scholarly journals HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN PERAN KELUARGA DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS ARJASA

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 114-120
Author(s):  
ANDRIYA SYAHRIYATUL MASRIFAH

Latar belakang: Imunisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang timbul. Dengan adanya imunisasi, diharapkan mampu menekankan terjadinya penyakit. Namun dalam pelaksanaanny, imunisasi dasar masih kurang efektif pelaksanaannya. Metode: Penelitian adalah penelitian cross sectional dengan teknik cluster random sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 46 ibu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Hasil: Hasil studi menunjukkan bahwa adanya hubungan pengetahuan ibu dan peran keluarga dengan status imunisasi dasar bayi. Kesimpulan: Pengetahuan seorang ibu dari anak dan komponen peran keluarga mempunyai keterkaitan yang penting dalam menciptakan peningkatan kehadiran ibu dalam membawa anaknya ke posyandu untuk melakukan imunisasi dasar. Sehingga, pengetahuan ibu tentang imunisasi dan peran keluarga dalam melakukan dukungan terhadap seluruh kegiatan imunisasi dasar sangat diperlukan guna tercapainya cakupan imunisasi dasar.

2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 13-19
Author(s):  
Sumi Anggraeni ◽  
Marlinda . ◽  
Antika .

Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Hardiningsih Hardiningsih ◽  
Sri Anggarini ◽  
Fresthy Astrika Yunita ◽  
Agus Eka Nurma Yuneta ◽  
Nur Dewi Kartikasari ◽  
...  

<p><strong>Latar Belakang:</strong> Pola pemberian makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan berat badan bayi. ASI saja tidak bisa memenuhi semua kebutuhan energi dan zat gizinya, karena pemenuhan gizi bayi dari ASI hanya sebesar 65 – 80 %. Pola pemberian makanan pada bayi sangat berhubungan dengan berat badan bayi, karena pola tersebut memberikan gambaran frekuensi pemberian makan, jenis/ bentuk makanan maupun jumlah takaran yang diberikan. Tujuan penelitian ini yaitu<strong> </strong>enganalisis hubungan pola pemberian makanan pendamping ASI dengan berat badan bayi usia 6-12 bulan.</p><p><strong>Metode </strong><strong>penelitian:</strong> Desain penelitian adalah <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan di posyandu kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan di posyandu kelurahan Wonorejo. Teknik <em>cluster random sampling</em>. Alat ukur kuesioner, lembar wawancara, timbangan bayi dan KMS. Analisis data dengan uji statistik <em>Chi Square</em>.</p><p><strong>Hasil penelitian:</strong> Mayoritas responden yang diteliti memberikan MP-ASI secara tepat, baik dalam hal bentuk MP-ASI (65%), frekuensi pemberian (72.2%), dan jumlah takaran (70%).  Pada variabel berat badan yaitu mayoritas berat badan bayi meningkat (17.5%). Selanjutnya, terdapat hubungan bentuk MP-ASI terhadap berat badan (OR= 18.75; p=0.02); terdapat hubungan frekuensi pemberian MP-ASI terhadap berat badan (OR= 11.25; p=0.04); serta terdapat hubungan jumlah takaran MP-ASI<em> </em>terhadap berat badan (OR= 27; p&lt;0.001).</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Pada penelitian ini, mayoritas responden yang diteliti telah memberikan MP-ASI sesuai pola yang dianjurkan.  Pada variabel berat badan yaitu mayoritas berat badan bayi meningkat. Selanjutnya, terdapat hubungan bentuk, frekuensi, serta jumlah takaran MP-ASI terhadap berat badan.</p>


2019 ◽  
Author(s):  
Haira kaniara

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien diantaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada 143 pasien. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan cara menetapkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian diberikan kuesioner hingga terpenuhi jumlah sample, dan melakukan penelitian pada setiap sampel yang terpilih. Data dianalisis menggunakan independent t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien (p= 0,001; OR=1,216; α= 0,05). Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien (p= 0,331; 0,818; 0,949; 1,000; dan 0,382; α= 0,05). Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan (memberi petunjuk, memberi penjelasan) ketika akan melakukan tindakan keperawatan masih belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah sakit X semakin meningkat.


Sari Pediatri ◽  
2017 ◽  
Vol 18 (6) ◽  
pp. 430 ◽  
Author(s):  
Kurniawati Arifah ◽  
Wahyu Damayanti ◽  
Mei Neni Sitaresmi

Latar belakang. Kanker serviks merupakan keganasan terbanyak keempat pada wanita di dunia. Jumlah kasus baru setiap tahun di Indonesia sebanyak 20.928 dengan kematian 9498. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) risiko tinggi adalah penyebab utama kanker serviks. World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksinasi HPV untuk wanita 9−14 tahun. Vaksin HPV mulai diberikan melalui bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).Tujuan. Mengetahui kesediaan vaksinasi HPV dan hal-hal yang dipertimbangkan dalam menerima vaksinasi pada remaja putri di Yogyakarta.Metode. Penelitian cross-sectional dengan kuesioner anonim pada 319 remaja putri yang dipilih secara cluster random sampling pada September−Oktober 2016. Kriteria inklusi adalah pelajar putri sekolah menengah pertama (SMP) di kota Yogyakarta, bersedia mengikuti penelitian, mendapat persetujuan dari pihak sekolah dan orang tua. Lima dieksklusi karena data tidak lengkap.Hasil. Kesediaan mendapat vaksinasi sebesar 9,9%. Kehalalan dan keamanan vaksin adalah hal yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan vaksinasi.Kesimpulan. Kesediaan mendapat vaksinasi HPV pada remaja putri masih rendah.


Sari Pediatri ◽  
2016 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Yenny Purnama ◽  
Eddy Fadlyana ◽  
Nanan Sekarwana

Latar belakang. Peran serta dan penerimaan ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus diperlukan untuk menunjang upaya pencegahan penyakit tersebut.Tujuan. Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap sikap ibu murid SD kelas I mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus.Metode. Subjek penelitian adalah ibu murid SD kelas I di Kotamadya Bandung, menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Rancangan penelitian kuantitatif berupa survei cross-sectional dimulai bulan November sampai Desember 2007. Sampel diambil secara cluster random sampling. Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh pengetahuan ibu murid SD kelas 1 terhadap sikap imunisasi ulangan difteria-tetanus dengan menggunakan analisis jalur. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki oleh ibu mengenai penyebab, gejala, pengobatan, penularan, dan pencegahan tentang penyakit difteria-tetanus. Sikap adalah respons ibu terhadap penyakit difteria-tetanus mengenai penyebab, gejala, pengobatan, penularan, dan pencegahannya. Rancangan penelitian kualitatif berupa focus group discussion dengan analisis deskriptif, untuk menilai pengetahuan dan sikap ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus yang tidak tergali dengan penelitian kuantitatif. Sampel diambil sebanyak 5-10 orang dari ibu yang telah ikut dalam penelitian kuantitatif.Hasil. Didapatkan 226 ibu dengan rata-rata usia 35 tahun. Hasil analisis jalur, didapatkan pengetahuan secara signifikan dipengaruhi oleh pendidikan ibu dan jumlah anak. Sikap signifikan dipengaruhi oleh pendidikan ibu dan pengetahuan (95%CI: -t<+1,96>t). Hasil analisis jalur didapatkan pengaruh total pendidikan ibu dan pengetahuan terhadap sikap adalah cukup. Pengaruh total pendidikan ibu dan jumlah anak terhadap pengetahuan adalah kurang. Analisis focus group discussion tergambarkan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi lebih bersikap mandiri terhadap pelaksanaan imunisasi ulangan difteria-tetanus.Kesimpulan. Pengetahuan ibu berpengaruh positif terhadap sikap ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus


Author(s):  
Indarwati Indarwati ◽  
Alivia Ayu Kurniawati ◽  
Endah Sri Wahyuni ◽  
Maryatun Maryatun

Latar Belakang; Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar pada wanita produktif. Kesehatan kehamilan dapat dijaga salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik yang diperbolehkan untuk ibu hamil sesuai dengan kemampuan dan waktu yang sudah ditetapkan. Berdasarkan studi pendahuluan bahwa ibu hamil melakukan aktivitas fisik hanya dengan jalan sehat dan aktivitas rumah tangga. Ibu hamil kurang memahami waktu yang tepat serta jenis aktivitas fisik kehamilan. Tujuan; menganalisis karakteristik ibu, pengetahuan, sikap dan praktik aktivitas fisik ibu hamil dalam menjaga kesehatan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. Metode; jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional tekhnik pengambilan sample menggunakan cluster random sampling serta dengan sampel sebanyak 74 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuisioner. Analisa bivariat menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikansi 95%. Hasil; pengetahuan baik sebesar (35.1%), sikap positif sebanyak (64.9%), sebagian ibu hamil cukup dalam praktik aktivitas fisik ibu hamil sebesar (68.9%). Analisa bivariat pengetahuan dengan sikap memiliki nilai ρ = 0.65, pengetahuan dengan paktik aktivitas fisik memiliki nilai ρ = 0.96 dan sikap dengan praktik aktivitas fisik ibu hamil yaitu dengan nilai ρ = 0.000. Simpulan; tidak ada keterkaitan antara pengetahuan dengan sikap, tidak ada keterkaitan antara pengetahuan dengan praktik dan ada keterkaitan antara sikap dengan praktik aktivitas fisik ibu hamil.


2015 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Dwi Nur Rachmah ◽  
Marina Dwi Mayangsari ◽  
Sukma Noor Akbar

Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan adversitas terhadap prokrastinasi akademik secara langsung atau melalui motivasi belajar. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional study. Subjek penelitian adalah 50 mahasiswa kedoktoren Universitas Lambung Mangkurat yang aktif berorganisasi yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala kecerdasan adversitas, skala motivasi belajar, dan skala prokrastinasi akademik. Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen diucobakan untuk memastikan kadar validitas dan reliabitasnya tinggi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, regresi ganda, dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan adversitas berpengaruh secara langsung maupun secara tidak langsung melalui motivasi belajar terhadap prokrastinasi akademik. Kata Kunci: kecerdasan adversitas, motivasi belajar, prokrastinasi akademik, mahasiswa yang aktif berorganisasi LEARNING MOTIVATION AS A MEDIATOR OF THE RELATIONSHIP BETWEEN ADVERSITY QUOTIENT AND ACADEMIC PROCRASTINATION IN STUDENTS ACTIVELY INVOLVED IN ORGANIZATIONS Abstract: This research was aimed to reveal the influence of Adversity Quotient on academic procras- tination students actively involved in organizations either directly or through motivation. The research design utilized the cross sectional study and the cluster random sampling with 50 respondents. The instruments were Adversity Quotient questionnaires, motivation questionnaires, and academic procrastination questionnaires. Data were analyzed by using the path analysis. The findings showed that Adversity Quotient indirectly influenced academic procrastination without motivation and also Adversity Quotient indirectly influencedacademic procrastination through motivation. Keywords: Adversity quotient, motivation, academic procrastination, students actively involved in organizations


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Ni Made Anggi Kristiyanti ◽  
Made Hendra Satria Nugraha ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
I Nyoman Adiputra

Pukulan smash banyak didominasi oleh kekuatan otot lengan, namun kekuatan genggaman tangan juga memiliki pengaruh yang besar dalam pukulan smash ini dikarenakan kekuatan genggaman tangan sangat berperan pada penempatan shuttle cock. Permainan bulutangkis juga memaksa pemain untuk dapat bereaksi secara tepat dan cepat. Koordinasi mata dan tangan sangat perlu diperhatikan agar dapat bereaksi secara tepat dan cepat dalam permainan bulutangkis ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan koordinasi mata tangan dan kekuatan otot genggam dengan ketepatan pukulan forehand smash. Penelitian ini adalah penelitian observasional yang menggunakan rancangan penelitian desain cross sectional (potong lintang), di mana tiap subjek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variable subjek dilakukan pada saat pemeriksaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportionate cluster random sampling. Dari analisis data menggunakan uji korelasi non parametrik spearman rho didapatkan hubungan antara koordinasi mata tangan dengan ketepatan pukulan forehand smash dimana diperoleh nilai p sebesar (p=0,000) dan nilai korelasi sebesar (r=0,456) (korelasi sedang), dan didapatkan hubungan antara kekuatan otot genggam dengan ketepatan pukulan forehand smash dimana diperoleh nilai p sebesar (p=0,000) dan nilai korelasi sebesar (r=0,503) (korelasi sedang). Dan dilakukan analisis multivariate regresi ganda untuk mengetahui hubungan koordinasi mata tangan dan kekuatan otot genggam dengan ketepatan pukulan forehand smash dan didapatkan nilai p sebesar (p=0,000).


ISLAMADINA ◽  
2019 ◽  
pp. 37
Author(s):  
Havidza Rivani ◽  
Yuhantoro Budi Handoyo S ◽  
Darodjat Darodjat ◽  
Titik Kusumawinakhyu

Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak dan rubella serta dapat menular melalui saluran nafas. Penyakit campak dan rubella bisa dicegah dengan melakukan vaksin MR. Terdapatnya masyarakat yeng terkena campak dan rubella disebabkan penerimaan vaksin yang kurang baik serta beberapa faktor seperti keyakinan agama Islam. Berdasarkan keyakinan agama ibu namun kurang informasi terkait vaksin MR, akan sangat mempengarhui dalam penerimaan vaksin MR. Ibu yang mempunyai informasi terkait vaksin MR, akan melakukan penerimaan vaksin MR. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui hubungan keyakinan agama islam terhadap penerimaan vaksin Measles Rubella di wilayah kerja Puskesmas 1 Kembaran. Metode yang digunakan Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang di ambil secara cluster random sampling dan uji hipotesis menggunakan Regresi Linear. Hasil uji Regresi Linear menunjukan nilai Sig.0,000 yang artinya terdapat hubungan keyakinan agama Islam terhadap penerimaan vaksin Measles Rubella. Nilai Coeficient Correlation sebesar 0,469 yang menunjukan korelasi sedang dengan arah korelasi positif antara keyakinan agama Islam terhadap penerimaan vaksin Measles Rubella. Hasil R Square pada penelitian ini yaitu ,220 atau 22%. Hal ini mengandung arti bahwa kemampuan variabel X dalam menjelaskan variabel Y adalah sebesar 22%. Masih terdapat  78% variabel X lain yang dapat mempengaruhi variabel Y. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document