scholarly journals EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA CALON PENGANTIN ( CATIN ) DALAM MEMPERSIAPKAN PERNIKAHAN DAN KEHAMILAN

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Meda Yuliani

Latar Belakang : Bagi pasangan yang menikah dibawah usia reproduksi dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai fisik dan mentalnya siap menerima kehamilannya. Tujuan : mengetahui efektifitas pemberian komunikasi, jnformasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi pada calon pengantin. Metode : dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menggunakan rancangan penelitian cross sectional dan uji wilxocon signed rank test. Dengan tahap pengambilan data primer melaului pre test dan post test menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah pasangan calon pengantin yang berada di wilayah KUA Cileunyi Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 43 pasang calon pengantin.Hasil : menunjukan bahwa ada kenaikan tingkat penhetahuan tentang kesehatan repoduksi pada pasangan calon pengantin setelah dilakukan pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Hasil dari perhitungan menggunakan rumus Wilcoxon signet rank tes , sebelum dan sesudah menunjukan perbedaan yang signifikan dengan rata � rata sebelum 1,1512 dan sesudah menunjukan nilai rata-rata 1,0000, Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000 < dari nilai alpha (0.05). Kesimpulan : Seluruh responden memiliki pengetahuan baik setelah dilakukan pemberian Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) pada pasangan calon pengantin. Kemudian bahwa pemberian KIE tersebut efektif dalam peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi dalam upaya persiapan pernikahan dan kehamilan pada pasangan calon pengantin. Kata Kunci : Calon Pengantin, Kesehatan Reproduksi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 21-26
Author(s):  
Siti Sarah Bintang Sarah Bintang ◽  
Novi Wulandari Tinambunan ◽  
Sabirin Berampu ◽  
Miftahul Zannah ◽  
Isidorus Jehaman

The fitness condition of the elderly is an indicator that can be used to determine the health level of the elderly. The level of physical activity is one of the factors that determine body composition from childhood to old age, proper flexibility helps people to have a functional balance throughout their life and to participate fully in countless recreational and communitarian activities. Lack of reasonable flexibility a greater chance of developing lesions and functional problems. Gymnastics for the elderly is a sport that can be done regularly so that the fitness of the elderly can increase. The study was to determine the effect of elderly exercise on improving fitness and flexibility and speed in the elderly in Sionom Hudon Selatan Village in 2020. Method of research is Quasi Experiment or quasi-experimental research with the design or research design used is one group pre and post test conducted in the Village of Sionom Hudon Selatan.The sample consisted of 12 people in each action taken. The results of the hypothesis test with the Wilcoxon signed rank test test p value α = (0.002 <0.05) which means "There is an effect of Giving Elderly Gymnastics Against Improvement of Fitness and Flexibility and Speed in the Elderly in the Village of Zion South Hudon in 2020".


Jurnal NERS ◽  
2017 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 296
Author(s):  
Widodo Widodo ◽  
Sumardino Sumardino ◽  
Akhmad Rifai

Introduction: In the year 2014 there were 456 disasters in Indonesia, comprising 227 natural disasters, 197 non-natural disasters and 32 social disasters. The community is expected to be well prepared in accordance with their respective capacities, and this includes the Civil Service Police Unit (CSPU), which must be competent in providing emergency first aid. The aim of this study is to analyse the effect of emergency first aid training on the competence of CSPU in providing emergency first aid assistance in the Surakarta region. Methods: This study used a pre-experimental technique using a pre-post test group design. The sample consisted of 107 respondents who were recruited by total sampling. Variables in this study were competencies in handling emergency first aid assistance including knowledge, attitude and practice. Data were collected by questionnaire and analysed using Wilcoxon signed-rank test with a p-value of 0.05. Results: There were significant differences in scores on knowledge, attitudes, and practice in providing emergency first aid assistance, with a p-value of 0.012 for knowledge, 0.000 for attitude and 0.001 for practice, respectively. Conclusions: Emergency first aid training is urgently needed for CSPU members that are ever directly in charge in the community in any situation. The CSPU must have the first aid competence to support its performance.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 062-065
Author(s):  
Maria Ulfa

Abstract :Toilet learning in children is an attempt to train children to be able to control in defecating and urinating. The aim of this research was to determine the effectiveness of stimulation to the toilet learning ability of toddler. The research usedPre-Experimental One-Group Pre-test-post test design. The sampling technique used purposive sampling. The statistical test used wilcoxon signed rank test. The population was 14 toddler of PosyanduBendowulungKabupatenBlitar. The result showed that there was an effect of stimulation to the ability of toilet learning of 1 to 3 years old toddler. The Statistical test result using Wilcoxon sign rank test obtained p value = 0,000 (<0,05). It is expected to increase knowledge about the implementation of toilet learning stimulation, especially for parents to make their children more indepen- dent. Keywords: Stimulation, Toilet learning.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Arif Yulinda

Kanker payudara merupakan kanker penyebab kematian tertinggi nomor 2 setelah kanker leher rahim. Saat ini, kanker payudara sudah mulai menyerang remaja. Namun remaja masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pada remaja putri di SMKN Negeri 5 Surabaya. Penelitian ini bersifat observational dengan desain cross-sectional dan analitik. Populasi penelitian adalah sebesar 100 orang. Besar sampel ditentukan dengan metode simple random sampling dan diperoleh 80 orang. Data didapatkan melalui penilaian pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan terdapat peningkatan tingkat pengetahuan. Remaja putri dengan tingkat pengetahuan baik meningkat dari 64 orang (80%) menjadi 75 orang (83,75%). Dan tingkat pengetahuan cukup dari 16 orang (20%) menjadi  5 orang (6,25%). Hasil uji statistika dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa nilai p value (0,000) > α (0,05). Artinya bahwa terdapat perbedaan antara pengetahuanvsebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Disarankan kepada remaja putri untuk melakukan SADARI secara rutin dan sekolah melakukan penyuluhan kesehatan siswanya. Kata kunci: kanker payudara, SADARI, pengetahuan, penyuluhan


Author(s):  
Dyno Aryo Christanto ◽  
N. Adiputra ◽  
S. Indra Lesmana ◽  
Dw P. Sutjana ◽  
Made Muliarta ◽  
...  

Introduction: Generally, core stability exercise as a training program is needed in almost kind of sport including paddle, analysis of movement in any kind of paddle sport such as kayak, canoe, or even rowing have been showed that the activity of core stability muscles are really needed. Purpose: purpose of this research is to know the effectivity of core stability exercise replenishment to increase sculling speed in paddle training program. Methods: This research is experimental with treatment by subject design project, involving 15 paddle athletes which divided into two groups and consists of II periods which are, Period I and Period II. In the 1st period, the athletes were given extra core stability exercise along with their normal paddling routine mean while in the 2nd period, the athletes only doing their normal paddling routine. Each period do the trial in 6 weeks, so this reseach took 12 weeks. In 1st period, the subjects were given extra core stability training 3 times a week along with their normal paddling routine where as subjects in period II only do their normal paddling routine. Results: The used of parametric paired t test is to know the difference of sculling speed before and after the trials were given. To period I pre test value is 3.80 ± 0.26 meters/second while the post test value is 4.06 ± 0.41 meters/second and the value 0.001 (p<0.05)mean while the 2nd period use Wilcoxon signed rank test to know the difference of sculling speed between before and after the trial were given resulting pre test value 3.80 ± 0.22 meters/second and post test value 3.91 ± 0.27 meters/second while the p value is 0.004 (p<0.05). After 12 weeks of sculling speed test between both period using Wilcoxon signed rank test and resulting obvions with period I value 0.26 ± 0.20 meters/second and period II value is 0.11 ± 0.12 meters/second along with p value 0.001 (p<0.05). Conclusion: Therefore, based on the result of my research test, we can concluded that the addition of core stability exercise in paddle training program is more effective to increase sculling speed.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Monika Sawitri Prihatini ◽  
Ririn Probowati ◽  
Evita Dwi Ayu Mentari

Globalisasi telah membentukparadigma berpikirkaum perempuan untuk menuntut persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Banyak ibu yang bekerja sebagai wanita karier, sehingga banyak ibu yang menganti ASI dengan susu Formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadapself efficacy ibu bekerjadi PT Mufasufu Sejati Jaya Lestari MPS Ploso. Desain penelitian pra eksperiment one group pre test and post test. Populasi dan sampel ibu bekerja yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan pada tanggal 6 Mei s/d 6 Juni 2018 sebanyak 30 respondenmenggunakanTotal Sampling.Pengumpulan data dilakukan 4 kali kunjungan.Variabel independen promosi kesehatan, variabel dependen self efficacy ibu bekerja dalam pemberian ASI, Uji analitik mengunakan Wilcoxon Signed Rank Test, α : 0.05. Hasil sebelum pemberian pendidikan kesehatan ibu memiliki self efficacy sedang(46,7%)dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengunakan modul,self efficacy tinggi (63,3%). Didapatkan bahwa p value : 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh Self Eficacy ibu bekerja dalam pemberian ASI  dengan model promosi kesehatan pada bayi usia 0 – 6 bulan di PT Mufasufu Sejati Jaya Lestari MPS Ploso. Model promosi kesehatan menggunakan modul dapat meningkatkan self efficacy ibu bekerja. Modul yang digunakan dilengkapi dengan gambar dan bahasa yang mudah dipahami. Diharapkan ibu dapat mempelajari dan membagikan pengetahuannya kepada orang lain dan bagi tenaga kesehatan dapat dijadikan acuan dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Fauziah Fauziah ◽  
Sri Lestari

Masa remaja akan diwarnai dengan perubahan fisik salah satunya adalah payudara   membesar.  Payudara   ini   memiliki   kemungkinan   akan   timbulnya penyakit salah satunya adalah kanker payudara. Namun kurangnya minat remaja dalam  mencari  informasi  mengenai  deteksi  dini  kanker payudara,  menjadikan remaja tidak paham akan penyakit kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui peer group terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang SADARI. Jenis penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pre and post test without control group. Dengan jumlah populasi 1028 remaja putri, sehingga jumlah sampel didapatkan sebanyak 91 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Data diperoleh dengan cara wawancara, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon signed ranktest diperoleh   nilai   probabilitas  (p-value)  sebesar 0,000  (p<   0,05)   sehingga kesimpulan uji adalah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui peer group terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang SADARI.Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Peer Group, Remaja   ABSTRACT Adolescence will be colored by physical changes, one of which is enlarged breasts. This breast has the possibility of disease, one of which is breast cancer. But the lack of interest in adolescents in seeking information about early detection of breast cancer, makes teenagers do not understand breast cancer.The purpose of this study was to determine the effect of health education through peer groups on the knowledge and attitudes of young women about their awareness. This type of research uses a quasi experiment design with a pre and post test without control group approach. With a population of 1028 young women, so the number of samples was 91 respondents. The sampling technique used in this study used simple random sampling. Data obtained by interview, data collection tools using questionnaires and statistically analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test. The results of hypothesis testing using the Wilcoxon signed ranktest test obtained a probability value (p-value) of 0,000 (p <0.05) so that the conclusion of the test was that there was an effect of health education through peer groups on the knowledge and attitudes of young women.Keywords : Knowledge, Attitude,Peer Group, Adoloscence


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Evi Tunjung Fitriani ◽  
Febriana In Patmiati

Pendididikan kesehatan tentang kesiapsiagaan, mampu mempersiapkan masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana tanah longsor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan rancangan pre test post test. Populasi penelitian ini adalah anggota keluarga di Desa Nglurup yang berjumlah 162 kepala keluarga, dengan sampel sejumlah 40 responden yang diambil dengan teknik quota Sampling. Pengambilan data dengan menggunakan lembar kuisioner. Selanjutnya dianalisa dengan uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian didapatkan sejumlah 67,5% responden memiliki sikap positif terhadap kesiapsiagaan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Setelah diberikan pendidikan kesehatan sejumlah 75% masyarakat mempunyai sikap positif. Berdasarkan uji statistic Wilcoxon diperoleh nilai p=0.001 (p value <0.05) sehingga H0 ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana tanah longsor. Masyarakat mampu menerapkan kesiapsiagaan bencana yang telah diberikan petugas kesehatan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana. Kata kunci: Bencana, tanah longsor, kesiapsiagaan. HEALTH EDUCATION INFLUENCE ABOUT COMMUNITY PROSPERITY ON COMMUNITY ATTITUDES IN OVERCOMING HEALTH PROBLEMS CAUSED BY LAND DISASTER ABSTRACTHealth education about preparedness, is able to prepare the community to anticipate possible health problems. The research objective was to determine the effect of health education about community preparedness on people's attitudes in overcoming health problems due to landslides. The design used in this study was pre-experiment with the design of the pre-test post test. The population of this study was family members in Nglurup Village, which amounted to 162 families, with a sample of 40 respondents taken by quota sampling technique. Retrieving data using questionnaire sheets. Then analyzed by the Wilcoxon Signed Rank Test statistical test. The results of the study found 67.5% of respondents had a positive attitude towards community preparedness before being given health education. After being given health education, 75% of the people have a positive attitude. Based on the Wilcoxon statistical test, the value of p = 0.001 (p value <0.05) is obtained so that H0 is rejected, which means that there is an influence of health education about community preparedness towards people's attitudes in overcoming health problems due to landslides. The community is able to implement disaster preparedness that has been given by health workers to know the actions that must be taken in the event of a disaster. Keywords: Disasters, landslides, preparedness. 


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Jaoharo Feralisa ◽  
Widiharti Widiharti

Gejala insomnia sering terjadi pada lansia, bahkan hampir setengah dari jumlah lansia mengalami kesulitan memulai tidur dalam mempertahankan tidurnya. Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis Perbedaan Kejadian Insomnia Pada Lansia Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Air Hangat Pada Kaki Di Dusun Bukabu Sumenep. penelitian yang digunakan adalah Pra Eksperimen, dengan jenis penelitian One Grup Pre-Post Test Design. Populasinya adalah semua lansia yang mengalami insomnia. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian analisis menunjukkan bahwa hampir setengahnya tingkat insomnia sebelum diberikan terapi air hangat adalah sedang sebanyak 38 lansia (48%), sebagian besar tingkat insomnia lansia sesudah dilakukan terapi air hangat adalah ringan 42 lansia (53%). Hasil analisis perbedaan tingkat insomnia sebelum dan sesudah dilakukan terapi air hangat diperoleh nilai p value (0,000) < (0,05) yang berarti Ho ditolak Ha diterima. Terapi air hangat dapat digunakan sebagai alternativ untuk mengurangi insomnia lansia.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 26-30
Author(s):  
Bahari Yan Syah ◽  
Dwi Budi P ◽  
Khodijah Khodijah

Fraktur adalah gangguan struktur tulang yang terjadi sehingga mengalami kerusakan. Tindakan pembedahan pada fraktur ekstremitas yaitu Open Reduction Interna Fixation (ORIF), yang mengakibatkan nyeri pada pasien. Terapi non farmakologi yang digunakan untuk menurunkan tingkat nyeri dengan terapi murotal Al Quran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh murotal Al Quran terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post orif ekstremitas di RSUD Soesilo Slawi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain penelitian menggunakan metode eksperimen semu (quasy experimental) dengan pendekatan Pre and Post Test Without Control. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan jenis accidental sampling dan besar sampel yang diambil 10 orang. Instrument penelitian data menggunakan kuesioner intensitas nyeri. Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai p-value (0,000) < α (0,05) yang menandakan Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat pengaruh pemberian terapi murotal Al Quran terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post orif di RSUD Soesilo Slawi. Terapi murotal Al Quran dapat diaplikasikan sebagai intervensi pemberian asuhan keperawatan pada pasien post orif agar menurunkan tingkat nyeri.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document