scholarly journals Pengaruh Suntik 3 Bulan dengan Kembalinya Kesuburan Ibu Hamil di PMB “N” Palembang Tahun 2021

Author(s):  
Yuli Bahriah ◽  
Reni Saswita

Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai salah satu alat kontrasepsi yang meningkat tajam. Menurut WHO, dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan keluarga berencana dan 65-75 juta diantaranya, terutama di negara  berkembang, menggunakan kontrasepsi oral, suntik, dan implan. Banyaknya akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi hormonal ini karena kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah terjadinya konsepsi (Handayani, 2015). Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh suntik 3 bulan dengan kembalinya kesuburan ibu hamil di PMB ‘N” Palembang tahun 2021. Rancangan Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. penelitian ini menggunakan data primer yang di dapat langsung dari responden dengan menggunakan lembar check list dengan wawancara untuk mendapatkan data tentang riwayat penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dan kembalinya kesuburan.sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang berjumlah 36 orang.Hasil penelitian. Dari hasil  uji Chi-Square didapatkan nilai  p value = 0,001  hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan suntik 3 bulan dengan kembalinya kesuburan di PMB “N” Palembang tahun 2021 dan didapatkan nilai OR = 19,000 yang artinya responden yang menggunakan suntik 3 bulan beresiko 19 kali mengalami kembalinya kesuburan lama dibandingkan dengan responden yang tidak menggunakan suntik 3 bulan.

Author(s):  
Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah ◽  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Low Birth Weight (LBW) was defined as infants born weighing less than 2.500 grams. WHO estimates that nearly all (98%) of the five million neonatal deaths in developing countries. According to City Health if Palembang Departement, infant mortality rate (IMR) in the year 2007 is 3 per 1000 live births, in 2008 four per 1000 live births, and in 2009 approximately 2 per 1000 live births. The cause of LBW is a disease, maternal age, social circumstances, maternal habits factors, fetal factors and environmental factors. LBW prognosis depending on the severity of the perinatal period such as stage of gestation (gestation getting younger or lower the baby's weight, the higher the mortality), asphyxia / ischemia brain, respiratory distress syndromesmetabolic disturbances. This study aims to determine the relationship between maternal age and educations mothers of pregnancy with the incidence of LBW in the General Hospital Dr Center. Mohammad Hoesin Palembang in 2010 This study uses the Analytical Ceoss Sectional Survey. The study population was all mothers who gave birth in public hospitals center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2010 were 1.476 mothers gave birth with a large sample of 94 studies of maternal taken by systematic random sampling, ie research instument Check List. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results of this study show from 94 mothers of LBW was found 45 people (47,9%) Which has a high risk age 26 LBW ( 27,7%) while the distance of low educations LBW (55,3%). From Chi-Square test statistic that compares the p value with significance level α = 0,05 showed a significant correlation between maternal age, where the p value = 0,002, of education mothers of pregnancy p value = 0,003 with LBW. In the general hospital center Dr. Mohammad Hoesin Palembang ini 2010. Expected to researches who will come to examine in more depth.   ABSTRAK Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) telah didefinisikan sebagai bayi lahir kurang dari 2.500 gram. WHO memperkirakan hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal di negara berkembang. Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Palembang, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 yaitu 3 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2008 4 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 sekitar 2 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab BBLR adalah penyakit, usia ibu, keadaan sosial, faktor kebiasaan ibu, dan faktor lingkungan. Prognosis BBLR tergantung dari berat ringannya masa perinatal misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi, makin tinggi angka kematian), asfiksia atau iskemia otak, sindrom gangguan pernafasan, gangguan metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dan pendidikan ibu dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan survey analitik Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010 sebanyak 1.476 ibu melahirkan dengan besar sampel penelitian 94 ibu melahirkan yang diambil dengan tehnik acak sistematik, instrumen penelitian yaitu check list. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 94 ibu didapatkan kejadian BBLR 45 orang (47,9%) yang memiliki umur resiko tinggi 26 kejadian BBLR (27,7%) sedangkan yang pendidikan rendah 52 kejadian BBLR (55,3%). Dari statistik uji Chi-square yang membandingkan p value dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur ibu p value (0,002) , pendidikan p value (0,003) dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Diharapkan bagi peneliti yang akan datang untuk meneliti lebih mendalam.


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 233-239
Author(s):  
Eichi Septiani

Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dari saluran nafas yang berlangsung selama 14 hari. Berbagai macam faktor penyebab terjadinya ISPA, salah satunya adalah status gizi yang tidak baik. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Berdasarkan data yang didapat di wilayah kerja puskesmas Tanjung Agung pada periode Januari-Maret 2019 terdapat Penderita ISPA berjumlah 391 balita. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2019. Metode: Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki balita di UPTD PuskesmasTanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Juli Tahun 2019 yang berjumlah 76 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan  menggunakan tabel distribusi dan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan melalui wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan check list yang berkaitan dengan kejadian ISPA dan pengamatan terhadap status gizi. Hasil penelitian: Variabel yang diteliti pada penelitian ini Status Gizi pada balita dan Kejadian ISPA. Pada analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara Status Gizi Balita dengan Kejadian ISPA di UPTD PuskesmasTanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Juli Tahun 2019 dengan p value 0,023. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara Status Gizi Balita dengan Kejadian ISPA     Background: Respiratory tract infection is an infectious disease that attacks one part of the respiratory tract that lasts for 14 days. Various factors cause ARI, one of which is poor nutritional status. ARI is one of the main causes of patient visits to health facilities. Based on data obtained in the working area of the Tanjung Agung puskesmas in the JanuaryMarch 2019 period, there were 391 children with ARI. Objective: To find out the relationship between nutritional status and the incidence of ARI in infants in Tanjung Agung UPTD Puskesmas Ogan Komering Ulu in 2019. Methods: The population in this study was mothers who had children under five years old at UPTD Puskesmas Tanjung Agung, Ogan Komering Ulu Regency in July 2019, totaling 76 people. Data analysis uses univariate analysis and bivariate analysis using distribution tables and Chi-Square statistical tests, with a 95% confidence level. This research uses analytic method with cross sectional approach. Collecting data through direct interviews with respondents using a check list related to ARI events and observations of nutritional status. Results: In the bivariate analysis there was a significant relationship between Toddler Nutrition Status and ARI in UPTD Puskesmas Agung Tanjung Ogan Komering Ulu in July 2019 with p value 0.023. Conclusion: There is a significant relationship between Toddler Nutrition Status with ARI.


e-GIGI ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Joan Christiany ◽  
Vonny N. S. Wowor ◽  
Christy N. Mintjelungan

Abstract: Gingival recession is a state or condition of the marginal gingiva that is more apical than the cementoenamel junction and is usually accompanied by opening of the root surface of teeth. Wrong brushing technique is the most common cause of gingival recession. Brushing technique that is most widely used is vertical direction. This study aimed to determine the influence of vertical brushing technique to the occurrence of gingival recession in students of Dentistry study program Sam Ratulangi University. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design. Samples were obtained by using the purposive sampling method. Data of brushing technique were obtained by observing the vertical movement of tooth brushing used by respondents and were filled in a check list. Gingival recession was obtained by examination of the oral cavity and the severity of gingival recession was determined. There were 71 students as samples. Data were analyzed with the chi-square test. The results showed the influence of vertical brushing technique to gingival recession with a p value = 0.000 (p = <0.005).Keywords: gingival recession, vertical techniques, brushing techniqueAbstrak: Resesi gingiva adalah kondisi marginal gingiva yang lebih ke apikal dari Cemento Enamel Junction dan biasanya disertai dengan terbukanya permukaan akar gigi. Kesalahan dalam menyikat gigi merupakan penyebab resesi gingiva yang paling umum. Kesalahan yang dimaksud yaitu kesalahan dalam teknik menyikat gigi. Teknik menyikat gigi yang paling banyak di gunakan ialah teknik menyikat gigi vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh teknik menyikat gigi vertikal terhadap terjadinya resesi gingiva pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan data teknik menyikat gigi vertikal dengan cara melihat gerakan menyikat gigi yang digunakan subjek penelitian. Hasil pengamatan dimasukkan pada check list sesuai dengan teknik menyikat gigi yang digunakan. Resesi gingiva didapat dengan melakukan pemeriksaan rongga mulut kemudian dihitung tingkat keparahan resesi gingiva. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 mahasiswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil data menunjukkan adanya pengaruh teknik menyikat gigi vertikal terhadap resesi gingiva dengan nilai p = 0,000 (p = <0,005).Kata kunci: resesi gingiva, teknik vertikal, teknik menyikat gigi


2020 ◽  
Vol 8 (01) ◽  
pp. 69-78
Author(s):  
Yunilda rosa

Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikanhormonal. Keluarga Berencana menurut WHO World Health Organization ) adalah tindakan yangmembantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif – objektif tertentu,menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan antara suamiistri, menentukan anak dalam keluarga. Dari hasil penelitian rekam medik jumlah KB suntik di BPMFauziah Hatta cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan danpekerjaan ibu dengan akseptor KB suntik di BPM Fauziah Hatta PalembangTahun 2015.Metode yangdigunakan adalah survey analitik dengan cross sectional. Variabel dependen dalam penelitian iniadalah akseptor KB suntik, sedangkan variabel independen adalah pendidikan dan pekerjaan ibu.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui dari buku laporan akseptor KBdengan menggunakan check list kepada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi suntikan di BPMFauziah Hatta Palembang, dengan sampel sebanyak 55 orang. Hasil analisa bivariat dengan uji Chi –Square menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna pendidikan ( p. Value = 0,034 ) dan pekerjaanibu ( p.value = 0,043 ) dengan pemakaian alat kontrasepsi suntikan. Berdasarkan hasil penelitian ini,maka disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna pendidikan dan pekerjaan ibu dengan alatkontrasepsi suntikan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatanterutama KB tidak hanya memberikan penyuluhan tetapi juga lebih menekankan pada aplikasipelayanan yang berkualitas.


Author(s):  
Soep Soep

Dalam setiap rumah tangga dengan perkiraan penduduk Indonesia 185 juta jiwa paling tidak terdapat satu orang yang mengalami gejala gangguan kesehatan jiwa, dan membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa.  Pada penelitian ini metode yang digunakan kuantitative, dengan pendekatan cross sectional.  Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga darisetiap pasien skizofrenia yang berjumlah 1.108 orang, sedangkan sampel dalam penelitian 42 orang menggunakan Accidental sampling.  Metode pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner berupa daftar pertanyaan dengan lembar Check-list.  Dari hasil uji statistic Chi square diperoleh hasil p value < 0.05.  Secara statistic menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peranan keluarga terhadap kekambuhan pada pasien skizofrenia.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara hubungan peranan keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di poliklinik sebuah Rumah Sakit Di Sumatera Utara.


Author(s):  
Rosmiati Rosmiati

ABSTRAK   Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. WHO memperkirakan hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Menurut data dinas kesehatan kota Palembang, angka kelahiran BBLR tahun 2008 sebanyak 213 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 sebanyak 203 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab BBLR adalah kelahiran prematur, paritas ibu, umur ibu, faktor plasenta, faktor janin dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas ibu dengan kejadian  BBLR di Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah survai analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel yang diteliti meliputi paritas ibu. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit Pusri Palembang tahun 2017 yang berjumlah 553 orang dengan besar sampel penelitian sebanyak 240  orang yang diambil dengan teknik acak sistematik, instrumen penelitian yaitu check list. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan dari 240 ibu didapatkan kejadian BBLR 142 orang (59,2%) yang memiliki paritas risiko tinggi 32 orang dengan kejadian BBLR (87,5%) sedangkan umur ibu risiko tinggi 123 orang dengan kejadian BBLR ( 51,,2%). Dari statistik uji Chi-Square yang membandingkan p value dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu p value (0,00) dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2017. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ibu dengan paritas dan  risiko tinggi lebih banyak melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan risiko rendah. ­­ ABSTRACK Low birth weight (LBW) is a baby with a birth weight of less than 2500 grams. WHO estimates that almost all (98%) of 5 million neonatal deaths occur in developing countries. According to Palembang city health office data, the birth rate of LBW in 2008 was 213 per 1,000 live births and in 2009 as many as 203 per 1,000 live births. The causes of LBW are premature birth, maternal parity, maternal age, placental factors, fetal factors and the environment. This study aims to determine the relationship of mother parity with the occurrence of LBW at Pusri Palembang Hospital Year 2017. The design of this study is an analytical survey with cross sectional approach where the variables studied include parity of the mother. The population of this study were all maternal mothers at Pusri Palembang Hospital in 2017, which amounted to 553 people with a large sample of 240 samples taken by systematic random technique, research instrument that is check list. Data analysis was done univariat and bivariate. The results of this study showed that from 240 mothers, there was an occurrence of BBLR 142 people (59.2%) who had high risk parity of 32 people with LBW incidence (87.5%) while the high risk maternal age was 123 people with LBW incidence (51, 2% ). From Chi-Square test statistic that compare p value with significance level α = 0,05 indicate that there is significant relation between mother parity p value (0,00) with incidence of BBLR at Pusri Palembang Hospital 2017. From this research result it was concluded that mothers with parity and high risk were more likely to deliver babies with LBW than low risk.


Author(s):  
Maria Septiana

Abstrak Pre Eklamsi merupakan sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul di trimester kedua kehamilan yang selalu pulihdi periode postnatal. Rumusan masalah penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan kehamilan ganda, riwayat hipertensi dan obesitas secara stimultan dengan kejadian pre Eklamsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional dan data check list. Variavel independent adalah kehamilan ganda, riwayat hipertensi dan obesitas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang pernah di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2018 dengan jumlah sampel 97 responden, didapatkan yang mengalami pre eklamsi sebanyak 41 responden (42,3%) dan yang tidak mengalami pre eklamsi sebanyak 56 responden (57,7%). Dari hasil analisis di dapat hasil statistik Chi-Square di peroleh p value = 0,000, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna kehamilan ganda, riwayat hipertensi dan obesitas dengan kejadian pre eklamsia. Saran yang diberikan kepada Rumah sakit Bhayangkara agar petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dengan cara penyuluhan dan konseling kepada ibu hamil mengenai pre eklamsi. Kata kunci : Kehamilan Ganda, Riwayat Hipertensi, Obesitas dan Kejadian Pre Eklamsi


Author(s):  
Yuni Kurniati, Intan Sari Yuni Kurniati, Intan Sari

ABSTRACT According to WHO, cancer Cervical cancer is the number one most women no less than 300,000 new cases with 280,000 deaths occur annually in patients worldwide. The factors studied maternal age and parity. The purpose of this study was to determine the relationship of age and maternal parity with the incidence of Ca. Cervix at the General Hospital Dr Center. Mohammad Hoesin Palembang in 2011. This study uses the analytical survey method with cross sectional approach, where the independent variable and dependent variable were collected simultaneously using the check list. Data analysis was performed univarat and bivariate. The results of univariate analysis found that 69.9% of mothers suffer from Ca. Cervix, 30.1% of mothers who do not suffer from Ca. Cervix. At the age variables that have a low risk for mothers who have a 80.6% 19.4% high risk, and mothers who had high parity for 59.1% while the mother who has a 40.9% lower parity. Chi-Square analysis showed no significant relationship with the incidence of age Ca. Cervix where p value = 0.004, whereas parity with Ca. Cervix where there is a significant association p value = 0.001. From these findings, researchers recommend that the General Hospital Dr Center. Mohammad Hoesin Palembang have an important role to minimize the risk of occurrence of Ca. Cervix, for it needs to be improved education and counseling about Ca. Cervix as well as the health service so that when the deviation is found that good management can be performed so as to suppress the patient morbidity and mortality Ca. cervical.   ABSTRAK Menurut WHO, kanker serviks merupakan kanker nomor satu terbanyak pada perempuan tak kurang dari 300.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi tiap tahun di seluruh dunia. Adapun faktor-faktor yang diteliti umur dan paritas ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian Ca. Cerviks di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan secara bersamaan dengan menggunakan check list. Analisis data dilakukan secara univarat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa 69,9% ibu menderita Ca. Cerviks, 30,1% ibu yang tidak menderita Ca. Cerviks. Pada variabel umur yang mempunyai resiko rendah sebesar 80,6% ibu yang mempunyai resiko tinggi sebesar 19,4%, dan ibu yang mempunyai paritas tinggi sebesar 59,1% sedangkan ibu yang mempunyai paritas rendah 40,9%. Analisis Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna umur dengan kejadian Ca. Cerviks dimana p value = 0,004, sedangkan paritas dengan Ca. Cerviks terdapat hubungan yang bermakna dimana p value = 0,001. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang mempunyai peran penting untuk memperkecil resiko kejadian Ca. Cerviks, untuk itu perlu ditingkatkan penyuluhan dan konseling mengenai Ca. Cerviks serta pelayanan kesehatan sehingga bila ditemukan kelainan dapat dilakukan penatalaksanaan yang baik sehingga dapat menekan angka kesakitan dan kematian penderita Ca. Cerviks


2015 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Berta Afriani

Data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan menunjukkan penyakit diare termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak. Berdasarkan data Puskesmas Muaradua, jumlah kasus diare tahun 2013 sebesar 4,7% meningkat menjadi 5,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Bumi Agung yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Muaradua Kabupaten OKU Selatan tahun 2014. Penelitian survei analitik ini menggunakan desain cross sectional. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner dan check list. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak balita. Besar sampel sebanyak 180 responden. Analisis data univariat dijabarkan dalam tabel distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Penelitian ini mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara sumber air bersih (p value 0,000), tempat pembuangan sampah (p value 0,000), kebiasaan buang air besar (p value 0,001), dan sarana pembuangan air limbah (p value 0,000) dengan kejadian diare pada anak balita. Dengan adanya hubungan antara keempat variabel ini dengan kejadian diare pada anak balita, pihak Puskesmas Muaradua diharapkan lebih mengoptimalkan penyuluhan tentang penyakit yang ditimbulkan oleh sumber air bersih, kebiasaan buang air besar, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah dan untuk peneliti lainnya diharapkan dapat lebih mengembangkan lagi variabel-variabel yang akan diteliti untuk mencapai penyelesaian permasalahan secara menyeluruh.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 105-114
Author(s):  
Ainul Mardhiah ◽  
Nova Hasbani Prima Dewi ◽  
Aminy Aminy

The family planning program also aims to improve the quality of the family in order to generate a sense of security, peace and hope of a better future in realizing the prosperity of birth and inner happiness. Allegedly the factor causing EFA participation in the family planning program is characteristic. The purpose of this research is to know the relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (PUS) with participation in family planning program at UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District, East Aceh regency 2018. The research design used was analytic survey with cross sectional design. The population of this study is all Pairs Age of Fertile located in Work Area UPT Sungai Raya Public Health Service Center in January to December 2017 which amounted to 1897 people. Sampling using Slovin formula, obtained as many as 95 samples. The study was conducted from 7-17 July 2018 using questionnaires by interview. Statistical test using chi-square test. Result of research indicate that majority of fertile couple couples (PUS) participate in family planning program as much as 67 respondents (70,5%). Statistically there is relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (EFA) with non participation in family planning program in Working Area of UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh Regency 2018 with p value <0,1. It is recommended that the family planning program holders in UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh District to invite cross-sectoral figures to hold meetings to create mini workshop plans at least once a month to increase the participation of the Elderly Age Couple (PUS) in family planning programs. Keyword : Family Planning Program, Attitudes, CharacteristicsABSTRAKProgram KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Diduga faktor yang menyebabkan ketidakikutsertaan PUS dalam program KB adalah karakteristik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan keikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan bedah lintang. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 1.897 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 95 sampel. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 7-17 Juli tahun 2018 menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Pasangan Usia Subur (PUS) ikut serta dalam program KB yaitu sebanyak 67 responden (70,5%). Secara statistik ada hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan ketidakikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018 dengan p value < 0,1. Sebaiknya pemegang program KB di UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur agar mengajak tokoh lintas sektor agar mengadakan pertemuan untuk membuat rencana loka karya mini setidaknya satu bulan sekali untuk meningkatkan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB.Kata Kunci : Program KB, Sikap, Karakteristik


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document