scholarly journals MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN JIWA NASIONALISME MAHASISWA STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 220-227
Author(s):  
Arisman Sabir ◽  
Ikhsan Maulana Putra
Keyword(s):  

Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi pedoman bagi masyarakat untuk berprilaku dan bersikap baik, sesuai dengan kebudayaan leluhur bangsa Indonesia. Masalah penelitian ini mahasiswa sedikit demi sedikit melupakan nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Tujuan penelitian ini menghasilkan pengembangan Multimedia Interaktif yang layak digunakan dalam pembelajaran PKN materi nilai-nilai pancasila dan nasionalisme. Solusi yang diharapkan produk pengembangan multimedia interaktif berupa aplikasi software berisi materi nilai-nilai pancasila dan nasionalisme yang dikemas dalam bentuk Compact Disc atau dapat disimpan dalam flashdisk sehingga produk lebih fleksibel untuk digunakan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dengan menerapkan prosedur ADDIE, yaitu: analisis media, materi, nilai-nilai karakter. Berdasarkan hasil penelitian, hasil multimedia interaktif berbasis karakter dan nasionalisme memenuhi kriteria sangat valid dengan hasil uji ahli media mencapai 93%, ahli materi mencapai tingkat kevalidan 87%, ahli bahasa mencapai 87%, dan hasil uji coba lapangan mencapai 86,9%, hal ini karena materi nilai-nilai pancasila dan nasionalisme memiliki kesesuaian warna, kesesuaian gambar, kesesuaian ukuran tulisan, kesesuaian jenis huruf, desain cover menarik, mampu memberikan kemudahan. Hasil pemahaman mahasiswa rata-rata nilai pre-test 61,5 dan nilai post-test 85,5. Pada uji-t manual dengan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh hasil thitung.  ttabel yaitu 3,535 ≥ 2,093 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap materi nilai-nilai pancasila dan nasionalisme yang dikembangkan, sehingga multimedia interaktif berbasis karakter layak digunakan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu sumber maupun materi pada pembelajaran kewarganegaraan di STKIP Muhammadiyah Muara Bungo.

2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Desy Mandasari ◽  
Kholilur Rahman ◽  
Riza Faishol

Media pembelajaran merupakan alatbantu yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pelajaran agar lebih efektif dan efisien. Dalam pembelajaran Guru dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan lebih menarik dalam pembelajaran, salah satu cara menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menarik yaitu menggunakan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang saat ini sedang dikembangkan oleh dunia pendidikan yaitu multimedia interaktif Lectora Inspire. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Fiqih bab shalat dalam keadaan darurat yang valid digunakan, mengetahui efektifitas penggunaannya. Locus riset ini adalah MTs Al-Kutsar Srono. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan R&D   (Research and Development) yang telah diadaptasi menjadi 9 tahap, yaitu (1) Potensi Masalah, (2) Pengumpulan Data dan Analisis Kebutuhan, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain oleh ahli, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk, dan terakhir Hasil Akhir Produk. Hasil penelitian yang diperoleh adalah media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk Compact disc (CD) dengan nama Materi Shalat dalam Keadaan Darurat. Validasi media dilaksanakan untuk menghasilkan produk media pembelajaran yang layak digunakan. Validasi yang dilakukan ada 3 aspek keahlian yaitu: ahli media, ahli materi, dan guru bidang studi. Hasil validasi media menunjukkan bahwa prosentase ahli media 88%, ahli materi 88%, guru bidang studi 82%. Respon siswa terhadap media pembelajaran dinyatakan sangat baik dengan hasil prosentasi 96,2%. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan media lectora digunakan perhitungan hasil pre-test dan post-test menggunakan SPSS versi 20. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka HO ditolak dan HA diterima. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Sehingga media lectorainspire efektif digunakan dalam pembelajaran Fiqih kelas VII di MTs Al-Kautsar Srono.


2016 ◽  
Vol 30 (4) ◽  
pp. 213-225 ◽  
Author(s):  
Helvi Koch ◽  
Nadine Spörer
Keyword(s):  

Zusammenfassung. Ziel war es, die Effektivität zweier Interventionen zur Förderung der Lesekompetenz von Fünftklässlern zu untersuchen. Beide Treatments wurden von Regellehrkräften implementiert. Die eine Intervention war das reziproke Lehren, welches um Selbstregulationsprozeduren angereichert wurde (RT+SRL). Die zweite war eine von Lehrkräften konzipierte lesestrategiebasierte Unterrichtseinheit (Good Practice, GP). Zusätzlich gab es eine No-Treatment-Kontrollgruppe (KG0). Insgesamt nahmen an der Studie N = 244 Schüler teil. Im Rahmen eines Pre-, Post-, Follow-Up-Test-Untersuchungsplans kamen standardisierte Leseverständnisaufgaben, selbstkonstruierte Lesestrategieaufgaben und eine Selbstwirksamkeitsskala zum Einsatz. Kontrastierende Einzelvergleichsanalysen ergaben, dass sich die Schüler der Treatmentbedingung RT+SRL im Vergleich zu den Schülern der Kontrollgruppe zum Post-Test signifikant stärker im Leseverständnis, in der Lesestrategieanwendung und in der Selbstwirksamkeit verbesserten. Gleiches galt für die Lesestrategieanwendung zum Follow-Up-Test. Schüler der Bedingung GP konnten im Vergleich zu KG0-Schülern weder zum Post- noch zum Follow-Up-Test vorteilige Ergebnisse in den drei Kriteriumsmaßen erzielen.


2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44-57
Author(s):  
Anke Buschmann ◽  
Bettina Multhauf

Zusammenfassung. Das Ziel vorliegender Studie bestand in einer Überprüfung der Akzeptanz und Teilnehmerzufriedenheit eines Gruppentrainings für Eltern von Kindern mit Lese- und/oder Rechtschreibschwierigkeiten. Zudem sollten erste Indikatoren bezüglich der Wirksamkeit des Programmes untersucht werden. Dazu wurden Daten von 25 Müttern zu 2 Messzeitpunkten (Post-Test, 3-Monats-Follow-up) analysiert. Die Probandinnen nahmen über einen Zeitraum von 3 Monaten an 5 Sitzungen des Programms «Mein Kind mit Lese- und Rechtschreibschwierigkeiten verstehen, stärken und unterstützen: Heidelberger Elterntraining zum Umgang mit LRS» teil. Ein Paper-Pencil-Fragebogen diente zum Post-Test der Erhebung von Teilnahmeparametern, der Zufriedenheit mit dem Training, der Relevanz einzelner Themen und der wahrgenommenen Veränderungen in wichtigen Zielbereichen. Zusätzlich kam eine für das Gruppensetting adaptierte Form des Goal Attainment Scaling zum Einsatz, um das Erreichen persönlich relevanter Ziele unmittelbar nach dem Training sowie 3 Monate später zu erfassen. Die Analyse des Fragebogens zeigte eine hohe Partizipationsbereitschaft der Mütter. Die Rahmenbedingungen des Trainings (Gruppengröße, Dauer des Trainings und der Sitzungen) sowie die didaktischen Methoden wurden als ideal und die Themen als relevant eingeschätzt. Die Mütter sahen sich in der Lage, die Inhalte im Alltag anzuwenden und nahmen positive Veränderungen hinsichtlich Einfühlungsvermögen, Unterstützung des Kindes, Hausaufgabensituation und Beziehung zum Kind wahr. Das Ausmaß des Erreichens individueller Ziele zum Post-Test variierte je nach Zielbereich: Einfühlen und Verstehen (75 %), Optimierung der Hausaufgabensituation (76 %), Unterstützung psychosozialer Entwicklung (86 %), Lese-Rechtschreibförderung (60 %) und war auch 3 Monate später noch vergleichbar hoch. Die Überprüfung der Wirksamkeit hinsichtlich einer Belastungsreduktion und Kompetenzstärkung seitens der Eltern erfolgt aktuell im Vergleich zu einer unbehandelten Kontrollgruppe.


Methodology ◽  
2019 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 97-105
Author(s):  
Rodrigo Ferrer ◽  
Antonio Pardo

Abstract. In a recent paper, Ferrer and Pardo (2014) tested several distribution-based methods designed to assess when test scores obtained before and after an intervention reflect a statistically reliable change. However, we still do not know how these methods perform from the point of view of false negatives. For this purpose, we have simulated change scenarios (different effect sizes in a pre-post-test design) with distributions of different shapes and with different sample sizes. For each simulated scenario, we generated 1,000 samples. In each sample, we recorded the false-negative rate of the five distribution-based methods with the best performance from the point of view of the false positives. Our results have revealed unacceptable rates of false negatives even with effects of very large size, starting from 31.8% in an optimistic scenario (effect size of 2.0 and a normal distribution) to 99.9% in the worst scenario (effect size of 0.2 and a highly skewed distribution). Therefore, our results suggest that the widely used distribution-based methods must be applied with caution in a clinical context, because they need huge effect sizes to detect a true change. However, we made some considerations regarding the effect size and the cut-off points commonly used which allow us to be more precise in our estimates.


2005 ◽  
Author(s):  
D. Sozen ◽  
B. Sayiner ◽  
M. Turanly ◽  
D. Taspinar

2019 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Abdullah Tamrin ◽  
Hikmawati Masud ◽  
Indah Suci Ramadani
Keyword(s):  

ABSTRAK Berbagai masalah gizi diderita oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan salah satu masalah gizi utama adalah anemia gizi besi. Salah satu upaya untuk memperbaiki pola konsumsi pangan dan pola kebiasaan yang bertujuan untuk menanggulangi anemia dikalangan masyarakat terutama ibu hamil dengan melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang dengan penyuluhan gizi dan mengonsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyuluhan gizi, asupan gizi dan pemberian tablet tambah darah terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan one-group pre-test and post-test design. Data diperoleh dari hasil Pre test dan Post test menggunakan kuesioner, pengambilan Hb, recall 24 jam dan data tablet tambah darah yang di konsumsi. Kadar hemoglobin ibu hamil pada awalnya anemia (100%) dan pada akhir terdapat sebanyak 8 orang (53,33%). Hasil pre dan post test ibu hamil yang memiliki criteria baik sebelum mendapatkan penyuluhan gizi sebanyak 2 orang (13,33 %) dan setelah mendapatkan penyuluhan gizi sebanyak 4  orang (26,67%). Asupan gizi (energi) ibu hamil yang memiliki criteria asupan baik di awal sebanyak 1  orang (6,67 %) dan di akhir sebanyak 9  orang (60%). Asupan gizi (protein) baik di awal sebanyak 3 orang (20 %) dan di akhir sebanyak 4  orang (26,67%). Pada umumnya asupan Fe di awal dan di akhir dari 15 ibu hamil 100% tergolong kurang. Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet tambah darah dengan baik sebanyak 6 orang (40%). Disarankan ibu hamil turut berpartisipasi setiap pemeriksaan rutin yang diadakan oleh Puskesmas guna mencegah terjadinya masalah gizi.


2003 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 60-69
Author(s):  
Mark Tomita

Compact disc (CD-ROM) computer technology have been around for at least a decade, but health educators have been slow to use this technology for health education purposes. This paper describes the process of CD-ROM production in health education.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Moch Agus Choiron ◽  
Siti Azizah ◽  
Nafisah Arina Hidayati

Arjowilangun Village is a post-TKI village. People choose to become sheep farmers with less capital than being cattle farmers. Based on the previous discussion, waste management is required to ensure the sustainability of environment in Arjowilangun Village. Processing sheep and agricultural waste program is held by Doktor Mengabdi team. Farmers can learn how to make Bokashi from waste. The method used is composting aerobic or anaerobic starters for composting organic material. A decomposer as collection of several good microbes from fungi work to control pathogenic microbes assists the fermentation process. Based on the results of the pre-test and post-test during the training, it can be showed that understanding of the breeders' potential of the environment is increased.


Author(s):  
Melvin K Mathews ◽  
Abubaker Siddiq ◽  
Bharathi D R

Background: Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is preventable and treatable disease state characterized by air flow limitation that is not fully reversible. Severity of the symptoms is increased during exacerbations. Objectives: The purpose of the study is to assess and improve the knowledge regarding COPD among study subjects. Materials and Methods: A Cross-sectional interventional study was carried out among the peoples in selected areas of the Chitradurga city for a period of six months. Result: A total 207 subjects enrolled in the study in that 155 male and 52 females. In our study mean score of post test was more (5.87±1.68) when compare to pre-test (2.63±1.46) which show significant increase in their knowledge after educating them (p=0.000). A total of 207 subjects were enrolled into the study. SPSS Software was used to calculate the statistical estimation. Paired t-test was used to detect the association status of different variables. Conclusion: The relatively good level of COPD awareness needs to be maintained to facilitate future prevention and control of the disease. This study had identified that negative illness perceptions should be targeted, so that they will not avoid patients from seeking for COPD treatment and adhere to it. Key words: Cross sectional study, Knowledge, practice, COPD.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 41-50
Author(s):  
Heni Purwaningsih ◽  
Umi Aniroh ◽  
Eko Mardiyaningsih

Program pembangunan kesehatan di Indonesia masih berfokus pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak terutama pada masa prenatal. Hal ini disebabkan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). ASI yang diberikan sejak usia dini dan dilanjutkan dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi serta meningkatkan tumbuh kembang bayi secara optimal.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian konseling laktasi terhadap pelaksanaan menyusui pada ibu hamil trimester III. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan One Group Pre-test dan  Post-test Desain. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III dan sampel yang diambil adalah 18 ibu hamil. Alat penggumpulan data menggunakan lembar observasi BREAST (body position, respons, emotional bonding, anatomy dan sucking time). Analisis data menggunakan wilcoxon.Hasil penelitian didapatkan pelaksanaan menyusui sebelum dilakukan konseling laktasi dalam kategori kurang (72,2%) sedangkan pelaksanaan menyusui setelah dilakukan konseling laktasi (77,8%) dalam kategori baik. Konseling laktasi efektif dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan menyusui denganp-value 0,003 (p<0,005).Konseling laktasi seharusnya diberikan pada masa prenatal sehingga pada saat postpartum, ibu sudah mampu memberikan asi secara maksimal. Pendampingan terhadap ibu hamil juga berperan dalam pelaksanaan pemberian ASI.   Kata kunci : Konseling laktasi, ASI, pelaksanaan menyusui   THE EFFECTIVENESS OF LACTATION COUNSELING IN THE 3rd TRIMESTER PREGNANT WOMEN ON BREASTFEEDING IMPLEMENTATION   ABSTRACT Indonesia's health development program still focuses on improving mother and child health, especially at the prenatal stage. It is due to the high maternal mortality rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Breastmilk given from an early age and continued with exclusive breastfeeding for six months can reduce infants morbidity and mortality rate and increase their optimal growth. The purpose is to investigate the effectiveness of lactation counseling to the implementation of breastfeeding in third-trimester. The study design used quasi experiments with one group pre-test and post-test. Population was the 3rd-trimester pregnant mothers, and the samples were 18 mothers. The data collection tool used BREAST observation sheets (body position, response, emotional bonding, anatomy and sucking time). Data analysis used Wilcoxon. The result of the research shows that breastfeeding before lactation counseling is in less category (72,2%) while breastfeeding after lactation counseling (77,8%) is in a goodcategory. Effective lactation counseling is performed to improve the implementation of breastfeeding with p-value 0.003 (p <0.005). Lactation counseling should be given during the prenatal period so that at the time of postpartum, the mother has been able to give breastmilk maximally. Mentoring for pregnant women also plays a role in the implementation of breastfeeding Keywords: lactation counseling, breast milk, breastfeeding implementation


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document