scholarly journals PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK

2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Erma Widiastuti . ◽  
Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd. . ◽  
Putu Rahayu Ujianti, S.Psi., M.Psi., Psi .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah pada anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimen dengan rancangan non equivalent post tes only control group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok B di Gugus VI Kecamatan Buleleng yang berjumlah 387 anak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah RA RA Ath-Thooriq Singaraja dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak sebagai kelompok eksperimen dan TK Aisiyah Bustanul Athfal Singaraja dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak sebagai kelompok kontrol. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Dari hasil uji normalitas dan homogenitas varians, diketahui bahwa sampel berdistribusi normal, dan varian populasi bersifat homogen maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan uji-t menemukan bahwa hasil thitung =2,140 dan ttabel =2,024 pada taraf signifikasn 5% dengan dk=38, dengan demikian hasil thitung dengan ttabel dapat disimpulkan bahwa thitung>ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah pada kelompok B di Taman Kanak-Kanak Gugus VI Kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran 2017/2018. Kata Kunci : kemampuan pemecahan masalah, pendekatan saintifik, anak usia dini This study aimed to examined the influences of scientific approach for early childhood problem-solving skills. This research uses quasi experiment design with non equivalent control group design. The population used in this study is the whole group B in Gugus VI Singaraja kindergarten amounted in 387 early childhood. The sample used in this research is RA RA Ath-Thooriq Singaraja with 20 students as experiment group and TK Aisiyah Bustanul Athfal Singaraja with 20 students as control group. Data was collected by using observation and documentation. From normality test result and homogeneity of variance, it is known that sample is normal distribution, and variant of population is homogeneous hence to test hypothesis used t-test with 5% significance level. Result of t-test calculation found that the result of tcount = 2,394 and ttable = 2.024 at 5% significance level with dk = 38, thus tcount with ttable can be concluded that thitung> ttable, then H0 rejected and Ha accepted, from result of this research can it is concluded that there is a significant influence of scientific approach to problem solving skills in group B in Kindergarten.keyword : problem solving skills, scientific approach, early childhood

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Faisal Faisal ◽  
Joni Rokhmat ◽  
Jannatin Ardhuha

This research aimed to investigate problem-solving ability (PSA) and creativity of students through physics learning with causalitic-thinking approach with scaffolding of type 2b. With the scaffolding, in learning, students have to determine all causes and predict all possible effects in a phenomenon, also give arguments how conditions of each cause so that each effect occur. However, the number of the causes and effects is informed and part of the causes, effects, and arguments also be given so the students only need to complete them. This research used method of experiment with control group design. As population were students of class XI MIA SMAN 3 Mataram year 2017/2018 while as sample were the students of class XI MIA 8 and XI MIA 9. Data of the PSA and creativity were taken by using one set of test instrument and respectively analyzed with t-test and U-test at significance level of 5%. The former test showed that tcounted is 12.621 with ttable of 2.004 which meant that the approach affected PSA of students. While, the latter one showed that zcounted is 6.69 with ztable of 1.96 which meant that the approach also affected creativity of students.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 206
Author(s):  
Ni Wayan Rian Astami . ◽  
Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons. . ◽  
Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd. .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menyimak antara kelompok anak yang diberikan media pembelajaran audio visual dan anak yang diberikan media gambar pada anak kelompok B TK Gugus II Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan Non-equivalen Post Test Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa TK kelompok B Gugus II Kecamatan Buleleng dengan melibatkan 426 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Sampel penelitian yaitu siswa TK Pradnya Paramita Singaraja yang berjumlah 20 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa TK Widya Kumara Sthana Singaraja yang berjumlah 18 orang sebagai kelas kontrol. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi berupa lembar observasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t menggunakan SPPS 16.0 for windows diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,000 sedangkan pada taraf signifikansi 5% = 0,05, maka sig (2-tailed) = 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menyimak pada anak yang dibelajarakan dengan media pembelajaran audio visual dan yang dibelajarkan berupa media gambar pada anak kelompok B di TK Gugus II Kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran 2018/2019.Kata Kunci : media audio visual, kemampuan menyimak, anak usia dini. This study was aimed to know the difference of listening skills between groups of children who were given audio-visual learning media and children who were given picture media for children in group B TK Gugus II Buleleng sub-district in academic year 2018/2019. The type of this research is Non-equivalen Post Test Only Control Group Design. The population in this study were kindergarten students group B, Gugus II, Buleleng sub-district which involving of 426 respondents. The sampling technique used is random sampling. The research sample was 20 stuudents as the experimental class from Pradnya Paramita Singaraja kindergarten and 18 students as the control class from Kumara Sthana Singaraja kindergarten. The data of this study were collected by observation method using an observation sheet. Data’s collection was analyzed using t-test descriptive analysis. Based on the results of the t-test analysis using SPPS 16.0 for windows, the value of sig (2-tailed) = 0,000 while at the significance level of 5% = 0.05, then sig (2-tailed) = 0,000


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Nur Izza Avcarina . ◽  
Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd. . ◽  
Putu Rahayu Ujianti, S.Psi., M.Psi., Psi .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran Snowball Throwing terhadap kemampuan kerjasama pada anak taman kanak-kanak kelompok B di gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu yang menggunakan desain Non Equivalent Post-tes Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B Taman Kanak-kanak Gugus VI Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 385 anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Clauster Sampling. Sampel penelitian ini adalah 22 anak di kelompok B TK Ath-Thooriq sebagai kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing dan 20 anak di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal sebagai kelompok kontrol yang diberikan model pembelajaran konvensional. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan instrumen berupa rubrik kemampuan kerjasama. Kemudian data yang terkumpul di analisis menggunakan uji prasyarat (analisis statistik inferensial). Dari uji normalitas dan homogenitas varians, diketahui bahwa sampel berdistribusi normal, dan varian populasi bersifat homogen maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan uji-t menemukan bahwa hasil thitung = 10,12 dan ttabel dengan dk = (22 + 20 – 2 = 40) dengan taraf signifikasi 5% = 2,024 dengan demikian thitung > ttabel = 10,12 > 2,024, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Snowball Throwing terhadap kemampuan kerjasama pada anak taman kanak-kanak kelompok B di gugus VI Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2018/2019.Kata Kunci : kemampuan kerjasama, konvensional, Snowball Throwing This study aims to determine the significant effect of Snowball Throwing learning model toward the cooperation ability of group B kindergarten children in cluster VI of Buleleng district in 2018/2019 academic year. This study is included into a type of quasi-experimental research that used the design of Non Equivalent Post test Control Group Design. The population in this study were all children in group B kindergarten of cluster VI in 2018/2019 academic year which were 385 children in total. The sampling technique used is Cluster Sampling. The sample of this study were 22 children in group B of Ath-Thooriq Kindergarten as the experimental group in which it is applied the Snowball Throwing learning model and 20 children in group B of Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten as the control group which is given conventional learning model. The data of this study were collected using an observation method with an observation instrument in the form of a collaboration ability rubric. The collected data is analysed using a prerequisite test (inferential statistical analysis). From the normality and homogeneity test of variance, it is known that the sample is normally distributed, and the population variant is homogeneous, so to test the hypothesis t-test is used with a significance level of 5%. The results of the t-test calculation found that the results of tcount = 10.12 and ttable with dk = (22 + 20 - 2 = 40) with a significance level of 5% = 2.024 thus tcount> ttable = 10.12> 2.024, then H0 is rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is a significant effect of Snowball Throwing learning model on the cooperation ability of group B kindergarten children in cluster VI of Buleleng District in the academic year of 2018/2019.keyword : cooperative ability, conventional, Snowball Throwing


2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Diyas Age Larasati

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sooko tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian merupakan siswa kelas XI IPS 2 dan 3. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Non Equivalent Control Group Design. Berdasarkan selisih nilai pre test dan post test, rata-rata gain score kemampuan pemecahan masalah geografi SMA kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 27,26 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan skor 11,88. Hasil perhitungan analisis uji t menggunakan independen sample t test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,00. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMAN 1 Sooko.Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan MasalahThe purpose of this study was to clarify the effect of the PBL model of problem-solving ability. This study do in SMA Negeri 1 Sooko 2015/2016. Study of the subject is the student of class XI IPS 2 dan 3. Form of quasi-experimental research design with non equivalent design control group. Subjects were selected based on the value of Middle Exam School (UTS) semester who have the same average (homogeneous). Control using a model class lectures and discussions, while the experimental class using PBL models. Gain score Data were analyzed using independent sample T-test Test with the help of the computer program SPSS 16.0 for Windows. Gainscore learning using PBL model of higher than conventional. The average value of the experiment gainscore class of 27, 26 and 11.88 of control. The results of the analysis of the Independent Sample T-Test Test, the difference shows a p-value of 0.000 level. The level of p-value less than 0.05 (P <0.05). The results of this study there was a significant effect PBL models to the problem-solving abilities. So the conclusion "PBL model significantly influential to the high school geography problem solving skills in SMAN 1 Sooko".Key Words: models of PBL, problem-solving abilities


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 109-118
Author(s):  
Firdausi Nuzula Apriliyana

Children's language skills in listening and speaking activities are not optimal, children's vocabulary is still limited, so that children in conveying ideas, answering questions, repeating stories and telling stories about their experiences have not been achieved as expected. The purpose of this research is to analyze the effect of storytelling methods on the development of language skills in early childhood. This type of research is an experimental study with a nonequivalent control group design. The research was carried out in KB 'Aisyiyah Mentari Tuban with 32 children as subjects. The number of subjects was divided into 2 groups, namely the control and experimental groups as a comparison of the development of language skills. Collecting research data using observation and documentation techniques. The validity test with the Pearson correlation and the reliability test with Cronbach Alpha were carried out first then analyzed the data with the t test. The results of this study were proven by using the storytelling method to optimize early childhood language skills. Calculation using the t-test for all indicators> t critical 1.7530, it can be concluded that H0 is rejected, H1 is accepted. This means that there is an effect of storytelling methods for all indicators on children's language skills. Suggestions for educators and PAUD institutions to implement storytelling methods as a method that can stimulate children's language skills.   Keywords: Storytelling Method, Language Ability  


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 142-152
Author(s):  
Depict Pristine Adi ◽  
Muchsinatun Siasah Masruri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara pembelajaran: (1) antara model Problem-Based Learning, Problem Solving, dan Inquiry; (2) model Problem-Based Learning dan model Problem Solving; (3) model Problem-Based Learning dan model Inquiry; dan (4) model Problem Solving dan model Inquiry. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen semu dengan posttest-only control group design yang sudah dimodifikasi sesuai dengan quasi-experimental research. Pengumpulan data menggunakan cara dokumentasi yaitu berupa jumlah peserta didik, nilai rapot sebagai skor awal, perangkat pembelajaran, dan tes hasil belajar. Analisis data menggunakan one way anava pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model Problem-Based Learning, Problem Solving, dan Inquiry terdapat perbedaan keefektifan. Hasil analisis yang menyatakan hipotesis nihil diterima hanya terdapat dalam pengujian hipotesis yang kedua, yakni tidak terdapat perbedaan keefektifan pendekatan saintifik dengan model Problem-Based Learning dan Problem Solving; sedangkan pengujian hipotesis ketiga menunjukkan terdapat perbedaan keefektifan pendekatan saintifik model Problem-Based Learning dan Inquiry; hepotesis keempat menunjukkan terdapat perbedaan keefektifan pendekatan saintifik model Problem Solving dan Inquiry.Kata kunci: keefektifan pendekatan saintifik, PBL, PS, Inquiry THE EFFECTIVENESS OF SCIENTIFIC APPROACH OF PROBLEM BASED LEARNING, PROBLEM SOLVING, AND INQUIRY IN TEACHING AND LEARNING SOCIAL STUDIESAbstractThis research aims to reveal: (1) the differences among Problem-Based Learning, Problem solving, and Inquiry; (2) the effectiveness of Problem-Based Learning and Problem Solving model; (3) the effectiveness of Problem-Based Learning and Inquiry model; and (4) the effectiveness of Problem Solving and Inquiry model. This research was quantitative research with quasi experiment as a method. It used the post test-only control group design modified in accordance with the quasi-experimental reseacrh. The research data were obtained through documentation of the number of learners, raport book score as the initial score, learning devices, and evaluation. The data analysis technique was one way ANOVA at the significance level of 0.05. The results show that there is a significance difference in learning by using the scientific approach of Problem-Based Learning, Problem Solving, and Inquiry. The null hypothesis is accepted in the second hypothesis testting. There is no effectiveness difference in the scientific approach with the model of Problem-Based Learning and Problem Solving; in the third hypothesis testing, there is an effectiveness difference in the scientific approach with the model of Problem-Based Learning and Inquiry; and in the fourth hypothesis testing, there is an effectiveness difference in the scientific approach with the model of Problem Solving and Inquiry.Keywords: the effectiveness of scientific approach, PBL, PS, Inquiry


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Ni Made Andini Laras Prapti . ◽  
Luh Ayu Tirtayani, S.Psi.,M.Psi. . ◽  
Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd., M.For. .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bercerita terhadap perkembangan karakter anak kelompok B TK Gugus 1 Kecamatan Tampaksiring Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (Quasi eksperiment) dengan nonequivalent control group design, Populasi penelitian ini berjumlah 324 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah anak kelompok B1 TK Widya Shanti berjumlah 30 anak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B2 TK Kumara Wiyata berjumlah 30 anak sebagai kelompok kontrol yang tidak dibelajarkan menggunakan metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Data dikumpulkan dengan teknik observasi yang dianalisi menggunakan teknik analisis dengan uji-t berdasarkan hasil penelitian diperoleh thitung=3,24 sedamgkan taraf signifikasi 5% dengan dk = 58 diperoleh nilai ttabel=2.00 sehingga thitung=3,24> ttabel=2.00 berdasarka kriteria penguji, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Adapun rata-rata perkembangan nilai-nilai karakter pada kelompok yang dibelajarkan dengan cerita yang mengandung nilai-nilai karakter adalah = 77,80 sedangkan pada kelompok yang dibelajarkan tidak menggunakan cerita yang mengandung nilai-nilai karakter adalah = 65,87. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode bercerita yang mengandung nilai-nilai karakter terhadap perkembangan nilai-nilai karakter anak kelompok B TK Gugus 1 Kecamatan Tampaksiring Tahun Pelajaran 2017/2018.Kata Kunci : Nilai-nilai karakter, metode bercerita, cerita Kepahlawanan,cerita rakyat. This study aims to determine the effect of storytelling methods on the development of children character group B TK Cluster 1 Kecamatan Tampaksiring Lesson 2017/2018. This research uses quasi experiment with nonequivalent control group design. The population of this research is 324 children. Sampling using random sampling technique. The sample in this research is the children of B1 TK Widya Shanti group of 30 children as experimental group and B2 TK Kumara Wiyata group of 30 children as the control group that is not learned using the storytelling method in instilling the character values. Data collected by observation technique which analyzed by using analysis technique with t-test based on research result obtained thitung = 3,24 sedamgkan 5% significance level with dk = 58 obtained ttable value = 2.00 so thitung = 3.24> ttable = 2.00 based on criterion testers , then Ho is rejected and Ha accepted. The average development of character values in groups that are taught with stories containing character values is = 77.80 whereas in groups that are taught not using stories containing values of characters is = 65.87. Based on the results of this study can be concluded that there is influence of storytelling method that contains the character values of the development of the character values of children group B TK Cluster 1 Tampaksiring District Lessons 2017/2018.keyword : Values of character, story telling method, Heroic story, folklore


CIVED ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Ridwannur Anuari ◽  
Prima Zola

Penelitian ini dilatar belakangi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMK N 1 Padang belum sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah masih banyak yang belum memenuhi KKM. Untuk itu dalam mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diterapkan model pembelajaran yang memberikan perluasan kreativitas dan berfikir kritis kepada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh model pembelajaran Problem solving terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah Kelas X Bisnis Konstruksi dan Properti SMK Negeri 1 Padang. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan design Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 1 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelas X BKP A dan X BKP B. Dari kedua kelas ini dipilih  salah satu sebagai kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Pengujian instrumen dilakukan di sekolah yang sama  menggunakan validasi ahli dengan cara mmengkonsultasikan dengan guru mata pelajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar (pretest dan posttest) berupa soal objektif sebanyak 25 soal. Data yang dianalisis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (t-test). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving memiliki nilai rata-rata (81,6774) yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata (68,5161). Sedangkan dari perhitungan t-test diperoleh thitung besar dari ttabel. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan dapat diterima pada taraf kepercayaan 95 %. Sehingga hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah kelas X BKP SMK Negeri 1 Padang.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Devi Anugrah ◽  
Susanti Murwitaningsih ◽  
Desya Aryani Sofyan ◽  
Susilo Susilo

Berkembangnya kemampuan berpikir siswa dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki tentang pengaruh model treffinger terhadap kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Design quasi experimental diterapkan dengan menggunakan post-test only control group design. Studi ini melibatkan 62 siswa dari total 144 siswa. Instrument berupa soal tes sebanyak 35 soal pilihan ganda. Uji parametrik dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t digunakan untuk menganalisis data hasil nilai post-test. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (63,41>54,27). Perhitungan dari uji t menunjukkan bahwa model treffinger berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa. Sintak pada model treffinger berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa pada materi ekosistem dan perubahan lingkungan. Tahap I (Basic Tools) dapat meningkatkan dua indikator kemampuan memecahkan masalah yaitu merumuskan masalah dan hipotesis.Kata kunci: Kemampuan merumuskan masalah, kemampuan berhipotesis, perubahan lingkungan, ekosistem Treffinger creative learning model towards problem-solving ability in environmental and ecosystem change material. The growing ability of student thinking can affect students ' ability to solve problems. The study aims to investigate the effectiveness of treffinger's learning models towards the ability to solve problems in students. The quasi-experimental design is applied using the post-test only control group design. The study involved 62 students from a total of 144 students. The Instrument uses 35 questions of multiple-choice. The post-test value Data is analyzed using the normality test, homogeneity test, and T-test. The results of this study indicate that the experiment class has a higher value compared to the control class (63.41 > 54.27). Calculations from the T-test show that treffinger's model affects the ability to solve students' problems. The syntax of treffinger's models was able to improve the ability to answer students' issues in environmental and ecosystem change materials. Stage I (Basic Tools) can increase two indicators of problem-solving capability that is formulating issues and hypotheses.Keywords: Ability to formulate problems, ability to hypothesize, environmental changes, ecosystem


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Kurnia Eka Wijayanti

Dalam penelitian ini membahas tentang peran outdoor education dalam mengembangkan karakter siswa. Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dimana dan oleh siapa saja, salah satunya dapat dilaksanakan melalui outdoor education. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menemukan hasil implementasi pendidikan luar sekolah (outdoor education) terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah terwujudnya implementasi yang baik yang berfokus kepada pendidikan luar sekolah (outdoor education) terhadap pembentukan karakter pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent pre test-post test control group design (pre test-post test dua kelompok). Subjek penelitian dipilih dengan teknik non-probabilitas dari sampel purposif (purposive sampling). Instrumen penelitian berupa angket yang dianalisis dengan teknik statistik yaitu ukuran gejala pusat dan Uji T berpasangan (paired t test), berdasarkan penghitungan diatas diperoleh t hitung = 4,67 dan nilai t tabel = 1,743 artinya hipotesis ditolak yang berarti bahwa terdapat implementasi positif yang signifikan dari pendidikan luar kelas (outdoor education) terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Hasil penelitian siswa cenderung menggunakan atau memanfaatkan alat atau fasilitas di lingkungan kita tanpa harus membelinya sehingga perlu daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi, kemampuan problem solving pada anak, menstimulasi perkembangan bahasa dan kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial,  dan merupakan wadah pengekspresian emosi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document