PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri 1 Kuningan)

Author(s):  
Yeyen Suryani ◽  
Sintia Dewiana

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran serta kurangnya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang membutuhkan kemampuan analisis.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) terdapat perbedaan kemampuan awal siswa,2) setelah pembelajaran berlangsung kemampuan berpikir kritis siswa kelas yang menggunakan PjBL lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunkan metode ceramah, 3) peningkatan (N-Gain) kemampuan berpikir kritis siswa kelas yang menggunakan PjBL lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode ceramah.Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan non-equivalent control group pretes-posttest design. Dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 75 orang yaitu 38 siswa di kelas eksperimen, dan 37 siswa di kelas kontrol.Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada tes awal terbukti dengan thitung=0,2616<ttabel=1,993. Kedua, setelah pembelajaran berlangsung kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang menggunakan metode PjBL lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ceramah terbukti dengan thitung=4,375>ttabel=1,993. Ketiga, peningkatan (N-Gain) kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang menggunakan metode PjBL lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ceramah terbukti dengan thitung =5,173 > ttabel =1,993.Adapun saran dari penelitian ini yaitu, perlu adanya penjelasan yang mendalam dalam proses persiapan sehingga siswa tidak kesulitan dalam menyusun pertanyaan penyelidikan. Dalam penggunaan PjBL guru berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga dibutuhkan penguasaan materi dan pengelolaan kelas yang baik. Penggunaan metode PjBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dari metode ceramah sehingga disarankan guru untuk menerapkan metode ini yang disesuaikan dengan materi sehingga kemampuan berpikir kritis siswa berkembang dan terlatih. Penyesuaian penggunaan metode pembelajaran dengan materi dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai lebih optimal serta pengetahuan yang diperoleh siswa benar-benar melekat dan lebih bermakna.

2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 1525-1531
Author(s):  
Riska Putri Taupik ◽  
Yanti Fitria

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Penelitian kauntitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dengan bentuk quasy eksperiment design. Desain riset yang digunakan adalah The Non equivalent Control Group Design. Populasi riset ini adalah 5 SD dalam Gugus II Koto Salak yang kemudian diambil sampel dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SDN 02 Koto Salak kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas control yang masing-masing terdiri atas 19 orang. Teknik analisis data dalam riset ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji-t untuk pengujian hipotesis. Rata-rata pre-test untuk kelompok eksperimen adalah 49,842 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning diperoleh post-test 82,631. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 53,21 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatankonvensional 71,105. Setelah dilakukan uji- t diperoleh thitung = 3,8421 dan ttabel = 2,028 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,8421 > ttabel = 2,028 maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan model Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar dalam model pembelajaran tema Lingkungan Sehat.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Lilin Triani Putri ◽  
Harto Nuroso ◽  
Nur Khoiri

This study aims to determine the effectiveness of project-based learning for the student’s activeness and creative thinking skills of students of Class X SMA N 2 Semarang. This research is experimental study with method of Quasi Experimental Non-equivalent Control Group Design. The data in this study is the result of creative thinking skills and student’s activeness. Data were analyzed using two-sample t test analysis. Research shows that 1) there is no difference in the early of ability between class that follows of project based learning process and the class that follows the cooperative learning (tresult = 0,4089 < ttable = 1,6663), 2) there is a difference between the results of creative thinking skills of  the students that follow of project-based learning (tresult = 10,12 >  ttable = 1.6663) and students who follow cooperative learning, 3) there is a difference between the student’s activeness of students that follows project-based learning (tresult = 49,56 > ttabel = 1,6663) and student who follow cooperative learning. Based on the results of this study, it can be concluded that the project-based learning is more effective than cooperative learning in improving learning results in the form of the student’s activeness and creative thinking skills.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25 ◽  
Author(s):  
Murniyati Murniyati ◽  
Winarto Winarto

Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaaan model PjBL dengan model PBL ditinjau dari keterampilan proses sains siswa kelas V. Metode penelitian ini adalah Quasy Exsperimental tipe Non equivalent Control Group Pretest- Posttest Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Islam Ta’allumul Huda yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan test  dan obeservasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan tes dalam bentuk uraian. Pengujian hipotesis  menggunakan analisis T-test sampel independent dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis  diperoleh Sig. (2-tailed) nilai pencapaian keterampilan proses IPA adalah 0,029 lebih kecil dari 0,05 (0,029 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpuan penelitian ini terdapat perbedaan penerapan model Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari  pencapaian keterampilan proses siswa pada pelajaran IPA kelas IV di SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu.Kata Kunci: Problem Based Learning, Project Based Learning, Keterampilan Proses Sains, Sekolah Dasar.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 242
Author(s):  
Lenny Sasmita ◽  
Thamrin Tayeb ◽  
Lisnasari Andi Mattoliang ◽  
Andi Ika Prasasti Abrar ◽  
Mardhiah Mardhiah

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran project based learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu yang didesain menggunakan teknik Non-Equivalent Control Group Design. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kelas eksperimen sebelum menerapkan model pembelajaran project based learning memperoleh nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah sebesar 79,28. Setelah menerapkan model pembelajaran project based learning diperoleh nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah sebesar 91,24 sehingga terjadi peningkatan rata-rata sebesar 15,086%; 2) secara signifikan, terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran project based learning di MTs Negeri Model Makassar.  AbstractThis research was conducted to determine the effectiveness of the application of the project based learning model in improving students' mathematical problem solving abilities. This research approach is a quantitative approach with a quasi-experimental type of research designed using the Non-Equivalent Control Group Design technique. The research sample was class VIII MTs Negeri Model Makassar.. The data analysis technique used descriptive and inferential analysis, namely t test. The results showed that 1) the experimental class before applying the project-based learning model obtained an average value of the problem-solving ability test results of 79.28. After applying the project based learning learning model, the average value of the problem solving ability test results was 91.24, resulting in an average increase of 15.086%; 2) there is a significant increase in problem-solving abilities for classes that use the project-based learning model at MTs Negeri Model Makassar.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 201 ◽  
Author(s):  
Hikmatul Fitri ◽  
I Wayan Dasna ◽  
Suharjo Suharjo

enelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi antara siswa yang dibelajarkan dengan model project based learning (PjBL) dan siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional yang ditinjau dari motivasi berprestasi. Penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Data penelitian dikumpulkan dengan mengunakan instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dan angket motivasi berprestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) ada pengaruh yang signifikan model PjBL terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi, (2) ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan (3) model PjBL dan motivasi berprestasi yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 47-54
Author(s):  
Ericka Darmawan

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh PBL terhadap sikap dan hasil belajar siswa SMAN 2 Malang. Jenis penelitian menggunakan eksperimen semu atau quasi eksperiment, non equivalent control group design. Siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek memiliki sikap lebih tinggi 11,65% dari peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Siswa yang difasilitasi pembelajaran berbasis proyek memiliki pemahaman konsep lebih tinggi 81,05% dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Untuk itu, dalam meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya guru  memilih strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif mengkonstruk pengetahuan sendiri, untuk meningkatkan pemberdayaan sikap siswa terhadap lingkungan hidup, guru dalam mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan kognitif tingkat tinggi untuk pemecahan masalah terkait lingkungan hidup.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Nur Aisyah ◽  
Rosnita Rosnita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (<em>project based learning</em>) pada materi sistem koordinasi terhadap hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan. Desain penelitian yang digunakan yaitu non equivalent control group design pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah kelas XI MIA di Pondok Pesantren, dengan sampel sebanyak 2 kelas yang diambil menggunakan metode total sampling. Kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (<em>project based learning</em>), sedangkan kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data  menggunakan tes tertulis, yang terdiri dari pretest yang berjumlah 25 soal dan posttest yang berjumlah 25 soal. Data dianalisis menggunakan analisis statistik inferensial. Berdasarkan hasil penelitian, untuk uji t diperoleh bahwa t<sub>hitung </sub>6,67 sedangkan t<sub>tabel</sub> 2,04, itu berarti bahwa t<sub>hitung </sub>&gt; t<sub>tabel</sub> maka H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>a </sub>diterima. Maka da[at disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada materi sistem koordinasi terhadap hasil belajar kognitif siswa.


2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Angga Risnaini Uswatun Chasanah ◽  
Nur Khoiri ◽  
Harto Nuroso

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kreatif siswa Kelas X SMA N 1 Wonosegoro, Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan dengan desain non-equivalent control group design. Data dalam penelitian ini merupakan data hasil kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains. Data dianalisis menggunakan analisis uji t dua sampel. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas yang mengikuti pembelajaran model project based learning dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional (thitung = 0,419 < ttabel = 1,672). Terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran model project based learning (thitung = 29,46 > ttabel = 1,672) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran model project based learning (thitung = 13,49 > ttabel = 1,672) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model project based learning lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar yang berupa kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa.Kata kunci: model project


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 335-346
Author(s):  
Resdiana Safithri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Nizlel Huda

Pandemi COVID-19 mengakibatkan pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru tetap mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. PBL dan PjBL dilaksanakan dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting membuat siswa dapat mengkonstruksi ide penyelesaian masalah. Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan PBL dan PjBL secara daring berdasarkan self efficacy, melihat interaksi antara pembelajaran PBL, PjBL, self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Desain penelitian menggunakan quasi experimental non-equivalent control group design, dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 5 Kota Jambi, dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling didapat 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Instrumen penelitian yaitu tes, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, rendah yang diajarkan dengan PBL dan PjBL, namun tidak terdapat iteraksi antara pembelajaran PBL dan PjBL dengan self efficacy siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan, sesuatu yang telah dimiliki oleh setiap individu siswa sebelum diberikan perlakuan dan metode pembelajaran oleh guru tidak ada interaksi nya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, karena siswa sudah memiliki keyakinan (self efficacy) didalam dirinya masing-masing untuk menyelesaikan suatu masalah sebelum diberi materi ajar dengan suatu metode pembelajaran.


Mimbar Ilmu ◽  
2018 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
Author(s):  
Ni Luh Eri Kumala Dewi ◽  
DB Ketut Ngurah Semara Putra ◽  
I G A Agung Sri Asri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model  pembelajaran Project Based Learning berbantuan media Outdoor dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus II Kuta Utara Tahun Ajaran 2017/2018. Rancangan penelitian Eksperimen semu dengan bentuk non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus II Kuta Utara yang berjumlah 334 orang. Sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA SD No.  1 Tibubeneng dengan jumlah 39 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas VA SD No. 2 Tibubeneng dengan jumlah 33 siswa sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dalam bentuk tes objektif pilihan ganda biasa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis data diperoleh thitung = 3,890 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 70 diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga thitung = 3,890 > ttabel = 2,000. Berdasarkan kriteria pengujian, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Adapun nilai rata-rata kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media Outdoor adalah 82,18, sedangkan pada kelompok yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional adalah 75,76. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Project Based Learning berbantuan media Outdoor berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA kelas V SD Gugus II Kuta Utara Tahun Ajaran 2017/2018. Kata Kunci: Project Based Learning, Outdoor, Kompetensi Pengetahuan IPA.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document