RESPON BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL MULTI EMBRIO TERHADAP FREKUENSI WAKTU PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) DI PEMBIBITAN UTAMA
Abstract This research was conducted at Jl. Lintas Jambi - Muaro Bulian Kel. Pijoan Kec. Jaluko Kab. Muaro Jambi, which lasted for 3 months. This study aims to determine the response of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq) of multi embryo origin in the main breeding. Oil palm seedlings used type Multi Embrio that has been 4.5 months. The medium used is black soil, fertilizer npk brand Lao Ying (16:16:16) and polybag size 5 kg. The design used in this study was Completely Randomized Design (RAL) with the treatment of npk laoying time with 4 treatment levels F1 5 days 2.5 g, F2 10 days 5.0 g, F3 15 days 7.5 g, F4 20 day 10 g. Each treatment was repeated 4 times, so there were 16 units of experimental unit, each plot consisting of 3 oil palm seedlings, bringing the total of 48 polybags. Each plot was taken 2 plants used as sample. The parameters observed were seed height (cm), stem diameter (mm), dry weight of crown (g), root dry weight (g), and quality index (IK). Based on the research objectives, the results and discussion, it can be concluded that the NPK (16:16:16) with the frequency of different feeding time on oil palm seed planting medium gives no significant effect on plant height and stem diameter but significantly different to the weight dried canopy, root dry weight and seed quality index of multi-embryo palm oil. The F1 treatment also gives the highest index value of quality (IK) indicating that the seedlings are most ready to be transported. Abstrak Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Lintas Jambi – Muaro Bulian Kel. Pijoan Kec. Jaluko Kab. Muaro Jambi, yang berlangsung selama 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon bibit kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) asal multi embrio di pembibitan utama. Bibit kelapa sawit yang digunakan jenis Multi Embrio yang telah berumur 4,5 bulan. Media yang digunakan adalah tanah hitam, pupuk npk merk Lao Ying (16:16:16) dan polybag ukuran 5 kg. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi waktu pemberian npk lao ying dengan 4 taraf perlakuan F1 5 hari 2,5 g, F2 10 hari 5,0 g, F3 15 hari 7,5 g, F4 20 hari 10 g. Setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 16 unit satuan percobaan, yang masing-masing petak terdiri dari 3 bibit kelapa sawit, sehingga jumlah 48 polybag. Setiap petak diambil 2 tanaman yang digunakan sebagai sampel. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit (cm), diameter batang (mm), berat kering tajuk (g), berat kering akar (g), dan indeks kualitas (IK). Berdasarkan tujuan penelitian, hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian NPK (16:16:16) dengan frekuensi waktu pemberian yang berbeda pada media tanam bibit kelapa sawit memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang, tapi berbeda nyata terhadap berat kering tajuk, berat kering akar dan indeks kualitas bibit kelapa sawit asal multi embrio. Perlakuan F1 juga memberikan nilai indeks kualitas (IK) tertinggi yang mengindikasikan bibit tersebut paling siap dipindahkan kelapangan.