scholarly journals Efek Ekstrak Etanol Daun Gedi Merah (Abelmoschus Manihot (L.) Medik) Terhadap Kadar Sod Dan Mda Pada Aorta Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2

2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Hendra Putra ◽  
Fathia Annis ◽  
Yudi Purnomo

Pendahuluan: Hiperglikemia pada diabetes melitus (DM) meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang berperan terhadap komplikasi makroangiopati diabetik. Daun gedi merah dikenal memiliki efek antioksidan dan antihiperglikemia sehingga diharapkan dapat menghambat kerusakan oksidatif pada DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun gedi merah dalam mencegah kerusakan oksidatif pada DM dengan mengamati kadar Superoxide Dismutase (SOD) dan Malondialdehyde (MDA) aorta tikus model DM.Metode: Tikus Sprague Dawley jantan berusia 4-6 minggu dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n= 5 ekor). Hewan coba diinduksi diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan Stretpzotocin (STZ) 25 mg/kgBB intraperitoneal multiple dose. Selanjutnya kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun Gedi merah (EEDGM) dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB. Pengukuran kadar SOD dan MDA aorta menggunakan Elisa SOD rat kit dan Elisa MDA rat kit. Analisa data menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta berturut-turut sekitar 10%, 30% dan 50% dibandingkan kelompok kontrol diabetes melitus (KDM) (p<0,05) sementara kadar MDA aorta diturunkan kurang lebih sekitar 20%, 40%, dan 70% (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ pada kelompok KDM menurunkan kadar SOD aorta 50% dan meningkatkan MDA aorta 2 kali lipat dibandingkan KN (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian EEDGM 200 – 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta dan menghambat peningkatan kadar MDA aorta tikus model DM.

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Ahmad Fuadi ◽  
Yoyon Arif ◽  
Yudi Purnomo

Hiperglikemia pada Diabetes Melitus (DM) meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan berperan terhadap risiko komplikasi nefropati diabetik. Daun gedi merah (Abelmoschus manihot (L.) Medik) berkhasiat sebagai antidiabetik dan antioksidan tetapi penelitian ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) untuk mencegah nefropati diabetik belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek EEDGM terhadap kadar SOD dan MDA ginjal tikus model DM.Metode: Tikus Sprague dawley jantan usia 4-6 minggu dikelompokan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n=25 ekor). Tikus DM dibuat dengan diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan streptozotocin (STZ) 25 mg/kgBB i.p multiple dose. Ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) diberikan per oral selama 4 minggu. Kadar SOD dan MDA ginjal diukur menggunakan SOD rat kit dan MDA rat kit. Hasil dianalisa dengan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 60% dibandingkan KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB menghambat peningkatan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 20% dibandingkan KDM (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ menurunkan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 40% dan meningkatkan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 30%.Kesimpulan: Pemberian EEDGM dapat menghambat penurunan kadar SOD dan peningkatan kadar MDA jaringan ginjal tikus model DM.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Ika Dyah Kurniati ◽  
Dyah Mustika Nugraheni

Latar belakang : Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan salah satu mediator terjadinya infertilitas. Produksi ROS akan meningkat dengan adanya polusi udara dan merokok. Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi spermatozoa. Apabila terjadi kerusakan atau atrofi sel-sel penyusun tubulus seminiferus akan terjadi penurunan berat testis. Buah kersen mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan testis tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok.Metode : Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Rasio berat testis di analisis dengan uji statistik parametrik One Way ANOVA Test dilanjutkan analisa Post Hoc Multiple Comparison Test.Hasil : Rasio berat testis pada kelompok kontrol (K1) sejumlah (0,31) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (0,24) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (0,28) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (0,19). Nilai P =  0,013, menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang bermakna berat testis antar kelompok.Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dapat meningkatkan rasio berat testis pada  tikus yang di papar asap rokok.


2018 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Desby Juananda ◽  
Dwi Cahyani Ratna Sari ◽  
Mawaddah Ar-Rochmah ◽  
Nur Arfian ◽  
Muhammad Mansyur Romi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres kronis meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS), dan /atau menekan mekanisme pertahanan antioksidan. Efek neuroprotektif dari Centella asiatica (L.). Urb telah dilaporkandapat melindungi neuron dari kerusakan oksidatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstraketanol C. asiatica leaf terhadap ekspresi superoxide dismutase-2 sel (SOD- 2) pada sel Purkinje serebelum tikussetelah diberikan kejutan kronis di kaki. Sebanyak 25 tikus Sprague Dawley jantan dewasa muda diacak ke dalam limakelompok. Kelompok kontrol negatif terdiri dari tikus yang tidak stres; kelompok kontrol stres menerima aquadest; dankelompok lain diobati dengan dosis yang berbeda (mg / kg berat badan / hari, p.o.) ekstrak etanol daun C. asiatica: 150,300 dan 600, masing-masing diikuti oleh pemberian kejutan kronis di kaki selama dua puluh delapan hari. Ekspresi SOD-2 dari lapisan sel Purkinje diukur menggunakan metode imunohistokimia. Data dianalisis dengan one-way ANOVA (p<0,05). Kami menemukan bahwa ekspresi SOD-2 (%) dari lapisan sel Purkinje untuk kelompok kontrol negatif, kelompokkontrol stres, CeA150, CeA300 dan CeA600 kelompok adalah 22,38 ± 9,73, 9,81 ± 2,21, 10,29 ± 3,60, 14,72 ± 6,65, dan22,75 ± 10,93, masing-masing (p <0,05). Analisis post-hoc menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompokkontrol negatif dan kelompok kontrol stres (p <0,05). Ada juga perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrolstres dan kelompok CeA600 (p <0,05), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan (p> 0,05).Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun C. asiatica meningkatkan ekspresi SOD-2 pada sel Purkinjecerebellar tikus setelah stres kronis.


2010 ◽  
Vol 110 (6) ◽  
pp. 633-637 ◽  
Author(s):  
Chartchalerm Isarankura-Na-Ayudhya ◽  
Sakda Yainoy ◽  
Tanawut Tantimongcolwat ◽  
Leif Bülow ◽  
Virapong Prachayasittikul

2021 ◽  
Vol 86 (7) ◽  
pp. 878-886
Author(s):  
Vitaly D. Samuilov ◽  
Dmitry B. Kiselevsky ◽  
Elena V. Dzyubinskaya ◽  
Olga Yu. Frolova

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
Oki Sandra Agnesa ◽  
Joko Waluyo ◽  
Jekti Prihatin ◽  
Sri Rahayu Lestari

Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh aterosklerosis karena hiperkolesterolimia. Oksidasi low density lipoprotein (LDL) oleh reactive oxygen species (ROS) sebagai penyebab utama proses aterogenik dapat dicegah dengan kehadiran antioksidan seperti vitamin E. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin. Salah satu buah yang mengandung vitamin E adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah merah terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium yang didesain mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan parameter penelitian adalah kadar LDL darah tikus putih. Data dianalisis menggunakan one way anova dilanjutkan dengan uji Duncan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, minyak buah merah memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar LDL darah tikus putih.


Author(s):  
А.Г. Кутихин ◽  
Д.К. Шишкова ◽  
Р.А. Мухамадияров ◽  
Е.А. Великанова

Введение. Кальций-фосфатные бионы (КФБ) формируются в организме человека при перенасыщении сыворотки ионами кальция и фосфора и вызывают дисфункцию эндотелия, однако молекулярные механизмы нарушения функционирования эндотелия при воздействии КФБ не ясны. Цель исследования - выяснение роли кальций-фосфатных бионов различной формы в развитии окислительного стресса в артериальных эндотелиальных клетках (ЭК) человека. Методика. Для детекции окислительного стресса к конфлюэнтным культурам первичных ЭК коронарной и внутренней грудной артерии человека добавляли равные концентрации КФБ сферической или игольчатой формы (СКФБ и ИКФБ соответственно) с последующим культивированием в течение 1 и 4 ч, добавлением флюоресцентных индикаторов окислительного стресса MitoSOX Red и CellROX Green и конфокальной микроскопией. Измеряли концентрацию продуктов перекисного окисления липидов в культуральной жидкости через 24 ч экспозиции эндотелиальных клеток КФБ. Анализ нейтрализации цитотоксических эффектов перекисного окисления липидов проводили путем добавления к ЭК супероксиддисмутазы и каталазы на 4 или 24 ч (одновременно с КФБ). Для сравнения механизмов клеточной гибели при воздействии СКФБ и ИКФБ анализировали цитотоксичность обоих типов бионов при одновременном воздействии лизосомального ингибитора бафиломицина А1. Результаты. Значимого увеличения генерации активных форм кислорода (АФК) в результате экспозиции СКФБ (независимо от линии ЭК и продолжительности экспозиции) не было выявлено. В то же время наблюдалось повышение генерации супероксида через 4 ч, а иных свободных радикалов через 1 ч после добавления ИКФБ к ЭК. Предварительная нейтрализация АФК супероксиддисмутазой и каталазой частично защищала ЭК от индуцируемой ИКФБ гибели. При этом добавление бафиломицина А1 к ЭК частично защищало их от гибели только при воздействии СКФБ, но не ИКФБ. Заключение. Гибель ЭК при воздействии СКФБ происходит в результате первичного повреждения лизосом, а при воздействии ИКФБ - в первую очередь вследствие окислительного стресса. Background. Calcium phosphate bions (CPB) form in the human blood upon its supersaturation with calcium and phosphate and provoke endothelial dysfunction; however, the molecular mechanisms of these pathological processes remain unclear. Aim. To elucidate the role of differently shaped CPBs in induction of oxidative stress in human arterial endothelial cells (Ecs). Methods. For detection of oxidative stress, equal concentrations of spherical CPB (CPB-S) or needle-shaped CPB (CPB-N) were added to confluent cultures of primary human coronary artery and internal thoracic artery ECs for 1 and 4 h; this was followed by MitoSOX Red and CellROX Green staining and subsequent confocal microscopy. Concentration of thiobarbituric acid-reactive substances was measured in the EC culture supernatant at 24 h of the CPB exposure. The lipid peroxidation cytotoxicity was neutralized by adding superoxide dismutase and catalase to ECs for 4 or 24 h. To compare cell death subroutines induced by CPB-S and CPB-N, the effect of bafilomycin A1, a lysosomal inhibitor, on CRB cytotoxicity was studied. Results. No increase in reactive oxygen species generation was observed in the CPB-S exposure, regardless of the EC line and exposure duration. However, addition of CPB-N to ECs increased the production of superoxide and other free radicals after four- and one-hour exposure, respectively. Prior neutralization of reactive oxygen species with superoxide dismutase and catalase partially protected ECs from CPB-N- but not CPB-S-induced death while bafilomycin A1, vice versa, protected ECs from CPB-S- but not CPB-N-induced death. Conclusion. CPB-S cause cell death due to primary damage of lysosomes whereas CPB-N induce apoptosis due to oxidative stress.


2013 ◽  
Vol 2013 ◽  
pp. 1-7 ◽  
Author(s):  
Katrijn De Brucker ◽  
Anna Bink ◽  
Els Meert ◽  
Bruno P. A. Cammue ◽  
Karin Thevissen

This study demonstrates a role for superoxide dismutases (Sods) in governing tolerance ofCandida albicansbiofilms to amphotericin B (AmB). Coincubation ofC. albicansbiofilms with AmB and the Sod inhibitors N,N′-diethyldithiocarbamate (DDC) or ammonium tetrathiomolybdate (ATM) resulted in reduced viable biofilm cells and increased intracellular reactive oxygen species levels as compared to incubation of biofilm cells with AmB, DDC, or ATM alone. Hence, Sod inhibitors can be used to potentiate the activity of AmB againstC. albicansbiofilms.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document