Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

180
(FIVE YEARS 160)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Airlangga

2722-239x, 2580-8680

Author(s):  
Rini Devijanti Ridwan ◽  
Tuti Kusumaningsih ◽  
Indeswati Diyatri ◽  
Sidarningsih Sidarningsih

AbstractClean and Healthy Living Behaviors as known as PHBS are all health behaviors that are carried out with awareness, so that family members or families can help themselves in the health sector and play an active role in health activities in the community. One of the activities that can be carried out to achieve PHBS is washing hands using soap (hand rub / hand wash) or cleaning fluid (hand sanitizer). About 98% of the spread of microorganisms in the body comes from our own hands. Maintaining hand hygiene is an effort to avoid various diseases. The benefits of washing hands are very large, washing hands using soap / hand rub or using a hand sanitizer only takes 20 seconds but is very useful for killing microorganisms, namely bacteria, fungi, and viruses. One way to combat the new corona virus or COVID-19, which has become a pandemic at this time, is to always maintain hand hygiene. With the pandemic, the price of hand sanitizers has skyrocketed because the need has increased sharply. When used too often, alcohol as the main ingredient of hand sanitizers, besides being able to irritate the skin, it can also lift natural oils on the hands and tend to be drier, so herbal ingredients are needed as natural ingredients to reduce the side effects of these hand sanitizers. This community service activity was carried out in collaboration with communities in the Bondowoso district, namely the KAPAS Community in Sumbergading Village, Sumberwringin District and the TSS Community in Sukosari Lor Village, Sukosari District. In the Bondowoso area, there are many youth communities with various activities aimed at advancing people's lives and improving the socio-economy in the region. Various plants can be found in the area, including aloe vera and betel leaf.Keywords : Health, hand wash, hand sanitizer, aloe vera, betel leafAbstrakPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan  semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan guna tercapainya PHBS adalah  mencuci tangan menggunakan sabun (hand rub/hand wash) atau cairan pembersih (hand sanitaizer). Sekitar 98% penyebaran mikroorganisme di tubuh bersumber dari tangan kita sendiri. Menjaga kebersihan tangan salah satu upaya terhindar dari berbagai penyakit. Manfaat mencuci tangan sangat besar, mencuci tangan memakai sabun/hand rub atau menggunakan hand sanitizer  hanya membutuhkan waktu 20 detik namun sangat berguna untuk membunuh mikroorganisme, yaitu bakteri, jamur dan virus. Salah satu cara untuk memerangi virus korona baru atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi saat ini adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan. Masa pandemi ini mengakibatkan harga hand sanitizer melambung tinggi karena kebutuhan meningkat tajam. Alkohol sebagai bahan utama dari hand sanitizer bila terlalu sering digunakan, selain dapat membuat kulit iritasi juga dapat mengangkat minyak alami pada tangan dan cenderung jadi lebih kering, sehingga diperlukan bahan herbal sebagai bahan alami untuk mengurangi efek samping dari hand sanitizer tersebut. Pada kegiatan pengmas ini dilakukan kerjasama dengan komunitas di wilayah kabupaten Bondowoso yaitu Komunitas KAPAS di Desa Sumbergading  Kecamatan Sumberwringin dan komunitas TSS Desa Sukosari Lor Kecamatan Sukosari. Di wilayah Bondowoso banyak didapatkan komunitas anak muda dengan beragam kegiatan yang bertujuan memajukan kehidupan masyarakat dan meningkatkan sosial ekonomi di wilayah tersebut. Beragam tanaman dapat dijumpai di wilayah tersebut, diantaranya aloe vera dan sirih.Kata kunci: Kesehatan, cuci tangan, hand sanitizer, aloe vera, daun sirih


Author(s):  
Titiek Berniyanti ◽  
Retno Palupi ◽  
Adriani Sari Fadilah ◽  
Nabilah Khansa Salsabila

AbstrakDiketahui bahwa perilaku ibu dan anak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian karies. Kesehatan mulut dan gigi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap individu di berbagai skala usia, termasuk anak-anak. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu tentang kesehatan gigi rongga mulut ditinjau dari predisposisi, pendorong, dan penguat sebagai faktor risiko keparahan karies gigi pada anak usia 4-6 tahun di Surabaya. Metode: Pelatihan dan Pemberdayaan kader / ibu tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi (Cegatan Pagi / Cegah dan Tangani Penyakit Gigi), dan edukasi melalui Game Edukasi Ular Tangga tentang Kesehatan Mulut dan Gigi Anak (Beruang Imut / Bermain). Ular Tangga Kesehatan Gigi Dan Mulut). Kesulitan ibu dalam mendidik anaknya tentang kesehatan gigi dan mulut dapat diatasi melalui permainan edukatif. Permainan ular tangga ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan minat anak dalam menjaga kesehatan mulut. Kesulitan ibu dalam mendidik anaknya tentang kesehatan gigi dan mulut dapat diatasi melalui permainan edukasi. Hasil Utama: Nilai korelasi antara 2 variabel tersebut adalah -7,242 yang berarti hubungan tersebut kuat dan positif dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai rata-rata sebesar -3,750 bertanda negatif, artinya nilai tersebut cenderung meningkat setelah diberikan perlakuan. Artinya negatif artinya ada kecenderungan skor meningkat setelah perawatan. Kesimpulan: Ada peningkatan tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada responden kader ibu wali dan guru Taman Kanak-kanak.Kata kunci: deft, Keparahan karies Gigi, Pencegahan Penyakit Mulut, Perilaku Ibu AbstractIt is known that the behavior of mothers and children has a significant relationship to the incidence of caries. Oral and dental health is something that is very important for every individual at various age scales, including children. This article aims to determine Mothers behavior regarding oral dental health in terms of predisposing, enabling, and reinforcing as A Risk Factor of Dental Caries Severity Of 4-6 Years Children in Surabaya. Methods: Training and Empowerment of cadres/mothers about the prevention and management of dental disease (Cegatan Pagi/Cegah dan Tangani Penyakit Gigi) and providing education through the Snake and Ladder Educational Game on Children's Oral and Dental Health or (Beruang Imut/Bermain Ular Tangga Kesehatan Gigi Dan Mulut). Difficulties for mothers in teaching their children about oral and dental health can be overcome through educational games. It is hoped that the snakes and ladders game will be able to increase children's understanding and interest in maintaining oral health Difficulties for mothers in teaching their children about oral and dental health can be overcome through educational games. Main Result: The correlation value between the 2 variables is -7,242, which means that the relationship is strong and positive with a significant level of 0.000. The mean value of -3,750 is negative, it means that the score tends to increase after being given treatment. The mean is negative, it means the tendency of the score to increase after treatment Conclusion: There was an increase in the level of knowledge about dental and oral health among the respondents of the cadres of mother guardians and teachers of kindergarten.Keywords: Dental Carries Severity, def-mother’s Behavior, Oral Health Prevention


Author(s):  
Puguh Setyo Nugroho ◽  
Nyilo Purnami ◽  
Rosa Falerina ◽  
Rizka Fathoni Perdana ◽  
Yoga Rahmadiyanto ◽  
...  

AbstractNoise can have an impact on hearing loss. Changes in hearing thresholds due to noise are some temporary but others potentially permanent. The impact of hearing loss must be controlled so the quality of life will not decrease. A cross-sectional study to assess the quality and increasing knowledge about noise-induced hearing loss was implemented with lectures, discussions and a pre-test before the activity and a post-test after the activity to assess the knowledge development. The polling was conducted to assess the participants' attitudes and psychomotor skills. The study was followed by 77 participants, most of whom were aged 20-30 years, namely 23 (30%). It was found that 16 people (20%) had complaints of hearing loss, 18 people (24%) often used headsets and earphones, 18 (23%) people worked in noisy places. The average pre-test result was 35.06 (+13.72) and the post-test was 77.9 (+20.81). Comparison of pre-test and post-test results of hearing health education obtained different results (p < 0.0001) significantly. Noise-induced hearing loss is permanent deafness and cannot be treated with medicine or surgery. Prevention is the most important thing from noise-induced hearing loss. The counseling education about noise-induced hearing loss on community must always be performed as an prevention and early detection.Keywords: deafness, noise induce hearing loss, prevention, education AbstrakBising dapat berdampak terhadap gangguan pendengaran. Perubahan batas pendengaran akibat bising yang bersifat sementara, dan perubahan batas pendengaran akibat bising yang bersifat menetap. Dampak gangguan pendengaran harus dikendalikan agar tidak menimbulkan penuruna kualitas kehidupan. Studi cross sectional untuk menilai kualitas dan upaya peningkatan pengetahuan tentang gangguan pednegaran akibat bising dilaksanakan dengan ceramah, diskusi dan dilakukan pre test sebelum kegiatan dan post test setelah kegiatan untuk menilai peningkatan pengetahuan. Survei jajak pendapat dilakukan untuk menilai sikap dan psikomotor peserta. Studi diikuti 77 peserta, usia terbanyak di usia 20 – 30 tahun yaitu 23 orang (30%). Didapatkan 16 orang (20%) mengalami keluhan gangguan pendengaran, 18 orang (24%) sering menggunakan headset dan earphone,18 (23%) orang bekerja di tempat bising.  Hasil rata-rata pre test 35,06  (+13,72) dan rata-rata post test 77,9 (+20,81). Perbandingan hasil pre test dan  post  test  penyuluhan  kesehatan  pendengaran  didapatkan  hasil  yang  berbeda signifikan (p < 0,0001). Tuli akibat bising merupakan tuli yang bersifat menetap dan tidak dapat diobati dengan obat maupun pembedahan, pencegahan merupakan hal yang terpenting dari tuli akibat bising atau noise induced hearing loss.Kegiatan edukasi penyuluhan gangguan pendengaran akibat bising harus senantiasa dilakukan di masyarakat sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini.Kata kunci: Tuli, gangguan pendengaran karena bising, pencegahan, edukasi 


Author(s):  
Jusuf Irianto ◽  
Sulikah Asmorowati ◽  
Erna Setijaningrum ◽  
Rerica Dhea Shavila

AbstractThe phenomenon of violence against women is a pandemic. There are many studies on violence but studies focusing on governance are rare. Governance involves various stakeholders with different roles so that they often face problems of coordination, integration, and synchronization. This problem also occurs in East Java. As a leading sector in handling victims of violence against women and children, the Office of Women's Empowerment and Child Protection and Population (DP3AK) of East Java Province faces challenges in the form of effective models in handling victims of violence. Meanwhile, cases of violence against women and children are very high. DP3AK requires a digital governance model in handling victims of violence more effectively on a stakeholder basis. This study offers a solution in the form of a digital platform that is able to connect victims with stakeholders.Keywords: digitalization, governance, violence against women and children, stakeholdersAbstrakFenomena kekerasan terhadap perempuan bersifat pandemik. Kajian terhadap kekerasan sangat banyak namun studi berfokus pada tata kelola jarang dilakukan. Tata kelola melibatkan berbagai stakeholders dengan peran berbeda sehingga sering menghadapi masalah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Problematika tersebut juga terjadi di Jawa Timur. Sebagai leading sector penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur menghadapi tantangan berupa model efektif dalam penanganan korban kekerasan. Sementara itu, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat tinggi. DP3AK membutuhkan model tata kelola digital dalam penanganan korban kekerasan yang lebih efektif dengan berbasis stakeholder. Kajian ini menawarkan solusi berupa platform digital yang mampu menghubungkan korban dengan para stakeholder.Kata kunci: digitalisasi, tata kelola, kekerasan perempuan dan anak, stakeholders


Author(s):  
Bambang Pujo Semedi ◽  
Herdiani Sulistyo Putri ◽  
Soni Sunarso Sulistiawan ◽  
Lila Tri Harjana ◽  
Prihatma Kriswidyatomo ◽  
...  

AbstractNatural disasters are one of the natural phenomena that can threaten human lives which could cause material and immaterial losses. According to Antara. News, the National Disaster Management Authority or Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) has registered 372 natural disasters in Indonesia since the beginning of 2021. Airlangga University School of Medicine has a Natural Disaster Assistance Unit that provides volunteers and a variety of facilities as needed, but the competence of human resources is still lacking. The lack of specific roles and skills of volunteers to support disaster victims can be a problem. Faced with these issues, FK Unair's Anesthesiology and Resuscitation Community Services Team has formed a disaster response team consisting of people of different life and educational backgrounds from different locations to conduct a disaster management training program to update the latest knowledge.Keywords: Disaster Response Team, Training, Online, Disaster Risk ReductionAbstrakBencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia dan dapat menimbulkan kerugian materi maupun non materi. Berdasarkan Antara. News, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 372 kejadian bencana alam di wilayah Indonesia sejak awal tahun 2021. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga memiliki Unit Bantuan Bencana Alam yang memiliki relawan dan berbagai sarana yang siap berangkat kapanpun dibutuhkan namun kesiapan sumber daya manusia dinilai masih kurang. Masih kurangnya spesifik tugas dan kompetensi relawan yang berangkat membantu korban bencana dapat menjadi permasalahan. Dengan adanya permasalahan tersebut, Tim Pengabdian masyarakat Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Unair bermaksud untuk membentuk tim tanggap bencana yang direkrut dari berbagai tempat dan dari berbagai kalangan serta berbagai latar belakang pendidikan yang akan dilakukan pelatihan tanggap bencana untuk update ilmu dan materi baru yang terkini.Kata Kunci: Tim Tanggap Bencana, Pembekalan, Online, Disaster Risk Reduction


Author(s):  
Tri Haryanto ◽  
Angga Erlando ◽  
M Khoerul Mubin ◽  
Zidna Fitriyana ◽  
Wahyu Setyorini ◽  
...  

AbstractIndonesia is one of the countries affected by the Covid-19 pandemic, so many victims died. Seeing an increase in Covid-19 cases, the government made a physical distancing policy to reduce the spread of Covid-19. However, this policy has an impact on hampered economic activity. Badan Pusat Statistik (BPS) in 2020, the number of poor people in March 2020 was 26.42 million people, an increase of 1.63 million people compared to September 2019. In addition, the Indonesian economy in the second quarter of 2020 compared to the second quarter of 2019 experienced a growth contraction of 5.32 percent (y-on-y). One of the groups of people who feel the impact of the Covid-19 on the family's economic condition is a group of people with disabilities. Since the Covid-19 pandemic, many people with disabilities have lost their jobs. In addition, some of them have succeeded in developing cooperatives. Currently, there are many Cooperatives for Persons with Disabilities. However, their work is lacking in demand due to declining demand in the market. Therefore, this is the background for community service activities to increase business volume through optimizing the use of digital platforms at the Indonesian Disability Cooperative. With business assistance for people with disabilities, it can help improve the skills of people with disabilities and help promote their products so that they can expand the marketing reach of products for people with disabilities. Thus, the income of persons with disabilities will increase.Keywords: Cooperatives, Disability, Digital Platform, Covid-19AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara yang terdampak pandemi Covid-19, sehingga banyak korban meninggal. Melihat adanya peningkatan kasus Covid-19, pemerintah membuat kebijakan pysical distancing untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Namun, kebijakan tersebut berdampak pada aktivitas perekonomian yang terhambat. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019. Selain itu, ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen (y-on-y). Salah satu kelompok masyarakat yang merasakan dampak adanya Covid-19 terhadap kondisi perekonomian keluarga yaitu kelompok masyarakat penyandang disabilitas. Sejak adanya pandemi Covid-19, banyak dari para penyandang disabilitas yang kehilangan pekerjaannya. Disamping itu, sebagian dari mereka telah berhasil mengembangkan koperasi. Saat ini telah banyak Koperasi Penyandang Disabilitas. Namun demikian, hasil karya mereka sepi peminat karena permintaannya yang menurun di pasar. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi latar belakang kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan volume usaha melalui optimalisasi penggunaan plaftom digital pada Koperasi Disabilitas Indonesia. Dengan adanya pendampingan usaha untuk penyandang disabilitas, maka dapat membantu meningkatkan keterampilan para penyandang disabilitas serta membantu memasarkan produknya sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran produk para penyandang disabilitas. Dengan demikian, maka pendapatan para penyandang disabilitas akan meningkat.Kata Kunci: Koperasi, Disabilitas, Platform Digital, Covid-19


Author(s):  
Phima Ruthia Dwikesumasari ◽  
Yanuar Nugroho ◽  
Anisa Fitri Sya’bania

AbstractThe business management of SMEs in the Genteng Kreatif Community that has been carried out so far can no longer be continued, because according to economic principles, business should experience escalation up or increase in business economics because human needs will increase in addition to the inflation rate that has not been controlled due to the impact of the economic crisis. Covid-19 pandemic will always cause the price of raw materials to be unaffordable. SMEs in the Genteng Kreatif Community have not been able to see how much net profit they actually get from their business. This is because they almost always mix business finances with household finances. In addition, the marketing methods used are still very conventional, namely depositing them in shops selling souvenirs or food, participating in government expo exhibitions, and selling their products to agencies and companies. This is indeed practical, but the brand that can stick in the hearts of consumers is a brand that has good independence coupled with a policy of reducing face-to-face and crowd activities, requiring SMEs marketing to be done online. The number of SMEs members who are members of the Genteng Kreatif Community has reached 75 members, but for this activity program the chairman of the association selects members who are categorized as critical enough to really need assistance in training and financial assistance as well as effective online marketing. There are several outcomes that will result from this activity, including creating SMEs that are competitive and skilled in financial management and product marketing; Creating accounting recording training methods, so that SMEs know how to carry out correct accounting recording procedures in accordance with applicable standards so that there is no misstatement of information so that the financial statements are also useful for external parties; Producing SMEs that are able to manage their business well so that they have the opportunity to create new jobs for the surrounding community; Assist in assisting in making innovative product designs that are in accordance with consumer desires; Provide a variety of online product marketing alternatives that can be applied in addition to conventional marketing.Keywords: Covid-19, Economic, Financial, MarketingAbstrakManajemen usaha UMKM di Paguyuban Genteng Kreatif yang selama ini dilakukan tidak bisa lagi dilanjutkan, karena sesuai prinsip ekonomi seharusnya dalam berbisnis harus mengalami eskalasi naik atau peningkatan secara ekonomi bisnisnya karena kebutuhan manusia akan semakin meningkat selain itu tingkat inflasi yang belum terkendali akibat dampak krisis ekonomi implikasi dari pandemi Covid-19 akan selalu menyebabkan harga bahan baku tidak dapat terjangkau. UMKM di Paguyuban Genteng Kreatif belum dapat melihat seberapa laba bersih yang benar-benar diperoleh dalam usahanya. Hal ini karena mereka hampir selalu mencampurkan keuangan usaha dengan rumah tangga. Selain itu, metode pemasaran yang digunakan juga masih sangat konvensional yaitu dititipkan ke toko penjual oleh-oleh atau makanan, mengikuti pameran expo pemerintah, hingga menjajakan produknya ke instansi dan perusahaan. Hal ini memang praktis namun brand (merk) yang dapat lekat di hati konsumen adalah merk yang memiliki independensi yang baik di tambah lagi dengan kebijakan pengurangan aktivitas tatap muka dan kerumunan, mengharuskan pemasaran UMKM dilakukan secara daring. Jumlah anggota UMKM yang tergabung dalam Paguyuban Genteng Kreatif telah mencapai 75 anggota, namun untuk program kegiatan ini akan dipilah oleh ketua paguyuban untuk memilih anggotanya yang berkategori cukup kritis sangat membutuhkan bantuan dalam pelatihan dan pendampingan keuangan serta pemasaran daring yang efektif. Program ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan dan pendampingan selama kurun waktu total 6 bulan.  Adapun beberapa luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini, antara lain Menciptakan UMKM yang berdaya saing dan terampil dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran produk; Menciptakan metode pelatihan pencatatan akuntansi, sehingga para pelaku UMKM mengetahui cara melakukan prosedur pencatatan akuntansi yang benar sesuai dengan standar yang berlaku agar tidak ada salah saji informasi sehingga laporan keuangan tersebut juga berguna untuk pihak eksternal; Menghasilkan UMKM yang mampu mengelola bisnisnya dengan baik sehingga berpeluang untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi lingkungan masyarakat sekitar; Membantu mendampingi dalam membuat desain produk yang inovatif yang sesuai dengan keinginan konsumen; Memberikan berbagai alternatif pemasaran produk daring yang dapat diterapkan selain pemasaran yang konvensional.Kata Kunci: Covid-19, Ekonomi, Keuangan, Pemasaran


Author(s):  
Yanuar Nugroho ◽  
Maurisia Putri Permatasari ◽  
Izmi Dwira Eriani

AbstractKampoeng Batik Jetis Sidoarjo has existed since 1,675 with the character of Sidoarjo's traditional hand-drawn batik which until now has been well preserved. It is named Kampoeng Batik Tulis because the majority of residents of Jetis sub-district, Sidoarjo sub-district are batik makers. During the economic crisis of the COVID-19, the efforts of SMEs in the Jetis Batik Community in developing business are not easy. Limited capital and uncertain market share are difficult problems for SMEs to deal with. The ability to manage the finances of SMEs business is very necessary for business performance and business continuity to anticipate the impact of the economic crisis. In addition, the SMEs of the Jetis Batik Community have always relied on outlet stores to market their products, resulting in a drastic drop in turnover due to social restrictions. This program is prepared to meet the need for increasing scientific knowledge and expertise that can support business continuity, especially SMEs, as well as increasing productivity and business profits that are run in the long term. This activity program will present professional speakers in related fields using knowledge sharing methods through lecture techniques, discussions, and mentoring practices in making management systems for operating business accounting records, business financial management, and marketing techniques for SMEs products. The target participants for this training are members of the UMKM of Batik Jetis, Sidoarjo Regency, who need special handling so that they can immediately rise from adversity, especially due to the impact of the Covid-19 pandemic economic crisis. This program is carried out in the form of training and mentoring activities for a total period of 6 months. There are several outcomes result from this activity, including increasing knowledge and insight in the field of operational management of business accounting records; increasing knowledge and insight in the field of business financial management; increasing ability and insight in the field of creative ideas in marketing SMEs products; increasing knowledge and insight in the field of online marketing techniques for SME products; increasing knowledge in the field of entrepreneurship; and improving the skills of members of the UMKM  Batik Jetis.Keywords: Crisis, Economic, financial, MarketingAbstrakKampoeng Batik Jetis Sidoarjo telah eksis sejak tahun 1.675 dengan karakter batik tulis tradisional Sidoarjo yang hingga kini terpelihara dengan baik. Dinamakan Kampoeng Batik Tulis karena mayoritas warga kelurahan Jetis Kecamatan Sidoarjo adalah pembatik. Di masa krisis ekonomi pandemi covid-19 seperti sekarang ini upaya UMKM di Paguyuban Batik Jetis dalam pengembangan usaha tidaklah mudah. Keterbatasan modal dan pangsa pasar yang tidak menentu menjadi masalah yang sulit dihadapi oleh UMKM. Kemampuan mengelola keuangan pelaku usaha UMKM sangat diperlukan untuk kinerja usaha dan keberlangsungan usaha untuk mengantisipasi dampak krisis ekonomi. Ditambah lagi para pelaku UMKM Paguyuban Batik Jetis selama ini selalu mengandalkan toko outlet untuk memasarkan produk menjadikan omzet menjadi turun drastis akibat pembatasan sosial. Program ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan wawasan keilmuan dan keahlian yang dapat mendukung keberlangsungan usaha, terutama UMKM, serta peningkatan produktivitas dan keuntungan usaha yang dijalankan dalam jangka panjang. Program kegiatan ini akan menghadirkan pembicara-pembicara yang profesional di bidang terkait dengan menggunakan metode sharing knowledge melalui teknik ceramah, diskusi, dan praktik pendampingan pembuatan sistem manajemen pengelolaan operasional pencatatan akuntansi usaha, pengelolaan keuangan usaha, dan teknik pemasaran produk UMKM. Target peserta pelatihan ini adalah anggota UMKM Paguyuban Batik Jetis Kabupaten Sidoarjo, yang membutuhkan penanganan khusus agar dapat segera bangkit dari keterpurukan khususnya akibat dampak krisis ekonomi pandemi Covid-19. Program ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan dan pendampingan selama kurun waktu total 6 bulan. Adapun beberapa luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini, antara lain peningkatan pengetahuan dan wawasan di bidang pengelolaan operasional pencatatan akuntansi usaha; peningkatan pengetahuan dan wawasan di bidang pengelolaan keuangan usaha; peningkatan kemampuan dan wawasan di bidang ide kreatif dalam memasarkan produk UMKM; peningkatan pengetahuan dan wawasan di bidang teknik pemasaran produk UMKM secara daring; peningkatan pengetahuan dan wawasan di bidang kewirausahaan; dan peningkatan keterampilan anggota UMKM Paguyuban Batik Jetis.Kata Kunci: Krisis, Ekonomi, Keuangan, Pemasaran


Author(s):  
Nanik Hidayatik ◽  
M. Gandul Atik Yuliani ◽  
Widya Paramita Lokapirnasari ◽  
Retno Sri Wahjuni ◽  
Ratna Damayanti ◽  
...  

Abstract Community service of Faculty of Veterinary Medicine Universitas Airlangga aimed to overcome problems related to the continuous supply of animal feed. This implementation of community service activities in collaboration with Pupus Village, Lembeyan District, Magetan Regency. The activities started from preparation to implementation in July – September 2021. This program introduces the use of agricultural waste and secondary crops for the manufacture of haylage feed and the manufacture of Temulawak Molasses Block (TMB) to increase the productivity of beef cattle and also as an effort to increase the income and prosperity of farmers. The method used to achieve the output target is through coaching and evaluation. Based on the results of the posttest, it shows an increase in the understanding of farmers about 80% regarding the manufacture of animal feed using the haylage and TMB techniques as a way to provide sustainable animal feed.Keywords: haylage, TMB, beef cattle, meat self-sufficiency, agriculture productivityAbstrakPengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan pakan ternak secara kontinu. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerja sama dengan Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Kegiatan dimulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan pada bulan Juli – September 2021. Program ini memperkenalkan pemanfaatan limbah pertanian dan palawija untuk pembuatan pakan haylage dan pembuatan Temulawak Molases Blok (TMB) untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi potong dan juga sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak. Metode yang digunakan untuk dapat mencapai target luaran tersebut adalah melalui yaitu pembinaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil post-test menunjukkan peningkatan pemahaman peternak sebesar 80% terkait pembuatan pakan ternak dengan teknik haylage dan TMB sebagai salah satu cara untuk menyediakan pakan ternak berkelanjutan.Kata kunci: haylage, TMB, ternak sapi potong, swasembada daging, agriculture productivity


Author(s):  
Santi Isnaini ◽  
Dina Septiani ◽  
IGAK Satrya Wibawa ◽  
Rani Sukma Ayu Suteja ◽  
Irfan Wahyudi ◽  
...  

AbstractSoket Laok is a village located in Tragah District, Bangkalan Regency, Madura. This village has the greatest economic potential in agriculture because the majority of its residents, which are around 4000 people, work as farmers. However, the village, which is not far from the city of Surabaya, is still lagging behind and has not been able to properly utilize the village's potential for community empowerment. Cashew product is the greatest potential by the residents of Soket Laok Village, but the community does not understand how to create and design proper packaging for their cashew products. In addition, Soket laok community also has no experience and knowledge utilising information and communication technology to optimalise the marketing of the cashew products. Therefore, the Communications Department of FISIP Unair conducts a community service program entitled Branding Workshop for Economic Empowerment of the Cashew Farmer in Soket Laok Village, Bangkalan Regency, Madura. This program is an extended program that has been carried out in 2020. This community service focuses on creating and training to manage the community website, training on packaging and brands, as well as registration of brands and business license for their business.Keywords: Economic Potential, Marketing Communications, BrandingAbstrakSoket Laok merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tragah, Kabpupaten Bangkalan, Madura. Desa ini  memiliki potensi ekonomi terbesar di bidang pertanian karena mayoritas warganya yang berjumlah sekitar 4000 jiwa berprofesi sebagai petani. Meskipun demikian, desa yang berada tidak jauh dari Kota Surabaya tersebut masih tertinggal dan belum mampu memanfaatkan dengan baik potensi desa untuk pemberdayaan masyarakat. Produksi mente merupakan potensi terbesar yang dimiliki oleh warga Desa Soket Laok namun para petaninya sendiri belum mengerti cara mengemas produk mente untuk dipasarkan di luar daerah Soket Laok sesuai dengan standar yang berlaku. Ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman terkait penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi faktor kurang optimalnya pemasaran produk mente. Dengan berbagai alasan tersebut, Departemen Komunikasi FISIP Unair kembali mengadakan pengabdian masyarakat bertajuk Pelatihan Branding dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Mente Desa Soket Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan pada tahun 2020. Pengabdian masyarakat kali ini berfokus pada pembuatan dan pelatihan mengelola website Desa Soket Laok, pelatihan membuat kemasan dan merek, serta pendaftaran merek dan perizinan usaha pada produk yang telah dihasilkan.Kata kunci: potensi ekonomi desa, komunikasi pemasaran, branding,


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document