Effect of Plant Growth Promoting Rhizobacteria on Antioxidant Enzymes in Brinjal (Solanum melongena L.)

2017 ◽  
Vol 30 (1) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Karanpal Kaur ◽  
Neena Chawla ◽  
Veena Khanna
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Retno Ayu Sri Mahesti

Tanaman terong gelatik (Solanum melongena L.) adalah tanamanhortikultura yang ditanam untuk dimanfaatkan buahnya. Terong mengandung banyakkhasiat bagi kesehatan karena dapat menurunkan kolesterol darah dan mengandung zat antikanker. Terong juga mengandung vitamin dan gizi, seperti vitamin B-kompleks, thiamin,pyridoxine, riboflavin, zat besi, phosphorus, manganese, dan potasium. Tujuan daripenelitian adalah untuk mengetahui perbedaan nyata perlakuan dosis PGPR dandosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman teronggelatik (Solanum melongena L.). Penelitian dilaksanakan di Kebun Kebomas,Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik pada bulan April sampai Juni 2020. Percobaanmenggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktorpertama yaitu pupuk kandang kambing (K) dan faktor kedua PGPR (P). Faktor pertamamemiliki empat taraf perlakuan yaitu K0: 0 gram/polybag; K1: 150 gram/polybag; K2: 300gram/polybag; K3: 450 gram/polybag. Faktor kedua memiliki tiga taraf perlakuan yaitu P0:0 ml/polybag; P1: 15 ml/polybag; P2: 30 ml/polybag sehingga diperoleh sebanyak 12perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga total menghasilkan 36 satuan percobaan.Setiap satuan percobaan terdapat 10 sampel sehingga diperoleh 360 sampel polybag.Analisis yang digunakan analisis sidik ragam (ANOVA) diuji dengan Uji F 5%. Jikaterdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak nyata Duncan DMRT 5%.Penggunaan pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap semua variabel hasil dan variabel pertumbuhan tanaman terong gelatik (Solanum melongena L.). Pada tinggitanaman terong gelatik 8 MST nilai angka (4,19 cm). Pada luas daun terong gelatik 6 MSTnilai angka (6,64 cm2); 8 MST nilai angka (3,92 cm2). Pada jumlah daun terong gelatik 8MST nilai angka (5,20 helai). Penggunaan PGPR berpengaruh nyata pada variabelpertumbuhan jumlah daun. Pada jumlah daun terong gelatik 2 MST nilai angka (3,99 helai);4 MST nilai angka (5,89 helai); 6 MST nilai angka (4,30 helai); 8 MST nilai angka (3,91helai).


2020 ◽  
Vol 66 (No. 5) ◽  
pp. 234-241 ◽  
Author(s):  
Mahnoor Asif ◽  
Arshid Pervez ◽  
Usman Irshad ◽  
Qaisar Mehmood ◽  
Rafiq Ahmad

Melatonin (N-acetyl-5-methoxytryptamine) is a recently discovered natural product that helps the plant to cope with environmental stresses. In the same way, plant growth-promoting rhizobacteria colonise plant roots and enhance plant stress tolerance. To study the impact of exogenous melatonin and Bacillus licheniformis on the growth of Spinacia oleracea L. seedlings were treated with 100 µmol exogenous melatonin and B. licheniformis under cadmium (Cd) and arsenic (As) stresses by a pot experiment. Different plant growth parameters, antioxidant enzymes, and lipid peroxidation were studied. The results showed that melatonin application and B. licheniformis inoculation alleviated As and Cd toxicity by significantly reducing the negative impacts of stresses and increasing the fresh and dry weight as well as preventing the damage to the chlorophyll content of S. oleracea L. Moreover, supplementation of melatonin, and B. licheniformis, enhanced activities of antioxidant enzymes superoxide dismutase, peroxidase, catalase, thus acting as a line of defense against As and Cd stresses. Similarly, lipid peroxidation was also inhibited by exogenous melatonin and B. licheniformis inoculation. Exogenous application of melatonin and inoculating roots of S. oleracea L. with B. licheniformis found to ameliorate the harmful effects of As and Cd contamination.


2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


GIS Business ◽  
2019 ◽  
Vol 14 (6) ◽  
pp. 425-431
Author(s):  
Subin Thomas ◽  
Dr. M. Nandhini

Biofertilizers are fertilizers containing microorganisms that promote plant growth by improving the supply of nutrients to the host plant. The supply of nutrients is improved naturally by nitrogen fixation and solubilizing phosphorus. The living microorganisms in biofertilizers help in building organic matter in the soil and restoring the natural nutrient cycle. Biofertilizers can be grouped into Nitrogen-fixing biofertilizers, Phosphorous-solubilizing biofertilizers, Phosphorous-mobilizing biofertilizers, Biofertilizers for micro nutrients and Plant growth promoting rhizobacteria. This study conducted in Kottayam district was intended to identify the awareness and acceptance of biofertilizers among the farmers of the area. Data have been collected from 120 farmers by direct interviews with structured questionnaire.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document