scholarly journals PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2013 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Nurbaiti Rindang Utami ◽  
Yayuk Andayani ◽  
Muntari Muntari

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling karena anggota populasi sudah homogen berdasarkan data nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI IPA. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Post test digunakan sebagai instrumen utama penelitian, selain itu portofolio juga digunakan sebagai instrumen kedua penelitian ini. Hasil uji beda (uji-t) post test dengan taraf signifikan 5% menunjukkan thitung (4,105) > ttabel (2,000) sehingga H0 ditolak. Uji-t dilakukan juga pada hasil portofolio yang menunjukkan thitung (2,89) > ttabel (2,000). Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model konvensional terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014.Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, prestasi belajar kimia Abstract: The objective of the research was to know the effect of Project-Based Learning towards the student’s chemistry learning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year. This research used a quasi-experimental research design with the design of post-test only control group design. Sampling was done by cluster random sampling technique because members of populations have homogeneous based on data value semester exams of class XI science students. Class XI IPA 1 as experimental group was threated by project-based learning model and class XI IPA 3 as control group was threated by conventional learning models. Post test is used as an basic instrument. In addition, the portofolio is as a second instrument of this research.. The results of post-test hypothesis test using a different test (t-test) with a significance level of 5% showed tacc (4.105)> ttable (2.000) so that H0 is rejected. Hypothesis testing is also performed on the results of portfolio show tacc (2.89)> ttable (2.000). Based on these results, we can conclude that project-based learning model provides give a better effect than the conventional models of the student’s chemistrylearning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year.Keywords:     project-based learning model, the students’s chemistry achievement learning

2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 1525-1531
Author(s):  
Riska Putri Taupik ◽  
Yanti Fitria

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Penelitian kauntitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dengan bentuk quasy eksperiment design. Desain riset yang digunakan adalah The Non equivalent Control Group Design. Populasi riset ini adalah 5 SD dalam Gugus II Koto Salak yang kemudian diambil sampel dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SDN 02 Koto Salak kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas control yang masing-masing terdiri atas 19 orang. Teknik analisis data dalam riset ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji-t untuk pengujian hipotesis. Rata-rata pre-test untuk kelompok eksperimen adalah 49,842 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning diperoleh post-test 82,631. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 53,21 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatankonvensional 71,105. Setelah dilakukan uji- t diperoleh thitung = 3,8421 dan ttabel = 2,028 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,8421 > ttabel = 2,028 maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan model Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar dalam model pembelajaran tema Lingkungan Sehat.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 243
Author(s):  
Made Dwi Savitri ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

<p class="JRPMAbstrakTitle">Abstrak</p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep  dan disposisi matematika siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan post-test only control group design pada populasi yang terdiri 132 siswa kelas VIII SMP Taman Pendidikan 45 Denpasar yang tersebar dalam 4 kelas. Penarikan sampel menggunakan cluster random sampling  dan ditetapkan kelas VIIIA dan VIIIC sebagai sampel penelitian. Data  penelitian berupa data pemahaman konsep dan disposisi matematika dikumpulkan masing-masing dengan tes uraian dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan Uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukan bahwa  nilai F dari uji wilks lambda sama dengan 5,656, dengan nilai signifikansi 0,023. Jika nilai signifikansi 0,023 dibandingkan dengan alpha 0,05, maka nilai tersebut jauh lebih kecil, sehingga dapat diputuskan Ho ditolak. Oleh karena itu, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa Pendekatan MEAs berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematika siswa.


Author(s):  
Hani Cahyati ◽  
Abdul Muin ◽  
Eva Musyrifah

Teknik SCAMPER awalnya banyak digunakan di ruang lingkup perusahaan untuk menciptakan produk-produk baru. Seiring dengan perkembangan zaman, teknik SCAMPER kini digunakan sebagai teknik pelatihan berpikir kreatif di berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas teknik SCAMPER dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam matematika. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP di Tangerang Selatan pada siswa kelas IX tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan randomized post-test only control group design. Sampel penelitian yang digunakan terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes berupa soal uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis yang meliputi indikator: 1) fluency, 2) flexibility, dan 3) originality. Analisis data didasarkan pada perbedaan dua proporsi yaitu proporsi ketuntasan belajar siswa yang diuji dengan Chi-Square Test pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik SCAMPER efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Selain itu, teknik SCAMPER juga lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru tentang penggunaan teknik SCAMPER sebagai teknik pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Kata kunci: Teknik SCAMPER, fluency, flexibility, originality. ABSTRACT The SCAMPER technique was originally widely used in the company's scope to create new products. But now SCAMPER technique is used as a creative thinking training in various fields. This study aims to analyze the effectiveness of SCAMPER techniques in developing mathematics creative thinking skills. This research was conducted to IX grade junior high school students in South Tangerang in 2017/2018 academic year. The research uses quasi experiment with randomized post-test only control group design. The samples were 30 students of experimental class and 30 students of control class which were selected randomly by cluster random sampling technique. The research instrument used was a test of a description to measure the ability of mathematical creative thinking which assesses 3 indicators. They are 1) fluency, 2) flexibility, and 3) originality. The research wants to know about two mastery learning proportions difference tested with Chi-Square Test at 5% significance level. The results are SCAMPER technique is effective in developing students' mathematical creative thinking ability. In addition, SCAMPER technique is more effective than conventional learning. This research can be used by teachers as an effective learning techniques in developing the ability of mathematical creative thinking. Key words: SCAMPER technique, fluency, flexibility, originality.


2016 ◽  
Vol 49 (2) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
I Wayan Sadra

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.


Author(s):  
Wahyu Restu Aji . ◽  
Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom., M . ◽  
Dr. Ketut Agustini, S.Si, M.Si. .

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan E-Modul mata pelajaran Video Editing berbasis model pembelajaran Project Based Learning terhadap hasil belajar siswa kelas XI Multimedia di SMK TI Bali Global Singaraja, (2) Untuk mengetahui respon siswa kelas XI Multimedia di SMK TI Bali Global Singaraja terhadap pengaruh penerapan E-Modul mata pelajaran Video Editing berbasis model pembelajaran Project Based Learning. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes pilihan ganda untuk mengukur ranah kognitif. Data hasil belajar dianalisis melalui uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas dengan hasil 2 kelompok berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan uji hipotesis yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan E-Modul mata pelajaran Video Editing berbasis model pembelajaran Project Based Learning terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan untuk respon menggunakan metode angket. Hasil analisis angket E-Modul mata pelajaran Video Editing berbasis model pembelajaran Project Based Learning diketahui 67% respon sangat positif, 33% respon positif. Kata Kunci : E-Modul, Project Based Learning, hasil belajar, dan respon siswa The objectives of this study is to find out (1) the effect of applying e-model on video editing lesson based Project Based Learning method on XI grade of Multimedia at SMK TI Global Singaraja. (2) The students' respondent on the XI grade of Multimedia at SMK TI Global Singaraja toward the affect of e-model video editing lesson based project based learning method. This study is quasi experimental with used Post Test Only Control Group Design. Data collection was done using Objective Test Method to measure the cognitive domain. The result of the data was analyzed through prerequisite test which is normality and homogeneity test with the result 2 groups normally distributed and homogeneous, continued with hypothesis test which means there was a significant effect between using e-model video editing lesson based Project Based Learning model towards the students' learning result. While for the respondent was using questionnaire method. The analysis result of e-modul video editing lesson based Project Based Learning model questionnaire is known 67% on very positive response, 33% on positive response. keyword : E-Module, Project Based Learning, learning outcomes, students’ respond


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-27
Author(s):  
I Wayan Widiana ◽  
I Made Suarjana

This study was aimed at determining the differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who are taught with project-based trying learning activities and groups of students who are taught with conventional learning activities. This research is a quasi-experimental study with a post-test only control group design. The population of this study was the fifth-grade students of the 2016/2017 academic year in the Curriculum 2013 Elementary School in Buleleng Regency, which amounted to 326 students. The samples were taken by cluster random sampling which amounted to 60 students. The data collected in this study were the results of the dimensions of cognitive processes by using 20 multiple-choice tests and 5 item essays on the ecosystem theme. The hypothesis was tested using inferential t-test statistics. The results show that there are significant differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who were taught with project-based trying activities and groups of students who were taught using conventional learning activities. The optimizing project-based trying activities has a positive effect on the dimensions of students' cognitive processes.PENGOPTIMALAN AKTIVITAS MENCOBA DENGAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD rintisan Kurikulum 2013 Kabupaten Buleleng yang berjumlah 326 orang. Sampel diambil dengan cara cluster?random sampling yang berjumlah 60 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil dimensi proses kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir dan esai 5 butir soal pada tema ekosistem. Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik inferensial t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional Pengoptimalan aktivitas mencoba berbasis proyek berpengaruh positif terhadap dimensi proses kognitif siswa.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Ajeng Ayuningtyas ◽  
Supardi Supardi ◽  
Tri Hartini

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Brebes, maka diperlukan upaya untuk meningkatakan motivasi belajar menggunakan metode bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Brebes sesudah diberi treatment layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain yang dipakai yaitu true eksperimental design dengan bentuk pretest-posttest control group design. Penelitian ini teknik pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sebanyak 20. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test, treatment, post-test. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 12,715 dengan ttabel yaitu 2,101. Hal tersebut menunjukan bahwa thitung = 12,715 >ttabel= 2,101, maka dapat disimpulkan bahwa �ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Brebes.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 98
Author(s):  
Pt. Anggreni Astawa ◽  
I Md. Tegeh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media PowerPoint dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas III SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan non equivalent post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD di Gugus VIII Kecamatan Mengwi yang berjumlah 235 orang siswa. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas III B di SD No. 3 Mengwi yang berjumlah 33 orang siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas III di SD No. 1 Mengwi yang berjumlah 33 orang siswa sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan intrumen tes berupa soal pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t. Rata-rata skor siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor siswa kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media PowerPoint dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media PowerPoint berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Gugus VIII Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2017/2018


Author(s):  
Nora Mawinda ◽  
Zulkifli Naansah ◽  
Hanesman Hanesman

The problem in this study is the low learning outcomes achieved by students on the subjects of Basic Electrical and Electronics which is below the minimum completeness criteria (KKM) set a school that is 75 This is presumably because they are learning is often used during the learning model is applied directly proven yet effective. The purpose of this research is to reveal how much influence the Jigsaw cooperative learning model to study the results of class X students on subjects TAV Basic Electricity and Electronics. This research is an experimental study with a draft Post-test only control group design. The sample were students of class X TAV at SMK 1 Padang Academic Year 2014 / 2015. Class experiment is treated using Jigsaw Cooperative Learning Model and the control group is a class that uses the direct teaching model. The data is taken from the test results in the form of learning about the objective as many as 31 items. Data were analyzed manually to test for normality, homogeneity testing, and hypothesis testing. The result of the calculation hypothesis at significance level α = 0.05 was found that t count> t table is 3.35> 1.670. The results of these tests give an interpretation that H0 is rejected and H1 is accepted, this means that on average significantly experimental class learning outcomes greater than the average control class learning outcomes.  Key words :   Models of Learning, Jigsaw, Learning Direct, Post-test only control group design, Learning outcomes, Experimental, and Control.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document