scholarly journals Gambaran Higiene Sanitasi Dengan Kandungan Bakteriologis Eshcerichia Coli Pada Minuman Es Dawet Yang Dijual Di Sepanjang Jalan Panaikang Kota Makassar

2022 ◽  
pp. 1431-1438
Author(s):  
Nur Fitryana ◽  
Nasruddin Syam ◽  
Mansur Sididi

Hygiene adalah usaha kesehatan preventif  yang menitik baratkan kegiatannya pada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia. Personal hygiene adalah perawatan diri dimana individu mempertahankan kesehatannya, dan di pengaruhi oleh nilai serta keterampilan. Menurut Mosby bahwa : “keberssihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dasar kesehatan seseorang untuk kesehatan fisik dan kesehatan psikis” Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong coliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia maupun hewan, oleh karna itu disebut juga koliform fekal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan bakteriologis E.coli pada minuman es dawet yang dijual disepanjang Jalan Panaikang Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional yang bertujuan untuk mengetahui kandungan bakteriologis, kebersihan peralatan, tempat pengolahan minuman dan penyimpanan bahan. Teknik pengambilan sampel ini adalah purposive random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah es dawet yang dijual disepanjang Jalan Panaikang Kota Makassar. Pada pemeriksaan uji laboratorium peneliti menggunakan kualitatif dengan metode complete test. Sampel es dawet diambil dari 10 pedagang yang terdapat di pinggi jalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 10 sampel es dawet yang diuji terdapat 7 sampel yang positif mengandung Eschericia coli dan 3 sampel yang negatif. Dari hasil penelitian ini, maka disarankan bagi Dinas Kota Makassar untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kandungan bakteriologis kepada pedagangan kaki lima secara regular sehingga makanan dan minuman yang dijual tetap memenuhi syarat kesehatan.

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Suwignyo Suwignyo ◽  
Abdul Rachim ◽  
Arizal Sapitri

Ice is a water that cooled below 0 °C and used for complement in drink. Ice can be found almost everywhere, including in the Wahid Hasyim Sempaja Roadside. From the preliminary test, obtained 5 samples ice cube were contaminated by Escherichia coli. The purpose of this study was to determine relationship between hygiene and sanitation with presence of Eschericia coli in ice cube of home industry at Wahid Hasyim Roadside Samarinda. This research used quantitative with survey methode. The population in this study was all of the seller in 2nd Wahid Hasyim Roadside. Sample was taken by Krejcie and Morgan so the there were 44 samples and used Cluster Random Sampling. The instruments are questionnaries, observation and laboratory test. Data analysis was carried out univariate and bivariate (using Fisher test p= 0.05). The conclusion of this study there are a relation between chosing raw material (p=0,03) and saving raw material (p=0,03) with presence of Eschericia coli. There was no relation between processing raw material into ice cube with presence of Eschericia coli (p=0,15).Advice that can be given to ice cube should maintain hygiene and sanitation of the selection, processing and storage of ice cube.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Supriyanto Supriyanto ◽  
Indah Purwaningsih

Abstract: Pityriasis versicolor or better known as “panu” is a superfcial fungal infection characterized by changes in skin pigment due to Stratum corneum colonization by dimorphic lipophilic fungi from normal skin flora. Pitiriasis versicolor is an infectious disease that is estimated occur due to poor sanitation (personal hygine) and lack of clean water. This research was aimed to determine factors related to Pityriasis versicolor infection. It used retrospective design where researcher tried to looking back about the incident of Pitiriasis versicolor on 76 fshermen who choosen by using simple random sampling. Based on the result of reseach, it was determine that bath habit (p = 0,000), clothing hygiene (p = 0,839), towels cleanliness (p = 0,699), clean water supply (p = 0,000), home environment hygiene (p = 0,588), for p<0,05 then these factors were related to the occurrence of Pitiriasis versicolor infection on fshermen in Penjajap Village Pemangkat. Thus, it could be conclude that there was signifcant correlation between bath habit and clean water supply with the incidence of Pityriasis versicolor infection. While the cleanliness of clothing, cleanliness of towels, and cleanliness of the home environment is not associated with the incidence of Pityriasis versicolor infection. Abstrak: Pityriasis versikolor atau lebih dikenal dengan panu adalah infeksi jamur superfsial yang ditandai perubahan pigmen kulit akibat kolonisasi stratum korneum oleh jamur lipoflik dimorfk dari flora normal kulit. Pityriasis versikolor merupakan penyakit menular yang diperkirakan terjadi karena sanitasi (personal hygiene) yang buruk dan kurangnya air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor personal hygiene terhadap infeksi pityriasis versikolor. Penelitian ini menggunakan rancangan retrospektif dimana peneliti berusaha melihat ke belakang (backward looking) terhadap kejadian pityriasis versikolor pada 76 nelayan yang terpilih sebagai responden dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebiasaan mandi (p = 0,000), kebersihan pakaian (p = 0,839), kebersihan handuk (p = 0,699), persediaan air bersih (p = 0,000), kebersihan lingkungan rumah (p = 0,588), untuk p < 0,05 maka faktor-faktor tersebut berhubungan terhadap terjadinya infeksi pityriasis versikolor pada nelayan di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifkan antara kebiasaan mandi dan persediaan air bersih dengan kejadian infeksi pityriasis versikolor. Sedangkan kebersihan pakaian, kebersihan handuk, dan kebersihan lingkungan rumah tidak berhubungan dengan kejadian infeksi pityriasis versikolor.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 193-200
Author(s):  
Joko Sapto Pramono ◽  
Mustaming Mustaming ◽  
Dewi Samara Putri

Pempek merupakan makanan tradisional yang berasal dari Palembang. Makanan ini diproduksi oleh industri rumah tangga maupun pabrik pengolah makanan. Olahan ikan ini beresiko dicemari oleh bakteri Escherichia coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri pada pempek yang dijual di pasaran kota Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium. Teknik sampling yang digunakan yaitu random sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 20 sampel pempek, 10 sampel produksi industri rumah tangga dan 10 sampel produksi pabrik. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium dan dilakukan pemeriksaan jumlah koloni dengan menggunakan colony counter. Hasil penghitungan Angka Lempeng Total (ALT) pada media Plate Count Agar (PCA) menunjukkan bahwa sebanyak 18 sampel (90%) yang terdiri dari 10 sampel pempek produksi pabrik dan 8 sampel pempek produksi rumahan mengandung cemaran mikroba yang tinggi (> 5x 104). Masyarakat disarankan memasak pempek hingga matang sebelum mengkonsumsi baik pempek produksi pabrik maupun produksi rumahan agar terhindar dari resiko cemaran bakteri patogen. Catatan PenerbitPoltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun. PendanaanKajian terlaksana atas pembiayaan sukarela peneliti. Konflik KepentinganPara penulis menyatakan bebas dari konflik kepentingan. Berbagi DataData hasil kajian tersedia melalui permohonan kepada penulis koresponden. Kontribusi PenulisPara penulis tidak mendeklarasikan setiap kontribusinya.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 18-28
Author(s):  
Devin Mahendika Munaf

                                                                                                                                                                   ABSTRAK Latar Belakang: Nilai akhir dari proses pendidikan seorang siswa dapat dilihat dari pencapaian prestasi belajar yang optimal. Banyak hal yang dapat memengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah perilaku personal hygiene sebagai isu determinan kesehatan. Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku personal hygiene dengan prestasi belajar pada siswa MA Ar Risalah Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling dari populasi sembilan puluh siswa MA Ar Risalah. Hasil: Penelitian menggunakan kuesioner perilaku personal hygiene yang mencakup domain pengetahuan, sikap, dan tindakan. Hasil penelitian menujukkan sebanyak 55,6% siswa memiliki tingkat pengetahuan baik, 56,7% siswa memiliki sikap positif, 54,4% siswa memiliki tindakan baik, dan 60% siswa memiliki prestasi belajar baik. Nilai signifikansi pengetahuan 0,042, sikap 0,040, dan tindakan 0,044. Simpulan: Pengetahuan, sikap, dan tindakan personal hygiene berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar karena p<0,05. Diharapkan adanya perhatian khusus oleh MA Ar Risalah dan instansi kesehatan setempat terkait edukasi perilaku personal hygiene yang baik untuk menghasilkan prestasi belajar yang optimal.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
Author(s):  
Devinda Novitasari ◽  
Suprijandani . ◽  
Ferdian Akhmad Ferizqo

           Penyakit skabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infestasi sarcoptes scabies, hal ini dikarenakan kurangnya memelihara kebersihan diri (personal hygiene). Personal hygiene meliputi : kebersihan kulit, kebersihan  tangan dan kuku, kebersihan kaki, kebersihan pakaian, kebersihan handuk, dan kebersihan tempat tidur. Skabies menempati posisi ke – 2 dari 5 penyakit terbesar di Pondok Pesantren As – Syafi’iyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren As - Syafi’iyah Sidoarjo tahun 2020.         Penelitian ini menggunakan studi analitik, jenisnya observasional dengan pendekatan case control. Variabel yang diteliti ialah : kebersihan kulit, tangan, kuku, kaki, pakaian dan handuk. Sampel yang diambil sebanyak 66  responden sakit skabies dan 66 sebagai kontrol, dengan menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Analisis data ditunjukkan dengan uji chi square.      Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 15 responden (11,4%) kurang menjaga kebersihan kulit, lalu 19 responden (14,4%) kurang menjaga kebersihan tangan dan kuku, sebanyak 20 responden (15,2%) kurang menjaga kebersihan kaki, kemudian 19 responden (14,4%) kurang menjaga kebersihan pakaian, dan sekitar 17 responden (12,9%) kurang menjaga kebersihan handuk.      Kesimpulan ada hubungan antara kebersihan kulit dengan kejadian skabies (p-value = 0,00), terdapat pula hubungan antara kebersihan tangan dan kuku dengan kejadian skabies (p-value = 0,00), kejadian skabies juga dipengaruhi oleh kebersihan kaki (p-value = 0,01), kebersihan pakaian (p-value = 0,03), dan kebersihan handuk (p-value = 0,06). Pengelola Pondok pesantren perlu mengadakan  penyuluhan tentang kebersihan diri. Sanitarian dapat berperan sebagai penyuluhnya. Seluruh santri hendaknya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Norhalida Rahmi ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Endang Pertiwiwati

ABSTRAKSkabies merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes scabei var hominis (Sarcoptes sp.). Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Salah satu dampak kejadian skabies yaitu personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada santri Wustho di Pondok (SMP) Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional.Tteknik sampling menggunakan probality sampling dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh santri wustho kelas 1 yang berasrama sebanyak 341 santri. Sampel yang digunakan ada 184 santri yang berasrama.H asil analisis didapatkan personal hygiene baik terkena skabies 24% dan personal hygiene baik tidak terkena skabies 76%. Personal hygiene buruk terkena skabies 53% dan personal hygiene buruk tidak terkena skabies 47 %. Hasil uji chi- square didapatkan nilai= 0,000 (r) = 12.590. Kesimpulan penelitian ini personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Hygiene perseorangan merupakan salah satu usaha yang dapat mencegah kejadian skabies.Kata- kata kunci : personal hygiene, skabies, pesantren.ABSTRACTScabies is a contagious infectious disease caused by infection and sensitization by Sarcoptes scabei var hominis mites (Sarcoptes sp.). transmission can occur directly and indirectly. one of the effects of scabies is poor personal hygiene. To determine the correlation personal hygiene with incidence of scabies in Islamic boarding Wustho students (SMP) Al Falah Putera Banjarbaru. This study was a correlational study with cross-sectional approach, using sampling techniques probality sampling with simple random sampling. The population was all studentswere Islamic boarding wustho in first class as many as 341 students. Total respondent were 184 students in Islamic boarding. Analysis of the Personal hygiene exposed to scabies 24% good, good personal hygiene was not affected by scabies 76%. Personal hygiene badly affected by scabies 53%, poor personal hygiene was not affected by scabies 47%. Result of correlation chisquare test p value = 0.000 and (r) = 12.590. personal hygiene associated with the incidence ofscabies. Personal hygiene was one of effort that can prevent the incidence of scabies.Keywords: personal hygiene, scabies, islamic boarding.


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 165-170
Author(s):  
Husni Husni

One of the effects is not maintaining hygiene during menstruation is able to hitkankes Rahim neck (cervical). Based on data from the World Health Organization (WHO),cervical cancer is the second most cancer in women aged 15-45 years after breast cancer. Noless than 500,000 new cases with 280,000 patient deaths occur each year worldwide.Indonesia was ranked first by the victims died at least 555 women per day and 200,000women annually. This study aims to determine the correlation between knowledge andattitude towards personal hygiene during menstruation action at SMAN 2 Bengkulu City. Thisresearch is descriptive analytic. The number of respondents 84 people with a samplingtechnique that stratified random sampling. Presentation of data is done by using a frequencydistribution table. The collection of data taken using a questionnaire. The data were analyzedusing univariate and bivariate analysis with Chi-Square.The results showed that therespondents are classified as good knowledge of (54.8%), attitude unfavorabel or does notsupport (53.6%), and the biggest acts (52.4%) is good. From the bivariate analysis were foundno correlation between knowledge against acts of personal hygiene during menstruation (p =0.794), and no relation attitude towards personal hygiene actions during menstruation (p =0.975).Required role of schools, educators, parents to be more proactive in enhancingknowledge and useful information about the process of menstruation and how to maintainhygiene during menstruation.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63-67
Author(s):  
Nila Puspita Sari ◽  
Sella Mursyida

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi santri Pondok Pesantren Al-Ikhwan adalah personal higiene, seperti kebersihan kulit, tangan, kuku, genitalia, kaki dan pakaian. Kebiasaan hidup untuk menjaga kebersihan diri pribadi yang tidak baik merupakan salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan berupa penyakit skabies. Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sanitasi lingkungan dan personal higiene dengan kejadian skabies pada santri di pondok pesantren Al-Ikhwan Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskripsi analitik dan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati berjumlah 143 santri. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 santri, dengan kriteria inklusi merupakan siswa yang bersedia menjadi responden di kelas VII-IX. Teknik pegambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil uji statistik Chi Square untuk personal hygiene diperoleh nilai p =0,047, POR (95% CI) = 3,010 (1,119-8,098) artinya terdapat hubungan antara personal higiene terhadap kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Ikhwan dan juga terdapat hubungan antara pengetahuan dengan skabies di Pondok Pesantren Al-Ikhwan dengan nilai p = 0,011, POR (95% CI) = 0,254 (0,095-0,681). Simpulannya adalah ada hubungan antara personal hygiene dan pengetahuan terhadap kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Ikhwan Pekanbaru. Saran kepada pihak manajemen pondok pesantren untuk memberikan sosialiasi tentang pola prilaku hidup bersih dan personal higiene kepada santri agar dapat menimbulkan kesadaran yang tinggi terhadap perilaku kesehatan yang baik dalam mencegah penularan penyakit skabies.


2020 ◽  
Author(s):  
Risky Widya Anggara

Hepatitis A merupakan salah satu jenis Hepatitis yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia dan sering muncul dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Hepatitis A dapat menular melalui fecal oral (makanan atau minuman yang mengandung tinja yang mengandung virus Hepatitis A), sehingga salah satu bentuk pencegahan yang dapat memutuskan rantai penularan Hepatitis A dengan menjaga personal hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat yang berkaitan dengan kejadian Hepatitis A pada Siswa di Pondok Pesantren X. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif pada kejadian Hepatitis A di Pondok Pesantren X. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada 103 responden di Pesantren X, dengan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48,5% responden memiliki perilaku personal hygiene kurang, 47,6 % responden meiliki personal hygiene cukup dan 3,9 responden memiliki personal hygiene baik. Responden yang pernah mengalami Hepatitis A pada satu tahun terakhir sebanyak 13,6% sedangkan responden yang tidak pernah terkena Hepatitis A pada satu tahun terakhir sebanyak 86,4%. Peneliti menyarankan siswa perlu meningkatkan kesadaran pentingnya menerapkan Perilaku hidup bersih seperti cuci tangan dan sikat gigi milik sendiri untuk mencegah terjadinya penularan Hepatitis A.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Syahrizal Syahrizal

Hygiene dan sanitasi makanan merupakan hal penting mengingat bahwa makanan yang disajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hygiene sanitasi penjamah makanan terhadap kandungan E.coli pada peralatan makan di warung makan desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Jenis penelitian bersifat deskriftif yaitu untuk mengetahui hygiene sanitasi penjamah makanan terhadap kandungan E.coli pada peralatan makan di 4 warung makan desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 4 penjamah makanan dari 4 warung makan di desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene penjamah warung makan Batoh termasuk kategori baik, terlihat dari hasil wawancara (100%) dan pengamatan (75%). Sanitasi tempat pengolahan makanan (75%) memenuhi syarat, dan sanitasi peralatan makanan (50%) memenuhi syarat, hasil pemeriksaan bakteri Escherichia coli didapatkan positif pada dua warung makan. Personal hygiene dan sanitasi tempat pengolahan makanan sudah memenuhi syarat, sedangkan sanitasi peralatan makan belum memenuhi syarat, dan adanya kandungan bakteri E.coli pada dua warung makan.Kata kunci:  Escherichia coli, penjamah makanan, peralatan makan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document