PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI PANTI JOMPO YAYASAN GUNA BUDI BAKTI MEDAN TAHUN 2020

Author(s):  
Dinar Mesarihati Gea

ABSTRACT   Hypertension is a state of ongoing increase in blood pressure that is gradually in the normal range which results in an increase in systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and an increase in diastolic ≥ 90 mmHg. Yoga gymnastics is an activity of merging or focusing the body, mind and soul that combines relaxation techniques, and breathing and meditation, yoga exercises are highly recommended for people who are experiencing hypertension, especially in the elderly because it can relax so as to facilitate blood circulation to all parts of the body. The purpose of this study was to analyze the occurrence of changes in blood pressure in the elderly who experience hypertension at the nursing home of the foundation foundation in 2020. Researchers used a type of pre-experimental research which used a one group pretest-posttest method, and a sample of 20 respondents and by using non-probability sampling techniques, namely the purposive sampling method. The results of the value of this study are to show that there is a decrease in the level of hypertension in the elderly through yoga exercises with a total value of p value = 0,000 through the Wilcoxon rank test. Based on the research results obtained, it is expected that elderly people who experience hypertension can make yoga exercises as a non-paharmacological management to reduce high blood pressure. Keywords: hypertension; yoga gymnastics; elderly. ABSTRAK   Hipertensi adalah keadaan berlangsungnya peningkatan tekanan darah yang berangsur-angsur pada batasan normal yang menghasilkan tekanan darah sistoliknya bertambah ≥ 140 mmHg dan diastoliknya bertambah ≥ 90 mmHg. Senam yoga adalah suatu aktifitas penggabungan atau memfokuskan tubuh, pikiran serta jiwa yang memadukan teknik relaksasi, dan pernapasan serta meditasi, senam yoga sangat dianjurkan bagi orang yang sedang mengalami hipertensi terutama pada lansia dikarenakan bisa merelaksasi hingga dapat memudahkan peredaran darah ke seluruh bagian tubuh. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis terjadinya perubahan terhadap tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di panti jompo budi bakti yayasan medan pada tahun 2020. Peneliti menggunakan jenis penelitian pra-eksperimen dimana menggunakan satu metode one grup pretest-posttest, serta sampel sebanyak 20 orang responden dan dengan memakai teknik non- probability sampling, yaitu metode purposive sampling. Hasil dari nilai penelitian ini yakni untuk memperlihatkan bahwa adanya penurunan tingkat hipertensi pada lansia melalui senam yoga dengan total nilai p value = 0,000 melalui uji Wilcoxon rank test. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan orang lanjut usia yang mengalami hipertensi dapat menjadikan senam yoga sebagai manajemen non-paharmakologis untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kata kunci : hipertensi; senam yoga; lansia.  

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 93-98
Author(s):  
Hajrah Ainun ◽  
Gregorius Benard Ndruru ◽  
Krisna Yuliriska Baeha ◽  
Sunarti

Tidur merupakan suatu kegiatan otak secara relatif tanpa sadar dapat menimbulkan situasi yang penuh dengan ketenangan dan tanpa adanya kegiatan sehingga terjadinya urutan siklus berulang-ulang dan memiliki fase yang berbeda- beda, tidur juga memiliki dua tahapan yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM), kualitas tidur yang efektif kurang lebih 6 jam perhari. Kualitas tidur merupakan suatu pertahanan maupun kemampuan seseorang untuk memepertahankan kondisi tidurnya agar mempunyai kualitas kebutuhan tidur yang dapat disesuaikan dengan tidur yang diperlukan. Pada lansia umumnya memiliki kualitas tidur sudah menurun, maka digunakan pengobatan komplementer yaitu massage punggung untuk meningkatkan derajat kesehatan yaitu meningkatkan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan kualitas tidur lansia yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti Medan Tahun 2020, jenis  penelitian adalah pre-eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest design, jumlah sampel sebanyak 20 responden dengan menggunakan teknik non- probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa da peningkatan kualitas tidur atau menurunnya tingkat insomnia pada lansia melalui massage punggung dengan nilai p value = 0,000 melalui uji wilcoxon rank test. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan lansia yang mengalami insomnia dapat menjadikan massage  punggung sebagai penatalaksanaan non farmakologi untuk meningkatkan kualitas tidur.


2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Dedi Supriadi ◽  
Evangeline Hutabarat ◽  
Vera Monica

ABSTRAK Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah serta dikategorikan sebagai the silent killers. Untuk menangani hipertensi tersebut terdapat dua cara yaitu penanganan farmakologi dan penanganan non farmakologi. Salah satu penanganan non farmakologi yaitu dengan teknik relaksasi melalui terapi musik tradisional kecapi suling Sunda. Tujuan: mengetahui pengaruh terapi musik tradisional kecapi suling Sunda terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW Budi Pertiwi Bandung. Metode: Desain penelitian menggunakan pre eksperimental dengan rancangan one group pre and post test design. Jumlah sampel adalah 13 responden. Teknik pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan dua tahap yaitu univariat dan bivariat (uji t-dependent). Hasil: penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan tekanan darah sistolik (p value 0.0001) dan diastolik (p value 0.001) sebelum dan setelah diberikan terapi musik tradisional kecapi suling Sunda. Diskusi: penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi PSTW Budi Pertiwi Bandung bagi perawat pelaksana untuk dapat diaplikasikan sebagai pilihan dari salah satu penanganan non farmakologi pada lansia dengan hipertensi. Kata kunci             : terapi music, kecapi suling Sunda, tekanan darah, lansia   ABSTRACT Introduction: Hypertension is one of the risk factor of  heart and blood vessels diseases which is categorized as the silent killer. There are two ways to manage the hypertention, namely the pharmacological and non-pharmacological interventions. One of the non-pharmacological intervention is relaxation techniques through Sundanese traditional kecapi suling music therapy. Objective: The purpose of this study is to determine the effect of Sundanese traditional kecapi suling music on blood pressure of the elderly with hypertension in PSTW Pertiwi Bandung. Methods: The research design using pre-experimental with one group pre and post test design. The number of samples were 13 respondents. Sampling technique used was non-probability with purposive sampling technique. Data analysis was done in two stages, univariate and bivariate (t-dependent test). Result: the study had shown that there was differences in systolic (p value 0.0001) and diastolic (p value 0.001) blood pressure before and after intervention. Discussion: It suggested that the result of this research will be used as an input for PSTW Pertiwi Bandung and for nurses to apply this intervention as one of non-pharmacological intervention in managing the high blood pressure among elderly. Keywords: blood pressure, elderly, music therapy, sundanese traditional kecapi suling  Full printable version: PDF


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Fakhrudin Nasrul Sani ◽  
Noor Fitriyani

Abstrak. Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah seseorang melebihi batas normal yang ditetapkan, dimana kondisi tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa penyakit pada organ-organ tubuh lainnya. Pengobatan hipertensi terdiri dari pengobatan farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu pengobatan non farmakologi adalah hidroterapi yaitu rendam kaki air hangat. Penggunaan zat kompelementer dalam hidroterapi misalnya rendam kaki rebusan air jahe merah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam kaki rebusan air jahe merah terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Posyandu Ngudi Rahayu RT 01/ RW 14, Bolon, Colomadu Karanganyar. Penelitian ini merupakan quasi eksperiman dengan rancangan One Group Pretest – Posttest Design. Populasi penelitian adalah lansia yang memiliki penyakit hipertensi primer di Posyandu Ngudi Rahayu RT 01/ RW 14, Bolon, Colomadu Karanganyar. Sampel penelitian sebanyak 42 responden yang ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Analisa data menggunanakan uji Wilxocon  karena setelah dilakukan normalitas data hasilnya tidak normal. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tekanan darah responden sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki rebusan air jahe merah  tekanan darah sistolik 149,05 mmHg menjadi 135,83 mmHg dan diastolik 78,69 mmHg menjadi 75,95 mmHg. Hasil analisa uji korelasi menunjukkan ada pengaruh pemberian rendam kaki rebusan air jahe merah terhadap tekanan darah penderita hipertensi, ditunjukkan dengan nilai p-value = 0.0001 (p-value < 0,05).  Kata kunci: Hipertensi, Tekanan darah, Rendam kaki rebusan air jahe merah   Soak the foot with red ginger water, it has an effect on reducing blood pressure in hypertensive patients  Abstract. Hypertension is a condition in which a person's blood pressure exceeds the established normal limits, where this condition can cause complications in the form of diseases in other organs of the body. Hypertension treatment consists of pharmacological and non-pharmacological treatments. One of the non-pharmacological treatments is hydrotherapy, which is soaking your feet in warm water. The use of complementary substances in hydrotherapy, for example, soak the foot of red ginger water. The research objective was to determine the effect of foot soaking with red ginger water on blood pressure reduction in hypertensive patients at Posyandu Ngudi Rahayu RT 01 / RW 14, Bolon, Colomadu Karanganyar. This research is a quasi experiment with One Group Pretest - Posttest Design. The study population was the elderly who had primary hypertension at Posyandu Ngudi Rahayu RT 01 / RW 14, Bolon, Colomadu Karanganyar. The research sample consisted of 42 respondents who were determined by purposive sampling technique. Data analysis used the Wilxocon test because after the normality of the data the results were not normal. The results showed that the average blood pressure of the respondents before and after being given the foot soak of boiled red ginger water, the systolic blood pressure of 149.05 mmHg became 135.83 mmHg and the diastolic 78.69 mmHg became 75.95 mmHg. The results of the correlation test analysis showed that there was an effect of giving foot soaking in red ginger water on the blood pressure of hypertensive patients, indicated by the p-value = 0.0001 (p-value <0.05).  Keyword : Hypertension, Blood pressure, Soak the foot of red ginger water


2016 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
Author(s):  
Kusnul Tri Ariyani ◽  
Sutanta .

ABSTRAKLatar Belakang: tekanan darah dapat menimbulkan beberapa masalah, dari 7,5 juta orang meninggal pada tahun 2004, hampir 13% karena hipertensi. Memberikan minum  teh bunga Rosella digunakan sebagai salah satu solusi baru untuk risiko penurunan penyakit jantung. Minum teh bunga Rosella dapat menurunkan jumlah plak di vaskuler sehingga tekanan darah bisa turun.Tujuan: Untuk mengetahui efek dari minum teh bunga Rosella terhadap penurunan  tekanan darah penderita hipertensi di desa Sidorejo, Banaran Galur Kulon Progo. Metode: Penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan metode yang digunakan satu kelompok posttest dan  pretest. Populasi 20 diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil: Dari 20 Responden setelah minum teh bunga rosella 10 gram perhari selama 12 hari  didapatkan hasil 17 orang (85%) tekanan darahnya turun dan 3 orang (15%) tetap setelah minum teh bunga rosella dengan dosis 2 x 1 gelas (5 gram) Uji Wilcoxon menunjukkan jumlah nilai Z yang -4.968 dengan nilai p 0,000 <α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa minum teh dari bunga Rosella memiliki efek menurunkan tekanan darah. Kesimpulan: Memberikan minum teh dari bunga Rosella memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah.Kata Kunci: Minum teh bunga Rosella, Hipertensi. EFFECT GIVING OF STEEPING TEA INTEREST ROSELLA OF CHANGES IN BLOOD PRESSURE IN PATIENTS WITH HYPERTENSION ABSTRACTBackground : The hypertension can make some problems, from 7,5 million peoples died in 2004, almost 13% because of the hypertension. Sub of Rosella flower is one of new solution for decrease risk of cardiac disease. Rosella can decrease the number of plaque in vascullar. Objective : Investigating the effect of the Rosella flower tea in different blood pressure of hypertension’s patients in Sidorejo village, Banaran Galur Kulon Progo. Method : The study was Pre Experimental and used One group pretest posttest. The samples were 29 patients taken by purposive sampling method. The data analysis was done by Wilcoxon test. Result : The 20 respondents after drunk 10 grams of rosella tea per day for 12 days showed 17 subjects (85%) decreasing the blood pressure and 3 subjects (15%) remain after drunk rosella tea with a dose of 2 x 1 cup (5 grams). Wilcoxon test showed that the amount of value Z -4968 with p value 0,000 <α = 0.05. These results indicate that drinking tea from Rosella has the effect of decreasing blood pressure. Conclusion : Giving a sub of the Rosella flower tea has a significant effect on decreasing of blood pressure.Keyword : sub of the Rosella flower tea, Hypertension


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Sonhaji Sonhaji ◽  
Roland Lekatompessy

The result of statistical analysis obtained data on the average blood pressure inthe left group before being given the intervention of 173,76/96,41 while after being given the intervention of 170,29/93,82. On the singing group before being given intervention, the average of blood pressure of 153,06/87,41 and after being given intervention tobe 168/87. Camparative test results in both groups between before and after ihe invention were obtained p – value = 0,00 (p- value p < 0,05). Conclusion was spiritual emotional freedom techneque (SEFT) is more effective than singing to reduce the blood pressurenof the elderly with hypertension in social service home, Pucang Gading, Semarang. One of the body system disorders that is often experienced by the elderly. Namely the cardiovascular system such as hypertension. Hypertension of elderly can caused bad condition such as heartdiscase, stroke and kidney failure, there fore, intervention is needed to maintain blood pressure within normal himits.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 697-703
Author(s):  
Fika Kusmawati ◽  
Sri Dinengsih ◽  
Risza Choirunisa Choirunisa

Background: The prevalence of hypertension in Indonesia is 45.9% for 55-64 years old, 57.6% for 65-74 years old and 63.8% for >75 years old. It is estimated that people with hypertension in Indonesia reach 15 million people but only 4% are controlled hypertension. The prevalence is 6-15% in the elderly, 50% are not aware of being hypertensive patients, so they tend to become severe hypertension because they do not avoid and do not know the risk factors and 90% are essential hypertension.The Purpose  Knowing the effect of giving cucumber juice on blood pressure in postmenopausal women in the work area of the Puskesmas baktijaya, south tangerang city in 2021 in the intervention group and control group.Methodology: The researcher used a quasi-experimental research design with a pre-test and with control design. The sample in this study amounted to 36 people consisting of 18 intervention groups and 18 control groups. The sampling technique used was purposive sampling. The research instrument consisted of an observation sheet on the state of blood pressure in patients with hypertension before being given cucumber juice and changes in blood pressure in postmenopausal women with hypertension after being given cucumber juice.Research result: There was an effect of giving cucumber juice on decreasing blood pressure in the intervention group with a mean rank of 13.72 and in the control group with a mean rank of 23.28. With a p value of 0.005 < 0.05. There is an effect of giving cucumber juice to decrease diastolic blood pressure in the intervention group with a mean rank of 23.94 and in the control group with a mean rank of 13.06. With a p value of 0.001 <0.05.Conclusions and suggestions: Giving cucumber juice can affect the reduction of blood pressure in postmenopausal women. Suggestion giving cucumber juice to menopausal women or the public can be applied and consumed regularly. Keywords:Menopausal Women, Hypertension, Cucumber ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi  hipertensi di  Indonesia  sebesar  45,9%  untuk  umur  55-64 tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8%  umur >75 tahun. Diperkirakan penderita hipertensi di Indonesia mencapai 15 juta jiwa tetapi  hanya  4%  yang  merupakan  hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang lanjut usia, 50% tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak  mengetahui  faktor  risikonya  dan  90%  merupakan hipertensi esensial.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di wilayah kerja puskesmas baktijaya kota tangerang selatan tahun 2021 pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Metodologi: Peneliti menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan pre-test and with control. Sampel dalam penelitian berjumlah 36 orang yang terdiri dari 18 kelompok intervensi dan 18 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari pada  lembar  observasi  keadaan  tekanan  darah pada  penderita  hipertensi sebelum diberikan jus mentimun dan  perubahan  tekanan  darah  pada  wanita menopause yang mengalami hipertensi setelah diberikan jus mentimun.Hasil Penelitian: Ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi dengan mean rank 13,72 dan pada kelompok kontrol dengan mean rank 23,28. Dengan nilai p value sebesar 0,005 < 0,05. Ada pengaruh  pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi dengan mean rank 23,94 dan pada kelompok kontrol dengan mean rank 13,06. nilai p value sebesar 0,001 < 0,05.Simpulan Pemberian jus mentimun dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada wanita menopause.Saran pemberian jus mentimun pada wanita menopause atau masyarakat dapat diterapkan dan dikonsumsi secara rutin. Kata Kunci : Wanita Menopause, Hipertensi, Mentimun 


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23-31
Author(s):  
Ira Kartika ◽  
Nety Rustikayanti ◽  
Laksmi Nurul Suci

ABSTRAK  Latar belakang Dismenore merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami remaja putri dan dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas para remaja putri. dismenore membuat remaja putri tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan obat pereda sakit. Keadaan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Beberapa cara yang dilakukan remaja putri untuk menghilangkan atau menurunkan dismenore, baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket nature terhadap dismenore pada remaja putri.  Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif preexperimentdesign, dengan two group pretest posttest design with control. Total sampel adalah 30 responden, tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa prosedur intervensi dan numeric rating scale, yang dianalisis menggunakan Wilcoxon Rank Test.  Hasil penelitian didapatkan distribusi dismenore terbanyak adalah sedang dengan persentase 60%. Terjadi perubahan yang sama antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan nilai p value 0,001.Terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p value 0,007. Untuk responden kelompok intervensi yang diberikan paket nature median dismenore dari 6,00 turun menjadi 2,00 dengan nilai p value 0,001 (p<0,05) yang berarti paket nature efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja putri.  Kesimpulan Terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan hasil uji wilcoxon rank test p=0,007 (p<0,05). Saran Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dismenore pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas serta dapat menjalin kerja sama dengan petugas UKS.   Kata kunci : Paket Nature, Pisang Raja, Abdominal Stretching Exercise, Air Putih     


Author(s):  
I Nyoman Suartha ◽  
Made Ririn Sri Wulandari ◽  
Ni Putu Muliantari Anggari Dewi

Latar Belakang: Masa kehamilan merupakan masa yang rentang terjadinya kecemasan pada ibu hamil. Kecemasan yang dirasakan ibu hamil berkaitan dengan diri sendiri dan bayi dalam kandungannya yang dipengaruhi oleh pengalaman pada kehamilan sebelumnya atau pertama kali mengalami persalinan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gentle yoga terhadap kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Penebel I. Metedologi: Desain penelitian ini menggunakan pre-eksperimen design dengan rancangan one group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling  dengan cara purposive sampling yang terdiri dari 36 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan yaitu wilcoxon signed rank-test. Hasil: Hasil penelitian yang didapatkan adalah nilai p value 0,001 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan intervensi Gentle Yoga. Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk pengembangan ilmu keperawatan sehingga dapat mengurangi kecemasan pada ibu hamil melalui metode non farmakologi.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Bima Adi Saputra ◽  
Galih Gipta Widodo

<p><em>Blood pressure most likely increases with age. If the elderly’s systolic pressure is more than 140 mmHg and their diastolic pressure is 90 mmHg, serious attention is definitely needed to decrease the risk of getting cardiovascular disease in the future. This study aims to determine the effect of diaphragmatic breathing relaxation techniques on reducing blood pressure in the elderly with primary hypertension. This study uses a Quasi Experiment study with a non-equivalent control group design. The population in this study is the elderly who suffer from primary hypertension and live in a Social Rehabilitation Unit on the Western Indonesia. The sampling technique used in this study was proportionate stratified random sampling, with 15 elderly in the intervention groups and 15 elderly in the control groups. The intervention group was given diaphragmatic breathing relaxation exercises once a day for five days straight, and each exercise lasted for 10-15 minutes. The measurement of blood pressure using a mercury spygmomanometer and a stethoscope was done on the first day before implementing diaphragmatic breathing relaxation techniques and on the fifth day after breathing diaphragm breathing techniques was given. Based on the Mann Whitney test, the Z-score for cystolic blood pressure was -3,932 with a p-value of 0.001, while the Z-score for diastolic blood pressure was -4.019 with a p-value of 0.001. Given that these two p-values are smaller than a (0,05), it can be concluded that there is an influence of diaphragmatic breathing relaxation techniques on blood pressure in the elderly with primary hypertension. Thus, diaphragmatic breathing relaxation technique can be used to improve the elderly’s health, particularly as an alternative intervention to reduce blood pressure.</em></p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRAK: </strong>Seiring pertambahan usia tekanan darah mengalami peningkatan. Jika tekanan sistolik pada lansia mencapai lebih dari 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg, maka diperlukan perhatian serius untuk menanganinya karena kondisi ini dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Diafragma Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia dengan Hipertensi Primer. Penelitian ini menggunakan penelitian <em>Quasi Eksperiment </em>dengan rancangan <em>non equivalent control group design.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita hipertensi primer yang tinggal di satu Unit Rehabilitasi Sosial Indonesia Bagian Barat. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah <em>proportionate stratified random sampling </em>berjumlah 15 lansia kelompok intervensi dan 15 lansia kelompok control. Pada kelompok intervensi diberikan latihan teknik relaksasi pernapasan diafragma satu kali dalam sehari selama lima hari berturut-turut, setiap latihan dilakukan selama 10-15 menit. Pengukuran tekanan darah menggunakan <em>spygmomanometer</em> air raksa dan stetoskop pada hari pertama sebelum dilakukan teknik relaksasi pernafasan diafragma dan pada hari ke lima setelah dilakukan teknik relaksasi pernapasan diafragma. Berdasarkan uji <em>Mann Whitney</em>, diperoleh Z hitung untuk tekanan darah sistole sebesar -3,932 dengan p-value sebesar 0,001, sedangkan Z hitung untuk tekanan darah diastole sebesar -4,019 dengan p-value 0,001. Oleh karena kedua p-value ini lebih kecil dari a (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi pernafasan diafragma terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi primer. Upaya untuk meningkatkan kesehatan, teknik relaksasi pernafasan diafragma dapat digunakan sebagai alternatif intervensi untuk menurunkan tekanan darah terutama  pada lansia.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document