PENERAPAN PQ4R DAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI VIRUS DI MAN 1 PONTIANAK
Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X IPA di MAN 1 Pontianak pada mata pelajaran biologi masih dibawah KKM (<75), khususnya pada materi virus dengan persentase ketuntasan 50,56%, sehingga dengan membandingkan dua model dapat ditentukan model yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas X IPA di MAN 1 Pontianak antara yang diajarkan dengan menggunakan model PQ4R dan model CORE, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X IPA di MAN 1 Pontianak antara yang diajarkan dengan menggunakan model PQ4R dan model CORE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Bentuk penelitian menggunakan Quasi Experimental Research dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Kelas X IPA 3 sebagai kelas PQ4R dan kelas X IPA 1 sebagai kelas CORE. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran. Hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan hasil belajar di Kelas PQ4R dengan rata-rata nilai gain sebesar 28,53 dan kelas CORE sebesar 36,03, dengan nilai signitifikan 0,011. Sedangkan perbedaan berpikir kritis di kelas PQ4R dengan rata-rata nilai persentase berpikir kritis sebesar 55,88% dan kelas CORE 67,45%, dengan nilai signitifikan 0,024. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan menggunakan model PQ4R dan model CORE, dimana siswa diajarkan dengan model CORE lebih tinggi dibanding siswa yang diajarkan dengan model PQ4R