Jumlah penduduk lansia yang meningkat tajam, partisipasi kerja yang tinggi dan belum memiliki jaminan pensiun dapat menyebabkan lansia rentan miskin. Kemampuan fisik dan mental juga mulai mengalami penurunan. Untuk menjaga kualitas hidup, kesehatan lansia harus terjaga dengan tidak terpaksa bekerja. Faktor pengaruh dana pensiun terhadap partisipasi kerja lansia sangat bervariasi sehingga diperlukan adanya pengembangan penelitian. Menggunakan data IFLS 5, penelitian ini menganalisis pengaruh dana pensiun terhadap partisipasi kerja lansia yang dikontrol berdasarkan karakteristik individu, rumah tangga dan indikator komunitas dengan preferensi risiko dan asuransi kesehatan sebagai instrumen. Dengan menggunakan metode IV 2SLS, penelitian ini menemukan semakin tinggi jumlah penerima dana pensiun, partisipasi kerja lansia akan menurun. Lansia yang memiliki dana pensiun dengan tingkat pendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, pekerja formal, serta menerima bantuan keuangan, memiliki kemungkinan bekerja lebih kecil. Artinya mereka sejahtera saat tua. Oleh karena itu, intervensi pemerintah diperlukan untuk mendorong pemberi kerja dan tenaga kerja untuk ikut aktif menjadi peserta jaminan pensiun, khususnya terhadap pekerja dengan pendidikan rendah, tinggal di pedesaan dan pekerja informal.