scholarly journals PENGARUH KONSELING TERHADAP PARENTING SELF EFFICACY PADA IBU POSTPARTUM DENGAN SECTIO CAESAREA

Jurnal NERS ◽  
2016 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 134 ◽  
Author(s):  
Diah Astutiningrum Astutiningrum ◽  
ELsi Hapsari ◽  
Purwanta Purwanta

Latar Belakang: Parenting Self Efficacy (PSE) merupakan keyakinan orang tua terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melakukan tugas yang berhubungan dengan mengasuh anak. Rasa sakit setelah persalinan SC dapat mengurangi kemampuan dan menurunkan keyakinan ibu dalam merawat bayi. Konseling  pada ibu postpartum merupakan upaya meningkatkan keyakinan diri dalam mengasuh bayi.Tujuan: menguji pengaruh  konseling  yang diberikan pada ibu postpartum dengan SC  terhadap peningkatan  PSE.Metode: Penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pre-test and post-test with control group. Jumlah subjek penelitian sebanyak 66 subjek terbagi menjadi kelompok eksperimen 33 dan kontrol 33. Subjek yang sesuai kriteria inklusi, diberikan kuesioner dan dilakukan pre-test dengan parenting self efficacy scale (PSES), melakukan konseling  dan memberi booklet pada kelompok eksperimen dan memberi booklet saja pada kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan dengan instrumen parenting self efficacy scale (PSES).  Uji statistik yang digunakan  adalah  paired t-test dan independent sample t-testHasil Penelitian: Peningkatan skor PSE yang bermakna setelah dilakukan intervensi  pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (6,19±0,93 Vs 7,54±0,71, P=0,001; 5,56±0,85 Vs 5,87±0,68, P=0,001).  Perubahan skor setelah intervensi secara bermakna lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibanding kelompok kontrol (1,35±0,58 Vs 0,31±0,26, p= 0,000) Kesimpulan: Konseling dengan menggunakan booklet berpengaruh terhadap  parenting self efficacy pada ibu postpartum dengan SC.  Kata kunci : Parenting Self Efficacy, konseling, postpartum, section caesarea

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Nita Arisanti Yulanda ◽  
Mita Mita

Pendahuluan: Supportive educative system merupakan praktik keperawatan dengan tujuan memberikan pendidikan dan dukungan agar pasien PPOK mampu melakukan perawatan diri secara mandiri  Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh supportive educative  terhadap pengetahuan perawatan diri (self care) dan self efficacy. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental pre-post test control group desaign. Besar sampel sejumlah 32 pasien yang terdiri dari 16 pasien PPOK di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso – Pontianak dan 16 pasien PPOK Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz - Singkawang. Variabel penelitian ini meliputi : supportive educative, pengetahuan self care, self efficacy. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dianalisis menggunakan paired t-test dan regresi linier sederhana. Hasil : Hasil uji paired t test terdapat perbedaan secara signifikan pada kelompok intervensi yaitu pengetahuan self car dan self efficacy, sedangkan pada kelompok kontrol tidak signifikan. Hasil uji regresi supportive educative berpengaruh terhadap variabel pengetahuan self care (nilai R square 0,409), dan tidak signifikan pada self efficacy (nilai R square 0,000). Diskusi : Metode teaching dan guiding pada program supportive educative mampu berdampak pada aspek pola nutrisi terutama memperbaiki kebiasaan makan, sebaliknya pada self efficacy lansia tidak  karena lebih cenderung berfokus pada penerimaan dan penolakan terhadap kemampuannya seiring dengan kemunduran fisik dan intelektual.  


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Retno Kusuma Dewi ◽  
Yulia Adhisty ◽  
Nurul Ariningtyas ◽  
Fika Pratiwi

INTISARILatar Belakang: Perkawinan usia anak di seluruh dunia telah mengalami penurunan, namun secara keseluruhan prevelansi perkawinan usia anak tetap relatif konstan. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan persentase pernikahan dini. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pernikahan dini salah satunya dengan penyuluhan. Penyuluhan dapat digunakan dengan berbagai macam metode dan media. Efektifitas metode dan media tersebut perlu diketahui untuk menentukan metode dan media mana yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan.Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah Experiment dengan desain penelitian Pre test-Post test with control group Design. Populasi yang digunakan adalah siswa SMA Negeri I Baturetno Wonogiri sebanyak 1037 siswa dengan sampel 90 siswa. Teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sebanyak 25 pertanyaan yang telah valid dan reliabel. Tehnik analisis data menggunakan Simple Paired TTes dan Independent T-tes. Hasil: Hasil Simple Paired T-Test kelompok leaflet, ceramah, serta leaflet dan ceramah menunjukkan nilai signifikasi 0,000 sehingga terdapat perubahan antara sebelum dan sesudah diberikan materi. Hasil analisa dengan Independent T-test pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukkan p-value 0,000 sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.


HEARTY ◽  
2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Rachma Hidana

Ibu menyusui memerlukan tambahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI sehingga dapat membantu meningkatkan berat badan bayi. Kurma merupakan salah satu buah dengan gizi lengkap yang dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui serta berfungsi sebagai galactogogues.Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pemberian sari kurma (Phoenix dactylifera L) pada ibu menyusui eksklusif terhadap status gizi bayi usia 0-5 bulan dibandingkan dengan suplemen lain yang bernilai gizi sama. Metode penelitian menggunakan pre-post test control group design. Penelitian diawali skrining terhadap ibu yang melakukan ASI eksklusif di Puskesmas Srondol Kulon, Ngesrep dan Padangsari yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dibagi dua subjek yakni 28 ibu menyusui eksklusif yang diberikan susu kental manis (SKM) sebanyak 40 gram dan 28 ibu menyusui eksklusif yang diberikan sari kurma sebanyak 45 gram selama 4 minggu. Berdasarkan lokasi. Analisis menggunakan independent t test, paired t test, general linear model. Hasil penelitain didapatkanRerata asupan energi dan protein kelompok SKM lebih tinggi dibandingkan kelompok sari kurma masing-masing 2.440±106,67 Kalori vs 2.426±141,77 kalori dan 50,00±3,23 gram vs 49,78±4,63 gram. Pada kelompok Sari kurma Skor z bayi BB/U sebelum perlakuan adalah -0,29±0,99 dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan menjadi 0,22±0,84 (p = 0,001). Sedangkan pada kelompok SKM skor z sebelum perlakuan adalah -0,63±1,17 dan sesudah perlakuan mengalami penurunan menjadi -0,78±1,26 (p = 0,247). Kesimpulannya Sari kurma pada ibu menyusui eksklusif dapat meningkatkan skor z BB/U bayi.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Uswatun Hasanah

Tingkat penerimaan keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terhadap Tingkat Penerimaan pada Keluarga dengan Anak Tunagrahita di Kota Metro Lampung. Desain quasi experimental pre-post test with control group. Sampel  56 diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Independent t-test dan Paired t-test. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita meningkat secara bermakna setelah mendapat TPK. TPK direkomendasikan sebagai terapi keperawatan utama dalam meningkatkan penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita. Kata Kunci: Tingkat penerimaan keluarga, Tunagrahita, Terapi Penerimaan dan Komitmen


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 18
Author(s):  
. Setiyawan. ◽  
Erlina Windyastuti

Latar belakang: Kemoterapi merupakan salah satu penatalaksanaan pasien kanker yaitu pemberian senyawa kimia (obat kanker) untuk mengurangi, menghilangkan atau menghambat pertumbuhan parasit atau mikroba ditubuh pasien. Namun, obat kemoterapi dapat menekan atau merusak sel-sel sumsum tulang sehingga produksi sel-sel darah berkurang dan menimbulkan efek, anemia, leukopenia, dan trombositopenia. Reaktivitas radikal bebas akibat kemoterapi dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Berbagai literatur menyatakan bahwa konsumsi buah kurma dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker sebagai antioksidan dan mengatasi anemia, karena buah kurma mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan dan maturasi sel-sel darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus buah kurma terhadap kadar hemoglobin dan jumlah sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) pada pasien kanker paru dengan kemoterapi. Metode: Penelitian kuantitatif pre test post test control group design pada 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol dengan teknik simple random sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan terdapat pengaruh jus buah kurma terhadap kadar hemoglobin (p=0.000) dan sel darah yaitu eritrosit (p=0.000), leukosit (p=0.006) dan trombosit (0.018). Simpulan : Tenaga keperawatan/kesehatan diharapkan mampu menyusun perencanaan tindakan keperawatan mandiri atau kolaborasi yaitu pemberian jus buah kurma bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi sebagai bagian dari penerapan ilmu komplementer.Kata Kunci: Hemoglobin, Jus Kurma, Kemoterapi, Sel Darah


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 192
Author(s):  
Pritasa Muthia Ulfa ◽  
Yustini Alioes ◽  
Biomechy Oktomalio Putri

Ekstrak biji melinjo (Gnetum gnemon) mengandung berbagai macam stilbenoid yang dikenal sebagai “Resveratrol Melinjo”. Resveratrol menurunkan trigliserida dengan mengoksidasi kolesterol LDL dan memodulasi metabolisme lipid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji melinjo terhadap kadar trigliserida tikus diet tinggi lemak. Penelitian ini berjenis eksperimental murni dengan randomized pre-post test randomized control group design yang terdiri dari 5 kelompok (K-, K+, P1, P2, dan P3). Kelompok P1 diberikan ekstrak biji melinjo dosis 250 mg/kg/hari, group P2 500 mg/kg/hari, dan group P3 2000 mg/kg/hari dimulai dari hari ke-16 sampai akhir penelitian. Trigliserida diukur dengan metode GPO-PAP. Data dianalisis dengan uji paired t-test. Kadar trigliserida pada kelompok K- menurun dari 89,96 mg/dl menjadi 80,66 mg/dl, kelompok K+ menurun dari 90,36 mg/dl menjadi 84,64 mg/dl, kelompok P1 menurun dari 92,9 mg/dl menjadi 76,3 mg/dl, kelompok P2 menurun dari 90,68 mg/dl menjadi 85,22 mg/dl dan kelompok P3 meningkat dari 73,5 mg/dl menjadi 83,4 mg/dl. Uji paired T-test menunjukkan adanya penurunan trigliserida yang tidak signifikan. Simpulan hasil studi ini adalah ekstrak biji melinjo tidak dapat mengurangi kadar trigliserida pada tikus diet tinggi lemak.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 585-592
Author(s):  
Novi Cynthia Prisma Dewi ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang   : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Ekstrak kacang hijau mengandung isoflavon yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.  Tujuan : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 30 hari, diberi ekstrak kacang hijau dengan dosis 0,45 gr/kgBB; 0,9gr/kgBB; dan 1,35gr/kgBB per hari selama 14 hari. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan One Way Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada kelompok kontrol, P1, dan P3, tetapi penurunan tersebut tidak signifikan (p>0,05). Penurunan tertinggi sebesar 30,54% pada kelompok kontrol, diikuti oleh P1 sebesar 21,06% dan P3 sebesar 17,37%. Kolesterol LDL pada P2 mengalami peningkatan sebesar 2,88%, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan (p>0,05).Simpulan : Ekstrak kacang hijau pada dosis 0,45 gr/kgBB;1,35 gr/kgBB mampu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 21,06% dan 17,37%, namun secara statistik tidak bermakna.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 791-797
Author(s):  
R. Farah Amalia ◽  
Ahmad Syauqy
Keyword(s):  
T Test ◽  

Latar belakang: Kadar kolesterol total darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko kejadian penyakit kardiovaskuler. Kacang hijau mengandung isoflavon, serat larut dan protein yang dapat menurunkan kadar kolesterol total.Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah pemberian jus kacang hijau pada pria hiperkolesterolemia. Metode: Penelitian ini merupakan rancangan control group pre test - post test. Subjek penelitian adalah 28 orang pria usia 40-58 tahun dengan kadar kolesterol total 200-250 mg/dl, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan memperoleh jus kacang hijau 400 ml dan kelompok kontrol memperoleh air kemasan selama 21 hari. Seluruh subjek diberikan konseling sebelum intervensi. Asupan makanan diukur menggunakan metode recall 24 jam selama intervensi dan dianalisis menggunakan program nutrisurvey. Data dianalisis menggunakan Paired t-test, independent samples t-test, dan Mann-Whitney.Hasil: Rerata kadar kolesterol total sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan berturut-turut 229,57 mg/dl dan 218,50 mg/dl. Terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan (p=0,034). Rerata kadar kolesterol total sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol berturut-turut 226,36 mg/dl dan 240,29 mg/dl. Terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol (p=0,004). Terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol total antara kedua kelompok (p=0,000). Simpulan: Pemberian jus kacang hijau dengan dosis 400 ml/hari selama 21 hari terbukti menurunkan kadar kolesterol total pria hiperkolesterolemia secara signifikan.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 893-902 ◽  
Author(s):  
Aresta Wulan Purnamasari ◽  
Muflidah Isnawati

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor utama dan faktor risiko independen penyakit kardiovaskuler. Penurunan kolesterol total merupakan salah satu strategi dalam terapi penyakit kardiovaskuler.  Buah pare dan jeruk nipis memilki potensi menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus pare, jus jeruk nipis dan kombinasi kedua  buah dalam menurunkan kolesterol total.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan  pre-post test randomized control group design. Sampel terdiri dari 28 tikus jantan Sprague Dawley hiperkolesterolemia yang dibagi menjadi 4 kelompok. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan kelompok kontrol hanya diberi pakan standar, perlakuan 1 (P1) diberi jus pare 2 ml/ekor/hari, perlakuan 2 (P2) diberi jus jeruk nipis 2 ml/ekor/hari dan perlakuan 3 (P3) diberi kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis sebanyak 4 ml/ekor/hari. Kadar kolsterol total dianalisis dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan one way Anova.Hasil : Penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan kolesterol total setelah pemberian jus pare (22,51%), jus jeruk nipis (28,93%) dan kombinasi jus pare+jeruk nipis (24,04%) (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan rerata perubahan kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan perlakuan  dengan p=0,105 (p>0,05)Simpulan : Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian pare, jus jeruk nipis dan kombinasi jus pare+jeruk nipis terhadap penurunan kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document