scholarly journals PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN HAND SANITIZER OTOMATIS MENCEGAH COVID-19 DAN SANTUNAN ANAK YATIM DHUAFA

2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Marfin Marfin ◽  
Ariyawan Sunardi ◽  
Aripin Triyanto ◽  
Seflahir Dinata ◽  
Edwar Mualim ◽  
...  
Keyword(s):  

Pandemi Virus Corona (Covid-19) telah terjadi di dunia dan melanda juga Indonesia. Korban meninggal dunia di Indonesia sudah mencapai 6021 orang per tanggal 14 Agustus 2020 (www.covid19.go.id). Penambahan positif Covid-19 sebanyak 2377 kasus, hal ini menunjukkan Covid-19 merupakan masalah serius. Obat maupun vaksin Covid-19 masih dalam tahap penelitian dan uji coba. Pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 merupakan upaya yang lebih baik daripada pengobatan. Penerapan protokol kesehatan merupakan upaya pemutusan Covid-19. Salah satu media penyebaran penyakit adalah tangan setelah melakukan berbagai aktivitas. Cuci tangan dengan hand sanitizer meruakan salah satu pola hidup baru dalam era new normal. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi teknik Elektro Universitas Pamulang (UNPAM) yang berlokasi di Musholla Al Ikhlas Jln. H. Rean Pamulang Tangsel berupa pembuatan hand sanitizer otomatis. Hand sanitizer otomatis ini dilengkapi sensor ultrasonic untuk mendeteksi adanya suatu benda yang mendekat pada kasus ini contohnya adalah tangan. Alat ini dapat bekerja ketika user mengarahkan tangannya kearah sensor ultrasonic dan sensor ultrasonic mendeteksi adanya tangan. Mode otomatis dirancang bekerja secara otomatis untuk mengalirkan cairan hand sanitizer, dan mengarahkan cairan tersebut ke tangan pengguna. Para peserta PKM begitu antusias mengikuti pelatihan pembuatan hand sanitizer otomatis. Momen ramadhan juga dimanfaatkan untuk pemberian santunan anak yatim dan pembagian sembako kepada para dhuafa terdampak Covid-19. Pelatihan pembuatan hand sanitizer otomatis dan pembagian santunan anak yatim serta pembagian sembako untuk dhuafa merupakan rangkaian PKM yang berjalan sukses dan lancar.

Author(s):  
Akmal Yusuf Haryadi ◽  
Azzahra Novita Dewi ◽  
Dannis Pradana ◽  
James Ricardo ◽  
Mela Salsabilah ◽  
...  

The purpose of the 230 KKN BBM group activity period 62 is to educate and prepare the public in facing and responding to the Covid-19 pandemic. Our method is to create two online seminar sessions, where in the first online seminar session the topic we raised was about "new normal" which aims to let the public know in more detail how and what the rules are in the new normal policy and can prepare themselves to face the policy and not misunderstand about new normal. Then our second online seminar raised the topic "maintaining immunity and dental hygiene" which aims to explain how steps need to be taken to maintain immunity especially during the current COVID-19 pandemic, as well as knowledge about how to care for cleanliness. teeth and mouth. By using the questionnaire attached after the activities of each online seminar it was found that the majority of participants who attended the seminar were more aware of the "new normal" policy and also knew how to increase body immunity during the Covid-19 pandemic. And the majority of participants felt the information obtained was useful and would apply it in everyday life. And we also carry out social activities directly to the community with the target of street vendors, namely by distributing masks and hand sanitizers in the Sungai Bambu area, Tanjung Priok District, North Jakarta while increasing the community to also run and undergo a "new normal" policy. abstrakTujuan kegiatan kelompok 230 KKN BBM periode 62 adalah untuk mengedukasi dan memperisapkan masyarakat dalam menghadapi dan menanggapi pandemi Covid-19. Metode yang kami lakukan adalah dengan membuat dua sesi seminar online, dimana pada sesi seminar online yang pertama topik yang kami angkat adalah tentang “new normal” yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui lebih detail bagaimana dan apa saja aturan-aturan yang ada pada kebijakan new normal serta bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kebijakan tersebut dan tidak salah memahami tentang new normal. Lalu seminar online kami yang kedua mengangkat tentang  topik “menjaga imunitas tubuh dan kebersihan gigi” yang betujuan untuk menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh terutama pada saat pandemi COVID-19 saat ini, serta diberikan juga pengetahuan mengenai cara merawat kebersihan gigi dan mulut. Dengan menggunakan kuosioner yang dilampirkan setelah kegiatan masing- masing seminar online didapatkan bahwa mayoritas dari para peserta yang mengikuti seminar lebih mengetahui tentang kebijakan “new normal” serta juga mengetahui cara meningkatkan imunitas tubuh selama pandemic Covid-19. Dan mayoritas peserta merasa informasi yang didaptkan berguna dan akan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. Serta kami juga melakukan kegiatan sosial secara langsung ke masyarakat dengan target pedagang kaki lima, yaitu dengan cara   membagikan masker dan hand sanitizer di area Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok ,Jakarta Utara sambil mengingkatkan masyrakat untuk juga menjalankan dan menjalani kebijakan “new normal”.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39-50
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Sufiah Asri Mulyawati ◽  
Zida Maulina Aini ◽  
Sulastrianah Sulastrianah ◽  
Raja Al Fath Widyaiswara
Keyword(s):  

Kota Bau – Bau terletak pada selat Buton yang mempunyai aktivitas kelautan yang sangat tinggi, berperan sebagai titik transit sekaligus daerah penghubung bagi jalur nasional sekunder. Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pencegahan dan penanganan covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi kegiatan daring maupun luring seperti edukasi kepada masyarakat melalui video penyuluhan, pembagian masker, Hand sanitizer, dan pembagian Alat pelindung Diri. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini melibatkan seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama, bersinergi, multidisiplin, dan bermitra sehingga dapat membantu mengendalikan penyebaran Covid 19 dan menurunkan jumlah kasus diwilayah Kota Bau Bau. Program kerja yang dilaksanakan berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada di Kota Bau Bau. Hasil dari pengabdian masyarakat ini berupa edukasi penanganan dan pencegahan Covid 19  dan penerapan protokol kesehatan di era new normal, pendistribusian masker kain, pendistribusian hand sanitizer, pembuatan sarana cuci tangan, serta pembagian alat pelindung diri bagi tenaga medis di kota Bau Bau. Capaian dan luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan Covid 19 dan penerapan protokol kesehatan, peningkatan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat, tersedianya Alat Pelindung Diri bagi tenaga kesehatan khususnya pada puskesmas dan rumah sakit.


2020 ◽  
Vol 2 ◽  
pp. 84-89
Author(s):  
Hengki Firmanda ◽  
Gian Juliano

This community empowerment activity in making hand sanitizers was carried out in the Nagari Persiapan Aia Manggih Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping. WHO officially declared COVID-19 a pandemic due to the increasingly massive spread of COVID-19 in various countries. One of the efforts to avoid this virus is to maintain hand hygiene. Currently, many hand sanitizers are offered in the form of hand sanitizers because their use is more practical. Hand sanitizer is practical to use and can be carried anytime and anywhere. Generally, hand sanitzers are made using alcohol-based ingredients, but the use of alcohol on the skin is considered unsafe, besides that during the Covid-19 pandemic, hand sanitizers have become rare in the market. Therefore, one way to overcome this problem is to make a hand sanitizer made from natural ingredients from betel and lime leaves. The formulation of the problems that arise due to COVID-19 in the Nagari Persiapan Aia Manggih Utara, namely how to educate the public in making hand sanitizers made from natural ingredients, Techniques used in community empowerment related to the manufacture of hand sanitizers with natural ingredients are community participation, discussion and outreach. Based on the results of surveys and interviews conducted at the end of community service activities, 87% of the community understands how to make hand sanitizers made from natural ingredients, 95% of the community understands about COVID-19 and its symptoms of infection, 91% of the community understands efforts to prevent transmission of COVID-19, 88 % of people have understood the new normal policy (new normal habits), and 97% of people have experienced a decrease in income.


Author(s):  
Deny Murdianto ◽  
Dwi Santoso

The global pandemic Covid-19 impacts are so wide that almost no country or region in the world is absent. The increase in the number of cases occurred in a short time so that it needed to be handled as soon as possible. One of the impacts of this pandemic includes paralyzing economic activities and hampering educational activities. SMK Terpadu Citra Bangsa, Tarakan City of North Kalimantan Province, has implemented health protocols well by providing a place to wash hands and make hand sanitizers independently, however, there are still shortcomings in its implementation. These deficiencies include low awareness of using these facilities. Therefore, it is necessary to have a comprehensive understanding of health protocols by every school members. This community service activity is done to facilitate the school members facing a new normal era. Divided into several stages, namely location survey, socialization of activities, technical guidance, implementation of activities, and evaluation, the activities are going well and 87% of the participants understand the given explanation. Hence, we can conclude that this activity is able to foster the awareness and responsibility of the school personnel in implementing health protocols and maintaining cleanliness and health in the current new normal. Pandemi global Covid-19 berdampak sangat luas sehingga hampir tidak ada negara atau wilayah di dunia yang absen. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat sehingga perlu ditangani secepatnya. Salah satu dampak pandemi ini antara lain melumpuhkan kegiatan ekonomi dan terhambatnya kegiatan pendidikan. SMK Terpadu Citra Bangsa Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara telah menerapkan tata tertib kesehatan dengan baik dengan menyediakan tempat cuci tangan dan membuat hand sanitizer secara mandiri, namun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut termasuk rendahnya kesadaran dalam menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang protokol kesehatan oleh setiap warga sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memfasilitasi warga sekolah menghadapi era normal baru. Terbagi dalam beberapa tahapan yaitu survey lokasi, sosialisasi kegiatan, bimbingan teknis, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, kegiatan berjalan dengan baik dan 87% peserta memahami penjelasan yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab aparatur sekolah dalam melaksanakan tata tertib kesehatan dan menjaga kebersihan dan kesehatan dalam kondisi normal yang baru.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 320-334
Author(s):  
Annisaa Siti Zulaicha ◽  
Indah Puspitasari ◽  
Angga Saputra Yasira ◽  
Iwan Syahjoko ◽  
M Alvien Ghifari

Hand sanitizers, handsoaps, and disinfectants (H2D) have become necessities in a new normal during the Covid-19 pandemic. These three items are necessary to use in daily activities to prevent the spread of Covid-19. One of the efforts to successfully adopt a new normal is to educate the youth on preventing the spread of Covid-19. Workshop and education on making simple H2D at SMK Negeri 3 Kotabumi have been held through outreach activities and hands-on practice. The goal of this activity is to increase the students knowledge of SMK Negeri 3 Kotabumi in living a new lifestyle to prevent the spread of Covid-19 in North Lampung Regency. The result of this educational program is an increase in the knowledge of students of SMK Negeri 3 Kotabumi about H2D in terms of composition, making, and use. Besides, through the workshop program, students of SMK Negeri 3 Kotabumi also acquire skills in making simple H2D. Through presentation and direct practice, students of SMK Negeri 3 Kotabumi have been educated to become new lifestyle agents to prevent the spread of Covid-19 in North Lampung Regency.


PKM-P ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Supanto . ◽  
Yogi Sirodz Gaos
Keyword(s):  

  Virus corona Covid-19 dapat menyebar dan menular  melalui percikan  pada saat batuk dan bersin. Kondisi pasen tertular Covid-19 dapat menujukkan adanya gejala dan tanpa gejala. Masa inkubasi terjadi dalam kurun waktu 7 sampai 14 hari. Keberadaan virus corona memberikan banyak perubahan pada tatanan kehidupan masyarakat dunia. Adanya pandemi ini tentunya akan menjadikan banyak negara berada dalam situasi krisis hebat. Untuk mengatasi hal tersebut keputusan pemerintah tentang akan dilakukannya kenormalan baru atau yang disebut dengan new normal sangat tepat. Secara global WHO juga telah memberikan skenario dalam pelaksanaan kenormalan baru di tengah pandemi. Metode penelitian dilakukan dengan cara memasang poster di lingkungan perusahaan, setiap komputer diberikan screen server tentang bahaya penularan virus corona dan himbauan peraturan protokol kesehatan lewat speaker setiap menjelang isrihatat pertama dan kedua. Dengan tujuan setiap individu dapat memahami dan mematuhi protokol kesehatan sesuai peraturan perusahan demi mencegah penularan Covid-19. Dengan adanya fasilitas yang sudah di berikan seperti hand-sanitizer, masker, vitamin dan melaksankan protokol kesehatan secara ketat terhadap 1025 karyawan, 100 persen sehat dari bulan Maret sampai dengan pertengahan September. Karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan produksi dapat berjalan dengan lancar. Dengan kesadaran pentingnya proteksi diri ditengah pandemi covid-19.


Author(s):  
Rini Rini ◽  
Kesuma Sayuti ◽  
Fauzan Azima ◽  
Eddwina Aidila Fitria

Background: This activity was carried out to participate in preventing the spread of the COVID 19 virus in the city of Padang, West Sumatera Province. Methodology: The hand sanitizer was produced independently and was distribute to the public society in Padang City for period of November 2020. Conclusion: The distribution of eucalyptus flavored hand sanitizers provided another variant of existing hand sanitizer. The distinctive aroma of eucalyptus flavored hand sanitizers is very popular with the community and is expected to increase their awareness of using hand sanitizers to maintain their sanitation during the new normal in the current COVID 19 pandemic era.


MAVIB Journal ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 178-189
Author(s):  
Erick Febriyanto ◽  
Euis Sitinur Aisyah ◽  
Indriyani Astuti Ningsih

Wabah penyakit Coronavirus (Covid-19) yang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini, telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia yang berdampak sangat besar bagi perekonomian di berbagai sektor, khususnya dalam industri perhotelan di Indonesia. Berbagai macam cara telah dilakukan oleh pengusaha hotel, pengusaha pariwisata, asosiasi perhotelan serta pemerintah dalam mengurangi dampak kerugian bagi industri hotel terutama di Indonesia. Dalam fase new normal ini Penting bagi pelaku industri perhotelan untuk mengambil tindakan pencegahan penularan lebih lanjut serta mengurangi dampak wabah dan mendukung program pemerintah dalam menangani virus Corona dengan melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dengan diberlakukannya new normal, secara garis besar tetap membatasi interaksi antar individu. Dalam upaya pencegahan, Kyriad Hotel Airport Jakarta telah menerapkan protokol kesehatan dalam bentuk video untuk memvisualisasikan aktivitas di area hotel selama era new normal. Dalam video tersebut meliputi kegiatan memakai masker, menghindari berjabat tangan, mencuci tangan dengan sabun, serta memakai hand-sanitizer. Adanya pembuatan video ini untuk menginformasikan agar masyarakat terutama pengunjung tidak perlu khawatir terhadap kebersihan yang ada di area hotel selama pandemi Covid-19 masih berlangsung. Metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang terdiri dari Observasi, Wawancara, dan Studi Pustaka, Analisis perancangan media, dan Konsep Produksi media yang terdiri dari : pre-production, production, post-production, dan Implementasi Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah video penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada Kyriad Hotel Airport Jakarta diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi, dan dokumentasi untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Purwaniati Purwaniati ◽  
Denni Fransiska ◽  
Helena Marpaung ◽  
Emma Emawati ◽  
Kania Fajarwati

Pandemi COVID-19 masih berlangsung hingga kini. Hal ini “memaksa” seluruh masyarakat  untuk menerapkan new normal dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker di area publik  dan social distancing, menjadi keharusan dalam kehidupan masyarakat saat ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya mengedukasi masyarakat berkenaan dengan new normal tersebut. Kegiatan ini juga ditujukan sebagai upaya peningkatan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan produk untuk mencuci yang sangat diperlukan oleh setiap rumah tangga. Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada bulan September-Oktober 2020 ini terdiri dari: sosialiasi, pretest, penyuluhan (edukasi) protokol kesehatan pandemi COVID-19, pelatihan pembuatan sediaan untuk mencuci, post-test dan penutupan. Pelatihan pembuatan sediaan untuk mencuci meliputi: pembuatan deterjen cair, pelembut pakaian dan sabun cuci tangan. Dengan pelatihan tersebut masyarakat secara individu atau berkelompok selanjutnya dapat memproduksi sendiri sediaan untuk mencuci untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Berdasarkan hasil pretest-post-test kegiatan ini terbukti meningkatkan pengetahuan masyarakat mitra. Masyarakat mitra juga sangat terbantu dan berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 107-110
Author(s):  
Muhammad Fikri Hidayattullah ◽  
M. Nishom ◽  
Taufiq Abidin ◽  
Dega Surono Wibowo ◽  
Yustia Hapsari
Keyword(s):  

Masa new normal adalah sebuah babak baru kehidupan manusia pasca diberlakukannya periode darurat nasional pandemi COVID-19. Beberapa fasilitas publik yang sebelumnya ditutup di masa new normal kembali dibuka, di antaranya adalah masjid. Salah satu protokol kesehatan yang harus dijalankan di tempat-tempat umum, salah satunya masjid, adalah adanya tempat cuci tangan atau penyediaan hand sanitizer. Namun, tuas hand sanitizer yang ditekan secara bergantian malah bisa menjadi sarana persebaran COVID-19 karena tertinggalnya virus di tuas hand sanitizer tersebut. Oleh karena itu, melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dikembangkanlah sebuah alat hand sanitizer otomatis yang dapat menyemprotkan cairan hand sanitizer tanpa menyentuh tuas sprayer. Alat tersebut dibagikan ke dua masjid di Kota Tegal, yaitu masjid Ibnu Sirin dan masjid Abu Abakar Ash-Shiddiq. Tim PKM memberikan penjelasan mengenai fungsi dan teknis penggunaan alat. Setelah mendapatkan penjelasan dan arahan dari tim PKM, takmir masjid langsung memanfaatkan alat tersebut dan memasangnya di depan pintu masuk masjid. Alat ini mampu memberikan dukungan perlindungan kesehatan bagi jama’ah masjid agar terhindar dari COVID-19.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document