scholarly journals HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS VII DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP NEGERI 02 SINTANG TAHUN 2017

2018 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Lea Masan ◽  
Eka Frelestanty

Remaja putri yang mempunyai kecenderungan nerotis dalam usia pubertas, banyak mengalami konflik batin dari datangnya menstruasi pertama yang dapat menimbulkan beberapa tingkah laku patologis, meliputi kecemasan-kecemasan berupa fobia, wujud minat yang sangat berlebih, rasa berdosa atau bersalah yang sangat ekstrim yang kemudian menjelma menjadi reaksi paranoid. Menarche merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 02 Sintang tahun 2017. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 80 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuessioner tertutup. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dengan pembagian kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian dengan analisis uji Chi Square diperoleh nilai X2 = 14,663 dengan nilai p value = 0,01 < 0,05, yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai Odds Ratio  = 3,442 (OR=3,4) dengan 95% Confidence Interval (CI= 1,719-6,891). Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 02 Sintang tahun 2017. Dari 80 orang responden, 48 orang memiliki pengetahuan kurang (60%). Sedangkan dari 80 responden, 54 orang menunjukan sikap tidak mendukung dalam menghadapi menarche (67,5%). Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan, dapat memberikan penyuluhan kepada remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya yang berkaitan dengan menarche, sehingga pengetahuan remaja putri semakin baik dan semakin siap dalam menghadapi terjadinya menarche.

2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. 205031212110011
Author(s):  
Denberu Eshetie Adane ◽  
Basazinew Chekol Demilew ◽  
Netsanet Temesgen Ayenew ◽  
Tadesse Tamrie Negash ◽  
Abebe Tiruneh Boled

Objective: To assess the level of preparedness of health professionals working in South Gondar Zone public hospital, Debre Tabor Comprehensive specialized Hospital for coronavirus. Methods: An institutional-based cross-sectional survey was conducted with a self-administered questionnaire from April 20 to May 20. Descriptive statistics, chi-square test, bivariable, and multivariable logistic analysis were done. Bivariable and multivariable regression was held to determine significant predictors for preparedness. For all statistical analyses, a p value ⩽ 0.05 was considered as significant. Results: From a total health professionals, 301 health professionals with a response rate of 86% participated in the study. Among these, 206 were males while 95 participants were females with a mean age of 29.71 ± 5.84 years. To determine the preparedness level, we use the mean preparedness score of the respondents. Around 64.1% of health professionals were well prepared. Among 20 respondents who had a chronic illness, 80% of them think their illness is risky for the pandemic. The majority of the respondents (229/76.1%) responded as they were working without protective equipment. From the multivariable analysis male sex (adjusted odds ratio = 2.07, 95% confidence interval = 1.193–3.590), family living with them (adjusted odds ratio = 4.507, 95% confidence interval = 1.863–10.90), and involvement of other previous outbreak (adjusted odds ratio = 2.245, 95% confidence interval = 1.176–4.286) were the predictors for good preparedness. Conclusion: Most of the health professionals were well prepared. Being male, living within a family, and involvement of other outbreaks leads to good preparation. Governmental bodies and hospital managers have to help health professionals to be prepared enough to combat the pandemic.


2020 ◽  
Vol 29 (4) ◽  
Author(s):  
Eva Dwiyanti Lestari ◽  
Siti Ahlan Sarmadani ◽  
Safira Hani Pratiwi ◽  
Novera Nur Fikri ◽  
Ahmad Solihin Hafi ◽  
...  

Abstract Smoking is an unhealthy behavior that causes high morbidity and mortality. In Indonesia the prevalence of smokers is still high, and the number of smokers among university students tends to increase. Smoking status among male students of Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta and factors related to  smoking status behavior are not yet clearly known. This study was conducted to determine the relationship of stress levels, the influence of family and peers with smoking status on  male students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2019. This study used a cross sectional study design to determine  the smoking status of male students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. A purposive sampling technique was used to select 424 male university students. Data analysis was performed using the chi square test and binary logistic regression. The Results is the prevalence of smokers among male students of UIN Jakarta was 42.2%. The results of multivariate analysis showed that family and peers were significantly related to smoking status of students (p-value <0.05), while stress levels were not related. Odds ratio (OR) associated for family influence is 1.9 (95% Confidence Interval (CI): 1.24-2.93) and OR (95% CI) for with peer influence  is  13.6 (6.20-29.81). The Conclusion is the prevalence of smokers is still quite high among male students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The influence factor of family and peers is related to smoking status of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta student.   Abstrak Merokok merupakan perilaku tidak sehat yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Di Indonesia prevalensi perokok masih tinggi dan jumlah perokok di kalangan mahasiswa cenderung mengalami peningkatan. Status merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan faktor yang berhubungan dengan status merokok belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres, pengaruh keluarga, dan teman sebaya dengan status merokok pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional untuk mengetahui status merokok mahasiswa laki-laki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik purposive sampling dilakukan untuk memilih 424 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dan binary logistic regression. Hasil menunjukan prevalensi perokok pada mahasiswa laki-laki di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 42,2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa keluarga dan teman sebaya berhubungan bermakna dengan status merokok mahasiswa (p-value <0,05), sedangkan level stres tidak berhubungan. Odds ratio (OR) untuk pengaruh keluarga sebesar 1,9 (95% Confidence Interval (CI): 1,24-2,93) dan OR (95% CI) untuk pengaruh teman sebaya sebesar 13,6 (6.20-29.81). Kesimpulannya adalah prevalensi perokok masih cukup tinggi pada mahasiswa laki-laki di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Faktor pengaruh keluarga dan teman sebaya berhubungan dengan status merokok mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Rahmad Hidayat ◽  
Eka Malfasari ◽  
Rina Herniyanti

Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika kekurangan di pandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk tubuhnya.Efek dari perlakuan body shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah negatif dari seorang tersebut..Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa. Metode pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai tanggal 01-03 mei 2018. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square. Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya  terdapat hubungan signifikan antara perlakuan  body shaming dengan  citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru, dan nilai OR  (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence  Interval)  0,136-0,865. Rekomendasi  penelititan  ini  adalah  memberikan  intervensi  untuk mengurangi perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri. Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri. RELATIONSHIP BETWEEN BODY SHAMING TREATMENT WITH SELF-IMAGE STUDENTS ABSTRACTThe treatment of body shaming is an experience experienced by the individual when deficiency is seen as something negative by others of his or her body shape. The effect of the body shaming treatment can form a positive self-image or negative of a person.. The purpose of this study to knowing relationship treatment of body shaming with self-image at STIKes Payung Negeri Pekanbaru students. This type of research was quantitative with the descriptions of correlation research using Cross-Sectional approach. The research sample consisted of 103 Students. with purposive sampling. Tehnique this research was started on 01-03 May 2018. The analysis used Chi-Square statistical test. The result of statistical test is p value = 0.036, it means p value <0,05 so ho is rejected, it means there is a significant correlation between body shaming treatment with self image of STIKes Payung Negeri Pekanbaru student, and OR (Odds Ratio) value equal to 0.343 with CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. This research recommendation is to provide intervention to reduce the body shaming treatment in adolescents to improve self-image. Keywords: Body shaming treatment, Self image


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Rakhmie Rafie ◽  
Yusmaidi Yusmaidi ◽  
Mira Fitriyani

Berdasarkan Permenkes 585/1989 dikatakan bahwa informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Peran dan tanggung jawab dokter terhadap pelaksanaan tindakan medis berdasarkan imformed consent sangat penting untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi kepada pasien nantinya. Pemahaman terhadap informasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karakteristik orang tersebut. Survey analitik dengan desain cross sectional dengan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner terhadap 100 responden, dan diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: yang berusia dewasa 84 responden (84%) dan yang berusia muda sebanyak 16 responden (16%), laki- laki 63 responden (63%) dan perempuan 37 responden (37%), yang berpendidikan rendah 41 responden (41%) dan yang berpendidikan tinggi 59 responden, yang tidak bekerja 24 responden (24%) sedangkan yang bekerja 76 responden (76%), yang mempunyai pemahaman baik 58 responden (58%) dan yang tidak baik sebanyak 42 responden (42%). Variabel yang terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah umur (nilai p value = 0,037) OR = 3.761 dengan nilai Confidence Interval (1.195-11.835)dan pendidikan (nilai p value = 0,00) OR = 8.551 dengan Confidence Interval (3.436-21.285). Sedangkan variabel yang tidak terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman persetujuan tindakan medispada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah jenis kelamin (nilai p value = 0,987) dan pekerjaan (p value = 0,251). Terdapat hubungan bermakna antara umur dan pendidikan dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RS Pertamina Bintang Aamin (RSPBA) pada bulan Maret 2015.  


2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 333-337
Author(s):  
Astriana Astriana ◽  
Nita Evrianasari

Latar Belakang : Gizi pada  bayi dan balita merupakan indikator pembangunan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan  kesehatan yang menentukan suatu bangsa. Saat ini indonesia dihadapkan tidak hanya pada masalah gizi kurang akan tetapi dihadapkan  pada permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi lebih dan kurang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menangani masalah gizi diindonesia, salah satunya adalah dengan membuat suatu wadah pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat yaitu pos pelayanan terpadu (posyandu). Dalam observasi langsung pada kegiatan penimbangan bayi dan balita di posyandu kader tidak melakukan sesuai langkah penimbangan yang telah ditetapkan sehingga hasil penimbangan tidak valid. hal ini akan mengakibatkan  gambaran status gizi yang dihasilkan menjadi kurang tepat, selain itu kader juga tidak menggambarkan grafik pada buku KMS dan tidak melakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan  kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Pukesmas Natar Lampung Selatan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 132 responden menggunakan teksnik sampling simple random sampling.Analisa data menggunakan chi-SquareHasil: Uji statistic menggunakan chi-square  diperoleh  p-value  0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas natar lampung selatan. Dengan nilai  Odds Ratio sebesar 416,667.                Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Natar Lampung Selatan.Kata kunci: Pengetahuan kader, keterampilan, menimbang


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 529-537
Author(s):  
Achmad Farich ◽  
Wahid Tri Wahyudi ◽  
Chelda Ernita

ABSTRACT : RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH COVID-19 PREVENTION BEHAVIOR IN STUDENTS AT SMPN 13 PESAWARANIntroduction: Based on observations made on offline students (outside the network) it was found that there were students who did not understand, obey and apply health protocols at school. It was found (39.7%) of students did not comply with the health protocol outside the supervision of the teacher, such as not bringing a mask to school, not keeping the distance between friends, and still having students touching the face area.Objective: It is known how the relationship between knowledge and attitudes with Covid-19 prevention behavior in students at SMPN 13 Pesawaran.Methods: This research uses quantitative research with observational analytic methods, namely research that tries to understand the relationship between variables by analyzing the data that has been obtained. The research design used is a cross-sectional design to determine the relationship between knowledge and attitudes with COVID-19 prevention behavior in offline students at State Junior High School (SMP N) 13 Pesawaran.Results: Statistical test of knowledge using chi-square, obtained P-Value 0.000 so that P-Value (0.0<0.5) then there is a relationship with the value of Odds Ratio 9.8 attitude statistic test using chi-square, obtained P-Value 0.01 so P-Value (0.1<0.5) then there is a relationship with the value of Odds Ratio 8.Conclusions and suggestions: Students of SMPN 13 Pesawaran have less than optimal knowledge and attitudes accompanied by less than optimal behavior in preventing Covid-19. To further improve supervision of school residents so that they always comply with health protocols to break the transmission line of Covid-19. Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 Prevention Behavior     INTISARI : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA DI SMPN 13 PESAWARANPendahuluan : Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa luring (luar jaringan)ditemukan adanya siswa yang belum memahami, mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan disekolah. Ditemukan (39,7%) siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan diluar pengawasan guru seperti tidak membawa masker saat kesekolah, tidak menjaga jarak antar teman dan masih adanya siswa yang menyentuh area wajah. Tujuan : Diketahui bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan Covid-19 Pada Siswa Di SMPN 13 Pesawaran.Metode : Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitaif dengan metode analitik observasional, yaitu penelitian yang mencoba memahami hubungan antar variable dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa yang luring di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 13 Pesawaran.Hasil : Uji statistik pengetahuan menggunakan chi-square, didapat P-Value 0.000 sehingga P-Value ɑ (0.0<0.5) maka terdapat hubungan dengan nilai Oods Ratio 9.8 uji statistik sikap menggunakan chi-square, didapat P-Value 0.01 sehingga P-Value ɑ (0.1<0.5) maka terdapat hubungan dengan nilai Oods Ratio 8.Kesimpulan dan saran : Siswa SMPN 13 Pesawaran memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang optimal diiringi dengan perilaku yang kurang optimal dalam pencegahan Covid-19. Agar bisa lebih meningkatkan pengawasan pada warga sekolah agar selalu mematuhi protokol kesehatan agar dapat memutus tali penularan Covid-19. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku Pencegahan Covid-19


2018 ◽  
Vol 37 (2) ◽  
Author(s):  
Lukmanulhakim Lukmanulhakim ◽  
Lenny Stia Pusporini

Abstract: Competence test is conducted to fulfil the graduates’ performance competence standards. Nurse competence is oriented to the performance quality in giving a comprehensive care. Study intends to identify factors influencing graduation achievement in UKNI of Nurse Profession Program students of STIKes Faletehan Serang. It is a quantitative study with analytical correlational design and cross sectional approach. Samples are 106 respondents who were selected by using total sampling technique. The statistical used are Chi Square and simple logistic regression prediction model. The Chi Square analysis result with α = 0.05 finds p value of the three variables are 0.804 (anxiety and family support), and 1.000 (peers support). Besides, the analysis result of other three variables obtains p value of 0.034 (GPA), p value of 0.000 (liveliness), and p value of 0.000 (try out result). The analysis result of simple logistic regression shows that Odds Ratio (OR) of liveliness variable is 156.734. The research results can be an evaluation material to increase graduation achievement in UKNI are the benchmark of improving the implementation of university quality assurance. Keywords: capaian kompetensi, kompetensi perawat, uji kompetensi Ners, progra profesi Ners ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPAIAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS  Abstrak: Uji kompetensi dilaksanakan untuk mencapai lulusan yang memenuhi standar kompetensi kinerja. Kompetensi perawat berorientasi terhadap kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif.Penelitian bertujuan untuk mengetahaui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian kelulusan UKNI mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Faletehan Serang. Penelitian berjenis kuantitatif dengan rancangan korelasi analitik melalui pendekatan Cross Sectional.Sampel penelitian sebanyak 106 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan lewat angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Chi Square dan regresi logistik sederhana model prediksi.Hasil analisis uji Chi Square dengan α = 0.05, ketiga variabel diperoleh p value sebesar 0,804 (kecemasan dan dukungan keluarga), serta 1,00 (dukungan teman sebaya). Hasil analisis ketiga variabel lainnya diperoleh p value sebesar 0.034(IPK Akademik), 0.000 (keaktfikan), dan 0.000 (try out nasional). Hasil analisis regresi logistik, teridentifikasi Odds-Ratio (OR) dari variabel keaktifan adalah 156.734.Hasil ini dapat dijadikan evaluasi dalam peningkatan capaian kelulusan UKNI yang merupakan tolak ukur dalam penyelenggaraan penjaminan mutu perguruan tinggi. Kata kunci : capaian kompetensi, kompetensi perawat, uji kompetensi Ners, progra profesi Ners


Author(s):  
Mela Paslestia Mela Paslestia

ABSTRAK   Penggunaan AKDR masih tergolong rendah, padahal banyak sekali keunggulan AKDR yakni sebagai alat kontrasepsi yang efektif mempunyai angka kegagalan rendah yaitu terjadi 1-3 kehamilan/100 perempuan (akseptor). Tujuan penelitian diketahuinya faktor determinan yang mempengaruhi penggunaan Alat Kontrasepsi  Dalam Rahim (AKDR) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Desain penelitian ini cross sectional, populasinya seluruh akseptor KB di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2013, yaitu berjumlah 384 akseptor. Metode pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling sebanyak 88 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat dengan chi square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara faktor umur (p value  0,001), faktor pendidikan (p value  0,005), faktor paritas ( p value 0,004), faktor  pendapatan (p value 0,004), faktor  keyakinan (p value 0,011), faktor budaya dengan (p value 0,020), faktor dukungan suami  (p value 0,002), dan faktor pengetahuan (p value 0,005) dengan penggunaan AKDR. Analisis multivariat didapatkan dukungan suami yang menjadi faktor dominan dalam penggunaan AKDR dengan OR (odds ratio) 7,047  dan kontribusi dukungan suami terhadap penggunaan AKDR adalah 24,28%. Bagi Rumah Sakit disarankan perlunya peningkatan konseling pra pemasangan dan pasca pemasangan AKDR, serta keterlibatan yang lebih besar dari petugas KB  perempuan dalam setiap pelayanan AKDR. Selain itu peningkatan partisipasi suami bukan hanya dengan memberikan dukungan kepada istrinya untuk menggunakan kontrasepsi AKDR tetapi dapat menjadi peserta KB secara langsung. Bagi Akademi Kebidanan Rangga Husada agar lebih memfasilitasi atau memperbanyak referensi di perpustakaan khususnya tentang penulisan ilmiah dan metodelogi penelitian, sehingga dapat menambah pustaka dan keilmuan. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali alasan rendahnya peminat akseptor menggunakan AKDR.   ABSTRACK   The use of IUD is still relatively low although it has a lot of advantages. For instance, the IUD is an effective contraceptive which has a low failure rate, occurred 1-3 pregnancy/100 acceptor women per year. This study aims to determine the factors affecting the use of an intrauterine device (IUD) in Muhammadiyah Hospital Palembang in 2014. It was a cross-sectional study with 384 populations taken from the entire family planning acceptors in Muhammadiyah Hospital Palembang in 2013. The accidental sampling technique was used to get 88 respondents. The data were obtained by means of a questionnaire. Bivariate analysis was performed by using chi square and multivariate analysis was performed by using logistic regression. The result of the study indicates that there is a correlation among the age factor ( p value 0,001) education factor (p value 0,005), parity factor (p value 0,004), income factor (p value 0,004), confidence factor (p value 0,002), and culture factor ( p value 0,005) and the use of IUD (Intrauterine Device). Multivariate analysis was obtained from the husband’s support which becomes the dominant factor in using the IUD (Intrauterine Device) with OR (odds ratio) 7,047 and the contribution of the husband’s support in Using the IUD (Intrauterine Device) is 24,28 %. Hospital is suggested to increase the counseling of pre and post IUD insertion, have the greater involvement from the women staff in all IUD services. Besides, the increased participation of husband is not only by providing support to his wife to use the IUD but may become the family planning participant directly. Academy of Midwifery Rangga Husada is to add more facilities and library references especially in terms of scientific writing and research method so that it can increase the scientific literature and knowledge. For further research, it is recommended to do the research by the use of a qualitative approach to explore the reason for the low interest in using the IUD acceptors.


Author(s):  
Isramilda Isramilda

Latar Belakang : Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Diare penyebab kematian balita (umur 1-59 bulan) terbesar kedua di dunia dengan angka kematian cukup tinggi setelah infeksi respiratorik akut. Diare penyakit menular yang sangat terkait dengan masalah kesehatan lingkungan berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang buruk berkorelasi dengan meningkatnya kasus diare di suatu wilayah.Metode : Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 1-59 bulan di Kampung Tanjung Kelengking Kelurahan Rempang Cate Tahun 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, berjumlah 46 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil : Dari Uji statistik  antara sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian diare pada balita menggunakan Chi square diperoleh nilai p value = 0,030 (p<0,05), dan nilai Odds Ratio (OR) = 5,143. Uji statistik  antara personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita menggunakan Chi square diperoleh nilai p value = 0,486 (p>0,05), dan nilai Odds Ratio (OR) = 0,519. Kesimpulan : Dari hasil penelitian di dapat bahwa ada hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian diare pada balita di kampung Tanjung Kelengking Kelurahan Rempang Cate Tahun 2019. Tidak  ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di kampung Tanjung Kelengking Kelurahan Rempang Cate Tahun 2019.


2022 ◽  
Vol 10 ◽  
pp. 205031212110692
Author(s):  
Amer Koni ◽  
Sari Taha ◽  
Aiman Daifallah ◽  
Mouath Koni ◽  
Shatha Abutaha ◽  
...  

Objectives: This study aims to evaluate knowledge, attitudes, practices, and perceived challenges regarding coronavirus disease 2019 among pharmacists in Palestine. Methods: An online method was used to collect the data. Three hundred sixty-four pharmacists participated in the study from all areas in the Palestinian territories. The questionnaire consisted of three sections: sociodemographics; knowledge, attitudes, practices regarding coronavirus disease 2019; and barriers that prevent the implementation of infection control measures. The Statistical Package for the Social Sciences program Version 21 was used to analyze the data. Variables were expressed as frequencies, percentages, mean, and median. The chi-square test, Kruskal–Wallis test, Mann–Whitney U test, and Pearson’s test were applied, along with logistic regression analysis. Results: The median age of the participants was 29 years old, and most of them were female (70.9%). The analysis found that 76.4% of pharmacists had good knowledge regarding coronavirus disease 2019, and 52.7% had good practices. The median attitude score recorded by the participants was 32 points [Q1–Q3: 30–34] out of 35. Notably, the level of concern regarding coronavirus disease 2019 was significantly associated with all three tools of measurement; knowledge ( p = 0.001), attitudes ( p = 0.001), and practices ( p = 0.001). It also appears that more years of experience had higher odds (3–5 years of experience: odds ratio, 2.560; 95% confidence interval, 1.413–4.639; p = 0.002, more than 5 years: odds ratio, 2.931; 95% confidence interval, 1.188–7.232; p = 0.020) of good practice. Conclusion: Although an acceptable level of knowledge was found, it might be considered inadequate. Moreover, there is a lack of appropriate adherence to safety measures from pharmacists. Therefore, we recommend the responsible authorities generate an organized training program to expand pharmacists’ knowledge and experience regarding coronavirus disease 2019.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document