scholarly journals The Implementation Of Integrated Patient Progress Notes In Interprofessional Collaborative Practice

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Puput Risti Kusumaningrum ◽  
Edi Dharmana ◽  
Madya Sulisno

<p align="center"><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p><p class="Default"><strong><em>Latar Belakang </em></strong><em> : Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) </em><em>merupakan bentuk kerjasama antar tenaga kesehatan dalam melakukan kolaborasi, komunikasi, dengan pendekatan yang terkoodinasi dalam berbagi pengambilan keputusan seputar masal</em><em>ah kesehatan</em><em> untuk memastikan bahwa perawatan yang diberikan handal dan berkelanjutan. </em><em>The World Health Organization </em><em>(2010) juga menekankan pentingnya kolaborasi interprofesi. Kolaborasi interprofesi akan menurunkan angka komplikasi, lama rawat di rumah sakit, ketegangan dan konflik diantara tim kesehatan, tingkat kematian, serta mengurangi biaya perawatan dan durasi pengobatan, meningkatkan kepuasan pasien dan tim kesehatan. Pelaksanaan IPCP belum berjalan dengan baik salah satunya karena berbagai tenaga kesehatan masih menggunakan catatan medis yang terpisah dengan catatan perawatan dan catatan tenaga kesehatan lain untuk merekam kondisi pasien. </em><em>Dengan demikian, untuk meningkatkan pelaksanaan </em><em>IPCP </em><em>membutuhkan media yang mendukung yaitu dengan </em><em>mengintegrasikan catatan professional kesehatan menjadi satu catatan pasien yang terintegrasi</em><em>. </em><em> Sehingga a</em><em>ntar tenaga kesehatan dapat berkolaborasi dengan media berupa catatan perkembangan pasien terinteintegrasi</em><em>. </em></p><p class="Default"><strong><em>Tujuan </em></strong><em>: Penelitian ini untuk mengeksplor pengalaman dokter spesilais, perawat, apoteker, ahli gizi, dan fisioterapis pada pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dalam IPCP di Ruang Rawat Inap RS UGM Yogyakarta.</em></p><p class="Default"><strong><em>Metode </em></strong><em>: Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini diambil dengan teknik nonprobability sampling menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan indepth interview semistructure selanjutnya peneliti menganalisis semua data dengan menggunakan inductive content analysis dengan melakukan pengkodean terbuka, membuat kategori dan abstraksi data.</em></p><p class="Default"><strong><em>Hasil </em></strong><em>:</em><em> Empat tema telah dididapatkan dalam studi ini, yaitu pemahaman tenaga kesehatan tentang Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi dalam IPCP, Tingkat Kepatuhan tenaga kesehatan, Faktor Pendukung, Faktor Penghambat pendokuemntasian CPPT</em></p><p class="Default"><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em> : Pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasein Terintegrasi yang ditulis semua tenaga kesehatan merupakan media atau komunikasi non verbal yang dapat digunakan dalam pelaksanaan IPCP sehingga dengan adanya pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi yang sesuai standar dapat menunjang pelaksanaan IPCP di Rumah Sakit. Peran masing-masing tenaga kesehatan sangat penting dalam keberhasilan pelaksanaan IPCP dan harus mendapat dukungan dari managemen rumah sakit.</em></p><p class="Default"><em> </em></p><p class="Default"><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em>: catatan teri terintegrasii; rekam medis; kolaborasi; multidisiplin ilmu.</em></p>

2019 ◽  
Vol 8 (03) ◽  
pp. 130-135
Author(s):  
Zahrah Maulidia Septimar ◽  
Siti Robeatul Adawiyah

Pengobatan antiretroviral (ARV) kombinasi merupakan terapi terbaik bagi pasien terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) hingga saat ini. Tujuan utama pemberian ARV adalah untuk menekan jumlah virus (viral load), sehingga akan meningkatkan status imun pasien HIV dan mengurangi kematian akibat infeksi oportunistik. Pada tahun 2015, menurut World Health Organization (WHO) antiretroviral sudah digunakan pada 46% pasien HIV di berbagai negara. Penggunaan ARV tersebut telah berhasil menurunkan angka kematian terkait HIV/AIDS dari 1,5 juta pada tahun 2010 menjadi 1,1 juta pada tahun 2015. Desain penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Partisipan di tentukan dengan teknik purposive sampling berjumlah sepuluh orang dengan terdiri dari pasien yang positif HIV AIDS yang sedang menjalani pengobatan ARV.Tekhnik wawancara mendalam dilakukan menggunakan alat perekam dan panduan wawancara terstruktur, serta catatan lapangan.Analisa data menggunakan qualitative content analysis dengan pendekatan Collaizi. Tujuan penelitian ini di harapkan dapat menggali lebih dalam tentang pengalaman pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV. Dari hasil penelitian di temukan beberapa tema yang menjadi pembahasan tema yang di cantumkan berdasarkan apa yang terjadi pada pasien HIV/AIDS yang berkaitan dengan pengalaman konsumsi ARV. Yaitu pemahaman mengenai penyakit HIV/AIDS, mengalani ketidaknyamanan fisik, memahami ketidaknyamanan psikis, hambatan yang dialami selama pengobatan, dukungan selama menjalani pengobatan, harapan untuk mencapai kesembuhan dari penyakit. Diperlukan studi pendahuluan lebih lanjut untuk mengkaji secara mendalam tema yang telah teridentifikasi pada jumlah partisipan yang lebih banyak.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 343
Author(s):  
Rizka Angrainy ◽  
Lidia Fitri ◽  
Vipit Wulandari

<p><em><em><em>Anemia is a public health problem in the world. According to the World Health Organization (WHO), anemia cases occur 24.8% of the population and an estimated 50-80% of anemia is caused by iron deficiency. Anemia most often occurs in adolescents during menstruation and can be prevented by consuming Fe tablets. Initial survey of 10 female students showed most do not know about consuming Fe tablets during menstruation and 3 of them have Hb below 12 g%. The purpose of research to know the relationship of the adolescent knowledge about consuming fe tablets when menstrual with anemia in Junior High School 20 Pekanbaru 2018. The research design is quantitative Analitic with Cross Sectional approach.The population in this research amounted to 148 people with sampling using technique is purposive sampling as many as 86 people. The data obtained from the questionnaire and Hb measurements on the respondents.The statistical analysis used chi-square. The result of univariate analysis showed that most of the respondents (59,3%) had good knowledge about consuming Fe tablets during menstruation and the majority of respondents (84,3%) is not anemic. Test result obtained P Value &lt; α (0,001&lt;0,05), and it can be concluded that there is a significant relationship between of the adolescent knowledge about consuming Fe tablets when menstrual with anemia.</em></em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), kasus anemia terjadi 24,8% dari populasi dan diperkirakan sekitar 50-80% anemia disebabkan oleh defisiensi besi. Anemia paling sering terjadi pada remaja saat menstruasi dan dapat dicegah dengan mengonsumsi tablet Fe. Survei awal terhadap 10 siswi menunjukkan sebagian besar tidak mengetahui tentang konsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dan 3 diantaranya memiliki Hb dibawah 12 gr%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri tentang  konsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dengan anemia di SMP Negeri 20 Pekanbaru. Jenis penelitian Analitik Kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi sebanyak 148 orang dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 86 orang. Data penelitian diperoleh dari kuesioner dan pengukuran Hb. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian sebagian besar responden 59,3% memiliki pengetahuan baik tentang mengonsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dan mayoritas responden 84,3% tidak anemia. Hasil uji diperoleh Pvalue  &lt; α (0,001&lt;0,05) dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang konsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dengan anemia.</em></p>


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 10-15
Author(s):  
Nurhayati Siagian

ABSTRAK Penderita penyakit GGK sangat banyak dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun (Bayhakki & Hasneli, 2017). Salah satu pilihan terapi untuk pasien GGK adalah hemodialisis (HD). Manifestasi klinis yang muncul dari proses penyakit GGK dan  proses HD sangat tidak nyaman yang dapat berdampak pada kualitas hidup pasein GGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada pasien GGK beserta aspek-aspeknya, yaitu : fisik, sosial, lingkungan hidup dan psikologi di wilayah kerja Puskesmas Karyawangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang bersifat analitik/korelasional. Populasi adalah pasien GGK wilayah kerja Puskesmas Karyawangi dengan sampel sebanyak 19 orang melalui teknik purposive sampling. Instrument  yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari  THE WORLD HEALTH ORGANIZATION QUALITY OF LIFE (WHOQOL)-BREF sebanyak 24 pertanyaan. Analisa data dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien GGK dengan rumus persentase dengan skala Likert.  Hasil Penelitian menunjukkan kualitas hidup pasien GGK secara umum cukup/ biasa-biasa saja. Begitu pula dari aspek fisik, sosial, lingkungan hidup dan psikologi menunjukkan interpretasi kualitas hidup pasien GGK cukup/biasa-biasa saja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana gambaran kualitas hidup pasien GGK dan meningkatkan setiap aspek yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kata Kunci:  Gagal Ginjal Kronis (GGK), Kualitas Hidup    


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 215-221
Author(s):  
Ramadhani Syaftiri Nasution ◽  
Siti Aisyah ◽  
Hasanah Pratiwi Harahap

 CONSUMPTION OF RED SPINACH JUICE CAN INCREASE HEMOGLOBINE LEVELS IN TRIMESTER II PREGNANT WOMEN Background: Anemia is a condition where the hemoglobin level decreases from the normal amount, which is <11 g%. According to the World Health Organization (WHO), globally the prevalence of anemia in the world is 41.8%, which affects 56 million pregnant women. One of the causes of anemia during pregnancy is iron deficiency. The use of red spinach in juice form as a vegetable ingredient to help improve blood oxygen circulation.Purpose:  This study is for the effect of consumption of red spinach juice on the increase in hemoglobin levels in pregnant women trimester II in the village of Bandar Khalifah, Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli SerdangMethods: The design of this study was a quasy experiment with the design using the one group pretest posttest research design using purposive sampling technique of 15 people. The data used are primary and secondary data. Data were analyzed using paired t test analysis.Results:  From the results of the study with the results of statistical tests, the value of Asym sig (2-tailed) 0.000 is smaller than 0.05, it can be concluded that there is an effect of consumption of red spinach juice on the increase in hemoglobin levels in pregnant women in the second trimester in Bandar Klippa Village, Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang in 2020.Conclusion: The results showed that there was a significant effect between the provision of red spinach juice on the increase in hemoglobin levels in pregnant women in the second trimester. Suggestion: The results of this study are expected to activate pregnant women by working with local midwives to encourage pregnant women to consume red spinach juice every day or other foods that can increase hemoglobin levels. Keywords: Red Spinach Juice, Increased Hemoglobin Levels, Pregnant Women ABSTRAK Latar Belakang: Persalinan Anemia merupakan keadaan dimana kadar Hemoglobin menurun dari jumlah yang normal yaitu < 11 gr%. Menurut World Health Organization (WHO) mencatat secara global bahwa prevalensi anemia di dunia yaitu sebanyak 41,8 % yang menyerang ibu hamil sebanyak 56 juta orang. Salah satu penyebab anemia selama kehamilan adanya kekurangan zat besi. Penggunaan bayam merah dalam bentuk jus sebagai bahan nabati dapat membantu melancarkan sirkulasi oksigen darah.Tujuan:  Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi jus bayam merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II di Desa Bandar Khalifah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli SerdangMetode:  Desain penelitian ini adalah quasy experimen dengan Dengan desain menggunakan penelitian  the one group pretest posttest design dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 15 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan uji analisis paired t test.Hasil: Dari hasil penelitian dengan hasil uji statistik nilai Asym sig (2-tailed) 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada  pengaruh konsumsi jus bayam merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II di Desa Bandar Klippa Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tahun 2020.Kesimpulan: ada pengaruh yang signifikan antara pemberian jus bayam merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester II.Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengaktifkan ibu hamil dengan berkerja sama dengan bidan setempat untuk menggerakkan ibu hamil mengkonsumsi jus bayam merah setiap harinya atau makanan lain yang dapat meningkatkan kadar haemoglobin. Kata kunci : Jus Bayam Merah, Peningkatan Kadar Haemoglobin, Ibu Hamil


2017 ◽  
Vol 79 (07) ◽  
pp. 526-527

Coenen M et al. [Recommendation for the collection and analysis of data on participation and disability from the perspective of the World Health Organization]. Bundesgesundheitsblatt Gesundheitsforschung Gesundheitsschutz 2016; 59: 1060–1067 Um eine gleichberechtigte Teilhabe an der Gesellschaft von Menschen mit Behinderung zu ermöglichen, werden zunächst Daten zu vorhandenen Einschränkungen gebraucht. Erst wenn diese detailliert erhoben wurden, können Konzepte zur Beseitigung von Problemen entwickelt werden. Ein standardisiertes Erhebungsinstrument für alle Aspekte der Funktionsfähigkeit fehlte jedoch bisher.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document