scholarly journals Senam Tai Chi dalam menurunkan Kecemasan Lansia

2018 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 218-223
Author(s):  
Khamida Khamida ◽  
Abdul Muhith ◽  
Rohmadi Yuda Diharja ◽  
Ririn Probowati

ABSTRACTAging is something that can cause health problems, both physical and mental health for the elderly. Anxiety is one of mental health experienced in the elderly. If it continues to ignored, it will have an impact to the memories or nightmares experienced by the elderly will recur, therefore the quality of the elderly's sleep will diminish. The purpose of this study was to determine the effect of Tai Chi Gymnastics on Elderly Anxiety.The study design used the One Group Pre-Post Test Design, the sample was elderly at the Posyandu Perintis Ngagel Rejo Surabaya.32 subject taken by Simple Random Sampling technique. The Independent Variable is Tai Chi Gymnastics, the dependent variable is Anxiety. Anxiety instruments were measured using the HRS-A questionnaire. Data were analyzed by the Wilcoxon test with significance ? = 0.05. The results of the study before being given Tai Chi Gymnastics were mostly (59.4%) respondents had mild anxiety. After being given Tai Chi Gymnastics most (59.4%) respondents were not experiencing anxiety (normal). Analysis of the Wilcoxon Sign Rank Test obtained p = 0,000 <? = 0.05, meaning that there is an effect of Tai Chi Gymnastics on decreasing anxiety. Conclusions from this study that Tai Chi exercise can reduce anxiety in the elderly. It is expected that nurses can provide Tai Chi gymnastics as a nurse's independent nursing intervention in the management of decreased anxiety.Keywords: Anxiety, Elderly, Tai Chi Gymnastics.ABSTRAKMenua merupakan hal yang dapat menimbulkan masalah kesehatan baik kesehatan umum maupun kesehatan jiwa bagi lansia.Kesehatan jiwa yang dialami pada lansia yaitu salah satunya adalah kecemasan. Apabila terus menerus dibiarkan, akan berdampak yaitu ingatan atau mimpi buruk yang dialami lansia akan terulang kembali dan kualitas tidur lansia menjadi berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Kecemasan Lansia.Desain penelitian menggunakan One Group Pre- Post Test Design, sampel adalah lansia di Posyandu Perintis Ngagel Rejo Surabaya sebesar 32 Orang yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel Independen adalah Senam Tai Chi, variabel dependen adalah Kecemasan.Instrumen Kecemasan diukur menggunakan kuesioner HRS-A. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan kemaknaan?= 0,05.Hasil penelitian sebelum diberikan Senam Tai Chi sebagian besar (59,4 %) responden mempunyai kecemasan ringan. Setelah diberikan Senam Tai Chi sebagian besar (59,4 %) responden tidak cemas (normal). Analisa uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan p=0,000< ? =0,05, artinya ada pengaruh Senam Tai Chi terhadap penurunan kecemasan.Simpulan dari penelitian ini bahwa senam Tai Chi dapat menurunkan kecemasan pada lansia.Diharapkan perawat dapat memberikan senam Tai Chi sebagai intervensi keperawatan mandiri perawat dalam penatalaksanaan penurunan kecemasan.Kata Kunci :Kecemasan, Lansia, Senam Tai Chi.

2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 07-18
Author(s):  
Lilis Maghfuroh

Perkembangan pada masa kanak-kanak akan menjadi dasar perkembangan pada masa selanjutnya, perkembangan fisik anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik kasar maupun halus. Dari survey awal yang dilakukan peneliti memperoleh hasil hampir sebagian anak mengalami perkembangan motorik kasar suspect. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan melempar dan menangkap bola terhadap perkembangan motorik kasar  pada anak pra sekolah di TK Sri Mulya Desa Srirande Kecamatan Deket. Desain penelitian ini menggunakan metode pre-eksperiment design dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi adalah seluruh anak prasekolah di TK Sri Mulya Srirande sebanyak 37anak pada bulan Februari sampai Maret 2016 dan besar sampel sebanyak 34 dengan teknik Simple random sampling. Data penelitian diambil melalui observasi Tes Denver II. Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, scoring, tabulating kemudian dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat kemaknaan p0,05 menggunakan program SPSS versi 16,0. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya anak memiliki perkembangan motorik kasar normal setelah diberikan permainan melempar dan menangkap bola, dengan nilai Z = -3.317a  dan p = 0,001 dimana p 0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh permainan melempar dan menangkap bola terhadap perkembangan motorik kasar  pada anak pra sekolah di TK Sri Mulya Desa Srirande Kecamatan Deket. Melihat hasil di atas dapat disimpulkan bahwa permainan melempar dan menangkap bola dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 220-224
Author(s):  
Etta Suryaningsih ◽  
Marcellina Rasemi Widayanti ◽  
Ni Nyoman Wahyu Lestariana

Latar Belakang: Pengetahuan tentang perawatan gigi pada anak SD menentukan kesehatan gigi pada usia selanjutnya. Pengetahuan baik maka diikuti sikap positif, sikap positif mempengaruhi niat. Fenomena di SDN 601 Mananggal Surabaya, siswa mengatakan tahu perawatan gigi tetapi masih menyukai makanan manis setelahnya lupa menggosok gigi atau berkumur, dan ada yang mengalami gigi karies. Hal ini dikarenakan penyuluhan kesehatan belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap siswa dalam perawatan gigi. Metode: Desain penelitian Pra Eksperimental dengan rancangan One Group Pre-Post Test Design. Variabel independen penyuluhan kesehatan dan variabel dependen sikap siswa. Populasi siswa SDN 601 Menanggal Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian sebanyak 33 responden dengan teknik Simple Random Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil: hasil sebelum diberikan penyuluhan kesehatan 73% siswa memiliki sikap negatif, sesudah diberikan penyuluhan kesehatan 64% siswa memiliki sikap positif. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai P(0,001)<?(0,05) Kesimpulan: H0 ditolak berarti ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap siswa dalam perawatan gigi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluhan kesehatan efektif meningkatkan sikap menjadi positif.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Wiwik Widiyawati ◽  
Faidatul Nikmah

Arthritis rheumatoid dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai lansia. Kejadian arthritis rheumatoid pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan pengetahuan lansia sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang arthritis rheumatoid di Desa Kelbung Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan design cross sectional dengan one grup pra-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang memilki riwayat arthritis rheumatoid  sebanyak 38 lansia denngan besar sampel 35 lansia dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisa data mengunakan  wilcoxon sign rank test Penelitian diperoleh bahwa lansia sebelum diberikan penyuluhan kesehatan sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15 lansia (42,9%). Sedangkan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan memiliki pengetahuan kurang 6 lansia (17,1%).  Ada perbedaan pengetahuan lansia sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang arthritis rheumatoid di Desa Kelbung Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Endang Yuswatiningsih

Pendahuluan: Orang lanjut usia menganggap bahwa penyakit osteoarthritis atau nyeri sendi identik dengan tingginya kadar asam urat dalam darah. Akibat pemahaman yang salah ini para lanjut usia memilih pengobatan yang secara singkat tanpa mengetahui sumber rasa nyerinya. Hal inilah yang mempengaruhi sikap para lanjut usia dalam merawat atau mengobati penyakit osteoarthritis ini.  Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap lansia tentang perawatan Osteoarthritis. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah pra experiment dengan one group pre – post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lanjut usia yang ada di posyandu lansia desa tembelang dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner sikap sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan. Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating. analisis dengan menggunakan uji statistic Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat kesalahan 5% (0,05). Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan osteoarthritis sebagian besar lansia yaitu 66% (21 responden) mempunyai sikap negative dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan osteoarthritis sebagian besar lansia yaitu 69% (22 responden) mempunyai sikap positif. Hasil analisis didapatkan nilai p = 0,00 < alpha 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap sikap lansia tentang perawatan osteoarthritis.Kata Kunci : Lanjut Usia, Osteoarthritis, Penyuluhan Kesehatan


2018 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 182-187
Author(s):  
Chilyatiz Zahroh ◽  
Kartika Faiza

Abstact : Uric acid is a condition of the end result of purine metabolism that can cause pain symptoms unbearable, swelling and hot feeling in the joints. This makes the elderly experience a decrease in ability to perform daily activities. so that warm compress are needed on the elderly. This study aimed to determine the effectiveness of giving warm compress to reduce uric acid pain. This study used Pre-Experiment with One-group approach of pre-post test design. The population was all elderly people with uric acid disease in Paguyuban Budi Luhur Surabaya as 30 elderly. The sample was 30 respondents. The independent variable was warm compress and the dependent variable was pain. The instruments to measured pain used pain scale. The results showed 30 respondents, mostly (70%) after warm compresses had moderate pain scale and nearly half (30%) had mild pain. The test results by wilcoxon sign rank test with significance value α = 0.05. Obtained value ρ = 0.000, which meant ρ <α then H0 rejected meant there was an effect of warm compress to the reduction of pain in people with uric acid disease in Paguyuban Lansia Budi Luhur Surabaya. The conclusion of this study was  the warm compresses could affect the reduction of pain in someone suffering from uric acid disease, so it is expected to Paguyuban Lansia can apply and improve the provision of warm compresses to elderly people with gout disease.Keywords: Gout Arthritis, uric acid, Warm Compress, Pain ReductionAbstrak: Asam urat merupakan kondisi hasil metabolisme akhir purin yang dapat menyebabkan gejala nyeri tidak tertahankan,  pembengkakkan dan rasa panas di persendian. Hal tersebut membuat lansia mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga pemberian kompres hangat diperlukan terhadap lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri asam urat. Desain penelitian ini menggunakan Pra-Experimen dengan pendekatan One-group pra-post test design. Populasinya adalah seluruh lansia penderita penyakit asam urat di Paguyuban Budi Luhur Surabaya sebesar 30 lansia, besar sampel 30 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Variabel  independen kompres hangat dan variabel dependen nyeri. Instrumen menggunakan Pre-Post pemberian kompres hangat. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden, sebagian besar (70%) setelah dilakukan kompres hangat skala nyeri sedang dan hampir setengahnya (30%) nyeri ringan. Hasil uji wilcoxon sign rank test dengan  nilai  kemaknaan α = 0,05. Didapatkan nilai ρ = 0,000 yang berarti ρ < α maka H0 ditolak artinya ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri pada penderita penyakit asam urat di Paguyuban Lansia Budi Luhur Surabaya. Simpulan penelitian ini adalah pemberian kompres hangat dapat mempengaruhi penurunan nyeri pada seseorang yang menderita penyakit asam urat, sehingga diharapkan Paguyuban Lansia dapat menerapkan serta meningkatkan pemberian kompres hangat terhadap lansia penderita penyakit asam urat.Kata Kunci : Artritis Gout, asan urat, Kompres Hangat, Penurunan Nyeri


Author(s):  
Gede Arya Bagus Arisudhana ◽  
Ni Luh Resmiasih

Nyeri merupakan masalah keperawatan yang paling banyak terjadi pada penderita osteoarthritis (OA). Upaya menurunkan nyeri dapat dilakukan dengan melakukan latihan psikofisiologikal tai chi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan psikofisiologikal tai chi terhadap nyeri lutut pada osteoartritis. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 dengan  metode sampling non-randomize. Analisa data menggunakan wilcoxon sign rank test. Alat ukur yang digunakan adalah numeric rating scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden dalam penelitian ini adalah 65 tahun, dengan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (70%). Perbadingan nilai nyeri sebelum dan sesudah latihan psikofisiologikal tai chi menunjukkan rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 5,20, dan rata-rata nyeri setelah diberikan intervensi adalah 3,83. Hasil uji perbedaan  skala nyeri sebelum dan setelah diberikan intervensi menggunakan wilcoxon sign rank test, diperoleh nilai Zhitung 4,396 dan nilai p=0,000 (α<0,05). Latihan tai chi bermanfaat dalam mengurangi nyeri dan sangat disarankan untuk populasi yang sesuai seperti lansia. Perlu dilakukan penelitian lebih banyak tentang efek tai chi sebagai intervensi dari perspektif keperawatan.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Yesi Putri ◽  
Ronalen Br. Situmorang

Aromaterapi merupakan terapi modalitas atau pengobatan alternative dengan menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni berupa bahan cairan tanaman yang mudah menguap dan senyawa aroma terapi lain dari tumbuhan. Mual muntah (Emesis gravidarum ) keluhan paling sering terjadi pada ibu hamil  sebesar 50-90%,  sebesar 2 % berakhir menjadi mual muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum) yang bisa membahayakan ibu maupun janin.   Salah Satu terapi non farmakologi yang aman untuk diberikan pada ibu mual muntah selama kehamilan adalah aromaterapi lemon. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh aromaterapi lemon dalam menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester I Mengetahui Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon terhadap Penurunan Frekuensi Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I di BPM Indra Iswari, SST, SKM, MM. Metode  yang digunakan pre eksperimental dengan  desain One Group Pre-Post Test Design. Data  dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dengan a = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah aromaterapi lemon secara bermakna mempunyai pengaruh dalam  menurunkan  emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Hening Pratiwi ◽  
Nur Amalia Choironi ◽  
Warsinah Warsinah

<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p>Tidak semua masyarakat paham tentang obat dan teknik penggunaan obat, sehingga menjadi penyebab pengobatan tidak optimal atau kegagalan pengobatan. Hal ini dapat disebabkan minimnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Oleh karena itu dibutuhkan edukasi dan optimalisasi kemampuan masyarakat berkaitan dengan teknik penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pamijen Kecamatan Baturaden Purwokerto pada bulan Mei 2017. Penelitian ini merupakan penelitian <em>cross sectional</em> dengan pengambilan sampel secara <em>simple random sampling</em>. Jumlah sampel yang didapat sebesar 30 responden yang merupakan kader PKK dan kader POSYANDU Desa Pamijen Baturaden Purwokerto. Teknik pengumpulan data melalui <em>pretest-postest design</em> menggunakan kuesioner. Parameter yang dinilai adalah pengetahuan dan sikap masyarakat terkait penggunaan obat. Analisis data dilakukan menggunakan <em>Wilcoxon Sign Rank Test</em> dan Uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi oleh apoteker, dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,004 (p≤ 0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya peningkatan sikap responden sebelum pemberian edukasi dengan sikap responden sesudah pemberian edukasi terkait teknik penggunaan obat, dibuktikan dengan nilai sebesar 0,284 (p≥ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa edukasi apoteker mempengaruhi pengetahuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat, tetapi tidak mempengaruhi sikap masayarakt terhadap teknik penggunaan obat.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci:</strong>    Obat, edukasi, penggunaan obat</p><p> </p><p align="center"><strong><em>Effect of pharmacist education of knowledge and public attitudes </em></strong><strong><em><br /> </em></strong><strong><em>related to use of medicine</em></strong></p><p> </p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p><em>Not all people understand about drugs and techniques of drug use, so the cause of treatment is not optimal or treatment failure. This can be due to the lack of knowledge and ability of the community related to drug use techniques. Therefore, it is necessary to educate and optimize the ability of the community related to drug use techniques. This study aims to determine the effect of educational pharmacists on knowledge and attitude of the community related to drug use techniques. This research was conducted in Pamijen Village, Baturaden Subdistrict Purwokerto in May 2017. This research is a cross sectional study with simple random sampling. The number of samples obtained by 30 respondents who are PKK cadres and cadres POSYANDU Pamijen Village Baturaden Purwokerto. Data collection techniques through pretest-postest design using questionnaires. Parameters assessed were community knowledge and attitude related to drug use. Data analysis was performed using Wilcoxon Sign Rank Test and T paired test. The results showed that there were significant differences in the knowledge of respondents before and after education by pharmacists, evidenced by the p value of 0.004 (p 0.05). The result of the research showed that there was no increase of respondent attitude before giving of education with respondent attitude after giving of education related to technique of drug usage, proved with value equal to 0,284 (p≥ 0,05). It can be concluded that pharmacists' education influences the community's knowledge of drug use techniques, but does not affect the attitude of masayarakt on drug use techniques.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em>       </em></strong><em> Drugs, Education, Drug Use.</em></p>


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Etika Purnama Sari

Balita mudah terkena penyakit ISPA karena tubuh balita masih rentan terhadap penyakit infeksi. Banyak ibu yang tidak tahu tentang pencegahan penyakit ISPA. Metode FGD (focus group discussion) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Desain penelitian adalah pra eksperimental one group pra post test design. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita di wilayah RT 3 RW 1 Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi α<0,05, didapatkan nilai p=0,002 yang berarti ada peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Adanya peningkatan dikarenakan faktor pendidikan, usia, pengalaman serta proses diskusi dalam FGD. Bagi para ibu harus tetap mengakses informasi tentang preventif ISPA dalam berbagai media. Kata kunci: Focus Grup Discussion, Pengetahuan, ISPA ABSTRACT Children with age 12-60 months are susceptible to ISPA due to their body was still susceptible to infectious diseases. Many mother do not know about the prevention of ISPA. FGD (focus group discussion) can be used to increase their knowledge. The aim of this study is to explain the increasing mother’s knowledge through the FGD. The study design was a pre-experimental one-group pre-post test design. The variables studied were the level of mother’s knowledge. The samples used were mothers with babies aged 12-60 months as many as 30 people. Data was collected by questioner. Based on the test results of the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance level of α<0,05, p value = p=0,002 which means there is the increasing mother’s knowledge through the FGD. The increasing knowledge due to factors of education, age, experience, and the discussion process in the FGD. For mother must still access information about preventive ISPA in a variety of media. Keywords: Focus Grup Discussion, knowledge, ISPA DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Devi Putri Iswandari ◽  
Iswari Hariastuti ◽  
Tyas Martika Anggriana ◽  
Silvia Yula Wardani

<p class="Normal1">Stunting adalah sebuah masalah kesehatan yang berkaitan dengan malnutrisi kronis yang terjadi pada anak dan masih menjadi perhatian pemerintah Indonesia dalam upaya penanganannya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran biblio-journaling untuk optimalisasi peran ayah pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan <em>one gro</em>up <em>pre-test post-test</em><em> design</em><em>.</em> Subjek penelitian diambil secara purposive dengan kriteria seorang ayah yang sedang memiliki anak yang berusia di bawah tiga tahun. Jumlah sampel adalah 20 orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket yang disusun berdasarkan indikator peran ayah dalam pengasuhan 100 Hari Pertama Kelahiran. Hipotesis penelitian diuji menggunakan <em>Wilcoxon Sign Rank Test</em>. Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat membuktikan bahwa biblio-journaling dapat meningkatkan pemahaman ayah tentang stunting sehingga peran ayah pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (100 HPK) menjadi optimal sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting.<em> </em><em></em></p><br /><em><strong><em>Abstract</em></strong>: Stunting is a health problem related to chronic malnutrition that occurs in children and is still a concern of the Indonesian government in its handling efforts. This article aims to study the role of biblio-journal to optimize the role of fathers in the First 1000 Days of Life (1000 HPK) as an effort to increase the prevalence of stunting. This study used an experimental research method with one group of pre-test and post-test design. The research subjects were 20 fathers taken purposively with the criteria being having children under three years old. </em><em>The data collection method uses a questionnaire that is based on indicators of the role of fathers in the care of the First 100 Days of Life (1000 HPK). Research hypotheses were tested using the Wilcoxon sign rank test. The results of the research prove that biblio-journaling can increase father's understanding of stunting so that the father's role in the First 1000 Days of Life (100 HPK) is optimal as an effort to reduce prevalence of stunting.</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document