scholarly journals Perbedaan Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari Pencapaian Keterampilan Proses Siswa

2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25 ◽  
Author(s):  
Murniyati Murniyati ◽  
Winarto Winarto

Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaaan model PjBL dengan model PBL ditinjau dari keterampilan proses sains siswa kelas V. Metode penelitian ini adalah Quasy Exsperimental tipe Non equivalent Control Group Pretest- Posttest Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Islam Ta’allumul Huda yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan test  dan obeservasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan tes dalam bentuk uraian. Pengujian hipotesis  menggunakan analisis T-test sampel independent dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis  diperoleh Sig. (2-tailed) nilai pencapaian keterampilan proses IPA adalah 0,029 lebih kecil dari 0,05 (0,029 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpuan penelitian ini terdapat perbedaan penerapan model Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari  pencapaian keterampilan proses siswa pada pelajaran IPA kelas IV di SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu.Kata Kunci: Problem Based Learning, Project Based Learning, Keterampilan Proses Sains, Sekolah Dasar.

2017 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Abdul Rahim, Sunarso *

Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) Pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, (2) Pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, dan (3) Perbedaan pengaruh penggunaan model Project Based Learning dengan Problem Based Learning  terhadap prestasi belajar PPKn di SMP. Penelitian ini merupakan quasi experimental yang menggunakan pretest, posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh penggunaan menggunakan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 20,29 (kelas eksperimen 1); (2) Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 18,48 (kelas eksperimen 2); dan (3) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan Project Based Learning dan Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn.Kata kunci: project based learning, problem based learning, prestasi belajar.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 1525-1531
Author(s):  
Riska Putri Taupik ◽  
Yanti Fitria

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Penelitian kauntitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dengan bentuk quasy eksperiment design. Desain riset yang digunakan adalah The Non equivalent Control Group Design. Populasi riset ini adalah 5 SD dalam Gugus II Koto Salak yang kemudian diambil sampel dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SDN 02 Koto Salak kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas control yang masing-masing terdiri atas 19 orang. Teknik analisis data dalam riset ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji-t untuk pengujian hipotesis. Rata-rata pre-test untuk kelompok eksperimen adalah 49,842 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning diperoleh post-test 82,631. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 53,21 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatankonvensional 71,105. Setelah dilakukan uji- t diperoleh thitung = 3,8421 dan ttabel = 2,028 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,8421 > ttabel = 2,028 maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan model Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar dalam model pembelajaran tema Lingkungan Sehat.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Melda Ariyanti

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model Project-Based Learning dan Problem-Based Learning, serta komparasi keefektifan antara model Project-Based Learning dan Problem-Based Learning ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar matematika siswa SMA Kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMANegeri 2 Kuningan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak.  Data hasil penelitian dianalisis dengan MANOVA, dan untuk mengetahui keefektifan model Project-Based Learningdan model Problem-Based Learningmenggunakan uji one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Project-Based Learning dan Problem-Based Learningefektif ditinjau dari minat belajar matematika tetapi tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI SMA. Tidak terdapat perbedaan keefektifan antara model Project-Based Learning dan Problem-Based Learningditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan minat belajar matematika siswa kelas XI SMA. Kata kunci: Project-Based Learning, Problem-Based Learning, prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, minat belajar matematika


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 402-411
Author(s):  
Wisnu Darmawan ◽  
Nyoto Harjono

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Problem Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar Tema 8 Kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 05 Gugus Diponegoro, kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental semu yang menggunakan pendekatan non-equivalent control group design. Dalam menganalisis data dilaksanakan uji beda melalui Independent Sampel T-Test. Hasil uji beda menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) post-test hasil belajar peserta didik sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,005 (0,000<0,005) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara model pembelajaran Two Stay Two Stray dan Problem Based Learning terhadap pencapain hasil belajar peserta didik pada Tema 8 Kelas 4 SD. Nilai rata-rata post-test hasil belajar kelas eksperimen  lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih efektif dibandingkan model pembelajaran Problem Based Learning.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 30-39
Author(s):  
Mika Dwi Permata ◽  
Irwan Koto ◽  
Indra Sakti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat belajar fisika siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model project based learning dan metode penugasan. Penelitian dilakukan di dua kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research tipe nonequivalent control group design. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling yang sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitas diperoleh  siswa kelas X MIPA 4 sebagai kelas uji coba (eksperimen) dan siswa kelas X MIPA 3 sebagai kelas pembanding (kontrol) dengan metode penugasan. Jumlah siswa yang terlibat sebanyak 57 siswa yang terdiri dari 28 siswa dari kelas X MIPA 4 dan 29 siswa dari kelas X MIPA 3. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk minat belajar fisika dan tes untuk kemampuan berpikir kritis. Analisis data menggunakan uji-t dua sample indenpendent dengan rumus t-test poolled varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diajarkan menggunakan model project based learning dengan siswa yang diajarkan dengan metode penugasan. Minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa meningkat terlihat dari nilai posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis siswa.Kata kunci : Model project based learning, minat belajar fisika, kemampuan berpikir kritis siswa


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
SRI YULIANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran matematika kelas X di SMA Bait Al-Quran Kayuagung Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah kelas X Palestina sebagai kelas eksperimen dan kelas X Yaman sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Proses pembelajaran di kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan di kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk soal essai berjumlah lima soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan (α) = 0,05. Berdasarkan analisis t-test data test akhir diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 kemudian menurut basis pengambilan keputusan dalam T-Test dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, bahwa ada pengaruh yang signifikan model PBL pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMA Bait Al-Quran Kayuagung.


2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Angga Risnaini Uswatun Chasanah ◽  
Nur Khoiri ◽  
Harto Nuroso

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kreatif siswa Kelas X SMA N 1 Wonosegoro, Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan dengan desain non-equivalent control group design. Data dalam penelitian ini merupakan data hasil kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains. Data dianalisis menggunakan analisis uji t dua sampel. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas yang mengikuti pembelajaran model project based learning dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional (thitung = 0,419 < ttabel = 1,672). Terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran model project based learning (thitung = 29,46 > ttabel = 1,672) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran model project based learning (thitung = 13,49 > ttabel = 1,672) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model project based learning lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar yang berupa kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa.Kata kunci: model project


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 335-346
Author(s):  
Resdiana Safithri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Nizlel Huda

Pandemi COVID-19 mengakibatkan pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru tetap mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. PBL dan PjBL dilaksanakan dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting membuat siswa dapat mengkonstruksi ide penyelesaian masalah. Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan PBL dan PjBL secara daring berdasarkan self efficacy, melihat interaksi antara pembelajaran PBL, PjBL, self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Desain penelitian menggunakan quasi experimental non-equivalent control group design, dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 5 Kota Jambi, dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling didapat 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Instrumen penelitian yaitu tes, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, rendah yang diajarkan dengan PBL dan PjBL, namun tidak terdapat iteraksi antara pembelajaran PBL dan PjBL dengan self efficacy siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan, sesuatu yang telah dimiliki oleh setiap individu siswa sebelum diberikan perlakuan dan metode pembelajaran oleh guru tidak ada interaksi nya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, karena siswa sudah memiliki keyakinan (self efficacy) didalam dirinya masing-masing untuk menyelesaikan suatu masalah sebelum diberi materi ajar dengan suatu metode pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 631-641
Author(s):  
Citra Yolantia ◽  
Wiwit Artika* ◽  
Cut Nurmaliah ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Muhibbuddin Muhibbuddin

Self-efficacy memiliki kontribusi penting dalam proses pembelajaran karena dapat digunakan sebagai prediktor kinerja belajar siswa. Self-efficacy mampu merangsang motivasi, proses kognitif, aktivitas, prestasi dan ketekunan siswa. Kurangnya kemampuan efikasi diri merupakan salah satu masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran. Permasalahan ini dapat diatasi melalui penerapan media pembelajaran seperti penggunaan modul inovatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan modul pembelajaran berbasis masalah terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Selain itu juga bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dengan hasil belajar akibat penerapan modul pembelajaran berbasis masalah materi sistem pencernaan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di sebuah sekolah menengah atas di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest posttest non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah 93 siswa (total sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket efikasi diri dan tes kognitif materi sistem pencernaan. Data efikasi diri dan hasil belajar dianalisis dengan uji statistik parametrik menggunakan analisis kovarians, sedangkan efikasi diri dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modul pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Selain itu, analisis korelasi menunjukkan bahwa r hitung r tabel (0,7277 0. 2461) yang mengartikan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar siswa. Efikasi diri berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa: semakin tinggi efikasi diri maka hasil belajar akan semakin tinggi


Author(s):  
Made Delina Rusnawati . ◽  
I Gede Partha Sindu, S.Pd., M.Pd. . ◽  
Nyoman Sugihartini, S.Pd., M.Pd. .

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar yang lebih tinggi antara siswa yang belajar menggunakan e-modul berbasis project based learning dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran Administrasi Basis Data kelas XII RPL SMK Negeri 1 Negara (2) Motivasi siswa kelas XII RPL di SMK Negeri 1 Negara setelah menggunakan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran Administrasi Basis Data (3) Respon siswa kelas XII RPL di SMK Negeri 1 Negara setelah menggunakan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran Administrasi Basis Data. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain Post Test Only Control Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas XII RPL SMK Negeri 1 Negara Tahun Pelajaran 2017/2018. Sampel yang digunakan yaitu kelas XII RPL 2 yang digunakan sebagai kelas ekperimen dan XII RPL 3 yang digunakan sebagai kelas kontrol dengan jumlah 92 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes uraian untuk mengukur hasil belajar dan metode angket untuk menganalisis motivasi belajar siswa dan respon siswa. Data hasil belajar kemudian dianalisis dengan melakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji- t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat hasil belajar yang lebih tinggi dalam penerapan e-modul berbasis Project Based Learning pada mata pelajaran administrasi basis data kelas XII RPL di SMK Negeri 1 Negara. Hasil analisis uji-t memperoleh thitung = 7.7497 dan ttabel = 1.66196 untuk dk sebesar 90 dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan kreteria pengujian diperoleh thitung > ttebel, ini berarti H0 ditolak. (2) Motivasi belajar siswa yang menggunakan e-modul dikatakan tinggi dilihat dari rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen yaitu sebesar 98.30. (3) Respon siswa dari penerapan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran Administrasi basis data adalah positif dilihat rata – rata skor hasil angket respon siswa yaitu 58.47. Kata Kunci : Quasi Eksperimen, E-Modul, Administrasi Basis Data, Project Based Learning Abstract- This objectives of this research are to know: (1) higher learning outcomes between students who learn to use project based learning e-modules with students who learn without using e-module based project based learning on subjects Database Administration class XII RPL SMK 1 Negara (2) students’ motivation in XII RPL class at SMK Negeri 1 Negara after using e-module based on project based learning on Database Administration course (3) students’ response after using e-module based on project based learning in Database Administration course of XII RPL class at SMK Negeri 1 Negara. This research was quasi experiment research with Post Test Only Control Group design. Research’s population covered all XII RPL classes at SMK N 1 Negara in the academic year 2017/2018. The samples of this research were XII RPL 2 class as the experimental class and XII RPL 3 as the control class with total of 92 students. The data was obtained trough essay test to measure students’ achievement and questionnaire method which was used to analyze students’ motivation and students’ response. The data, then, was analyzed through prerequisite test which included normality test, homogeneity test, and t-test. The results showed that (1) There is higher learning outcomes in the implementation of e-module based on Project Based Learning in the subjects of class XII database administration RPL in SMK Negeri 1 Negara. The result of t-test analysis obtained tcount = 7.7497 and ttable = 1.66196 for dk equal to 90 with 5% significant level. Based on test criteria obtained tcount > ttebel, this means H0 rejected. (2) Students’ motivation that used e-module was considerably high based on students’ learning motivation mean value of 98.30 (experiment). (3) Students’ response toward the application of project based learning e-modul on the Database Administration subject are positive that can be noticed from the average score of students' responses through questionnaire which is 59.47. keyword : Quasi Experiments, E-Modules, Database Administration, Project Based Learning.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document