PAMERI: Pattimura Medical Review
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

13
(FIVE YEARS 13)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pattimura

2686-5165

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 82-89
Author(s):  
Reinhard Wilson Talakua ◽  
Vina Z. Latuconsina ◽  
Siti Hadjar Malawat

Pulmonary tuberculosis (TB) is an infection disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Pulmonary TB remain a major health problem and the most common cause of death in the world especially in developing countries. Pulmonary TB infection could cause clinical manifestation, which is haematology disorders like anemia. Many studies has reported anemia as a common complication in patients with pulmonary TB. This research aims to determine haemoglobin levels and erythrocytes index of patients with pulmonary TB at RSUD Dr. M. Haulussy Ambon in the periods from January 2017 - April 2018. This research uses a descriptive study by using medical records of patients with pulmonary TB. Among 65 patients with pulmonary TB, number of patients with anemia are 44 cases (67,7%) and 21 cases (32,3%) are not anemia. Pulmonary TB with anemia most suffered by male as much 24 cases (72,7%). The age group suffered most is 18-30 years old as much 23 cases (69,7%), but the age group suffered most according to percentage is 51-60 years old as much 80%. The most common types of anemia is hipocromic micrositer as much 23 cases (52,3%). Haemoglobin levels in patients with pulmonary TB are found most below the normal value or anemia and the most common types of anemia is hipocromic micrositer. Needs to be done more research on the analysis of the relation between anemia with pulmonary TB. Keywords: pulmonary tuberculosis, haemoglobin, erythrocytes index


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 103-116
Author(s):  
Zulhaimi Hendrajid ◽  
Yuniasih M. J. Taihuttu ◽  
Parningotan Y. Silalahi ◽  
Laura B. S. Huwae ◽  
Vina Z. Latuconsina

Glukokortikoid merupakan salah satu jenis hormon stres yang akan menekan respons imun normal dengan jalan memblokade program sel T helper satu yang merupakan penghasil interferon gamma. Glukokortikoid dapat memberikan dampak terhadap penurunan bobot badan, penurunan sistem imunitas tubuh, dan perubahan diferensiasi leukosit. Pala (Myristica fragrans Houtt) adalah tanaman tradisional Maluku dan mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat bersifat sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis leukosit mencit yang diinduksi stres dan diberi ekstrak etanol biji pala. Penelitian ini merupakan eksperimen murni dengan desain post test only control group design. Mencit sebanyak 30 ekor di bagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol normal (KN), kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), ekstrak etanol biji pala konsentrasi 4% (P1) dan 16% (P2). Pada K-, K+, P1 dan P2 diberi perlakuan stres dengan metode FST (Forced Swim Test) selama enam menit. Kemudian, pada kelompok K+ diberi obat alprazolam dosis 0,2 ml, P1 dan P2 diberi ekstrak etanol biji pala sebanyak 0.5 ml. Perlakuan diberikan selama 7 hari dan pada hari ke-8 dilakukan koleksi darah mencit intrakardial. Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan kelompok P1 dapat menurunkan persentase neutrofil, meningkatkan persentase monosit dan limfosit, sedangkan pada P2 dapat menurunkan persentase neutrofil dan monosit, meningkatkan persentase limfosit dan tidak berpengaruh terhadap persentase eosinofil dan basofil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ektsrak etanol biji pala tidak berpengaruh signifikan terhadap rata-rata persentase neutrofil, monosit, limfosit, eosinofil dan basofil (p>0,05).


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 117-126
Author(s):  
Laura Huwae ◽  
Dewi Rizky. G. Hehanussa ◽  
Vina Z. Latuconsina

Setiap orang pernah mengalami perasaan tertekan atau stres. Stres dapat timbul dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah tuntutan. Tuntutan terhadap pekerjaan bisa merupakan sumber stres yang potensial. Sumber stres yang potensial memicu timbulnya stres yang berhubungan dengan peristiwa kinerja maupun psikologis dari pegawai. Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui apakah ada pengaruh stres terhadap kinerja anggota polri di polres pulau Buru. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 85 orang yang dipilih menggunakan simple random sampling. Analisis yang di gunakan pada penelitiaan ini adalah uji chi square, dengan variabel yang diteliti adalah stres dan kinerja anggota polri. Hasil penelitiaan didapatkan tingkat stres pada anggota polisi paling besar pada kategori sering mengalami stres sebesar 54,1% dan kategori jarang mengalami stres sebanyak 45,9% , sedengkan kinerja anggota polisi dengan persentase terbesar adalah pada kategori  cukup baik sebesar 49,4%, diikuti kinerja baik sebesar 28,2%, dan kinerja kurang baik sebesar 22,4%.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara stres terhadap kinerja anggota polri di polres pulau buru (p=0,014).


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 90-102
Author(s):  
Nadhirrafie Ardiadi Albaihaqi ◽  
Burhanuddin Burhanuddin ◽  
Vina Z. Latuconsina

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Beberapa dekade terakhir muncul permasalahan lain yang berkaitan dengan TBC yaitu TB MDR (Tuberkulosis dengan multidrug-resistant) yang sangat meluas. Pengobatan TB MDR membutuhkan waktu 2 tahun dan dengan obat yang 100 kali lebih mahal jika dibandingkan pengobatan lini pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien tuberkulosis paru dengan multidrug-resistant (TB MDR) di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2014-2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 orang. Data rekam medik paseisn TB MDR yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada RSUD Dr. M. Haulussy Ambon penderita TB MDR paling banyak terdapat pada usia dewasa 26 – 45 tahun yaitu 61 kasus (54%), pasien TB MDR berjenis kelamin laki-laki yaitu 69 kasus (61%), tipe pasien kambuh sebanyak 67 kasus (59%), 39 kasus (34,51%) dengan lama pengobatan 0-5, pasien resisten rifampisin sebanyak 79 kasus (69,9%), pasien yang meninggal sebanyak 32 kasus (28,3%) dan terdapat 8 kasus (7,1%) pasien TB MDR positif HIV.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 127-144
Author(s):  
Meilisa Meita Kusdianto ◽  
Elpira Asmin ◽  
Vina Z. Latuconsina
Keyword(s):  

Infeksi dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina spesies aedes aegypti. Trombosit dan hematokrit adalah parameter penting dalam penanganan pasien infeksi dengue. Diagnosis yang tepat terhadap stadium dan kondisi penderita infeksi dengue penting untuk menentukan prognosisnya. Pemeriksaan trombosit dan hematokrit untuk setiap derajat klinik infeksi dengue diharapkan dapat membantu dalam mengelompokkan dan mengelola pasien berdasarkan derajat kliniknya. Penelitan ini bertujuan untuk melihat hubungan hasil pemeriksaan trombosit dan hematokrit dengan derajat klinik DBD berdasarkan criteria WHO. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan jumlah hematokrit dan trombosit dengan derajat keparahan pasien infeksi dengue di rsud dr. m. haulussy ambon periode 2019. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan teknik total sampling pada seluruh pasien infeksi dengue periode 2019. Sampel dalam penelitin ini berjumlah 92 orang. Uji hipotesis menggunakan analisis bivariat dengan uji hipotesis nonparametrik Spearman dengan software SPSS. Hasil penelitian ditemukan wanita 51 orang (55.4%) lebih banyak dari laki-laki 41 orang (44.6%). Hasil analisis dengan uji korelasi Spearman pada sampel gabungan dan setelah dipisahkan untuk sampel wanita didapatkan trombosit berhubungan dengan derajat klinik infeksi dengue. Hematokrit berhubungan dengan derajat klinik infeksi dengue. Pada sampel laki-laki didapatkan trombosit tidak berhubungan dengan derajat klinik infeksi dengue. Hematokrit tidak berhubungan dengan derajat klinik infeksi dengue.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 145-160
Author(s):  
Abdur Rahman Assagaf ◽  
Carmila L. Tamtelahitu ◽  
Halida Rahawarin

Online game, salah satu jenis permainan yang diakses menggunakan jaringan internet, memungkinkan koneksi dan interaksi banyak pemain game di seluruh dunia. Penggunaan online game terlalu lama dapat menimbulkan kebingungan antara kenyataan dan ilusi, berkurangnya daya konsentrasi, penurunan berat badan, dan kondisi penglihatan terganggu. Penurunan kondisi penglihatan yang ditimbulkan akibat kebiasaan bermain online game biasanya berawal dari mata lelah (astenopia) dan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecanduan bermain online game dengan tingkat astenopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang paling banyak ditemukan adalah responden yang kecanduan online game yaitu sebanyak 66 responden (82,5%) dan yang suka online game sebanyak 14 responden (17,5%). Tingkat astenopia yang paling banyak ditemukan adalah astenopia ringan yaitu sebanyak 53 responden (62,5%) dan yang paling sedikit adalah astenopia berat yaitu 2 responden (2,5%). Sedangkan tidak ditemukan responden yang tidak mengalami astenopi dan astenopia berat. Hasil uji Chi-square menunjukkan nilai p sebesar 0,52 (p > 0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat kecanduan bermain online game dengan tingkat astenopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 71-81
Author(s):  
Kezia Engely Natasha Latupeirrissa ◽  
Ony W. Angkejaya
Keyword(s):  
T Test ◽  

Skripsi ini berjudul “Perbandingan Kestabilan Hemodinamika Antara Posisi Left Lateral 15˚ dengan Berbaring Terlentang Pada Pasien Sectio Caesarea Post Anestesi Spinal”. Skripsi ini merupakan suatu penelitian yang meneliti tentang efektivitas jumlah dosis obat efedrin yang digunakan dalam menjaga kestabilan hemodinamika yang diberikan pada pasien sectio caesarea post anestesi spinal antara posisi left lateral 15º dengan berbaring terlentang di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Indikator penilaian pada skripsi ini meliputi perbandingan posisi, tekanan darah, denyut nadi, dan dosis efedrin yang digunakan pada tiap posisi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode penelitian eksperimental. Lokasi penelitian ini yaitu bertempat di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dengan jumlah sampel yang digunakan sama dengan populasi. Berdasarkan uji t-test membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistol dan diastol dari tiap perlakuan. Nilai rata-rata tekanan darah sistol atau mean untuk kelompok Supine adalah sebesar 113,3495 mmHg, sementara untuk kelompok Left lateral adalah sebesar 117,8990 mmHg. Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastol atau mean untuk kelompok Supine adalah sebesar 67,0155 mmHg, sementara untuk kelompok Left lateral adalah sebesar 72,2500 mmHg. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa hemodinamika pasien sectio caesarea post anestesi spinal dengan perlakuan left lateral 15˚ lebih stabil dibandingan dengan hemodinamika pasien section caesarea post anestesi spinal dengan perlakuan berbaring terlentang.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 59-70
Author(s):  
Dian Petricia Sekeronej ◽  
Alessandra F. Saija ◽  
Nathalie E. Kailola

Merokok adalah suatu kegiatan menghisap gulungan tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas yang dibakar kemudian asapnya dimasukan ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan orang-orang yang merokok di tempat-tempat umum bahkan di sekitar lingkungan rumah kita sendiri. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada  remaja di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional yang dilakukan pada SMK Negeri 3 Ambon, dengan jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 160 pelajar yang diperoleh dengan teknik Stratified random sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 24.0. Tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku responden diketahui dengan melakukan pengukuran menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 145 pelajar dengan tingkat pengetahuan baik (90,6%), sebanyak 172 pelajar sudah memiliki sikap yang baik (79,4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelajar SMK Negeri 3 Ambon memiliki pengetahuan baik, sikap baik, dan perilaku baik terhadap merokok. Jadi untuk SMK Negeri 3 Ambon memberdayakan guru-guru mata pelajaran maupun bekerja sama dengan pihak pelayanan kesehatan dan instansi terkait, dalam hal mencakup penyuluhan merokok, mengingat tidak semua pelajar memiliki pengetahuan merokok yang baik.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 47-58
Author(s):  
Laura B.S. Huwae ◽  
Marliyati Sanaky ◽  
Christa Gisella Pirsouw

Rabies merupakan penyakit infeksi akut sususan saraf pusat yang selalu berakibat fatal pada manusia dan hewan. Berdasarkan data WHO, rabies diperkirakan menyebabkan 59.000 kematian per tahun di seluruh dunia dengan angka kematian hampir 100%. Sekitar 56% diantaranya terjadi di benua Asia dan 44% di Afrika, terutama daerah pedesaan. Bahaya rabies menjadi masalah kesehatan dan ketentraman hidup masyarakat, oleh karena itu upaya pencegahan dan pemberantasan rabies perlu dilakukan secara intensif. Berdasarkan hal tersebut, adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang pencegahan rabies di Desa Morekau Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 210 responden yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling dengan metode rapid survey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 115 responden memiliki pengetahuan baik tentang rabies (54,8%), sebanyak 118 responden memiliki sikap baik tentang pencegahan rabies (56,2%), dan sebanyak 154 responden memiliki perilaku buruk terhadap pencegahan rabies (73,3%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Morekau Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang rabies, serta perilaku yang buruk terhadap pencegahan rabies.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 26-35
Author(s):  
Willy Maun ◽  
Maureen J. Paliyama ◽  
Marliyati Sanaky ◽  
Christiana R. Titaley
Keyword(s):  

AbstrakStroke non hemoragik merupakan sindrom klinis akibat kelainan saraf otak yang dapat menyebabkan hemiparesis (kelemahan salah satu sisi tubuh). Gangguan tersebut mengakibatkan pasien rentan untuk jatuh sehingga sulit atau terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan suatu latihan fisik guna menghindari risiko jatuh dan membuat pasien lebih mandiri. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan di paralel bar terhadap risiko jatuh pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr. M. Haulussy Ambon tahun 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2017 dan merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain pre experimental one group pretest posttest. Sampel yang diperoleh sebanyak 34 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian diperoleh nilai p<0,001 (4,54-11,05 IK 97,5%) dengan menggunakan uji Wilcoxon yang artinya terdapat perbedaan rata-rata skor risiko jatuh pada pasien stroke non hemoragik sebelum dan sesudah melakukan latihan keseimbangan di paralel bar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari latihan keseimbangan di paralel bar terhadap risiko jatuh pasien stroke non hemoragik. Kata Kunci: latihan keseimbangan, risiko jatuh, stroke non hemoragik


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document