scholarly journals Pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap pengetahuan remaja mengenai konsumsi buah dan sayur

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Umi Mahmudah ◽  
Siska Puspita Sari

Latar Belakang: Konsumsi pangan masyarakat Indonesia masih belum sesuai dengan pesan gizi seimbang, terutama konsumsi buah dan sayur. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa penduduk berumur ≥ 10 tahun yang kurang mengkonsumsi buah dan sayur mencapai 96,4%. Salah satu upaya untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur adalah dengan menyelenggarakan pendidikan gizi yang bertujuan mengubah pengetahuan masyarakat menuju konsumsi pangan yang sehat dan bergizi. Hal ini dapat dicapai dengan menyusun model pendidikan gizi yang efektif dan efisien melalui berbagai media seperti poster, leaflet, booklet, ataupun media yang lainnya. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap pengetahuan remaja mengenai konsumsi buah dan sayur. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan one group pretest-posttest design. Subjek penelitian merupakan remaja kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebanyak 61 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Intervensi gizi menggunakan media cakram gizi dilakukan 1 kali setiap minggu selama 4 minggu. Data yang diambil adalah pengukuran pengetahuan sebelum (pretest) dan sesudah intervensi (posttest) dengan menggunakan kuesioner. Analisis data diolah menggunakan Wilcoxon Rank Test. Hasil: Nilai pengetahuan minimum pada pretest dan posttest adalah 46,67 dan 40,00, sedangkan nilai maksimum baik pretest maupun posttest sama yaitu 93,33. Terdapat peningkatan rerata nilai pengetahuan dari 68,30 menjadi 72,67 dengan nilai p=0,007 (p<0,05) setelah dilakukan edukasi gizi menggunakan media cakram gizi mengenai konsumsi buah dan sayur. Kesimpulan:Terdapat pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap pengetahuan remaja mengenai konsumsi buah dan sayur. 

2020 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Siska Puspita Sari ◽  
Umi Mahmudah

Latar Belakang: Konsumsi sayur dan buah remaja belum sesuai gizi seimbang. Frekuensi konsumsi sayur remaja kurang dari 3x per hari di daerah urban sebesar 57,1 persen dan di daerah rural sebesar 48 persen. Sedangkan konsumsi buah remaja kurang dari 2x per hari di daerah rural sebesar 85,7 persen dan daerah urban sebesar 39,8 persen. Tujuan: Penelian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap perilaku konusmusi sayur dan buah pada remaja. Metode: Penelitian merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan one group pretest-postest design, subjek kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebanyak 61 orang. Teknik pemilihan subjek menggunakan purposive sampling. Data pengukuran perilaku sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) dengan form Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang sudah divalidasi. Analisis data menggunakan Wilcoxon Rank Test. Hasil: Nilai minimum konsumsi sayur 14 gram/hari dan nilai maksimum 780 gram/hari. Nilai minimum konsumsi buah 16 gram/hari dan nilai maksimum 835 gram/hari. Kesimpulan: Terdapat peningkatan rerata nilai perilaku dengan p=0,147(p>0,05) untuk konsumsi sayur, p=0,075(p>0.05) untuk konsumsi buah setelah dilakukan edukasi menggunakan media cakram gizi. Tidak terdapat pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap konsumsi sayur dan buah pada remaja.   Kata kunci: Cakram Gizi, Konsumsi Buah, Konsumsi Sayur, Perilaku, Remaja


Author(s):  
Melati Silvia Simanjuntak ◽  
Karmila Br.Kaban ◽  
Mhd Yuda Satria ◽  
Dian Souvenir Waruwu ◽  
Bonay A.M Fandu

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik, progresif yang dikarakteristikkan dengan ketidakmampuantubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein awal terjadinya hyperglikemia. Kadarglukosa darah yang tinggi pada pasien DM tipe 2 menyebabkan peningkatan reactive oxygen species (ROS)dan menurunnya NO yang berdampak pada rusaknya sel endotel pembuluh darah serta terganggunyaelastisitas pembuluh darah sehingga plaque akan mudah menempel, yang memberikan dampak padapenurunan sirkulasi darah perifer terutama terjadi di kaki. Therapeutic Exercise Walking dapat berfungsiuntuk melancarkan sirkulasi darah karena latihan ini menyebabkan pembuluh darah banyak yang terbukadan meningkatkan kapasitas oksidatif otot. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh TherapeuticExercise Walking Terhadap Sirkulasi Darah Perifer pada pasien DM tipe 2. Jenis penelitian inimenggunakan quasi experiment dengan desain pretest-postest group, jumlah sampel sebanyak 12 orangresponden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruhantara Therapeutic Exercise Walking Terhadap Sirkulasi Darah Perifer pada pasien DM tipe 2 dengan nilaip-value=0,003 melalui uji wilcoxon rank test. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diharapkanpenderita DM tipe 2 dapat menjadikan Therapeutic Exercise Walking sebagai penatalaksanaan nonfarmakologiuntuk melancarkan sirkulasi darah perifer agar tidak terjadi ulkus diabetik.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Syiddatul B

Salah satu tanda gejala dari hipertensi adalah nyeri kepala. Nyeri kepala terjadi karena adanya aterosklorosis yang menyebabkan spasme pada pembuluh darah (arteri) dan penurunan oksigen di otak. Nyeri tersebut dapat ditangani dengan penatalaksanaan nonfarmakologis salah satunya yaitu dengan mengkompres hangat jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengukurPengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Terhadap Skala Nyeri Kepala Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Karang Werdha Rambutan Desa Burneh Bangkalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment design, dengan pre-post without control design. Populasi sebanyak 40 lansia di Posyandu Lansia, dan jumlah sampel sebanyak 36 lansia, menggunakan tehnik simple random sampling. Variabel independen penelitian adalah kompres hangat jahe, variabel dependennya adalah skala nyeri kepala hipertensi pada lansia dan analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Rank Test. Tingkat nyeri sebelum pemberian kompres hangat jahe adalah tingkat nyeri sedang 20 lansia (55,6%), dan tingkat nyeri sesudah pemberian kompres hangat jahe adalah tingkat nyeri ringan 27 lansia (75%). Dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (p<  0,05). Sehingga ada perbedaan skala nyeri kepala hipertensi pada lansia sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat jahe.Nyeri kepala bisa dikontrol jika lansia mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri seperti faktor usia, pola hidup, makanan, pekerjaan dan cara menangani nyeri dengan baik dan benar


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 93-98
Author(s):  
Hajrah Ainun ◽  
Gregorius Benard Ndruru ◽  
Krisna Yuliriska Baeha ◽  
Sunarti

Tidur merupakan suatu kegiatan otak secara relatif tanpa sadar dapat menimbulkan situasi yang penuh dengan ketenangan dan tanpa adanya kegiatan sehingga terjadinya urutan siklus berulang-ulang dan memiliki fase yang berbeda- beda, tidur juga memiliki dua tahapan yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM), kualitas tidur yang efektif kurang lebih 6 jam perhari. Kualitas tidur merupakan suatu pertahanan maupun kemampuan seseorang untuk memepertahankan kondisi tidurnya agar mempunyai kualitas kebutuhan tidur yang dapat disesuaikan dengan tidur yang diperlukan. Pada lansia umumnya memiliki kualitas tidur sudah menurun, maka digunakan pengobatan komplementer yaitu massage punggung untuk meningkatkan derajat kesehatan yaitu meningkatkan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan kualitas tidur lansia yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti Medan Tahun 2020, jenis  penelitian adalah pre-eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest design, jumlah sampel sebanyak 20 responden dengan menggunakan teknik non- probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa da peningkatan kualitas tidur atau menurunnya tingkat insomnia pada lansia melalui massage punggung dengan nilai p value = 0,000 melalui uji wilcoxon rank test. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan lansia yang mengalami insomnia dapat menjadikan massage  punggung sebagai penatalaksanaan non farmakologi untuk meningkatkan kualitas tidur.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
Author(s):  
Tessa Olivia ◽  
Pramana Khalilul Harmi ◽  
Fera Liza

AbstrakDiabetes Melitus dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Komplikasi diabetes melitus adalah gangguan vaskuler perifer yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah yang di tandai dengan penurunan Ankle Brachial Index (ABI). Salah satu terapi komplementer yang dapat mengurangi komplikasi pada pasien Diabetes Melitus adalah terapi akupresur. Tujuan: Mengetahui pengaruh akupresur terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien Diabetes Melitus tipe II di Kelurahan Surau Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Metode: Penelitian ini merupakan quasy ekxperimen dengan pre and post test group with control. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 68 responden, terdiri dari 34 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan akupresur sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu dan 34 reponden sebagai kelompok control. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Rank Test. Hasil: Rerata ABI pada kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi 0,846 dan meningkat setelah di berikan intervensi 0,923. Hasil pretest dan postest rerata ABI pada kelompok kontrol 0,846. Adanya pengaruh significant secara statistik dalam pengukuran ABI antara kedua kelompok (p < 0,05). Simpulan: Terdapat perubahan nilai ABI pada pasein Diabetes Melitus tipe II setelah di berikan akupresur. 


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23-31
Author(s):  
Ira Kartika ◽  
Nety Rustikayanti ◽  
Laksmi Nurul Suci

ABSTRAK  Latar belakang Dismenore merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami remaja putri dan dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas para remaja putri. dismenore membuat remaja putri tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan obat pereda sakit. Keadaan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Beberapa cara yang dilakukan remaja putri untuk menghilangkan atau menurunkan dismenore, baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket nature terhadap dismenore pada remaja putri.  Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif preexperimentdesign, dengan two group pretest posttest design with control. Total sampel adalah 30 responden, tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa prosedur intervensi dan numeric rating scale, yang dianalisis menggunakan Wilcoxon Rank Test.  Hasil penelitian didapatkan distribusi dismenore terbanyak adalah sedang dengan persentase 60%. Terjadi perubahan yang sama antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan nilai p value 0,001.Terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p value 0,007. Untuk responden kelompok intervensi yang diberikan paket nature median dismenore dari 6,00 turun menjadi 2,00 dengan nilai p value 0,001 (p<0,05) yang berarti paket nature efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja putri.  Kesimpulan Terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan hasil uji wilcoxon rank test p=0,007 (p<0,05). Saran Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dismenore pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas serta dapat menjalin kerja sama dengan petugas UKS.   Kata kunci : Paket Nature, Pisang Raja, Abdominal Stretching Exercise, Air Putih     


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Agus Prasetyo ◽  
Bejo Danang Saputra ◽  
Kiki Yulistiana

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh  yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri yang dapat mempengaruhi tingkat nyaman seseorang. Hasil penelitian menunjukkan 50% keluhan nyeri pasca operasi tidak ditangani secara komprehensif dan fluktuasi tekanan darah pasca operasi biasanya terjadi karena berbagai faktor dalam tindakan pembedahan. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya untuk melakukan pengobatan secara non farmakologi untuk mengurangi nyeri dan mengontrol tekanan darah misalnya dengan pemberian foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender terhadap tekanan darah dan nyeri pada pasien post operasi mayor elektif di RSUD Cilacap tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelatif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling sesuai kriteria inklusi yaitu sebanyak 34 orang. Desain penelitian quasi experiment   dengan rancangan pretest-postest dengan  kelompok kontrol dan menggunakan uji statistik Wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum diberikan intervensi rata-rata skala nyeri pasien 3,12 menurun menjadi 2,00 setelah diberikan intervensi. Terdapat pengaruh foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender terhadap nyeri pasien post operasi mayor elektif (pv = 0,000).Tidak ada pengaruh foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender terhadap tekanan darah sistole (pv = 0,559).   Kata Kunci: Foot massage, Inhalasi aromaterapi lavender, Post operasi mayor elektif.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Roufuddin Roufuddin ◽  
Mohammad Syaifuddin

Gangguan tidur dapat mengakibatkan masalah serius bahkan menurunkan kualitas hidup, hal ini sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah pemberian rendam kaki dengan air hangat di Desa Sukolilo Barat Bangkalan. Jenis penelitian ini adalah pra-experiment design, dengan pendekatan one-group pretest-posttest design. Populasi sebanyak 41 lansia di Desa Sukolilo Barat, dan jumlah sampel sebanyak 30 lansia yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Variabel independen penelitian adalah rendam kaki dengan air hangat, variabel dependennya kualitas tidur pada lansia. Alat ukur dengan kuesioner PSQI. Uji statistik menggunakan Wilcoxon Rank Test. Kualitas tidur sebelum dilakukan rendam kaki dengan air hangat dengan kualitas tidur kurang sebanyak 15 lansia (50%), 12 lansia cukup (40%), dan baik sebanyak 3 lansia. Kualitas tidur sesudah dilakukan rendam kaki dengan air hangat dengan kualitas tidur baik sebanyak 13 lansia (43,3%), 15 lansia cukup (50%), dan 2 lansia kurang. Dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (p<  0,05). Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan kualitas tidur pada lansia sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki dengan air hangat. Kualitas tidur bisa ditingkatkan bila lansia mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur seperti faktor usia, lingkungan, makanan dan cara meningkatkan kualitas tidur dengan baik dan benar.  


Author(s):  
Dinar Mesarihati Gea

ABSTRACT   Hypertension is a state of ongoing increase in blood pressure that is gradually in the normal range which results in an increase in systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and an increase in diastolic ≥ 90 mmHg. Yoga gymnastics is an activity of merging or focusing the body, mind and soul that combines relaxation techniques, and breathing and meditation, yoga exercises are highly recommended for people who are experiencing hypertension, especially in the elderly because it can relax so as to facilitate blood circulation to all parts of the body. The purpose of this study was to analyze the occurrence of changes in blood pressure in the elderly who experience hypertension at the nursing home of the foundation foundation in 2020. Researchers used a type of pre-experimental research which used a one group pretest-posttest method, and a sample of 20 respondents and by using non-probability sampling techniques, namely the purposive sampling method. The results of the value of this study are to show that there is a decrease in the level of hypertension in the elderly through yoga exercises with a total value of p value = 0,000 through the Wilcoxon rank test. Based on the research results obtained, it is expected that elderly people who experience hypertension can make yoga exercises as a non-paharmacological management to reduce high blood pressure. Keywords: hypertension; yoga gymnastics; elderly. ABSTRAK   Hipertensi adalah keadaan berlangsungnya peningkatan tekanan darah yang berangsur-angsur pada batasan normal yang menghasilkan tekanan darah sistoliknya bertambah ≥ 140 mmHg dan diastoliknya bertambah ≥ 90 mmHg. Senam yoga adalah suatu aktifitas penggabungan atau memfokuskan tubuh, pikiran serta jiwa yang memadukan teknik relaksasi, dan pernapasan serta meditasi, senam yoga sangat dianjurkan bagi orang yang sedang mengalami hipertensi terutama pada lansia dikarenakan bisa merelaksasi hingga dapat memudahkan peredaran darah ke seluruh bagian tubuh. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis terjadinya perubahan terhadap tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di panti jompo budi bakti yayasan medan pada tahun 2020. Peneliti menggunakan jenis penelitian pra-eksperimen dimana menggunakan satu metode one grup pretest-posttest, serta sampel sebanyak 20 orang responden dan dengan memakai teknik non- probability sampling, yaitu metode purposive sampling. Hasil dari nilai penelitian ini yakni untuk memperlihatkan bahwa adanya penurunan tingkat hipertensi pada lansia melalui senam yoga dengan total nilai p value = 0,000 melalui uji Wilcoxon rank test. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan orang lanjut usia yang mengalami hipertensi dapat menjadikan senam yoga sebagai manajemen non-paharmakologis untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kata kunci : hipertensi; senam yoga; lansia.  


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Suri Salmiyati ◽  
Agustina Rahmawati

Hipertensi jika tidak terkendali menimbulkan komplikasi bahkan kematian. Penatalaksaan hipertensi melalui latihan fisik masih jarang dilakukan oleh lansia yang menderita hipertensi. Salah satu penanganan hipertensi adalah dengan melakukan senam Qigong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam qigong terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Metode penelitian Quasi Experiment dengan Pretest-Posttest Control Group. Teknik sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai signifikan pada tekanan darah sistolik p-value 0,002 (sig0,05) dan tekanan darah diastolik p-value 0,002 (sig0,05). Terdapat pengaruh senam qigong terhadap penurunan tekanan darah. Lansia hipertensi diharapkan dapat melakukan senam qigong secara rutin untuk menjaga kestabilan tekanan darah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document