scholarly journals Peningkatan Self Empowerment Klien Diabetes Militus Tipe 2 dengan Pendekatan Health Action Proces Approach

Author(s):  
M.Elyas Arif Budiman ◽  
Said Mardijanto ◽  
Ah. Yusuf

Diabetes mellitus is a chronic disease that requires the individual ability of patients to approve the process of disease management. Individuals with DM must take great responsibility for the care of themselves in the treatment of their illness. Empowerment of individuals to control independent life and make choices about self empowerment. Self empowerment in DM patients can be improved through the approach of the health action process approach which is a concept of a patient that is believed to be done by increasing the intention through the motivational phase to realize the intention to action. The purpose of this study was to determine the increase in self empowerment of people with type II diabetes mellitus with a health action approach. This study used a pre-experimental study using a control-group pre-test-post-test design. The population was 64 with type 2 diabetes mellitus patients. The sample were 32 people in the experimental group and 32 people in the control group, selected by purposive sampling. Self empowerment using diabetes empowerment scale (DES) questionnaire in accordance with the characteristics of the research subjects. Data analysis was performed with the Wilcoxon statistical test signing the rank test and Mann-Whitney with the result of p value of 0.000 < 0.05 so that there were differences between the experimental and control groups. The results in this study were DM clients who have a good increase in self empowerment are clients who have the motivation and ability to recover from illness. Keywords: diabetes mellitus; self empowerment; health action process approach ABSTRAK Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang memerlukan kemampuan individu dari klien untuk mematuhi penatalaksanaan proses penyakit. Individu dengan penyakit DM mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengatur dirinya sendiri dalam melakukan perawatan pada penyakitnya. Kemampuan individu untuk mempunyai kontrol atas hidup mereka sendiri dan menentukan pilihan mengenai kesehatan disebut self empowerment. Self empowerment pada klien DM dapat ditingkatkan melalui pendektan Health Action Process Approach yang merupakan suatu konsep pendekatan terhadap klien yang meyakini bahwa untuk mengubah perilaku seseorang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan niat melalui motivational phase untuk membentuk niat menjadi action. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan self empowerment klien diabetes militus tipe II dengan pendekatan Health action proces approach. Penelitian ini menggunakan pre-eksperiment dengan pendekatan control-group pre-test-post-test design. Populasinya adalah klien diabetes mellitus tipe 2 dengan jumlah 64 responden. Ukuran sampel adalah 32 orang pada kelompok eksperimen dan 32 orang pada kelompok kontrol dengan pengambilan sampel menggunan teknik purposive sampling. Self empowerment diukur menggunakan kuesioner Diabetes Empowerment Scale (DES) yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Wilcoxon signed rank test dan Mann-Whitney dengan hasil p value signifikansi 0,00 < 0,05 sehingga ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa klien DM yang memiliki peningkatan self empowerment yang baik adalah klien yang memiliki motivasi dan kemaun untuk sembuh dari penyakit. Kata Kunci: diabetes mellitus; self empowerment; health action proces approach

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 411
Author(s):  
Rusnoto Rusnoto ◽  
Nur Laily Prasetyawati

Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit degenerative. Terdapat lebih dari 220 juta DM diseluruh dunia pada tahun 2011 dan 80% lebih penderita berada di negara berkembang termasuk Indonesia (Soegondo, 2009). Kurang lebih 5-10% pasien diabetes menderita DMT1, selebihnya sekitar 90-95% pasien diabetes menderita DMT2 (Smeltzer & Bare, 2002). Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian DM adalah umur, keturunan, pola makan yang salah, aktivitas fisik kurang gerak, obesitas, stres, dan pemakaian obat-obatan. Salah satu factor yang dapat meningkatkan kejadian DM yaitu stres. Stres yang menetap menimbulkan respon stres berupa aktivasi sistem saraf simpatis dan peningkatan kortisol. Kortisol ini akan meningkatkan konversi asam amino, laktat, dan piruvat di hati menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis, dengan demikian stres akan meningkatkan kadar glukosa darah.                                                                                                        Tujuan : Mengetahui pengaruh progressive muscle relaxation terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Keling 1 Jepara Tahun 2021.                                                   Metode : Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan control group pre-test and post-test. Sampel 50 responden yang terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan glukometer digital, lembar observasi latihan PMR. Analisis data menggunakan uji wilcoxon.                                                                                                                   Hasil Penelitian : Hasil analisis uji wilcoxon signed rank test didapatkan bahwa p value = 0,001 (p value < α) maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh progressive muscle relaxation terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu  pada pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara Tahun 2021.                                                                                                                                 Kesimpulan : Ada pengaruh progressive muscle relaxation terhadap penurunan kadar gula darah  sewaktu pada pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Keling 1 Kabupaten Jepara Tahun 2021. Dengan penelitian ini diharapkan ada kelanjutan penelitian ini dengan metode lebih baik.


Author(s):  
Herman Priyono Luawo ◽  
Elly Lilianty Sjattar ◽  
Burhanuddin Bahar ◽  
Saldy Yusuf ◽  
Andi Masyitha Irwan

Pendahuluan : Penatalaksanaan DM sangat penting dilakukan, upaya tersebut dapat melalui keterlibatan langsung penderita melalui program manajemen perawatan atau self care management. Tujuan : Mengetahui hasil monitoring aplikasi e-diary tehadap pegelolaan diet pasien diabetes mellitus. Metode : Menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan pre post test with control group design, analisa data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil : penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh 75,9 %, penerapan e-diary memberikan kontribusi signifikan terhadap manajemen selfcare (P value=0,000).  Pada kelompok intervensi sebelum diterapkan e-diary adalah 7,13 (SD 0,756), sedangkan sesudah dilakukan intervensi diperoleh nilai rata-rata pengeloaan diet sebesar 7,80 (SD 0,561) disimpulkan bahwa. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pengelolaan diet pada pasien DM sebesar 0,80. Hasil analisis uji Wilcoxon Rank Test diperoleh nilai p value 0,006. Penerapkan e-diary pada pasien diabetes militus secara bermakna dan signifikan efektif dalam meningkatkan manajemen selfcare pengelolaan diet pada pasien diabetes militus.


2018 ◽  
Vol 24 (6) ◽  
pp. 714-724
Author(s):  
Szidalisz Teleki ◽  
András Norbert Zsidó ◽  
András Komócsi ◽  
László Lénárd ◽  
Enikő Csilla Kiss ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Ah Yusuf ◽  
Rr. Dian Tristiana ◽  
Leni Anitasari ◽  
Ira Suarilah

 Diabetes mellitus is a chronic disease that caused meaning of life disturbance. Logotherapy is an intervention that could affect people life perspective. The purpose of this study was to analyze the effect of logotherapy implementation to the meaning of life in diabetes mellitus client. This study used quasy-experimental pretest-post-test with control group. The dependent variable was meaning of life, and the independent variable was the implementation of logotherapy. Sample in this study was 30 respondents, were taken by using consecutive sampling. The meaning of life were taken by using Purpose in Life Test (PIL Test) then analyzed by using Wilcoxon Sign Rank Test and Mann Witney U statistic test, a= £0.05. The result showed logotherapy had significant effect on meaning of life in the treatment group (p=0,001). Statistical test Mann Whitney U Test showed that there was a difference meaning of life in control group and the treatment group after implementation of logotherapy. It could be concluded that the implementation of logotherapy has an effect to increasing the meaning of life in diabetes mellitus client. Further study was recommended to developing deeper study that related to logotherapy in diabetes mellitus client.


2020 ◽  
Vol 12 (4) ◽  
pp. 1244-1269
Author(s):  
Kyra Hamilton ◽  
Stephanie R. Smith ◽  
Jacob J. Keech ◽  
Susette A. Moyers ◽  
Martin S. Hagger

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document