scholarly journals Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Rasio Berat Testis pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Ika Dyah Kurniati ◽  
Dyah Mustika Nugraheni

Latar belakang : Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan salah satu mediator terjadinya infertilitas. Produksi ROS akan meningkat dengan adanya polusi udara dan merokok. Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi spermatozoa. Apabila terjadi kerusakan atau atrofi sel-sel penyusun tubulus seminiferus akan terjadi penurunan berat testis. Buah kersen mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan testis tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok.Metode : Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Rasio berat testis di analisis dengan uji statistik parametrik One Way ANOVA Test dilanjutkan analisa Post Hoc Multiple Comparison Test.Hasil : Rasio berat testis pada kelompok kontrol (K1) sejumlah (0,31) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (0,24) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (0,28) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (0,19). Nilai P =  0,013, menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang bermakna berat testis antar kelompok.Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dapat meningkatkan rasio berat testis pada  tikus yang di papar asap rokok.

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Ahmad Fuadi ◽  
Yoyon Arif ◽  
Yudi Purnomo

Hiperglikemia pada Diabetes Melitus (DM) meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan berperan terhadap risiko komplikasi nefropati diabetik. Daun gedi merah (Abelmoschus manihot (L.) Medik) berkhasiat sebagai antidiabetik dan antioksidan tetapi penelitian ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) untuk mencegah nefropati diabetik belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek EEDGM terhadap kadar SOD dan MDA ginjal tikus model DM.Metode: Tikus Sprague dawley jantan usia 4-6 minggu dikelompokan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n=25 ekor). Tikus DM dibuat dengan diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan streptozotocin (STZ) 25 mg/kgBB i.p multiple dose. Ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) diberikan per oral selama 4 minggu. Kadar SOD dan MDA ginjal diukur menggunakan SOD rat kit dan MDA rat kit. Hasil dianalisa dengan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 60% dibandingkan KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB menghambat peningkatan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 20% dibandingkan KDM (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ menurunkan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 40% dan meningkatkan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 30%.Kesimpulan: Pemberian EEDGM dapat menghambat penurunan kadar SOD dan peningkatan kadar MDA jaringan ginjal tikus model DM.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Hendra Putra ◽  
Fathia Annis ◽  
Yudi Purnomo

Pendahuluan: Hiperglikemia pada diabetes melitus (DM) meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang berperan terhadap komplikasi makroangiopati diabetik. Daun gedi merah dikenal memiliki efek antioksidan dan antihiperglikemia sehingga diharapkan dapat menghambat kerusakan oksidatif pada DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun gedi merah dalam mencegah kerusakan oksidatif pada DM dengan mengamati kadar Superoxide Dismutase (SOD) dan Malondialdehyde (MDA) aorta tikus model DM.Metode: Tikus Sprague Dawley jantan berusia 4-6 minggu dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n= 5 ekor). Hewan coba diinduksi diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan Stretpzotocin (STZ) 25 mg/kgBB intraperitoneal multiple dose. Selanjutnya kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun Gedi merah (EEDGM) dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB. Pengukuran kadar SOD dan MDA aorta menggunakan Elisa SOD rat kit dan Elisa MDA rat kit. Analisa data menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta berturut-turut sekitar 10%, 30% dan 50% dibandingkan kelompok kontrol diabetes melitus (KDM) (p<0,05) sementara kadar MDA aorta diturunkan kurang lebih sekitar 20%, 40%, dan 70% (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ pada kelompok KDM menurunkan kadar SOD aorta 50% dan meningkatkan MDA aorta 2 kali lipat dibandingkan KN (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian EEDGM 200 – 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta dan menghambat peningkatan kadar MDA aorta tikus model DM.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Retno` Yulianti ◽  
Lina Adilla ◽  
Imam Prabowo

Hiperglikemik yang tidak terkontrol memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang berlebih di dalam tubuh sehingga menyebabkan peroksidasi lemak pada membran sel. Regulasi jumlah ROS dapat diukur melalui kadar malondealdehid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (EDS) terhadap kadar Malondialdehid hepar tikus diabetik. Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar dikelompokkan menjadi (K1) pakan standar dan aquades, (K2) pakan tinggi lemak dan vitamin E α-tokoferol 150 IU/kgBB/hari, dan kelompok yang menggunakan pakan tinggi lemak dengan tiga dosis EDS 75 mg/kgBB/hari (K3), 150 mg/kgBB/hari (K4), dan 300 mg/kgBB/hari (K5). Ekstrak daun sirsak diberikan selama 21 hari setelah hari ke-3 induksi aloksan dan pakan tinggi lemak selama 5 minggu. Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Least Significant Differences. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan K4 dibandingkan kelompok perlakuan K3, K5 dan kelompok kontrol K2 menunjukkan penurunan kadar gula darah puasa (131,1 mg/dL) dan  kadar Malondialdehid (0.35796 nm/mL) yang lebih baik. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak daun sirsak efektivitas menurunkan kadar Malondialdehid dengan dosis optimal 150 mg/kgBB/hari.


2018 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Desby Juananda ◽  
Dwi Cahyani Ratna Sari ◽  
Mawaddah Ar-Rochmah ◽  
Nur Arfian ◽  
Muhammad Mansyur Romi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres kronis meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS), dan /atau menekan mekanisme pertahanan antioksidan. Efek neuroprotektif dari Centella asiatica (L.). Urb telah dilaporkandapat melindungi neuron dari kerusakan oksidatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstraketanol C. asiatica leaf terhadap ekspresi superoxide dismutase-2 sel (SOD- 2) pada sel Purkinje serebelum tikussetelah diberikan kejutan kronis di kaki. Sebanyak 25 tikus Sprague Dawley jantan dewasa muda diacak ke dalam limakelompok. Kelompok kontrol negatif terdiri dari tikus yang tidak stres; kelompok kontrol stres menerima aquadest; dankelompok lain diobati dengan dosis yang berbeda (mg / kg berat badan / hari, p.o.) ekstrak etanol daun C. asiatica: 150,300 dan 600, masing-masing diikuti oleh pemberian kejutan kronis di kaki selama dua puluh delapan hari. Ekspresi SOD-2 dari lapisan sel Purkinje diukur menggunakan metode imunohistokimia. Data dianalisis dengan one-way ANOVA (p<0,05). Kami menemukan bahwa ekspresi SOD-2 (%) dari lapisan sel Purkinje untuk kelompok kontrol negatif, kelompokkontrol stres, CeA150, CeA300 dan CeA600 kelompok adalah 22,38 ± 9,73, 9,81 ± 2,21, 10,29 ± 3,60, 14,72 ± 6,65, dan22,75 ± 10,93, masing-masing (p <0,05). Analisis post-hoc menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompokkontrol negatif dan kelompok kontrol stres (p <0,05). Ada juga perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrolstres dan kelompok CeA600 (p <0,05), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan (p> 0,05).Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun C. asiatica meningkatkan ekspresi SOD-2 pada sel Purkinjecerebellar tikus setelah stres kronis.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Githa Septaliani Putri ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Yenni Bahar

MSG adalah zat adiktif yang ditambahkan pada makanan untuk menambah kelezatan rasa. Konsumsi MSG dalam dosis yang tinggi terbukti dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. MSG mempengaruhi fungsi ginjal karena dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang menyebabkan stres oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan sel di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum) dapat mencegah peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi Monosodium glutamat (MSG). Subjek yang terdiri dari 24 ekor tikus dibagi kedalam 4 kelompok. Kelompok kontrol positif adalah kelompok yang diinduksi Monosodium glutamate dan kelompok perlakuan yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok yang diinduksi MSG dan ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 175mg/kgBB, 350 mg/kgBB dan 700mg/kgBB. Perlakuan penelitian dilakukan selama 14 hari setelah dilakukan aklimatisasi selama 7 hari.  Pada hari ke 22 dilakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin dalam darah tikus. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan One Way ANOVA menunjukan adanya pengaruh setelah pemberian ekstrak kemangi terhadap kadar ureum dan kreatinin. Pemberian ekstrak kemangi berpengaruh signifikan terhadap kadar ureum karena nilai signifikansi p=0.014 (p<0.05), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar kreatinin karena nilai signifikansi yaitu p=0.097 (p>0.05) . Hasil uji post hoc dengan LSD menunjukan perbedaan yang paling signifikan terdapat pada pemberian ekstrak kemangi dosis 700mg/kgBB. Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum) dapat memberikan pengaruh terhadap kadar ureum dan kreatinin dalam darah tikus setelah diinduksi MSG.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
Oki Sandra Agnesa ◽  
Joko Waluyo ◽  
Jekti Prihatin ◽  
Sri Rahayu Lestari

Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh aterosklerosis karena hiperkolesterolimia. Oksidasi low density lipoprotein (LDL) oleh reactive oxygen species (ROS) sebagai penyebab utama proses aterogenik dapat dicegah dengan kehadiran antioksidan seperti vitamin E. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin. Salah satu buah yang mengandung vitamin E adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah merah terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium yang didesain mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan parameter penelitian adalah kadar LDL darah tikus putih. Data dianalisis menggunakan one way anova dilanjutkan dengan uji Duncan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, minyak buah merah memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar LDL darah tikus putih.


2011 ◽  
Vol 125 (4) ◽  
pp. 370-375 ◽  
Author(s):  
V Kahya ◽  
A Meric ◽  
M Yazici ◽  
M Yuksel ◽  
A Midi ◽  
...  

AbstractObjective:To assess the effect of pomegranate extract on acute inflammation due to myringotomy.Design:Prospective, randomised study.Subjects:Thirty Sprague–Dawley rats were divided into three groups. Group one constituted controls. Group two underwent myringotomy. Group three underwent myringotomy and also received 100 µl/day pomegranate extract, via gavage, one day before and two days after surgery. Following sacrifice 48 hours after myringotomy, the animals' right ears were used to determine the concentration of reactive oxygen species, using the chemiluminescence method; left ears were used for histological study.Results:Reactive oxygen species levels were significantly decreased in group three compared with group two (p < 0.01). The density of inflammatory cells in group three was significantly less than that in group two (p < 0.01). Lamina propria thickness and vessel density were also significantly decreased in group three compared with group two (p < 0.01).Conclusion:Our results indicate that oral pomegranate extract decreases reactive oxygen species concentration and acute inflammation in the tympanic membrane after myringotomy.


2014 ◽  
Vol 307 (7) ◽  
pp. H996-H1004 ◽  
Author(s):  
Ricardo Quarrie ◽  
Daniel S. Lee ◽  
Levy Reyes ◽  
Warren Erdahl ◽  
Douglas R. Pfeiffer ◽  
...  

Cardiac ischemia-reperfusion (IR) leads to myocardial dysfunction by increasing production of reactive oxygen species (ROS). Mitochondrial H+ leak decreases ROS formation; it has been postulated that increasing H+ leak may be a mechanism of decreasing ROS production after IR. Ischemic preconditioning (IPC) decreases ROS formation after IR, but the mechanism is unknown. We hypothesize that pharmacologically increasing mitochondrial H+ leak would decrease ROS production after IR. We further hypothesize that IPC would be associated with an increase in the rate of H+ leak. Isolated male Sprague-Dawley rat hearts were subjected to either control or IPC. Mitochondria were isolated at end equilibration, end ischemia, and end reperfusion. Mitochondrial membrane potential (mΔΨ) was measured using a tetraphenylphosphonium electrode. Mitochondrial uncoupling was achieved by adding increasing concentrations of FCCP. Mitochondrial ROS production was measured by fluorometry using Amplex-Red. Pyridine dinucleotide levels were measured using HPLC. Before IR, increasing H+ leak decreased mitochondrial ROS production. After IR, ROS production was not affected by increasing H+ leak. H+ leak increased at end ischemia in control mitochondria. IPC mitochondria showed no change in the rate of H+ leak throughout IR. NADPH levels decreased after IR in both IPC and control mitochondria while NADH increased. Pharmacologically, increasing H+ leak is not a method of decreasing ROS production after IR. Replenishing the NADPH pool may be a means of scavenging the excess ROS thereby attenuating oxidative damage after IR.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document