Tourism - Jurnal Pariwisata
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

14
(FIVE YEARS 14)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Negeri Kupang

2685-4511, 2622-2876

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Diena Mutiara Lemy
Keyword(s):  

Jakarta sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 13 juta jiwa tidak terlepas dari tuntutan penyediaan kawasan rekreasi yang memadai bagi penduduknya. Kebutuhan masyarakat akan rekreasi sudah tidak dapat dihindari lagi, sehingga walaupun krisis ekonomi masih melanda Indonesia sejak tahun 1997, tempat-tempat rekreasi yang ada tetap dikunjungi oleh masyarakat. Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang lebih dikenal dengan nama Ancol adalah salah satu tempat rekreasi yang paling populer di Jakarta. Sebagai dampak dari keadaan unit-unit rekreasinya yang berada dalam tahap maturity, TIJA menghadapi permasalahan yang cukup serius yaitu permasalahan yang berkaitan dengan jumlah pengunjung yang tentunya berpengaruh pada jumlah pendapatannya. Salah satu faktor penting untuk dapat bertahan yaitu melalui kualitas pelayanan yang baik. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data primer melalui kuesioner dan wawancara kepada pengunjung. Hasil dari penelitian ini merupakan persepsi dari konsumen terhadap pelayanan petugas Dunia Fantasi Ancol dan saran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan yang kemudian dapat meningkatkan jumlah kunjungan konsumen ke Dunia Fantasi Ancol.      


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Maya Septiani Radja

Puru Beach has the potential to attract tourists to visit. But lack of adequate facilities, poor road access, no attractive tourist attractions, minimal Human Resources (HR) managers, and no active role of local government so that it becomes problems to development of Puru Beach. The purpose of this research is to determine the community based tourism development strategy in Puru Beach. This research used a qualitative research method with the technique of taking informants using purposive sampling technique. Data collections in this research used primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques carried out by observation, interviews, literature studies, and documentation studies. The analytical tool used to formulate community based tourism development strategies on Puru Beach is SWOT Analysis by looking at internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) that exist in Puru Beach. Based on the results of the SWOT analysis community based tourism development strategies in Puru Beach can be formulated to make Puru Beach a Sport Tourism, increase promotional media through social media, increase human resources (HR), add supporting facilities, encouraging local governments to improve road access, collaborating with local governments, optimizing tourism awareness groups on Puru Beach, and maintaining cultural values.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Christina Mantolas

Dalam upaya meningkatkan pariwisata di Sekayu, Musi Banyuasin, Pemerintah Kabupaten terus melakukan berbagai program seperti penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur guna meningkatkan jumlah wisatawan dan menambah pengalaman bagi wisatawan. Dalam upaya tersebut maka perlu identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik destinasi pariwisata Danau Ulak Lia Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Cross-sectional merupakan rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan secara serentak pada individu-individu dari populasi tunggal, pada satu saat atau periode.  Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu 1) Faktor-faktor sumber daya dan daya tarik (Core Resources and Attractors), 2) Faktor-faktor pendukung dan sumber daya (supporting factors and Resources), dan 3) Daya Tarik (Destination Attractiveness).


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 90
Author(s):  
Yudha Eka Nugraha
Keyword(s):  

Keberhasilan suatu produk layanan pariwisata tergantung pada strategi yang dipilih dalam pemasaran. Sebelum itu, analisis pasar perlu dilakukan untuk membantu penyedia layanan dalam memilah target pasar yang efektif dan tepat sasaran. Pada proses kegiatan analisis, pasar pariwisata dalam hal ini wisatawan dipilah menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari konsumen dengan minat yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan strategi pemasaran yang sudah disusun oleh penyedia layanan. Bila dilihat dari segi permintaan, pasar wisatawan dapat dikelompokkan segmentasi demografis dan segmentasi psikografis. Manfaat lain dari analisis pasar yaitu untuk menyusun pola pengelolaan layanan wisata medis di salah satu klinik yang selalu ramai oleh wisatawan di Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, tabulasi silang, dan chi square dengan metode survey yaitu menyebarkan langsung kuisioner kepada obyek penelitian yaitu wisatawan yang melakukan layanan medis di klinik X di Bali. Wisatawan terpilih untuk menjadi responden adalah wisatawan mancanegara yang mana hal ini selaras dengan visi pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta di tahun 2019. Analisis segmentasi pasar wisata medis ini dilakukan di Bali terkhusus di daerah Kuta sebagai pusat kegiatan pariwisata di Bali. Berdasarkan hasil uji frekuensi, secara demografis segmentasi pasar wisatawan mancanegara pengguna layanan wisata medis di Bali berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 184 wisatawan atau setara dengan 86,79%, mayoritas pengguna layanan berada pada rentang usia 41 tahun keatas yaitu sebanyak 147 wisatawan atau 69,34%, sebanyak 100% wisatawan mancanegara peminat wisata medis sudah bekerja bahkan 8,96% diantaranya sudah pensiun, dan kebangsaan wisatawan mancanegara yang paling banyak menjadi pasien di klinik X berasal dari Australia yaitu sebanyak 163 atau sekitar 76,89%. Berdasarkan uji interval, secara psikografis segmen pasar wisata medis di Bali berada pada kelas sosial dengan rata-rata 4,60 atau tergolong baik, gaya hidup dengan skor rata-rata 4.76 yang masuk dalam klasifikasi baik, kepribadian dengan skor rata-rata 4.66 yang tergolong baik. Persepsi pengguna layanan wisata medis adalah sebagian besar setuju untuk memiliki persepsi yang baik terutama pada kualitas layanan yang terdiri dari aksesibilitas, standar pelayanan medis, keramahan, lingkungan fisik klinik, keahlian perawat, ketepatan waktu, fasilitas pendukung, dan harga.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Dinar Sukma Pramesti

This research aimed at analyzing the development strategies of Loloan traditional houses to become a tourist attraction which is beneficial for the local community. This study is a descriptive qualitative study using a SWOT analysis. The informants were chosen based on purposive sampling. Based on SWOT analysis, some strategies can be implemented in Loloan Village. Those are the development of homestay, tour package, establishment of organization to manage the tourism potential, the implementation of community based tourism, the empowerment of local community by developing their awareness on tourism, the improvement of marketing strategy, make some stilt housing units as cultural assets owned by the government and being the piloting project, the development of tourism activities, and the improvement of its facilities.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Syul Rosli Sanam

Oehala Waterfall is one of the tourism potentials which has been decided as one of the natural tourist attraction at Timor Tengah Selatan regency. The development is not able to meet the expectation which is only to supply the tourism facilities at Oehala Waterfall location. In the ecotourism context, the development should be oriented to strengthen then the local community role and involvement. However, in the development of Oehala tourist attraction, the local community has not been involved actively because of the weakness of the human resources in tourism aspect. The objective of this research are: 1) Analizing the internal environment condition and Oehala tourist attraction external; and 2) Formulating the community based tourism ecotourism development program at Oehala Waterfall tourist attraction. The result of the research shows that in successing the community based ecotourism development at Oehala tourist attraction, so the strategy and program which should be developed are the product development and the natural tourist attraction and ecotourism culture based, the development of tourism facility, the development of human resources and organization establishment, the development of promotion and marketing, and also the ecotourism development which is eco-friendly.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 114
Author(s):  
Putry JC Manafe

This research used a descrictiptive qualitative method with the technique of obtainine information/ taking informants using the purposive sampling technique. Data collection techniques used were the method of observation, interview and documentation studies. Data analysis technique used data reduction, display, and verification or drawing conclusions.  The result of this research notes that Rote Ndao District has the potential for natural, cultural and artificial tourism. These tourism potentials can be packaged into tour packages such as: Telaga Nirwana, Mulut Seribu, Oelangga Beach, Bebalain Hill, Raja Kedoh House and Ikat Weaving Center. The concept of indoor and outdoor tour packages are combined into one tour package. Based on these potentials, tour package planning is then made in the form of tables, descriptions and graphs. The tour packages made include 3 Days 2 Nights Rote Tour.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Melky Kabu
Keyword(s):  

Studi dalam penelitian ini mengenai pengaruh daya tarik wisata dan aksesibilitas terhadpa tingkat kunjungan wisata ke Desa Boti. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu :  (1) apakah daya tarik wisata mempengaruhi tingkat kunjungan wisata ke Desa Boti, (2) apakah aksesibilitas mempengaruhi tingkat kunjungan wisata ke desa Boti. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif, data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikumpulkan dalam kondisi yang asli dan alamiah. Instrumen kunci dalam peneltian ini adalah peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data dengan metode observasi, menyebarkan lembar pertanyaan dan melakukan wawancara. Pengumpulan sampel dengan cara purposive sampling. Keputusan dan hasil dari penelitian dikaitkan serta dianalisis secara descriptif, dengan mentrasnformasi datamentah ke dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan ditafsirkan, termasuk menyusun, memanipulasi, dan menyajikan supaya menajdi suatu informasi. Kemudian menginterpretasi data sebagai kajian pokok. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah : pengaruh daya tarik wisata dalam hal ini daya tarik kebudayaan dengan presentasi 95% mempengaruhi tingkat kunjungan wisata ke desa boti, sedangakan pengaruh aksesibilitas dengan presentasi 90% mengatakan buruk. Dari hasil penelitian ini didapatkan saran-saran untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan di desa Boti (1) perlu ada perda untuk desa Boti (2) memperhatikan dan memperbaiki kondisi jalan ke desa Boti (3) diperhatikan sarana transportasi ke Desa Boti.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sari Bandaso Tandilino

Provinsi NTT memiliki 1.192 pulau yang tersebar di 22 kabupaten dan kota dan jumlah desa sebanyak 2.924 merupakan peluang dalam melakukan pengembangan pariwisata pedesaan. Visi dan misi pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  menargetkan pada tahun 2018 memiliki 273 desa wisata yang tersebar di 22 kabupaten/kota .Hingga tahun 2013, NTT sudah memiliki 73 desa wisata, tetapi sesuai dengan program Gubernur NTT , jumlah desa wisata ini akan ditingkatkan menjadi 273 desa selama tahun 2013-2018 menuju pencapaian target menjadikan NTT salah satu destinasi pariwisata dunia 2018. Berdasarkan hasil perhitungan Importance-Performance Analysis maka dari tingkat kesesuaian diatas diperoleh nilai kesesuaian antara penilaian kepentingan dan harapan wisatawan terhadap kualitas obyek daerah tujuan wisata di Kecamatan Fatumnasi sebesar 77%. Hal ini berarti bahwa persepsi atau penilaian wisatawan termasuk dalam kriteria puas. Berdasarkan hasil diagram kartesius kondisi jalan berada dalam kuadran I , atraksi wisata alam, wisata budaya, buatan manusia , sarana transportasi , rambu lokasi wisata dan homestay dalam kuadran  II , mutu pelayanan amenitas , tourist information center , dan kios souvenir berada kuadran III , dan atribut  kelompok sadar wisata (Pokdarwis) berada dalam kuadran IV.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Imelda Regina Pellokila ◽  
Novalina Sagala
Keyword(s):  

Hutan mangrove di kawasan Pantai Oesapa Barat memiliki keunikan daya tarik tersendiri karena menawarkan atraksi wisata yang berbeda dari objek wisata lainya yaitu hutan mangrove dan hingga saat ini masih merupakan satu-satunya ekowisata hutan mangrove yang ada di Kota Kupang, yang dikelola oleh pemerintah kota kupang, dengan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pelaku utama dalam menyajikan atraksi wisata yang ada. Namun seiring berjalanya waktu pengunjung yang datang mengunjungi objek wisata ini menurun. Dalam pengembangan objek wisata hutan mangrove terdapat halangan didalamnya diantaranya,kurangnya atraksiwisata pendukung, kurangnya sadar wisata dari masyarakat setempat, kurangnya kegiatan penanaman mangrove yang merupakan potensi objek wisata tersebut, sehingga perlu adanya pembinaan, pelatihan, penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya pengembangan potensi wisata yang ada. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan populasi dan menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan sampel dan adanya penyebaran kuisioner kepada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata. Data yang dikumpulkan diolah menggunakan metode analisis SWOT, IFAS dan EFAS. Hasil penelitian kondisi objek wisata hutan mangrove secara keseluruhan dari segi fisiknya masih perlu sentuhan, perhatian dan pembangunan yang lebih lagi, baik itu dari pihak pemerintah yang bersangkutan maupun dari pihak pengelola dan masyarakat setempat. Berdasarkan hasil analisis SWOT langkah yang dapat dirumuskan dengan menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yaitu adanya kerja sama pihak pemerintah dan komunitas pariwisata lainya yang memanfaatkan potensi yang tersedia. Memanfaatkan atraksi yang tersedia dan menambahkan atraksi pendukung, memberdayakan masyarakat lokal, dan memanfaatkan lokasi untuk dijadikan tempat usaha pariwisata.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document