scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pembelajaran Biologi Bermuatan Karakter terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Karakter

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Yosefina U. L. ◽  
I. B. P. Arnyana ◽  
P. B. Adnyana

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui: perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan  karakter antara kelompok siswa yang mengikuti MPBM dan MPL pada pembelajaran biologi bermuatan karakter; perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (MPBM)  dan model pembelajaran langsung (MPL) pada pembelajaran biologi bermuatan karakter; perbedaan karakter antara kelompok siswa yang belajar dengan MPBM dengan kelompok siswa yang belajar dengan MPL pada pembelajaran biologi bermuatan karakter. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X sebanyak 244 orang, sampelnya adalah 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 120 orang. Teknik pengambilan sampel dengan random assigment. Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan rancangan Non-equivalen Post test only Control Group Design. Data dianalisis dengan uji Manova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah  dan karakter antara siswa yang belajar dengan MPBM dengan siswa yang belajar dengan MPL pada pembelajaran biologi bermuatan karakter (F=129,007; p<0,05); (2) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan MPBM dengan siswa yang belajar dengan MPL pada pembelajaran biologi bermuatan karakter (F=129,007; p<0,05); (3) Terdapat perbedaan karakter antara siswa yang belajar dengan MPBM dengan siswa yang belajar dengan MPL pada pembelajaran biologi bermuatan karakter (F=41,233; p<0,05).  

2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2016 ◽  
Vol 49 (2) ◽  
pp. 80
Author(s):  
I Dw. Ayu Agung Paramitha ◽  
I Gede Margunayasa

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus 3 Kelurahan Bitera Kecamatan Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian dipilih dengan teknik random sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu post-test only non equivalent control group design. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep IPA, MFFT dan kuesioner motivasi berprestasi. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis kovarian dua jalur satu kovariabel. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. < α, Sig.= 0,000 dan α= 0,05); 2) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif dan siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. < α, Sig.= 0,012 dan α= 0,05); 3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran ditinjau dari gaya kognitif terhadap pemahaman konsep IPA setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. > α, Sig.= 0,057 dan α= 0,05); dan 4) terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan pemahaman konsep IPA (Sig. < α, Sig. = 0,000 dan α = 0,01). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep IPA.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
N. K Juliawati ◽  
I Gusti Putu Suharta ◽  
I Putu Pasek Suryawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yangdibelajarkan dengan model penemuan terbimbing lebih baik daripada pemahaman konsepmatematika yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas XI MIPA Non Unggulan SMA Negeri 1 Bangli pada semester II tahun ajaran2017/2018. Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bangli tersebar ke dalam 7 kelas dan terdapat satukelas unggulan yaitu kelas XI MIPA 1 sehingga populasi dalam penelitian ini adalah kelas XIMIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, XI MIPA 6, dan XI MIPA 7. Sampel penelitianditentukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukandengan pengundian terhadap 6 kelas yang merupakan populasi. Setelah dilakukan pengundian,terpilih 2 kelas yakni kelas XI MIPA 2 dan kelas XI MIPA 3 sebagai sampel penelitian. Berikutnya,dilakukan uji kesetaraan dengan uji-t terhadap kedua kelas tersebut. Hasil uji kesetaraanmenunjukkan bahwa kedua kelas dinyatakan setara. Kemudian, dilakukan pengundian kembaliterhadap kedua kelas sehingga diperoleh kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelasXI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dikategorikan penelitian eksperimen semu dengandesain penelitian post-test only control group design. Data tentang kemampuan pemahamankonsep matematika siswa dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematika siswa.Selanjutnya skor tes pemahaman konsep matematika dianalisis dengan menggunakan uji-t satuekor (ekor kanan) pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung = 1, 87sedangkan dengan gtaraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1, 671. Nilai statistik ini memiliki maknabahwa pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model penemuanterbimbing lebih baik dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa yangdibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.Kata Kunci: model pembelajaran penemuan terbimbing, pemahaman konsep matematika siswa,Lembar Kerja Siswa Penemuan Terbimbing.


Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Antomi Saregar ◽  
Ayu Ifana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Problem Based Learning


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 103-110
Author(s):  
Siti Aminah Mursalin ◽  
Julhidayat Muhsam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran team assisted individualization terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari motivasi belajar siswa Kelas IV SD Inpres Cowang Terang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 42 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain nonequivalent post test only control group design. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dengan instrumen tes pilihan ganda. Data motivasi belajar siswa dikumpulkan dengan metode non tes yakni kuesioner. Data hasil belajar yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran team assisted individualization dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, yang ditunjukkan oleh FA hitung = 8,22 > F tabel = 4,10. (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, yang ditunjukkan oleh FB hitung = 4,36 > F tabel = 4,10. (3) terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran yang diterapkan dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA, yang ditunjukkan oleh FAB hitung = 38,17 > F tabel = 4,10. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TAI berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari motivasi belajar siswa sekolah dasar.


DIFFRACTION ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Visensius Man Un ◽  
Muhammad Nur Hudha ◽  
Kurriawan Budi Pranata

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.


2017 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Andriyani Setyaningrum ◽  
Yamtana Yamtana ◽  
Sardjito Eko Windarso

Aedes sp merupakan vektor penular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian nyamuk Aedes sp salah satunya menggunakan insektisida dan banyak cara pengendalian Aedes sp dengan anti nyamuk elektrik. Insektisida yang dapat digunakan salah satunya memanfaatkan tanin dan saponin yang terkandung dalam ekstrak biji pala (Myristica fragans). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak biji pala sebagai bahan tambahan limbah mat terhadap kematian nyamuk Aedes sp. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design. Data hasil penelitian diuji dengan One Way Anova untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi (15%, 20%, dan 25%) ekstrak biji pala terhadap kematian nyamuk Aedes sp. Kemudian data dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui konsentrasi paling efektif dengan taraf signifikan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh variasi konsentrasi ekstrak biji pala terhadap kematian nyamuk Aedes sp dengan nilai p-value = 0,000. Konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian nyamuk Aedes sp adalah konsentrasi 25% dengan kematian sebesar 19 ekor (95%). Berdasarkan hasil uji penelitian menunjukkan ada pengaruh yang bermakna antara variasi konsentrasi ekstrak biji pala terhadap kematian nyamuk Aedes sp.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Made Juniantari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model eliciting activities lebih tinggi daripada prestasi belajar matematika yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Non Unggulan SMP Negeri 1 Singaraja pada semester II tahun ajaran 2017/2018 yang tersebar ke dalam 7 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Peneliti telah menguji kesetaraan populasi dan diperoleh hasil bahwa populasi memiliki kemampuan yang setara. Berikutnya diambil dua kelas yang dijadikan sampel. Kedua kelas tersebut diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengundian menghasilkan kelas VIII A6 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A4 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dikategorikan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian post-test only control group design. Data tentang prestasi belajar matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t satu ekor (ekor kanan) pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung = 1.31 sedangkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 0,063. Nilai statistik ini memiliki makna bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model eliciting activities lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan kata lain terdapat pengaruh positif model eliciting activities terhadap prestasi belajar matematika siswa.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32-40
Author(s):  
I Dewa Gede Paramaweda ◽  
I Putu Sriartha ◽  
I Wayan Kertih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel yaitu (1) hasil belajar IPS dan kesadaran lingkungan siswa secara simultan, antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual dan model pembelajaran konvensional, (2) hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual dan model pemebelajaran konvensional, (3) kesadaran lingkungan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual dan model pemebelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petang Kabupaten Badung tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 190 orang. Sample dalam penelitian ini menggunakan teknik class random sampling, yang mengambil sampledua kelompok siswa yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII C sebagai kelas eksperiment. penelitian ini mengikuti rancangan eksperimen the post test only control group design. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan test pada variabel hasil belajar IPS dan kuesioner pada variabel kesadaran lingkungan. Data dianalisis dengan teknik manova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara simultan terdapat perbedaan hasil belajar IPS dan kesadaran lingkungan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, (3) terdapat perbedaan kesadaran lingkungan yang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Berdasarkan ketiga temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kontekstual lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional dalam peningkatan hasil belajar IPS dan kesadaran lingkungan siswa. Kata kunci: model pembelajaran kontekstual, hasil belajar IPS, kesadaran   lingkungan. 


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Ida Ayu Manik Damayanti ◽  
Ni Wayan Sukma Antari ◽  
Anak Agung Sagung Alit Sukmaningsih

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran histologi hepar mencit jantan (Mus musculus) yang diberi ekstrak buah juwet (Syzygium cumini) pada filter rokok kretek sebagai peluruh radikal bebas pada asap rokok. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni (true experimental) dengan pendekatan post test only control group design. Data hasil penelitian diuji statistik menggunakan SPSS 21.0, hasil uji Shapiro Wilk  menunjukan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05, selanjutnya dilakukan uji homogenitas yang hasilnya menunjukan data homogen, dengan nilai p< 0,05. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit yang diberikan rokok kretek  memiliki hasil yang signifikan dengan kelompok kontrol sebesar 5,78±1,64 dimana sel nekrosis dan perlemakan hati lebih banyak terjadi pada mencit yang diberikan rokok kretek dibandingkan dengan yang tidak diberikan rokok kretek. Pemberian filter ekstrak juwet pada mencit jantan yang terpapar asap rokok menunjukkan hasil yang signifikan menurunkan jumlah nekrosis dan perlemakan hati, hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistic nilai p<0,05 dimana kelompok kontrol tidak menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kelompok perlakuan yang diberikan filter ekstrak juwet . Pada penelitian ini filter rokok ekstrak buah juwet (Syzygium cumini) dapat menurunkan nekrosis dan perlemakan hati pada mencit jantan. (Mus musculus) yang terpapar asap rokok.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document