scholarly journals PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Instruksional ◽  
2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Mayasari Mayasari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta interaksi antara strategi pembelajaran dan keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar IPA, dengan materi gangguan pada organ peredaran darah manusia. Penelitian dilakukan di SDI Amalina Pondok Aren pada tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif quasi experimental. Sampel terdiri dari 58 siswa kelas V dengan menggunakan cluster random sampling. Kelas eksperimen mendapat perlakuan strategi pembelajaran  Contextual Teaching and Learning (CTL) dan kelas kontrol Problem based Learning (PBL). Data yang diperoleh berupa data hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis, dengan instrumen berupa tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua jalur dengan design factorial by level 2 x 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa yang diberikan strategi pembelajaran CTL lebih tinggi dari siswa yang diberikan strategi pembelajaran PBL, dengan Fhitung = 37,775 > Ftabel = 4,20  (2) terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis, dengan Fhitung = 114,744 > Ftabel = 4,20  (3) hasil belajar IPA siswa yang diberikan strategi pembelajaran CTL dan memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih tinggi dari siswa yang diberikan strategi pembelajaran PBL  dan memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, dengan nilai p-value (sig: 0,000 < 0,05)  (4) hasil belajar  IPA siswa yang diberikan strategi pembelajaran CTL dan memiliki kemampuan berpikir kritis rendah lebih rendah dari siswa yang diberikan strategi pembelajaran PBL dan memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, dengan nilai p-value (sig: 0,016< 0,05)

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-27
Author(s):  
Hilmiyah Akib ◽  
Abd. Rauf Ibrahim

This study focused on students’ skill in performing a speech and had conducted based on the problem. The students think performing a speech is the difficult thing, the students think there are problems appear when the students perform a speech in front of the people, suddenly forgetting the script, getting anxious, and getting blank. The researcher considered to conduct this study when doing observation at MAN 2 Parepare since the students showed fair competence in performing a speech. The objective of the study is to give some abilities and knowledge in this case Contextual Teaching and Learning that focused in Problem-based. The study applied quasi-experimental design, with two groups namely experimental class and control class. The populations of the study were the twelfth grade students at MAN 2 Parepare where the total numbers were 84 students. The samples of the study were consisted of 39 students. The result showed that the students’ skill in performing a speech of the twelfth grade students of MAN 2 Parepare could be improved through Problem-Based Learning Strategy. In performing s speech, the speakers need to be brave, except having some abilities in performing a speech.


2019 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Flora Miranti L. Tobing ◽  
Efendi Napitupulu ◽  
Abdul Hasan Saragih

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran ekspositori, (2) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan berpikir logis rendah, dan (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belalajar Akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 102 orang yang berasal dari tiga kelas yaitu kelas XI (sebelas) IPS SMA Negeri 3 Medan, sedangkan sampel seluruhnya 67 orang yang terdiri dari dua kelas dengan menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian menuunjukkan bahwa; (1) hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Akuntansi. Kata Kunci: strategi pembelajaran, berbasis masalah, berpikir logis, akuntansi  Abstract: This study aims to: (1) Know the accounting learning outcomes of students taught with problem-based learning strategies and expository learning, (2) Know the accounting learning outcomes of students who have high logical thinking ability and low logical thinking, and (3) Know the interaction between learning strategies and students' logical thinking abilities towards the results of Accounting learning. This research is a quasi-experimental research. The study population was 102 people from three classes, namely class XI (eleven) IPS SMA Negeri 3 Medan, while a total sample of 67 people consisting of two classes using cluster random sampling. The research results show that; (1) Accounting learning outcomes of students taught with problem-based learning strategies are higher than accounting learning outcomes of students taught with expository learning strategies. (2) Accounting learning outcomes of students who have high logical thinking ability are higher than accounting learning outcomes of students with low logical thinking ability. and (3) there is an interaction between learning strategies and students' logical thinking abilities in influencing accounting learning outcomes. Keywords: learning strategies, problem based, logical thinking, accounting


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 46-58
Author(s):  
Siti Mamartohiroh ◽  
Ramon Muhandaz ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMP/MTs. Penelitian ini merupakan penelitian Factorial Experiment dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs GUPPI Bandar Sungai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, dengan sampel terpilih memiliki kesamaan rata-rata sebelum perlakuan.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan anova dua arah. Untuk hipotesis 1 diperoleh F_A=5,036>F_tabel=4,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, dengan skor rata-rata yang lebih baik adalah kelas eksperimen daripada kontrol yaitu berturut-turut adalah 41,94 dan 38,92. Untuk hipotesis 2 diperoleh F_B=4,392>F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, dengan skor rata-rata untuk siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi 43,69, sedang 38,63  dan rendah 42,83. Dan untuk hipotesis 3 diperoleh F_(A×B)=0,302≤F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas terutama dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


2016 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 25 ◽  
Author(s):  
Husnul Laili

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari motivasi dan prestasi belajar matematika siswa, serta membandingkan keefektifan pembelajaran dengan pendekatan CTL dan PBL ditinjau dari motivasi dan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, yang menggunakan dua kelompok eksperimen. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan pendekatan CTL dan PBL digunakan uji one sample t-test pada taraf signifikansi 5%. Untuk membandingkan keefektifan pembelajaran dengan pendekatan CTL dan PBL, data dianalisis secara multivariat menggunakan T2 Hotelling dengan taraf signifikansi 5% dan dianalisis lanjut menggunakan uji t univariat dengan kriteria Bonferoni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL dan PBL efektif ditinjau dari motivasi dan prestasi belajar matematika siswa, dan pembelajaran dengan pendekatan PBL lebih efektif dibanding dengan pembelajaran dengan pendekatan CTL ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa, tetapi pembelajaran dengan pendekatan PBL tidak lebih efektif dibanding dengan pembelajaran dengan pendekatan CTL ditinjau dari motivasi belajar matematika siswa.Kata kunci: CTL, PBL, motivasi, prestasi belajar. The Effectiveness of the CTL and PBL Approaches Viewed from Students’ Motivation and Achievement in Mathematics Learning AbstractThis study aimed to describe the effectiveness of the Contextual Teaching Learning (CTL) and Problem Based Learning (PBL) approaches viewed from students’ motivation and achievement in mathematics learning, and to compare the effectiveness of the CTL and the PBL approach in mathematics learning viewed from students’ motivation and achievement. This study was a quasi-experimental research and used two experimental groups. To find out the effectiveness of the CTL and PBL approach in each variable, the data were analyzed using one-sample t-test what the significance level of 5%. To compare the effectiveness of the CTL and PBL approaches, the data were analyzed using the multivariate T2 Hotelling with the significance level of 5% and followed up by the univariate analysis using the Bonferoni criterion. The results of the study show that the CTL and PBL approaches were effective viewed from students’ motivation and achievement in mathematics learning and the PBL approach was more effective than CTL approach viewed from students’ achievement in mathematics but the PBL approach is not more effective than CTL approach viewed from students’ motivation in mathematics learning.Keywords: CTL, PBL, motivation, learning achievement.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 274-285
Author(s):  
Febby Ayuni Esya Putri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Jodion Siburian

Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampun awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya, dan untuk melihat interaksi antara penerapan pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental nonequivalent control group design, dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Jambi dengan menggunakan 3 kelas, yakni 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol yang dipilih dengan metode cluster random sampling, yakni dari 32 siswa pada masing-masing kelas, dipilih 27% siswa berkemampuan awal tinggi ( siswa), 27% siswa berkemampuan awal rendah ( siswa), dan sisanya berkemampuan awal sedang ( siswa). Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukkan terdapat pengaruh pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampun awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritisnya (Nilai signifikansi < 0.05), namun tidak terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran online inquiry dan PBL serta kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Nilai signifikansi > 0.05).  Hal ini dikarenakan faktor lain seperti beberapa siswa yang tidak menghidupkan mode video pada Zoom, sehingga guru tidak bisa memantau apa yang siswa tersebut lakukan selama pembelajaran.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Arif Ganda Nugroho

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran Problem Solving dan strategi pembelajaran CTL terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) Untuk mengetahui prestasi belajar matematika mana yang lebih baik siswa dengan gaya belajar siswa auditorial, kinestetik, atau visual, (3) Untuk mengetahui pada strategi pembelajaran Problem Solving, mana yang lebih baik prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial, kinestetik, atau visual, (4) Untuk mengetahui pada strategi pembelajaran CTL, mana yang lebih baik prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial, kinestetik, atau visual.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Martapura Tahun Pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel menggunakan Stratified Cluster Random Sampling. Ukuran sampel pada penelitian ini adalah 191 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika adalah tes pilihan ganda. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa adalah berupa angket.Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Prestasi belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran problem solving lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran CTL, (2) Prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, (3) Pada kelompok siswa dengan strategi pembelajaran problem solving, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, (4) Pada kelompok siswa dengan strategi pembelajaran CTL, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Elfira Rahmadani

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)  terhadap kemampuan koneksi matematis siswa pada materi geometri kelas X MAN Asahan Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-test dan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian ada 2 kelas yaitu kelas X IPA-3 dan X IPA-4 yang diambil secara cluster random sampling. Pada kelas X IPA-3 sebagai kelas eksperimen menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)  dan kelas X IPA-4 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Interaction). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 83,7 dan kelas kontrol 70,2. Hasil uji t diperoleh  maka disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan siswa yang diajar menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intructon) pada materi geometri.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 108-119
Author(s):  
Ari Setiawan

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Design penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 1 Nusa Bakti sebanyak 198 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 20 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Variabel yang diteliti yaitu model pembelajaran CTL (X) dengan hasilbelajar (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data yang digunakan uji normalitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian persentase model CTL terhadap hasil belajar kelas V kategori tinggi pembelajaran 1 sebesar 15,0%, kategori sedang sebesar 75,0%, kategori rendah sebesar 10,0%. Persentase hasil belajar siswa kelas V nilai rata-rata kelas eksperimen pembelajaran 1 sebesar 80,20%. Uji hipotesis yang dilakukan dengan uji One Sampel t Test, maka diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Karenanilaisignifikan < 0,05, maka Ho ditolak. Sedangkan nilai thitung hasil belajar sebesar 15.968 > ttabel 2,086l sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisa data dengan menggunakan uji regresi linier menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran CTL.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Ayu Citra Dewi ◽  
Hapidin Hapidin ◽  
Zarina Akbar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap pemahaman sains fisika pada kelompok  B usia 5-6 tahun. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain treatment by level 2x2. Sampel penelitian ini terdiri dari 56 anak. Pengumpulan sampel menggunakan teknik stratified multistage cluster random sampling. Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANAVA). Untuk menguji normalitas data menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji barlett. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pemahaman sains fisika anak yang diajar dengan model pembelajaran quantum lebih tinggi  daripada model pembelajaran contextual teaching and learning. 2) Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap pemahaman sains fisika. 3) Pemahaman sains fisika anak yang diajar dengan model pembelajaran quantum lebih tinggi daripada model pembelajaran contextual teaching and learning pada anak yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi. 4) Pemahaman sains fisika anak yang diajar dengan model pembelajaran quantum lebih rendah daripada model pembelajaran contextual teaching and learning pada anak yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.


Vidya Karya ◽  
2018 ◽  
Vol 33 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Ince Raudhiah Zahra ◽  
Benyamin Matius ◽  
Abdul Hakim

Abstract. This study aims to determine the improvement of student’s problem solving skill after applying the problem based learning model and determine it’s effectiveness. This is a quantitative research with one group pretest-posttest design. Cluster random sampling was used, and 28 samples were obtained from one of high schools in Samarinda. The result of the analysis with Wilcoxon Signed Rank Test. The result showed that there’s a significant difference between students’ problem solving skill before and after the treatment, with the ­p-value 0,00 with significance 0,05. Generally, students’ problem solving skill increased from 8.5 to 29.5, with N-Gain of 0,2, which is classified as a low category. The highest gain was found in the ability of understanding the problem, with the ­N-Gain of 0,4, which is classified as a middle category. Meanwhile the indicator of students’ skill on planning problems, solving problems, and doing the re-check, were classified as low increasing category with N-Gain of 0,2. Based on calculation of effect size (d), which is 1,96 that is classified as a big category, the implementation of the treatment had a high effectiveness.   Keywords : Problem Based Learning, Problem Solving Skill, Simple Harmonic MotionAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model problem based learning dan mengetahui tingkat efektifitas dari penerapan model tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, dengan sampel sebanyak 28 siswa dari salah satu sekolah SMA di Samarinda. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah siswa saat pretest dan posttest dengan perolehan p-value 0,00 dan signifikansi 0,05. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami kenaikan dari 8,5 menjadi 29,5 dengan N-Gain 0,2 yang termasuk dalam kategori rendah. Peningkatan tertinggi diperoleh indikator memahami masalah dengan N-Gain 0,4 yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan indikator kemampuan siswa merencanakan masalah, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekkan kembali termasuk dalam kategori rendah dengan N-Gain 0,2. Tingkat efektivitas yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai effect size (d) 1,96 yang termasuk dalam kategori besar.Kata Kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah, Gerak Harmonik Sederhana


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document