scholarly journals Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Kadar Malondialdehid Hepar Tikus Diabetik Setelah Diinduksi Aloksan

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Retno` Yulianti ◽  
Lina Adilla ◽  
Imam Prabowo

Hiperglikemik yang tidak terkontrol memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang berlebih di dalam tubuh sehingga menyebabkan peroksidasi lemak pada membran sel. Regulasi jumlah ROS dapat diukur melalui kadar malondealdehid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (EDS) terhadap kadar Malondialdehid hepar tikus diabetik. Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar dikelompokkan menjadi (K1) pakan standar dan aquades, (K2) pakan tinggi lemak dan vitamin E α-tokoferol 150 IU/kgBB/hari, dan kelompok yang menggunakan pakan tinggi lemak dengan tiga dosis EDS 75 mg/kgBB/hari (K3), 150 mg/kgBB/hari (K4), dan 300 mg/kgBB/hari (K5). Ekstrak daun sirsak diberikan selama 21 hari setelah hari ke-3 induksi aloksan dan pakan tinggi lemak selama 5 minggu. Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Least Significant Differences. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan K4 dibandingkan kelompok perlakuan K3, K5 dan kelompok kontrol K2 menunjukkan penurunan kadar gula darah puasa (131,1 mg/dL) dan  kadar Malondialdehid (0.35796 nm/mL) yang lebih baik. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak daun sirsak efektivitas menurunkan kadar Malondialdehid dengan dosis optimal 150 mg/kgBB/hari.

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
Oki Sandra Agnesa ◽  
Joko Waluyo ◽  
Jekti Prihatin ◽  
Sri Rahayu Lestari

Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh aterosklerosis karena hiperkolesterolimia. Oksidasi low density lipoprotein (LDL) oleh reactive oxygen species (ROS) sebagai penyebab utama proses aterogenik dapat dicegah dengan kehadiran antioksidan seperti vitamin E. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin. Salah satu buah yang mengandung vitamin E adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah merah terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium yang didesain mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan parameter penelitian adalah kadar LDL darah tikus putih. Data dianalisis menggunakan one way anova dilanjutkan dengan uji Duncan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, minyak buah merah memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar LDL darah tikus putih.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Ika Dyah Kurniati ◽  
Dyah Mustika Nugraheni

Latar belakang : Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan salah satu mediator terjadinya infertilitas. Produksi ROS akan meningkat dengan adanya polusi udara dan merokok. Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi spermatozoa. Apabila terjadi kerusakan atau atrofi sel-sel penyusun tubulus seminiferus akan terjadi penurunan berat testis. Buah kersen mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan testis tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok.Metode : Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Rasio berat testis di analisis dengan uji statistik parametrik One Way ANOVA Test dilanjutkan analisa Post Hoc Multiple Comparison Test.Hasil : Rasio berat testis pada kelompok kontrol (K1) sejumlah (0,31) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (0,24) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (0,28) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (0,19). Nilai P =  0,013, menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang bermakna berat testis antar kelompok.Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dapat meningkatkan rasio berat testis pada  tikus yang di papar asap rokok.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Githa Septaliani Putri ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Yenni Bahar

MSG adalah zat adiktif yang ditambahkan pada makanan untuk menambah kelezatan rasa. Konsumsi MSG dalam dosis yang tinggi terbukti dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. MSG mempengaruhi fungsi ginjal karena dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang menyebabkan stres oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan sel di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum) dapat mencegah peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi Monosodium glutamat (MSG). Subjek yang terdiri dari 24 ekor tikus dibagi kedalam 4 kelompok. Kelompok kontrol positif adalah kelompok yang diinduksi Monosodium glutamate dan kelompok perlakuan yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok yang diinduksi MSG dan ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 175mg/kgBB, 350 mg/kgBB dan 700mg/kgBB. Perlakuan penelitian dilakukan selama 14 hari setelah dilakukan aklimatisasi selama 7 hari.  Pada hari ke 22 dilakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin dalam darah tikus. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan One Way ANOVA menunjukan adanya pengaruh setelah pemberian ekstrak kemangi terhadap kadar ureum dan kreatinin. Pemberian ekstrak kemangi berpengaruh signifikan terhadap kadar ureum karena nilai signifikansi p=0.014 (p<0.05), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar kreatinin karena nilai signifikansi yaitu p=0.097 (p>0.05) . Hasil uji post hoc dengan LSD menunjukan perbedaan yang paling signifikan terdapat pada pemberian ekstrak kemangi dosis 700mg/kgBB. Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum) dapat memberikan pengaruh terhadap kadar ureum dan kreatinin dalam darah tikus setelah diinduksi MSG.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Ahmad Fuadi ◽  
Yoyon Arif ◽  
Yudi Purnomo

Hiperglikemia pada Diabetes Melitus (DM) meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan berperan terhadap risiko komplikasi nefropati diabetik. Daun gedi merah (Abelmoschus manihot (L.) Medik) berkhasiat sebagai antidiabetik dan antioksidan tetapi penelitian ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) untuk mencegah nefropati diabetik belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek EEDGM terhadap kadar SOD dan MDA ginjal tikus model DM.Metode: Tikus Sprague dawley jantan usia 4-6 minggu dikelompokan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n=25 ekor). Tikus DM dibuat dengan diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan streptozotocin (STZ) 25 mg/kgBB i.p multiple dose. Ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) diberikan per oral selama 4 minggu. Kadar SOD dan MDA ginjal diukur menggunakan SOD rat kit dan MDA rat kit. Hasil dianalisa dengan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 60% dibandingkan KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB menghambat peningkatan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 20% dibandingkan KDM (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ menurunkan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 40% dan meningkatkan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 30%.Kesimpulan: Pemberian EEDGM dapat menghambat penurunan kadar SOD dan peningkatan kadar MDA jaringan ginjal tikus model DM.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Retno Yulianti

Diabetes menyebabkan kerusakan jaringan akibat hiperglikemia dan hiperkolesterolemia. Stres oksidatif dapat menyebabkan peroksidasi lipid yang dinilai melalui kadar malondialdehid. Modifikasi gaya hidup dengan latihan fisik meningkatkan ambilan glukosa dan menurunkan profil lipid. Ekstrak daun sirsak berpotensi menurunkan kadar Malondialdehyde. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun sirsak dan latihan fisik serta kombinasi terhadap kadar Malondialdehid hepar tikus diabetik. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Wistar, dikelompokkan menjadi enam kelompok yaitu: pakan standar dan aquades (K1), pakan tinggi lemak dan metformin 45mg/kgBB/hari (K2), pakan tinggi lemak dan vitamin E 150 IU/kgBB/hari (K3), pakan tinggi lemak dan latihan fisik sedang 20 m/menit (K4), pakan tinggi lemak dan ekstrak daun sirsak 150 mg/kgBB/hari (K5), pakan tinggi lemak dan kombinasi (K6). Ekstrak daun sirsak diberikan selama 21 hari setelah diinduksi aloksan dan pakan tinggi lemak selama 5 minggu. Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD. Pada kelompok K6 mampu menurunkan gula darah puasa 70.97% dan kolesterol 62.47% dan bermakna dalam menurunkan kadar Malondialdehyde 0,9 µMol. Kesimpulan adalah kombinasi ekstrak daun sirsak dan latihan fisik memiliki kemampuan menurunkan kadar Malondialdehyde jaringan hepar.


Author(s):  
Murat Sari ◽  
Zahide Mine Yazici ◽  
Nevruz Ozdemir ◽  
Mustafa Yanik ◽  
Cuneyd Uneri

2020 ◽  
Vol 34 (6) ◽  
pp. 2357-2364
Author(s):  
Andrew D. Woolcock ◽  
Priscila B. S. Serpa ◽  
Andrea P. Santos ◽  
John A. Christian ◽  
George E. Moore

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document