scholarly journals Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Pemahaman Agama Islam Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Ana Utami Zainal ◽  
Nia Musniati

ABSTRAK Proporsi rumah tangga yang tidak melakukan PHBS di Indonesia tahun 2013 adalah 67,7% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Proporsi rumah tangga tidak melakukan PHBS di DKI Jakarta tahun 2017 adalah 42,9 % (Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 2018). Selain itu, belum terdapat data PHBS mahasiswa FIKES UHAMKA karena belum adanya penelitian terdahulu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan pemahaman Agama Islam terhadap PHBS mahasiswa FIKES UHAMKA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program studi kesehatan masyarakat FIKES UHAMKA. Pengambilan sampel dengan menggunakan proporsional random sampling dengan jumlah sampel 138 orang. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki PHBS yang kurang baik (57,2%), pengetahuan yang baik (50,7%), sikap yang baik (60,1%), dan pemahaman Agama Islam yang baik (70,3%). Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, dan pemahaman Agama Islam dengan PHBS (P value > 0,05). Saran dari penelitian ini, untuk FIKES UHAMKA, diharapkan adanya kegiatan yang berkelanjutan terkait dengan pelaksanaan PHBS agar mahasiswa tidak hanya sekedar mengetahui tetapi juga melakukan tindakan PHBS. Selain itu diperlukan adanya dukungan melalui fasilitas penunjang PHBS. Kata kunci: PHBS, Pengetahuan, Sikap, Pemahaman Agama Islam

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Breast cancer on the mark with the growth or uncontrolled growth of cells that are excessive. Factors affecting the incidence of breast cancer include maternal age, marital status, family history, hormone use, radiation, manarche, and obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between Age and Marital Status of Mother with Breast Cancer incidence in the Installation Surgeon General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012. The study design was analytical descriptive with the approach in which the independent variables Cross Sectional Age Mother and Status Perkawianan and dependent variables in breast cancer incidence collected at the same time. The study population was all women who develop breast cancer in the Installation General Hospital Surgery Center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012 and samples taken by systematic random sampling with a sample of 130 respondents. The results of univariate analysis of data showed that respondents had breast cancer with a percentage of total 58 (44.61%) while respondents who had not had breast cancer totaled 72 by the percentage (63.39%). Respondents by Age Mothers who are at risk amounted to 34 by the percentage (26.15%) while respondents with Age Mothers who are not at risk amounted to 96 by the percentage (73.85%). Respondents by Marital Status is married and the mother who totaled 69 by the percentage (53.07%) and Marital Status with the status of unmarried women totaled 61 by the percentage (46.03%). Of Chi-Square test results found no significant relationship between Age Mothers with Breast Cancer event in which the p value = 0.007, no significant relationship between Marital Status in Breast Cancer event in which the p value = 0.030. Based on the results of the study, researchers suggest counseling efforts, medical knowledge and improve the quality of health services in order to reduce the incidence of breast cancer..   ABSTRAK Kanker payudara di tandai dengan pertumbuhan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel yang berlebihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker payudara antara lain umur ibu, status perkawinan, riwayat keluarga, penggunaan hormon, radiasi, manarche, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Umur Ibu dan Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel independen Umur Ibu dan Status Perkawianan dan variabel dependen kejadian kanker payudara dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang menderita kanker payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 dan sampel di ambil secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 130 responden. Hasil analisis univariat data menunjukan responden yang mengalami Kanker Payudara berjumlah 58 dengan persentase sebesar (44,61%) sedangkan responden yang tidak mengalami Kanker Payudara berjumlah 72 dengan persentase (63,39%). Responden dengan Umur Ibu yang beresiko berjumlah 34 dengan persentase (26,15%) sedangkan responden dengan Umur Ibu yang tidak beresiko berjumlah 96 dengan persentase (73,85%). Responden dengan Status Perkawinan ibu yang berstatus kawin berjumlah 69 dengan persentase (53,07%) dan Status Perkawinan ibu yang berstatus tidak kawin berjumlah 61 dengan persentase (46,03%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan ada hubungan bermakna antara Umur Ibu dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,007, ada hubungan bermakna antara Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,030. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya-upaya penyuluhan, pengetahuan tenaga medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kejadian kanker payudara.


Author(s):  
Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012.  Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05).  The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy.   ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 13-19
Author(s):  
Sumi Anggraeni ◽  
Marlinda . ◽  
Antika .

Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92-99
Author(s):  
Aminah Aatinaa Adhyatma

Deteksi dini kanker serviks salah satunya melalui pemeriksaan Pap Smear, sebagai pemeriksaan sitologi untuk melihat adanya keganasan pada epitel serviks/ porsio. Salah satu masalah pelaksanaan Pap Smear umunya masih disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk Indonesia mengenai pemeriksaan Pap Smear. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan motivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear di Desa Jetis Wilayah Kerja Puskesmas Jimbaran Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik secara Cross Sectional pada wanita usia subur usia 35-40 tahun di Desa Jetis sebanyak 87 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner serta analisis data dengan menggunakan uji korelasi KendallTau (τ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Pap Smear kurang yaitu sebesar 62,1% sedangkan motivasi responden untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagian besar rendah yaitu sebesar 86,2%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan motivasi melakukan pemeriksaan pap smear (p value <0,05) dan nilai τ = 0,281 memiliki makna ada hubungan arah positif, hal ini berarti perubahan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi motivasi yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Basok Buhari ◽  
Susi Widiawati ◽  
Anggi Ellijayanti

Latar Belakang: Praktik klinik merupakan proses pembelajaran di rumah sakit yang bertujuan untuk mengenal lebih awal bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengenal proses keperawatan. Lingkungan klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi kalangan mahasiswa keperawatan Praktik klinik ini akan menimbulkan kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik dirumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa keperawatan yang praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini telah dilakukan pada Tanggal 16 s/d 20 Juli Tahun 2019 dengan 6 Ruang Rawat Inap. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 43 responden. Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 28 (65,1%) responden menyatakan peran preceptor baik, 25 (58,1%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 27 (62,8%) responden memiliki tingkat kecemasan normal terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019 (P-Value= 0,000). Saran: Diharapkan RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan pelatihan secara berkala bagi preceptor. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit terkait peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kecemasan mahasiswa saat melakukan praktik klinik di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan, Kecemasan, Peran Preceptor


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Ria Wulandari ◽  
Sari Puspita

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Pengetahuan, Dukungan Keluarga, dan Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan di Puskesmas. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analilitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Hasil: Dari hasil analisa diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,00), dukungan keluarga (p-value 0,00), peran petugas kesehatan (p-value 0,00), dengan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan. Saran: Disarankan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas untuk melakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan tentang faktor-faktor resiko dan upaya pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan masyarakat dan mengatur strategi untuk penanganan hipertensi dengan mengaktifkan kader PTM dengan melakukan screening sejak dini. Kata kunci    : Hipertensi, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Peran Petugas.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Toyibah Toyibah ◽  
Miftah Apriani

Latar belakang: Diare merupakan peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, penggunaan jamban, dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan kejadian diare pada balita. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode survey analilitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 88 orang dengan menggunakan tehnik sistematic random sampling. Hasil: Dari hasil analisa diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,008), penggunaan jamban (p-value 0,026), kebiasaan mencuci tangan dengan sabun (p-value 0,004) dengan kejadian diare pada balita tahun 2019. Saran: untuk senantiasa mengedukasi para ibu, terutama mengenai pentingnya mengenali tanda dan gejala diare pada balita serta pemberian cairan. Kata Kunci     : Diare pada Balita, Perilaku


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 500
Author(s):  
Desmariyenti Desmariyenti ◽  
Nelfi Sarlis ◽  
Rima Fitriani

<p><em>Good weaning time is done at the age of the child reaches 2 years. Weaning at less</em><em> </em><em>than 2 years of age can cause problems in children such as incidence of infectious diseases, especially increased diarrhea, nutritional effects that lead to malnutrition in children and cause the relationship of children and mothers is reduced </em><em>closeness </em><em>because bounding attachment process is disrupted. This study aims to determine the relationship between knowledge  and  attitude  of  the  mother  with  the  decision  of  weaning  time  in</em><em> </em><em>Tangkerang Timur Work Area Puskesmas Tenayan Raya. This research was conducted in </em><em>Mei</em><em>-</em><em>J</em><em>uni 2017 and this research using research type is quantitative data with research design  using  cross  sectional.  Sampling  technique  using  Stratified  random  sampling, population in this study amounted to 368 people and samples 18</em><em>4</em><em> p</em><em>e</em><em>ople in East Tangkerang Village. The analysis used is univariate and bivariate. The result of this research is can be concluded that there is significant relation between knowledge with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05), there is significant relation between attitude with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05). Mothers exclusively breastfeed to their babies until 6 months of age and and continue with breastfeeding until 24 months of age.</em><em></em></p><p> </p><p>Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak seperti insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi  pada  anak  dan  menyebabkan  hubungan  anak  dan  ibu  berkurang  keeratannya karena proses bounding attachment terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Keluraan Tangkerang Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahum 2017 dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah data kuantitatif dengan  desain penelitian menggunakan  cross sectional. Teknik sampling menggunakan Stratified random sampling, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 368 orang dan sampel 184 orang di Kelurahan Tangkerang Timur. Analisa yang diunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,000&lt; 0,05), ada   hubungan   bermakna   antara   sikap   dengan   waktu   penyapihan   (p-value   0,000   &lt;0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan dan dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 24 bulan.</p>


Author(s):  
Indra Agussamad ◽  
Maya Sari

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 72 perawat dengan menggunakan teknik simple random sampling,dan penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan Chy-Square yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengawasan, motivasi, sikap dan ketersediaan alat terhadap kepatuhan perawat rawat inap dalam menggunakan alat pelindung diri dengan(p-value< 0,05).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document