scholarly journals PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018

Author(s):  
Lidia Rotama ◽  
Kornelius Harefa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, leverage, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan sales growth terhadap kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2018. Data yang dugunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari laporan keuangan perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan purposive sampling dan kemudian diperoleh sampel akhir sebanyak 29 perusahaan manufaktur dengan tahun pengamatan selama tiga tahun. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Logistik menggunakan program aplikasi SPSS versi 26. Dari penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Sementara likuiditas, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan sales growth tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress.Kata Kunci: financial distress, likuiditas, leverage, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan sales growth.

Author(s):  
Arif Wibowo ◽  
Aris Susetyo

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, operating capacity dan sales growth terhadap financial distress. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018. Jumlah pengamatan sebanyak 172 sampel penelitian yang diperoleh dengan metode nonprobability sampling yaitu teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi profitabilitas maka dapat menekan terjadinya kondisi financial distress. (2) Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar adanya ketersediaan atau kecukupan dana untuk memenuhi kewajibannya, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kondisi financial distress yang mengakibatkan pada kebangkrutan. (3) Operating Capacity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress. Hal ini menunjukan bahwa semakin rendah penjualan perusahaan yang diakibatkan dengan penggunaan aset yang tidak efektif untuk kegiatan operasional, maka perusahaan akan rentan terhadap kondisi financial distress. (4) Sales growth tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Koefisien determinasi Nagelkerke R Square sebesar 0,734 yang berarti kemampuan variabel penelitian yang diproksikan dengan return on asset, current ratio, total asset turnover ratio dan sales growth menjelaskan variabel prediksi financial distress sebesar 73.4%. Sisanya sebesar 26.6% merupakan faktor lain di luar model penelitian.


2020 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 40-46
Author(s):  
Elok Heniwati ◽  
Erlina Essen

This study is to examine whether liquidity, profitability, leverage, sales growth, operating capacity, and size have influenced on financial distress by using retail industry that listed in the Indonesia Capital Market. Sample determination basing on purposive sampling results 19 companies with complete data over the observation period (2014-2018). Data was manually collected from the website, www.idx.com. By using logistic regression, the findings show that profitability and leverage have significant influenced on financial distress. Moreover, predictor liquidity, sales growth, operating capacityand firm’s size have no relationship with financial distress.


2015 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 371
Author(s):  
Raissa Karina Loman ◽  
Mariana Ing Male

ABSTRACT This study aims to look at the effect of insider ownership, institutional ownership, firm size, sales growth, stock volatility and financial leverage to prediction of financial distress on manufactur companies listed in Indonesia Stock Exchange. Financial distress is a condition where a company having a financial difficulties. Data sample studied were enrolled in manufactur companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2008-2013 selected by purposive sampling method. The method of data analysis is done by using binary logistic regression.     The results show that institutional ownership, firm size, sales growth, stock volatility and financial leverage partially have significant effect on financial distress, while insider ownership partially have no significant effect on financial distress. Insider ownership, institutional ownership, firm size, sales growth, stock volatility and financial leverage together have significant effect on financial distress.      ABSTRAKSIPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh insider ownership, institutional ownership, firm size, sales growth, stock volatility dan financial leverage terhadap prediksi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Financial distress adalah keadaan dimana suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Sampel data yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013 yang diseleksi menggunakan purposive sampling. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik biner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa institutional ownership, firm size, sales growth, stock volatility dan financial leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap financial distress sedangkan insider ownership secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Insider ownership, institutional ownership, firm size, sales growth, stock volatility dan financial leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap financial distress. 


Author(s):  
Christine Wahyu Indrayani ◽  
Vinola Herawaty

<p>Tujuan dari penelitian ini adalah<strong>:</strong><strong> </strong>Untuk meneliti bagimana pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em>, <em>sales </em><em>growth</em> terhadap <em>financial distress</em> dengan <em>board size</em> sebagai variabel moderator. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol <em>age</em> dan <em>size. </em>Desain/Metologi/Pendekatan: Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan properti &amp; real estate yang terdaftar di BEI periode 2016-2018. Jumlah sampel yang terpilih adalah sejumlah 123 observasi yang ditentukan dengan menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian : hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa rasio profitabilitas, <em>board size</em> berpengaruh negatif terhadap financial distress, sedangkan rasio likuiditas, <em>leverage</em> dan <em>sales growth </em>tidak berpengaruh terhadap <em>financial distress</em>. <em>Board size </em>tidak mampu memperkuat pengaruh profitabilitas, likuiditas, <em>growth </em>terhadap <em>financial distress</em> dan tidak mampu memperlemah pengaruh <em>leverage </em>terhadap <em>financial distress.</em></p>


Solusi ◽  
2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Damajanti ◽  
Hasnita Wulandari ◽  
Rosyati Rosyati

<p>Persaingan usaha yang ketat di sektor perdagangan eceran atau retail mengakibatkan beberapa gerai menutup usahanya. Faktor penyebab tutupnya retail besar di beberapa tempat antara lain kebiasan masyarkat yang mengalihkan cara belanja ke online, daya beli masyarakat yang menurun dan lesu, dan faktor internal dari dalam perusahaan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh rasio keuangan terhadap <em>financial distress</em> pada perusahaan sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Rasio keuangan yang diteliti adalah rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em>, aktivitas, dan <em>sales growth</em>. Variabel <em>Financial Distress</em> di proksikan menggunakan rumus Altman Z-Scored. Data diperoleh dari perusahaan sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2018. Sampel dipilih dengan metode <em>purposive sampling</em>. Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 19 perusahaan. Berdasarkan metode data panel diperoleh 76 data dari 19 perusahaan selama 4 tahun. Tahap selanjutnya dilakukan uji outlier dan diperoleh hasil akhir data yang dapat diolah sebanyak 74 data. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh rasio keuangan secara parsial dan simultan terhadap <em>financial distress.</em> Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em> dan <em>sales growth </em>berpengaruh signifikan terhadap <em>financial distress</em>, sedangkan rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap <em>financial distress</em>. Secara simultan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap <em>financial distress</em>. Nilai <em>adjusted</em> R<sup>2</sup> sebesar 0,955 menunjukkan bahwa rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em>, <em>sales growth</em><em>, </em>dan rasio aktivitas <em> </em>mampu memprediksi variabel <em>financial distress</em> sebesar 95,5% dan sisanya yaitu 4,5% diprediksi oleh  variabel di luar model penelitian.</p><p><strong> </strong></p>Kata Kunci : <em>Financial Distress</em>, Rasio Keuangan, Perdagangan Eceran


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Hesty Erviani Zulaecha ◽  
Atik Mulvitasari

This study aims to determine the effect of liquidity, leverage, and salesgrowth on partial financial distress on property, real estate and buildingconstruction companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).The research period is 3 years in 2015-2017. The population of thisstudy covers all sectors of property, real estate and building constructioncompanies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2015-2017.The sampling technique uses purposive sampling technique. Based onpredetermined criteria obtained 50 samples of the company. Type ofdata which is secondary data obtained from the site Burssa EfekIndonesia. Data analysis used is regression data panel. The resultsshowed that liquidity had a positive effect on financial distress andnegative leverage on financial distress while sales growth did not affectfinancial distress.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 80-86
Author(s):  
NURSIDIN NURSIDIN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah debt to equity, net profit margin dan total assets turnover berpenngaruh positif terhadap financial distress pada perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka. Sumber data berupa data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa laporan keuangan tahunan selama periode 2016-2020. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-20120 sebanyak 9 perusahaan. Sampel penelitian dalam penelitian ini sebanyak 35 perusahaan dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil analisis memberikan persamaan Financial Distress = -0,445 + 1,477 Debt To Equity Ratio   – 3,820 Net Profit Margin + 117,564 Total Asset Turnover + e. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa total asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial yaitu thitung 0,476 < ttabel 2,03693 dan nilai signifikan 0,637 > 0,05, berarti H1 ditolak. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial yaitu thitung -0,956 < ttabel 2,03693 dan nilai signifikan 0,346 > 0,05, berarti H2 ditolak. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa net profit margin berpengaruh signifikan terhadap financial distress berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial yaitu thitung 5,546 > ttabel 2,03693 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini didukung oleh nilai adjusted R Square sebesar 73% sedangkan sisanya sebesar 27% financial distress dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti current ratio, sales growth, earning per share.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 170
Author(s):  
Eka Rima Prasetya ◽  
Rakhmawati Oktavianna

AbstractThis study was conducted to examine the effect of sales growth and intellectual capital on financial distress in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2014 – 2019. The type of research in this study uses a quantitative approach. Data collection uses the document method with secondary data sources. Determination of the sample using the purposive sampling method, with a total sample of 84 samples. The data analysis technique used is multiple linear regression using the Eviews 10 program. The results of this study are that sales growth and intellectual capital together have an effect on financial distress, sales growth has no effect on financial distress and intellectual capital has an effect on financial distress.AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pertumbuhan penjualan dan modal intelektual terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 – 2019. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode dokumen dengan sumber data sekunder. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 84 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan program Eviews 10. Hasil penelitian ini adalah pertumbuhan penjualan dan modal intelektual secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial distress, pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap financial distress dan modal intelektual berpengaruh terhadap financial distress.


2016 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Duwi Setiyani

Financial distress is a condition where a company cannot meet or has difficulty paying off its financial obligations to its creditors. In financial case, corporate governance parties who had an effect on financial distress is the audit committee. This study investigates the impact audit committee characteristic on financial distress. The audit committee characteristics that use in this study are size of audit committee, independence of audit committee, frequency of audit commitee meeting, competence of audit committee, female audit committee, and audit committee nationality, this study use two control variable is sales growth and KAP reputation. The data being used is from annual report serices company which is listed in BEI in 2010-2012 period. Data collecting method which used in this research is metod purposive sampling. Based on the method purposive sampling, research sample total is 80 companies. Data analysis using logistic regression with SPSS 17. The result show that independence ofaudit committee, frequency of audit commitee meeting, female audit committee, and audit committee nationality has negative affect with financial distress. Size of audit committee and competence of audit committeem has not negative affect with financial distress.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 160-178
Author(s):  
Idarti Idarti ◽  
Afriyanti Hasanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, kebijakan hutang dan likuiditas terhadap financial distress pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2017. Financial distress sebagai variabel dependen diproksikan dengan earnings per share (EPS) negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan, kebijakan hutang dan likuiditas serta sales growth dan return on asset (ROA) sebagai variabel kontrolnya. Struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan asing dan kepemilikan manajerial. Sementara kebijakan hutang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan likuiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR). Metode penelitian menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Penarikan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan mendapatkan hasil 220 sampel perusahaan properti dan real estate. Penelitian ini diuji dengan uji analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah pengungkapan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap financial distress, sedangkan kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan manajerial dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor properti dan real estate, oleh karena itu penelitian selanjutnya disarankan menggunakan perusahaan di sektor lain sehingga mempunyai jumlah sampel lebih banyak. Penelitian ini dapat dijadikan acuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengatasi kemungkinan terjadinya financial distress.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document