media audiovisual efektif digunakan pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Rembang. The aimed to test the effectiveness of the group investigation learning model assisted by audiovisual media on the science learning outcomes of fourth-grade students of Elementary School of Gugus Ki Hajar Dewantara Rembang. This research used quantitative methods. The type of research used experimental and non-equivalent control group design. The sampling technique was cluster random sampling, with a sample of 61 students. The data collection of this research used tests and documentation. The hypothesis test results showed that the value of the t-count was 3.481, while the t-table was 2.485. t-count was greater than t-table (3.481 ˃ 2.485) which means that the group investigation learning model assisted by audiovisual media was more effective in science learning outcomes. The results of the n-gain test for the experimental class were higher, the n-gain value for the control class was 0.25 in the low criteria, while the n-gain value for the experimental class was 0.36 in the moderate criteria. The observation of student activity with the observation sheet showed that the average student activity in the experimental class was higher, namely 74% compared to the control class, which is 65%. This study concluded that the group investigation learning model assisted by audiovisual media was effective in teaching science for fourth-grade students of Elementary School of Gugus Ki Hajar Dewantara Rembang.  


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 203-214
Author(s):  
Sultoni Arif Khaerudin ◽  
Diah Nugraheni ◽  
Dwi Septiana Sari

Abstrak Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran. Pemanfaatan media berbasis Adobe Flash dapat dijadikan alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media berbasis Adobe Flash terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Tata Surya. Penelitian ini merupakan quasi-experiment yang menggunakan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas VII SMPN 2 Kaliwungu, Semarang yaitu kelas VII B sebagai kelas kontrol dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney diperoleh hasil nilai p sebesar 0,00, artinya nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi tata surya.   Abstract One of the factors that can affect learning outcomes is learning media. The Adobe Flash-based media can be used as an alternative to foster student learning motivation, so that it affects learning outcomes. The purpose of this study was to see the effect of Adobe Flash-based media on students' problem abilities in the material of the solar system. This quasi-experiment used a pretest-posttest control group design. Sampling was carried out by cluster random sampling which consisted of two classes, namely class VII B as the control class and class VII C as the experimental class. The research instrument used a problem ability test. The data analysis technique used the Mann-Whitney test. Based on the results of the Mann-Whitney test, the p value was 0.00, meaning that the p value was <0.05. This shows that there is a significant difference between the control class and the experimental class. Therefore, it can be seen that adobe flash-based media affects the management of student problems in the material of the solar system.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document