Analisis Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Autis di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang
Children who are born with a perfect condition in the sense of healthy and normal are expected by all parents. In reality, not all children are born with this condition, so that not a few parents who are shy, lack of confidence and unable to accept the situation of less normal children. One example is a child who has autism. The purpose of this study was to determine how parents' attitudes toward children with autism. Qualitative methods used in this study with data collection techniques are interviews and observation. The results of the study found that parents can accept children diagnosed with autism with a different time period from one another. This can be seen from how the subject understands the child's condition as it is good, positive, negative, strengths and weaknesses of the child and understands children's habits in their daily life such as realizing what children can and cannot do, understanding the causes of bad and good behavior done by children. Anak yang terlahir dengan keadaan sempurna dalam artian sehat dan normal sangat diharapkan oleh semua orang tua. Kenyataannya, tidak semua anak terlahir dengan kondisi demikian, sehingga tidak sedikit orang tua yang malu, kurang percaya diri dan tidak dapat menerima keadaan anak yang kurang normal. Misalnya anak yang mengidap autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap penerimaan orang tua terhadap anak penyandang autis. Metode kualitatif dipakai dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian didapati bahwa orangtua dapat menerima anak yang didiagnosa menyandang autis dengan jangka waktu yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pasangan orang tua yang lengkap (suami istri) berbeda dengan orang tua single parent dalam proses penerimaan anak autis. Hal ini terlihat dari bagaimana subjek memahami kondisi anak apa adanya baik itu tingkah laku positif, negatif, kelemahan dan kelebihan yang anak miliki, serta memahami kebiasaan-kebiasaan anak dalam kesehariannya. Seperti menyadari apa yang telah dapatdan yang belum dilakukan oleh anak dan memahami munculnya perilaku anak yang baik dan buruk.