MUSIK TRUNTHUNG SEBAGAI MEDIA EKSPRESI MASYARAKAT WARANGAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan Musik Trunthung dalam beberapa acara seperti ritual maupun kesenian yang ada dan berkembang di Dusun Warangan. Pada awalnya Trunthung berfungsi sebagai alat musik pengiring pada Tari Soreng. Dalam perkembangannya, Musik Trunthung mengalami transformasi dari musik pengiring menjadi sebuah pertunjukan musik yang mandiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran dan pengaruh Musik Trunthung dalam kehidupan masyarakat Warangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnomusikologi dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Musik Trunthung merupakan media ekspresi bagi masyarakat Warangan baik digunakan sebagai pengiring dalam Tari Soreng maupun sebagai bagian dalam ritual Nyadran Kali di Dusun Warangan. Musik Trunthung juga mengalami transformasi dari peranan awalnya sebagai musik pengiring Tari Soreng menjadi sebuah pertunjukan musik yang mandiri. Musik Trunthung lahir dan tercipta tahun 2002 di Dusun Warangan atas gagasan dari Sutanto Mendut (Presiden Komunitas Lima Gunung) dan Eko Sunyoto (Seniman Sanggar Warangan Merbabu) serta kerja sama dengan masyarakat Dusun Warangan.Trunthung music in various events, rituals, and arts in Dusun Warangan are the background of this research. Trunthung music was originally a musical acompaniment of Soreng Dance. During its development, Trunthung transformed from musical acompaniment to be an independent performing music. This research aims to know the role and effect of Trunthung music in Warangan society. The approach, used in this research, is ethnomusicology with descriptive qualitative method. The result of this research indicates that Trunthung Music is a expressive media for Warangan society, used for both as music acompaniment in Soreng dance and as a part of Nyadran Kali rituals in Dusun Warangan. Trunthung music also transformed from its first function as a musical acompaniment in Soreng Dance to be an independent perfoming music. Trunthung music was made in 2002 in Dusun Warangan by Sutanto Mendut (the president of Komunitas Lima Gunung) and Eko Sunyoto (Sanggar Warangan Merbabu artist) working together with Dusun Warangan society.