scholarly journals Pengaruh Media Berbasis Adobe Flash terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi Tata Surya

2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 203-214
Author(s):  
Sultoni Arif Khaerudin ◽  
Diah Nugraheni ◽  
Dwi Septiana Sari

Abstrak Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran. Pemanfaatan media berbasis Adobe Flash dapat dijadikan alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media berbasis Adobe Flash terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Tata Surya. Penelitian ini merupakan quasi-experiment yang menggunakan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas VII SMPN 2 Kaliwungu, Semarang yaitu kelas VII B sebagai kelas kontrol dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney diperoleh hasil nilai p sebesar 0,00, artinya nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi tata surya.   Abstract One of the factors that can affect learning outcomes is learning media. The Adobe Flash-based media can be used as an alternative to foster student learning motivation, so that it affects learning outcomes. The purpose of this study was to see the effect of Adobe Flash-based media on students' problem abilities in the material of the solar system. This quasi-experiment used a pretest-posttest control group design. Sampling was carried out by cluster random sampling which consisted of two classes, namely class VII B as the control class and class VII C as the experimental class. The research instrument used a problem ability test. The data analysis technique used the Mann-Whitney test. Based on the results of the Mann-Whitney test, the p value was 0.00, meaning that the p value was <0.05. This shows that there is a significant difference between the control class and the experimental class. Therefore, it can be seen that adobe flash-based media affects the management of student problems in the material of the solar system.

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
D Dupri ◽  
Oki Candra ◽  
Alfi Candra ◽  
Desi Alif Suryani

The decline in the culture of cooperation has an impact on the decrease of the student learning outcomes. The purpose of this study was to see the increase of critical thinking skill and cooperation in Physical Education and Health students through Problem Based Learning Model in Physical Education learning. The method used in this study was experimental method with the Randomize Pre-test and Post-test Control Group Design. The sampling technique in this study was cluster random sampling. The samples of this study were divided into two classes, namely experimental group and control group. The instrument used to measure cooperation was a questionnaire, while learning outcomes were measured by tests. The analysis of this study used SPSS 22 with t-test. This study concludes that the Problem Base Learning model is able to improve the cooperation among the students and also significantly improves learning outcomes. AbstrakMenurunnya budaya kerjasama yang juga berdampak kepada penurunan hasil belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan keterampilan berpikir kritis dan Kerjasama mahasiswa Penjaskesrek melalui model Problem Base Learning pada pembelajaran  pendidikan  jasmani.  Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah metode  eksperimen  dengan  Desain  dalam  penelitian  ini  adalah  Randomize  Pretest  and Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini di ambil secara Cluster Random Sampling, maka sampel pada penlitian ini menjadi dua kelas yaitu kelompok eksperimen kelas 6F dan kelas 6E menjadi kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kerjasama dengan menggunakan anket dan hasil belajar dengan tes. Analisis penelitian ini menggunakan SPSS 22 dengan uji t. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model Problem Base Learning   mampu meningkatkan kemampuan kerjasama pada mahasiswa dan juga meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Ade Emelan T Melani ◽  
I Made Candiasa ◽  
I Gst Nyoman Yudi Hartawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Pair Check terhadap kemampuan numerik siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3Gianyar tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 383 orang siswa dan tersebar dalam 10 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling setelah dilakukan uji kesetaraan kelas menggunakan uji ANAVA. Kelas VII B yang terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII A sebagai kelompok kontrol. Data kemampuan numerik siswa diperoleh melalui tes obyektif. Data dianalisis menggunakan uji U Mann-Whitney. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji U Mann-Whitney, diperoleh rata-rata peringkat untuk siswa kelompok eksperimen adalah 43,62dan rata-rata peringkat kelompok kontrol adalah 33,38. Nilai U sebesar 527,500 dengan p value = 0,0188 dan α = 0,05 jadi p value<α yang berarti H0 ditolak dan menunjukkan bahwa kemampuan numerik siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gianyar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pair check lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran pair check berpengaruh positif terhadap kemampuan numerik siswaKata Kunci: Model pembelajaran pair check, kemampuan numerik


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 106-111
Author(s):  
Trisna Vitaliati

Deteksi dini berkaitan dengan klasifikasi atau kegiatan untuk mendapatkan informasi mengenai ibu hamil sangat membantu persiapan pengendalian resiko terjadinya komplikasi kehamilan. Walaupun timbulnya pre-eklamsi tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan melakukan deteksi dini. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan dapat menyebabkan tidak dapat diketahuinya berbagai komplikasi kehamilan sehingga tidak segera diatasi, sehingga diperlukan strategi promosi kesehatan dengan upaya pemberdayaan masyarakat dalam hal ini adalah ibu primigravida. Hal ini memungkinkan masyarakat dan petugas kesehatan untuk melakukan perawatan yang memadai dan berhasil menurunkan kematian ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemberdayaan ibu primigravida untuk deteksi dini pre-eklamsi di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan Pre-Post Test Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini diambil secara probability/ random dengan teknik cluster random sampling. Analisa dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan skor rerata perubahan perilaku pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Pada hasil uji Mann Whitney didapatkan nilai p-value<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa program pemberdayaan ibu primigravida berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan perilaku dalam melakukan deteksi dini pre eklamsi. Program pemberdayaan ibu primigravida efektif meningkatkan perilaku deteksi dini pre eklamsia sehingga program ini disarankan dapat diterapkan pada ibu hamil sebagai bagian dari program kesehatan ibu dan anak.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 354
Author(s):  
Hendra Sulistiawan ◽  
Muhammad Thamimi ◽  
Handi Darmawan ◽  
Muhammad Tahir

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Giving Question and Getting Answer menggunakan media audio terhadap hasil belajar pada materi menyimak cerita rakyat. Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk penelitian Quasy Eksperimental Design dan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan rata-rata hasil belajar siswa menggunakan metode Giving Question and Getting Answer dengan media audio adalah 71,07 dengan standar deviasi 11,11; 2) berdasarkan hasil<br />perhitungan analisis statistik inferensial menggunakan uji t tes independent sample dihasilkan P-value 0,0002 &lt; α 0,05, sehingga Ha diterima, dengan demikian uji keputusan ini berarti terdapat pengaruh metode Giving Question and Getting Answer menggunakan media audio terhadap hasil belajar siswa.</p><p>Kata kunci: Metode Giving Question and Getting Answer, Media Audio, Hasil</p><p>Belajar.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85-94
Author(s):  
Helmi Rahmawati ◽  
Moh. Supratman ◽  
Zema Yuliana Aulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model siklus belajar hipotesis-deduktif terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pretest-posttest control group design. Sampel penelitian ini melibatkan 66 siswa di dua kelas pada Madrasah Aliyah Darul Mahmudien NW Lombok Tengah sebagai sampel. Kelompok eksperimen (29 siswa) dan kelompok control (37 siswa) dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data hasil belajar siswa dianalisis sesara statistic menggunakan independent t-test dengan bantuan software IBM SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model siklus belajar hipotesis-deduktif berpengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap hasil belajar matematika siswa. Temuan tersebut didukung hasil skor rata-rata kelompok eksperimen (mean= 81,0345) yang lebih tinggi dari kelompok control (mean= 76,9730) sehingga dapat disimpulkan bahwa model siklus belajar hipotesis-deduktif berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa. The Effect of Hypothetical-Deductive Learning Cycle Model on Mathematics Learning Outcomes of High School Students Abstract This study aims to describe the effect of the hypothetical-deductive learning cycle model on students' mathematics learning outcomes. This research is a quasi-experimental research with pretest-posttest control group design. The sample of this study involved 66 students in two classes at Madrasah Aliyah Darul Mahmudien NW Central Lombok as a sample. The experimental group (29 students) and the control group (37 students) were selected using cluster random sampling technique. Data on student learning outcomes were analyzed statistically using an independent t-test with the help of IBM SPSS version 23 software. The results showed that the hypothesis-deductive learning cycle model had a significant effect (p < 0.05) on students' mathematics learning outcomes. This finding is supported by the average score of the experimental group (mean = 81.0345) which is higher than the control group (mean = 76.9730) so it can be concluded that the hypothetical-deductive learning cycle model has a significant effect on students' mathematics learning outcomes.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 115-119
Author(s):  
Trisna Amalia Putri

Abstrak Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan data hasil belajar didapatkan bahwa hasil belajar belum optimal dikarekan kurangnya keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran dan belum tepatnya pemilihan model pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching berbantuan media Powerpoint terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Srondol Kulon 02. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini berjumlah 111 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Hasil uji hipotesis memperoleh nilai thitung>ttabel (3,594>1,993). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara penerapan model Quantum Teaching berbantuan media Powerpoint dan kelas kontrol. Hasil uji N-gain menunjukkan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (0,5621>0,2820). Simpulan hasil penelitian ini adalah model Quantum Teaching berbantuan media Powerpoint efektif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Srondol Kulon 02. Based on the results of observations, interviews and learning outcome data, it was found that the learning outcomes were not optimal due to the students’ lack of participation in learning and the inaccurate selection of learning models. This research aims to test the effectiveness of the Quantum Teaching model assisted by Powerpoint media on the social studies learning outcomes of fourth grade students of SDN Srondol Kulon 02. This research is a quasi-experimental research in the form of Nonequivalent Control Group Design. The population of this research is 111 students. The sampling technique was cluster random sampling. Data collection using test and non-test techniques. Hypothesis test results obtained tcount> ttable (3.594>1.993). This shows a significant difference between the application of the Quantum Teaching model assisted by Powerpoint media and the control class. The results of the N-gain test showed that the experimental class was higher than the control class (0.5621> 0.2820). The conclusion of this research is the Quantum Teaching model assisted by Powerpoint media is effective in social studies learning outcomes of fourth grade students of SDN Srondol Kulon 02.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 243
Author(s):  
Made Dwi Savitri ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

<p class="JRPMAbstrakTitle">Abstrak</p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep  dan disposisi matematika siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan post-test only control group design pada populasi yang terdiri 132 siswa kelas VIII SMP Taman Pendidikan 45 Denpasar yang tersebar dalam 4 kelas. Penarikan sampel menggunakan cluster random sampling  dan ditetapkan kelas VIIIA dan VIIIC sebagai sampel penelitian. Data  penelitian berupa data pemahaman konsep dan disposisi matematika dikumpulkan masing-masing dengan tes uraian dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan Uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukan bahwa  nilai F dari uji wilks lambda sama dengan 5,656, dengan nilai signifikansi 0,023. Jika nilai signifikansi 0,023 dibandingkan dengan alpha 0,05, maka nilai tersebut jauh lebih kecil, sehingga dapat diputuskan Ho ditolak. Oleh karena itu, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa Pendekatan MEAs berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematika siswa.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 46-58
Author(s):  
Siti Mamartohiroh ◽  
Ramon Muhandaz ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMP/MTs. Penelitian ini merupakan penelitian Factorial Experiment dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs GUPPI Bandar Sungai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, dengan sampel terpilih memiliki kesamaan rata-rata sebelum perlakuan.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan anova dua arah. Untuk hipotesis 1 diperoleh F_A=5,036>F_tabel=4,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, dengan skor rata-rata yang lebih baik adalah kelas eksperimen daripada kontrol yaitu berturut-turut adalah 41,94 dan 38,92. Untuk hipotesis 2 diperoleh F_B=4,392>F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, dengan skor rata-rata untuk siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi 43,69, sedang 38,63  dan rendah 42,83. Dan untuk hipotesis 3 diperoleh F_(A×B)=0,302≤F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas terutama dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document