scholarly journals Hubungan Pengetahuan dengan Keterampilan Kader dalam Menimbang Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan

2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 333-337
Author(s):  
Astriana Astriana ◽  
Nita Evrianasari

Latar Belakang : Gizi pada  bayi dan balita merupakan indikator pembangunan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan  kesehatan yang menentukan suatu bangsa. Saat ini indonesia dihadapkan tidak hanya pada masalah gizi kurang akan tetapi dihadapkan  pada permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi lebih dan kurang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menangani masalah gizi diindonesia, salah satunya adalah dengan membuat suatu wadah pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat yaitu pos pelayanan terpadu (posyandu). Dalam observasi langsung pada kegiatan penimbangan bayi dan balita di posyandu kader tidak melakukan sesuai langkah penimbangan yang telah ditetapkan sehingga hasil penimbangan tidak valid. hal ini akan mengakibatkan  gambaran status gizi yang dihasilkan menjadi kurang tepat, selain itu kader juga tidak menggambarkan grafik pada buku KMS dan tidak melakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan  kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Pukesmas Natar Lampung Selatan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 132 responden menggunakan teksnik sampling simple random sampling.Analisa data menggunakan chi-SquareHasil: Uji statistic menggunakan chi-square  diperoleh  p-value  0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas natar lampung selatan. Dengan nilai  Odds Ratio sebesar 416,667.                Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Natar Lampung Selatan.Kata kunci: Pengetahuan kader, keterampilan, menimbang

2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 529-537
Author(s):  
Achmad Farich ◽  
Wahid Tri Wahyudi ◽  
Chelda Ernita

ABSTRACT : RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH COVID-19 PREVENTION BEHAVIOR IN STUDENTS AT SMPN 13 PESAWARANIntroduction: Based on observations made on offline students (outside the network) it was found that there were students who did not understand, obey and apply health protocols at school. It was found (39.7%) of students did not comply with the health protocol outside the supervision of the teacher, such as not bringing a mask to school, not keeping the distance between friends, and still having students touching the face area.Objective: It is known how the relationship between knowledge and attitudes with Covid-19 prevention behavior in students at SMPN 13 Pesawaran.Methods: This research uses quantitative research with observational analytic methods, namely research that tries to understand the relationship between variables by analyzing the data that has been obtained. The research design used is a cross-sectional design to determine the relationship between knowledge and attitudes with COVID-19 prevention behavior in offline students at State Junior High School (SMP N) 13 Pesawaran.Results: Statistical test of knowledge using chi-square, obtained P-Value 0.000 so that P-Value (0.0<0.5) then there is a relationship with the value of Odds Ratio 9.8 attitude statistic test using chi-square, obtained P-Value 0.01 so P-Value (0.1<0.5) then there is a relationship with the value of Odds Ratio 8.Conclusions and suggestions: Students of SMPN 13 Pesawaran have less than optimal knowledge and attitudes accompanied by less than optimal behavior in preventing Covid-19. To further improve supervision of school residents so that they always comply with health protocols to break the transmission line of Covid-19. Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 Prevention Behavior     INTISARI : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA DI SMPN 13 PESAWARANPendahuluan : Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa luring (luar jaringan)ditemukan adanya siswa yang belum memahami, mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan disekolah. Ditemukan (39,7%) siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan diluar pengawasan guru seperti tidak membawa masker saat kesekolah, tidak menjaga jarak antar teman dan masih adanya siswa yang menyentuh area wajah. Tujuan : Diketahui bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan Covid-19 Pada Siswa Di SMPN 13 Pesawaran.Metode : Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitaif dengan metode analitik observasional, yaitu penelitian yang mencoba memahami hubungan antar variable dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa yang luring di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 13 Pesawaran.Hasil : Uji statistik pengetahuan menggunakan chi-square, didapat P-Value 0.000 sehingga P-Value ɑ (0.0<0.5) maka terdapat hubungan dengan nilai Oods Ratio 9.8 uji statistik sikap menggunakan chi-square, didapat P-Value 0.01 sehingga P-Value ɑ (0.1<0.5) maka terdapat hubungan dengan nilai Oods Ratio 8.Kesimpulan dan saran : Siswa SMPN 13 Pesawaran memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang optimal diiringi dengan perilaku yang kurang optimal dalam pencegahan Covid-19. Agar bisa lebih meningkatkan pengawasan pada warga sekolah agar selalu mematuhi protokol kesehatan agar dapat memutus tali penularan Covid-19. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku Pencegahan Covid-19


2018 ◽  
Vol 37 (2) ◽  
Author(s):  
Lukmanulhakim Lukmanulhakim ◽  
Lenny Stia Pusporini

Abstract: Competence test is conducted to fulfil the graduates’ performance competence standards. Nurse competence is oriented to the performance quality in giving a comprehensive care. Study intends to identify factors influencing graduation achievement in UKNI of Nurse Profession Program students of STIKes Faletehan Serang. It is a quantitative study with analytical correlational design and cross sectional approach. Samples are 106 respondents who were selected by using total sampling technique. The statistical used are Chi Square and simple logistic regression prediction model. The Chi Square analysis result with α = 0.05 finds p value of the three variables are 0.804 (anxiety and family support), and 1.000 (peers support). Besides, the analysis result of other three variables obtains p value of 0.034 (GPA), p value of 0.000 (liveliness), and p value of 0.000 (try out result). The analysis result of simple logistic regression shows that Odds Ratio (OR) of liveliness variable is 156.734. The research results can be an evaluation material to increase graduation achievement in UKNI are the benchmark of improving the implementation of university quality assurance. Keywords: capaian kompetensi, kompetensi perawat, uji kompetensi Ners, progra profesi Ners ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPAIAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS  Abstrak: Uji kompetensi dilaksanakan untuk mencapai lulusan yang memenuhi standar kompetensi kinerja. Kompetensi perawat berorientasi terhadap kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif.Penelitian bertujuan untuk mengetahaui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian kelulusan UKNI mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Faletehan Serang. Penelitian berjenis kuantitatif dengan rancangan korelasi analitik melalui pendekatan Cross Sectional.Sampel penelitian sebanyak 106 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan lewat angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Chi Square dan regresi logistik sederhana model prediksi.Hasil analisis uji Chi Square dengan α = 0.05, ketiga variabel diperoleh p value sebesar 0,804 (kecemasan dan dukungan keluarga), serta 1,00 (dukungan teman sebaya). Hasil analisis ketiga variabel lainnya diperoleh p value sebesar 0.034(IPK Akademik), 0.000 (keaktfikan), dan 0.000 (try out nasional). Hasil analisis regresi logistik, teridentifikasi Odds-Ratio (OR) dari variabel keaktifan adalah 156.734.Hasil ini dapat dijadikan evaluasi dalam peningkatan capaian kelulusan UKNI yang merupakan tolak ukur dalam penyelenggaraan penjaminan mutu perguruan tinggi. Kata kunci : capaian kompetensi, kompetensi perawat, uji kompetensi Ners, progra profesi Ners


Author(s):  
Mela Paslestia Mela Paslestia

ABSTRAK   Penggunaan AKDR masih tergolong rendah, padahal banyak sekali keunggulan AKDR yakni sebagai alat kontrasepsi yang efektif mempunyai angka kegagalan rendah yaitu terjadi 1-3 kehamilan/100 perempuan (akseptor). Tujuan penelitian diketahuinya faktor determinan yang mempengaruhi penggunaan Alat Kontrasepsi  Dalam Rahim (AKDR) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Desain penelitian ini cross sectional, populasinya seluruh akseptor KB di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2013, yaitu berjumlah 384 akseptor. Metode pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling sebanyak 88 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat dengan chi square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara faktor umur (p value  0,001), faktor pendidikan (p value  0,005), faktor paritas ( p value 0,004), faktor  pendapatan (p value 0,004), faktor  keyakinan (p value 0,011), faktor budaya dengan (p value 0,020), faktor dukungan suami  (p value 0,002), dan faktor pengetahuan (p value 0,005) dengan penggunaan AKDR. Analisis multivariat didapatkan dukungan suami yang menjadi faktor dominan dalam penggunaan AKDR dengan OR (odds ratio) 7,047  dan kontribusi dukungan suami terhadap penggunaan AKDR adalah 24,28%. Bagi Rumah Sakit disarankan perlunya peningkatan konseling pra pemasangan dan pasca pemasangan AKDR, serta keterlibatan yang lebih besar dari petugas KB  perempuan dalam setiap pelayanan AKDR. Selain itu peningkatan partisipasi suami bukan hanya dengan memberikan dukungan kepada istrinya untuk menggunakan kontrasepsi AKDR tetapi dapat menjadi peserta KB secara langsung. Bagi Akademi Kebidanan Rangga Husada agar lebih memfasilitasi atau memperbanyak referensi di perpustakaan khususnya tentang penulisan ilmiah dan metodelogi penelitian, sehingga dapat menambah pustaka dan keilmuan. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali alasan rendahnya peminat akseptor menggunakan AKDR.   ABSTRACK   The use of IUD is still relatively low although it has a lot of advantages. For instance, the IUD is an effective contraceptive which has a low failure rate, occurred 1-3 pregnancy/100 acceptor women per year. This study aims to determine the factors affecting the use of an intrauterine device (IUD) in Muhammadiyah Hospital Palembang in 2014. It was a cross-sectional study with 384 populations taken from the entire family planning acceptors in Muhammadiyah Hospital Palembang in 2013. The accidental sampling technique was used to get 88 respondents. The data were obtained by means of a questionnaire. Bivariate analysis was performed by using chi square and multivariate analysis was performed by using logistic regression. The result of the study indicates that there is a correlation among the age factor ( p value 0,001) education factor (p value 0,005), parity factor (p value 0,004), income factor (p value 0,004), confidence factor (p value 0,002), and culture factor ( p value 0,005) and the use of IUD (Intrauterine Device). Multivariate analysis was obtained from the husband’s support which becomes the dominant factor in using the IUD (Intrauterine Device) with OR (odds ratio) 7,047 and the contribution of the husband’s support in Using the IUD (Intrauterine Device) is 24,28 %. Hospital is suggested to increase the counseling of pre and post IUD insertion, have the greater involvement from the women staff in all IUD services. Besides, the increased participation of husband is not only by providing support to his wife to use the IUD but may become the family planning participant directly. Academy of Midwifery Rangga Husada is to add more facilities and library references especially in terms of scientific writing and research method so that it can increase the scientific literature and knowledge. For further research, it is recommended to do the research by the use of a qualitative approach to explore the reason for the low interest in using the IUD acceptors.


Author(s):  
Isramilda Isramilda

Latar Belakang : Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Diare penyebab kematian balita (umur 1-59 bulan) terbesar kedua di dunia dengan angka kematian cukup tinggi setelah infeksi respiratorik akut. Diare penyakit menular yang sangat terkait dengan masalah kesehatan lingkungan berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang buruk berkorelasi dengan meningkatnya kasus diare di suatu wilayah.Metode : Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 1-59 bulan di Kampung Tanjung Kelengking Kelurahan Rempang Cate Tahun 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, berjumlah 46 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil : Dari Uji statistik  antara sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian diare pada balita menggunakan Chi square diperoleh nilai p value = 0,030 (p<0,05), dan nilai Odds Ratio (OR) = 5,143. Uji statistik  antara personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita menggunakan Chi square diperoleh nilai p value = 0,486 (p>0,05), dan nilai Odds Ratio (OR) = 0,519. Kesimpulan : Dari hasil penelitian di dapat bahwa ada hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian diare pada balita di kampung Tanjung Kelengking Kelurahan Rempang Cate Tahun 2019. Tidak  ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di kampung Tanjung Kelengking Kelurahan Rempang Cate Tahun 2019.


2016 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Yohanes Bahar Aprilliawan ◽  
Evi Widowati

Abstrak   Kepatuhan penggunaan sarung tangan dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku sesuai aturan dan konsisten dalam memakai sarung tangan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang di sekelilingnya. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui Hubungan antara Kepatuhan Penggunaan Sarung Tangan Terhadap Kecelakaan Kerja pada Pekerja di PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry Temanggung. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 207 pekerja dengan sampel sebanyak 66 pekerja (menggunakan teknik purposive sampling). Instrumen yang digunakan adalah angket. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05 dengan alternatif yaitu uji fisher). Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara kepatuhan penggunaan sarung tangan dengan kecelakaan kerja pada pekerja PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry yang menggunakan uji alternatif yaitu uji fisher dengan hasil p value 0,018 (<0,05) dengan OR (Odds Ratio), yaitu sebesar 6,14. Dari data tersebut responden yang tidak patuh menggunakan sarung tangan kain mempunyai kemungkinan 6,14 kali untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan responden yang patuh menggunakan sarung tangan kain. Saran yang diberikan kepada pekerja yaitu untuk selalu menggunakan sarung tangan kain saat jam kerja berlangsung.   Abstract   The obidience of using gloves could influence the working accident occurance. Obeying the rules and consistently using gloves are compulsory when working according to the working risks in order to keep the workers and the people arround safe. The aim of this research was to find out the correlation between the obidience of using gloves toward working accident of workers at PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry Temanggung. This research was observational analytic study using cross sectional design. The population was 207 workers and the sample was 66 workers (using purposive sampling technique). This research used questionnaire as the instrument to collect the data. The data analysis was done using univariat and bivariat (using chi square test, α =0,05 and the alternative was fisher test). The result showed that there was a correlation between the obidience of using gloves toward working accident of PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry workers using alternative test that was fisher test with p value 0,018 (<0,05) and OR (Odds Ratio) was 6,14. According to the data, the disobey respondent that did not use gloves had 6.14 times possibility of working accident compared with those who using gloves. The suggestion for the workers was to always use gloves when working.


2018 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 179-187
Author(s):  
Rustika Rustika ◽  
Esny Burase

Since 2014, the program to provide masks for Hajj pilgrims from Indonesia in Saudi Arabia as one of the efforts to prevent ISPA, continues to be increased in 2015 Ministry of Health Perform Movement Use Mask (GERMAS). Based on this case, this research focuses on the relationship of Knowledge and Attitude with Mask Usage Behavior among Prayer Hajj Indonesia in Saudi Arabia Year 2016 in preventing the incidence of Acute Respiratory Tract Infection. The design used is cross sectional with quantitative approach. The population in this study is all pilgrims who perform the pilgrimage, amounting to 168,800 people with a sample of 163 respondents. Data analysis techniques include univariate analysis, bivariate analysis with Chi-Square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression test. The result of bivariate selection shows that the knowledge variable has no significant correlation with relationship p-value is 0.284 > 0.05. Where as attitude variable have relationship because p-value value 0.000 < 0.05. In multivariate analysis multiple logistic regression test showed that attitude variable which has the most dominant significance with the mask use on haj pilgrims with p-value 0.000 <0.05 and Odds Ratio 3.558. This means that attitude that does not support the use of masks has a 3 times chance of experiencing ISPA events. Abstrak Sejak tahun 2014 program pemberian masker bagi jemaah haji asal Indonesia di Arab Saudi sebagai salah satu upaya pencegahan ISPA, terus ditingkatkan pada tahun 2015 Kementerian Kesehatan melakukan Gerakan Memakai Masker (GERMAS). Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan pengetahuan, sikap dengan tindakan penggunaan masker pada jemaah haji Indonesia. Desain yang digunakan cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh jemaah haji yang melakukan ibadah haji sebanyak 168.800 jiwa, sampel adalah jemaah haji Indonesia yang berada di Mekkah dan Madinah sebanyak 163 responden. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil seleksi bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p-value 0,284 > 0,05, sedangkan variabel sikap memiliki hubungan karena nilai p-value 0,000 < 0,05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel sikap yang memiliki signifikansi paling dominan dengan penggunaan masker pada jemaah haji atau nilai p-value 0,000 < 0,05 dan Odds Ratio 3,558, artinya sikap yang tidak mendukung penggunaan masker berpeluang sebesar 3 kali mengalami kejadian ISPA.


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Ariska Tri Hapsari ◽  
Zahroh Shaluhiyah ◽  
Antono Suryoputro

Latar Belakang: Filariasis adalah penyakit menular menahun karena penyebabnya adalah infeksi cacing filariasis yang ditularkan melalui nyamuk. Terdapat 241 kabupaten di Indonesia yang merupakan daerah endemis filariaris dan 50% penduduknya berpotensi tertular penyakit ini. Masih tingginya prevalensi kasus filariasis dibeberapa daerah dapat meningkatkan kematian. Kasus filariasis di Kota Semarang saat ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.  Pada tahun 2017 kasus filariasis terdapat sebanyak 21 kasus dan 3 diantaranya meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendukung perilaku masyarakat dalam mencegah penularan penyakit filariasis.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan subjek penelitian sebanyak 178 orang. Sample dipilih secara total sampling (sampling jenuh) yaitu masyarakat yang tinggal <100m2 dari penderita.  Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Data kemudian dianalisis secara univariat, bivariate, multivarat dengan test Chi-square dan regresi logistic berganda.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga, tetangga dan tokoh masyarakat tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit filarialis (P value > 0.05), Sedangkan dukungan tenaga kesehatan dan akses atau keterpaparan terhadap promosi kesehatan tentang pencegahan filariasis berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit filariasis tersebut. Menurut hasil analisis multivariate, variabel keterpaparan program pencegahan merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit tersebut dengan Odds Ratio sebesar 11,237 dan p value 0,023. Peran tenaga kesehatan dalam keterpaparan terhadap program pencegahan penyakit filariasis kepada masyarakat sangat penting untuk merubah perilaku masyarakat dalam mencegah penyakit filariaris di daerah penelitian ini. Hal ini berupa perilaku dalam kebersihan lingkungan untuk menghilangkan tempat perindukan nyamuk filariasis. Diperlukan strategi upaya menurunkan prevalensi kejadian penyakit dengan melibatkan masyarakat melalui program pemberdayaan.Kata Kunci: filariaris, faktor pendukung, perilaku pencegahan, Semarang


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 64-67
Author(s):  
Rudiyanto .

Hipertensi dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat diseluruh dunia, jumlah masyarakat yang terserang hipertensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis yang didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik dan diastolic. Salah satu faktor yang dihubungkan dengan kejadian hipertensi adalah stress. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tngkat stress dengan kejadian hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dangan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia diwilayah kerja puskesmas Rejosari sebanyak 112 lansia. Pengambilan sampel dengan cara sampel random sampling yaitu dengan pengambilan secara acak. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 88 orang . Untuk mengukur tingkat stress menggunakan skala HARS dan terdapat 14 item pertanyaan. Pada penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil uji statistik dengan chi square (X2) diperoleh p-value = 0,001 < α = 0,05. Hal ini menyatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, yang artinya ada hubungan antara tingkat stress dengan kejadian hipertensi pada lansia dengan nilai Odds Ratio sebesar 4.773 yang berarti bahwa lansia yang mengalami tingkat stres sedang 4.773 kali lebih besar terkena resiko hipertensi dibandingkan lansia yang mengalami stres ringan.


2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. 205031212110011
Author(s):  
Denberu Eshetie Adane ◽  
Basazinew Chekol Demilew ◽  
Netsanet Temesgen Ayenew ◽  
Tadesse Tamrie Negash ◽  
Abebe Tiruneh Boled

Objective: To assess the level of preparedness of health professionals working in South Gondar Zone public hospital, Debre Tabor Comprehensive specialized Hospital for coronavirus. Methods: An institutional-based cross-sectional survey was conducted with a self-administered questionnaire from April 20 to May 20. Descriptive statistics, chi-square test, bivariable, and multivariable logistic analysis were done. Bivariable and multivariable regression was held to determine significant predictors for preparedness. For all statistical analyses, a p value ⩽ 0.05 was considered as significant. Results: From a total health professionals, 301 health professionals with a response rate of 86% participated in the study. Among these, 206 were males while 95 participants were females with a mean age of 29.71 ± 5.84 years. To determine the preparedness level, we use the mean preparedness score of the respondents. Around 64.1% of health professionals were well prepared. Among 20 respondents who had a chronic illness, 80% of them think their illness is risky for the pandemic. The majority of the respondents (229/76.1%) responded as they were working without protective equipment. From the multivariable analysis male sex (adjusted odds ratio = 2.07, 95% confidence interval = 1.193–3.590), family living with them (adjusted odds ratio = 4.507, 95% confidence interval = 1.863–10.90), and involvement of other previous outbreak (adjusted odds ratio = 2.245, 95% confidence interval = 1.176–4.286) were the predictors for good preparedness. Conclusion: Most of the health professionals were well prepared. Being male, living within a family, and involvement of other outbreaks leads to good preparation. Governmental bodies and hospital managers have to help health professionals to be prepared enough to combat the pandemic.


2018 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Lea Masan ◽  
Eka Frelestanty

Remaja putri yang mempunyai kecenderungan nerotis dalam usia pubertas, banyak mengalami konflik batin dari datangnya menstruasi pertama yang dapat menimbulkan beberapa tingkah laku patologis, meliputi kecemasan-kecemasan berupa fobia, wujud minat yang sangat berlebih, rasa berdosa atau bersalah yang sangat ekstrim yang kemudian menjelma menjadi reaksi paranoid. Menarche merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 02 Sintang tahun 2017. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 80 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuessioner tertutup. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dengan pembagian kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian dengan analisis uji Chi Square diperoleh nilai X2 = 14,663 dengan nilai p value = 0,01 < 0,05, yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai Odds Ratio  = 3,442 (OR=3,4) dengan 95% Confidence Interval (CI= 1,719-6,891). Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 02 Sintang tahun 2017. Dari 80 orang responden, 48 orang memiliki pengetahuan kurang (60%). Sedangkan dari 80 responden, 54 orang menunjukan sikap tidak mendukung dalam menghadapi menarche (67,5%). Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan, dapat memberikan penyuluhan kepada remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya yang berkaitan dengan menarche, sehingga pengetahuan remaja putri semakin baik dan semakin siap dalam menghadapi terjadinya menarche.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document