JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

118
(FIVE YEARS 118)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Sam Ratulangi

2685-3183, 1907-3593

2020 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Pingkan Aprilia Maramis

ABSTRAK Dunia perbankan begitu penting dalam masyarakat maupun dalam memajukan perekonomian suatu Negara. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamnkan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran atau melakukan penagihan, Kasmir (2014:2). Menyadari pentingnya peranan bank, maka kesehatan bank harus terjaga karena bank mengelola dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesahatan Bank Umum dengan Risk-Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, dan Capital yang selanjutnya disebut dengan metode RGEC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian tingkat kesehatan Bank Mandiri Periode 2015-2018 dilihat dari factor Risk-Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, dan Capital. Dalam penelitian ini penilaian pada factor Risk-Profile dilihat dari risiko kredit diukur dengan rasio NPL dan risiko likuiditas diukur dengan rasio LDR, factor Good Corporate Governance (GCG) diukur dengan penilaian self assessment bank, factor Earning diukur dengan rasio ROA, dan factor Capital diukur dengan rasio CAR. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan Bank Mandiri selama periode 2015-2018 pada factor Risk Profile dengan rasio NPL mendapatkan predikat Sehat, dengan rasio LDR mendapatkan predikat Cukup Sehat, pada factor GCG mendapatkan predikat Sangat Baik, pada factor Earnings mendapatkan predikat Sangat  Sehat, dan factor Capital mendapatkan predikat Sangat Sehat. Kata Kunci: profil risiko, GCG, Rentabilitas, Permodalan, Kesehatan Bank             ABSTRACT Banking is very important in society as well as in advancing the economy of a country. Banks are used as a place to carry out various financial-related transactions such as, a place to deposit money, make investments, send money, make payments or make collections, Kasmir (2014: 2).Recognizing the important role of banks, bank health must be maintained because banks manage public funds entrusted to banks. Based on Bank Indonesia Regulation No. 13/1 / PBI / 2011 concerning Evaluation of Commercial Bank Health Levels with Risk-Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, and Capital , hereinafter referred to as the RGEC method. This study aims to determine the level of soundness of Bank Mandiri for the period of 2015-2018 seen from thefactors Risk-Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, and Capital. In this study the assessment on factors Risk-Profile views of credit risk is measured by the ratio of NPL and liquidity risk is measured by the LDR, factor Good Corporate Governance (GCG) was measured with the assessment of self-assessment of banks, the factor Earning measured by ROA, and factors Capital is measured with a CAR ratio. The results of research that have been done show that Bank Mandiri during the 2015-2018 period on thefactor Risk Profile with the NPL ratio received the title of Healthy, with the LDR ratio getting the Pretty Healthy predicate, the GCG factor received the Very Good predicate, thefactor Earnings earned the Very Healthy predicate, and the factor Capital gets the title of Very Healthy. Keywords: risk profile, GCG, Profitability, Capital, Bank Health


2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Noni Kumpangpune ◽  
David P.E. Saerang ◽  
Daisy S.M. Engka

ABSTRAK Penilaian kinerja pengelolaan keuangan dilakukan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran sebagai instrumen kebijakan pemerintah harus dapat menunjukkan kinerja yang baik. Tujuannya untuk penilaian secara internal maupun dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga diharapkan bisa menimbulkan efek domino yang positif yaitu mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kinerja yang terkait dengan anggaran merupakan kinerja keuangan berupa perbandingan antara komponen – komponen yang terdapat pada anggaran. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis rasio kinerja keuangan berupa rasio kemandirian, rasio efektifitas dan rasio efisiensi terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Analisis yang digunakan ialah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan  bahwa rasio kemandirian dan rasio efektivitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan rasio efisiensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Rasio kemandirian dan rasio efektivitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan sedangkan, rasio efisiensi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan.Kata Kunci   : Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemisikinan   ABSTRACT The financial management performance assessment is carried out on the Regional Budget (APBD). The budget as an instrument of government policy must be able to show good performance. The aim is to assess internally and to encourage economic growth so that it is expected to have a positive domino effect, namely reducing unemployment and reducing poverty. Performance related to the budget is a financial performance in the form of a comparison between the components contained in the budget. The purpose of this study is to analyze the ratio of financial performance in the form of independence ratio, effectiveness ratio and efficiency ratio to poverty through economic growth. The analysis used is path analysis. The results showed that the independence ratio and effectiveness ratio had a negative and not significant effect on economic growth while the efficiency ratio had a positive and significant effect on economic growth. The independence ratio and effectiveness ratio have a negative and significant effect on poverty whereas, the efficiency ratio has a positive and not significant effect on poverty. Economic growth has a negative and not significant effect on poverty. Keywords: Independence Ratio, Effectiveness Ratio, Efficiency Ratio, Economic Growth and Poverty


2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
James Jollen Lumintang ◽  
Vekie A. Rumate ◽  
Debby Ch. Rotinsulu

ABSTRAK Dunia usaha tidak terlepas dari turbulensi dan resiko keuangan, dalam perkembangan UMKM resiko menjadi lebih tinggi karena aset yang kecil membuat dana usaha habis dalam pembayaran kewajiban kredit, terutama saat inflasi dan suku bunga tinggi. Kenaikan inflasi dan suku bunga akan membuat biaya keuangan dalam usaha semakin tinggi, sehingga dapat berpengaruh pada kelangsungan usaha. Selain itu, permodalan merupakan tantangan yang paling penting dalam usaha pengembangan UMKM. Faktor modal bagi UMKM menjadi penting, sebab UMKM seringkali mendapatkan peluang usaha yang cukup besar. Namun, kondisi permodalan yang minim membuat UMKM tidak dapat mengembangkan usahanya lebih jauh lagi. Peranan penting lainnya adalah UMKM mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru. Wirausaha memiliki dua fungsi dalam perekonomian suatu negara yaitu fungsi makro dan mikro serta menengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kebijakan Dampak Penyaluran Kredit Kepada UMKM berpengaruh terhadap pertumbuhan Kredit di Provinsi Sulawesi Utara.Penelitian menggunakan penelitian assosiatif dengan teknik analisis data menggukana analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan penyaluran kredit tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit UMKM di Sulawesi Utara. Saran yang dapat diberikan adalah Bank Indonesia perlu menurunkan tingkat bunga kredit agar pertumbuhan kredit dapat mengalami peningkatan, Pihak bank sebaiknya memberikan kelonggaran untuk kredit UMK, Pemerintah sebaiknya membantu dalam hal memberikan modal bagi UMKM dan membuka akses UMKM untuk mendapatkan modal usaha Kata kunci : kebijakan kredit, pertumbuhan kredit  ABSTRACT The business world is inseparable from turbulence and financial risk, in the development of MSMEs the risk is higher because small assets make business funds run out in payment of credit obligations, especially when inflation and high interest rates. The increase in inflation and interest rates will make the financial costs of the business higher, so that it can affect the sustainability of the business. In addition, capital is the most important challenge in developing MSMEs. The capital factor for MSMEs is important, because MSMEs often get considerable business opportunities. However, the lack of capital makes the MSMEs unable to expand their business further. Another important role is that MSMEs encourage the emergence of new entrepreneurs. Entrepreneurship has two functions in the economy of a country, namely macro and micro and medium functions. The purpose of this study was to determine the effect of the Impact Policy on Credit Distribution to MSMEs affecting the growth of Credit in North Sulawesi Province.The study used associative research with data analysis techniques using simple linear regression analysis. The results showed that the credit distribution policy did not affect the growth of MSME loans in North Sulawesi. The advice that can be given is that Bank Indonesia needs to reduce the loan interest rate so that credit growth can increase. Banks should provide concessions for MSE loans. The government should help in providing capital for MSMEs and open access for MSMEs to obtain business capital. Keywords: credit policy, credit growth


2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Steven S.F Sumendap ◽  
Rosalina A.M. Koleangan ◽  
Tri Oldy Rotinsulu

ABSTRAK Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana. Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado resmi berubah statusnya menjadi instansi pemerintah dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU). Pengelolaan Keuangan BLU dapat diterapkan oleh setiap instansi pemerintah yang secara fungsional menyelenggarakan kegiatan yang bersifat operasional. Instansi dimaksud dapat berasal dari dan berkedudukan pada berbagai jenjang eselon atau non eselon pada kementerian/lembaga. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui bagaimanakah pengelolaan keuangan unsrat di era BLU dan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk pengelolaan keuangan unsrat di era BLU. Penelitian menggunakan penelitian Deskriptif. Untuk menganalisis strategi yang digunakan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Jenis penerimaan Unsrat setelah menjadi BLU terdiri dari Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan dan Pendapatan, (2) Jenis penerimaan Unsrat tahun 2018 lebih besar dari penggunaan anggaran dalam bentuk belanja dan (3) strategi yang tepat digunakan adalah Strategi Ekspansi dan Strategi efektifitas  Kata kunci: strategi, pengelolaan keuangan, analisis SWOT, BLU  ABSTRACT The University is an institution of higher education and research that provides academic degrees in various fields. A university provides undergraduate and postgraduate education. Sam Ratulangi University (Unsrat) Manado officially changed its status to a government institution with the Public Service Agency Financial Management (PK BLU). BLU Financial Management can be implemented by any government institution that functions functionally in activities that have operational functions. Related institutions can be selected from and domiciled at various echelon or non echelon levels in ministries / institutions. The purpose of this study was to find out how to manage the financial assets of the BLU era and to find out the right strategies for managing financial institutions in the BLU era. Research uses descriptive research. To analyze the strategies used using the SWOT analysis. The results showed that: (1) the type of Unsrat acceptance after becoming a BLU consisted of Education Service Revenues and Revenues, (2) the type of Unsrat receipts in 2018 was greater than the use of the budget in the form of expenditure and (3) effectiveness strategies Keywords: strategy, financial management, SWOT analysis, BLU


2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Wieske Anneleen Ratag ◽  
Anderson G. Kumenaung ◽  
Daisy S.M. Engka

ABSTRAK Penganggaran merupakan suatu unsur atau bagian penting dalam sebuah perencanaan yang dibuat suatu entitas melalui tahap formulasi strategis terhadap alokasi sumber daya sebagai upaya pencapaian tujuan yang tergambar dalam visi  dan misi suatu organisasi atau perusahaan. Anggaran dapat digunakan sebagai alat perencanaan biaya dan pendapatan, komunikasi, motivasi, serta sebagai alat pengendali bagi atasan (superior) kepada bawahannya (subordinates). Perencanaan menjadi faktor yang mempengaruhi serapan anggaran karena masih adanya anggapan bahwa tidak semua anggaran yang diusulkan akan disetujui, sehingga anggaran yang diusulkan lebih besar dari yang dibutuhkan tanpa memperhatikan kebutuhan riil di lapangan dan kemudahan dalam implementasinya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal terhadap penyerapan anggaran DIPA. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitan menunjukan bahwa anggaran belanja pegawai berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap penyerapan anggaran DIPA. Begitu juga dengan belanja barang yang berpengaruh positif  dan signifikan terhadap penyerapan anggaran DIPA. Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan anggaran DIPA Kata Kunci: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Anggaran DIPA  ABSTRACT Budgeting is an important element or part of a plan made by an entity through the stage of strategic formulation of the allocation of resources as an effort to achieve the goals reflected in the vision and mission of an organization or company. The budget can be used as a cost and income planning tool, communication, motivation, and as a controlling tool for superiors (superior) to subordinates (subordinates). Planning is a factor that influences budget absorption because there is still an assumption that not all proposed budgets will be approved, so that the proposed budget is bigger than needed without regard to real needs in the field and ease of implementation. The purpose of this study is to analyze how the influence of employee spending, goods expenditure and capital expenditure on the absorption of the DIPA budget. The analysis technique used is multiple regression analysis. The research results show that the employee budget has a positive and statistically significant effect on the absorption of the DIPA budget. Likewise, the expenditure of goods has a positive and significant effect on the absorption of the DIPA budget. Capital expenditure has a positive and significant effect on the absorption of the DIPA budget Keywords: Employee Expenditures, Goods Expenditures, Capital Expenditures and DIPA Budget


2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Asri Imelda Kondoy ◽  
Vekie A. Rumate ◽  
Een N. Walewangko

ABSTRAK Untuk mencapai tujuannya maka kinerja organisasi harus lebih ditingkatkan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Perubahan Universitas menjadi BLU menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui pengaruh terbentuknya Unsrat menjadi Badan Layanan Umum terhadap Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Jenis Penelitian menggunakan penelitian assosiatif. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dan uji hipotesis t. hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara parsial Terbantuknya Unsrat menjadi BLU tidak berpengaruh signifikan terhadap PNBP di Unsrat. Hal tersebut dikarenakan Unsrat baru menjadi BLU dalam 3 tahun terakhir sehingga tingkat dan proses pengelolaan masih merupakan transfomasi dari pengelolaan yang lama.  Kata kunci: BLU, penerimaan Negara bukan pajak  ABSTRACT To achieve its objectives, organizational performance must be improved. Performance is a description of the level of achievement of an activity / program / policy in realizing the goals, objectives, mission, and vision of the organization contained in the strategic planning of an organization. Changes in the University to BLU become a matter that really needs attention. The purpose of this study was to determine the effect of the formation of Unsrat into a Public Service Agency for Increasing Non-Tax State Revenues (PNBP). This type of research uses associative research. Data analysis techniques using multiple linear regression and hypothesis testing t. The results of the study showed that partially collapsing Unsrat into BLU did not significantly influence PNBP in Unsrat. This is because Unsrat has only become BLU in the last 3 years so that the level and process of management is still a transformation from the old management. Keywords: BLU, non-tax state revenue


2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Konny J.E Rasu ◽  
Anderson G. Kumenaung ◽  
Rosalina A.M Koleangan

ABSTRAK Kemiskinan adalah sebuah kondisi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasarseperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan kesehatan. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh PAD, DAU, DAK dan DBH terhadap Tingkat Kemiskinan Kota Manado.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan artinya jika pendapatan asli daerah meningkat, tingkat kemiskinan akan mengalami penurunan.  Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan artinya apabila dana lokasi umum meningkat maka tingkat kemiskinan akan mengalami peningkatan akan tetapi tidak signifikan. Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan artinya apabila dana lokasi khusus meningkat maka tingkat kemiskinan akan mengalami peningkatan akan tetapi tidak signifikan. Dana Bagi Hasil berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan artinya apabila dana bagi hasil meningkat akan menurun angka kemiskinan. Kata Kunci: PAD, DAU, DAK, DBH dan Tingkat Kemiskinan  ABSTRACT Poverty is a condition of one's inability to fulfill basic needs such as food, clothing, shelter, and health. This condition of incompetence is characterized by the low ability of income to fulfill basic needs in the form of food, clothing and shelter. This low income capability will also reduce the ability to meet average living standards such as public health standards and education standards. The purpose of this study is to analyze how the influence of PAD, DAU, DAK and DBH on the City Poverty Rate Manado.The analysis technique used is multiple regression analysis. The results of the study show that the Local Original Income has a negative and significant effect on the poverty level, which means that if the regional income increases, the poverty rate will decrease. The General Allocation Fund has a positive and not significant effect on poverty, meaning that if the general location funds increase, the poverty rate will increase but not significantly. The Special Allocation Fund has a positive and insignificant effect on poverty, meaning that if special location funds increase, the poverty rate will increase but not significantly. Profit Sharing funds have a negative and not significant effect on poverty, meaning that if the profit sharing funds increase, poverty will decrease. Keywords: PAD, DAU, DAK DBH and Poverty


Author(s):  
Olvy Beatriks Talangamin ◽  
Paulus . Kindangen ◽  
Rosalina A.M. Koleangan

ABSTRAKPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam  menentukan keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat membuat kesejahteraan masyarakat menjadi semakin baik. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah (Sukirno, 2010).  Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Tomohon. Desentralisi berarti penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah daerah tingkat atas kepada daerah (kuncoro, 2006). Semakin tinggi PAD yang diperoleh suatu daerah maka akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.  Menurut Brata (2004) yang dikutip oleh Adi dan Harianto (2007) menyatakan bahwa terdapat dua komponen penerimaan daerah yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yaitu PAD serta sumbangan dan bantuan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.  Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. dana alokasi umum berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. dana alokasi khusus berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pertumbuhan Ekonomi ABSTRACTEconomic growth is one of the indicators used in determining the success of development. High economic growth can make people's welfare even better Economic growth can be defined as the development of activities in the economy that cause goods and services produced in the community increases (Sukirno, 2010).  The purpose of this study is to analyze how the influence of PAD, DAU and DAK on economic growth in Tomohon City. Decentralization means the handover of government affairs from upper level regional governments to regions (kuncoro, 2006). The higher the PAD obtained by a region, the higher the economic growth in the region. According Brata (2004) cited by Adi and Harianto (2007) states that there are two components of local revenue that significantly positive effect on regional economic growth that is PAD and donations and assistance. The analysis technique used is multiple regression analysis. The result of research shows that the original revenue of the region has positive but not significant effect on the economic growth. general allocation funds have a significant positive effect on economic growth. special allocation funds have a significant positive effect on economic growth. Keywords: Pendapatan Asli Daerah (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK) and Economic Growth


Author(s):  
Agustien Sendouw ◽  
Vekie Adolf Rumate ◽  
Debby Ch. Rotinsulu

PENGARUH BELANJA MODAL, BELANJA SOSIAL, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA MANADO Agustien Sendouw, Vekie A.Rumate, Debby Ch. Rotinsulu Ekonomi Pembangunan – Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sam ratulangi  ABSTRAKKemiskinan merupakan masalah klasik disetiap negara. Usaha pengentasan kemiskinan telah lama dilakukan oleh pemerintah. Variabel yang mempengaruhi tingkat kemiskinan antara lain adalah pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah Kota Manado melalui pos belanja modal, belanja sosial, dan pertumbuhan ekonomi diharapkan juga memberi pengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh belanja modal, belanjasosial, dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Kota Manado secara parsial maupun secara bersama-sama. Metodeanalisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa belanja modal memiliki pengaruh yang negative dan signifikan secara parsial terhadap tingkat kemiskinan sedangkan belanja social dan pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap tingkat kemiskinan di Kota Manado. Secara bersama-sama belanja modal, belanja sosial, dan pertumbuhan ekonomi  tidak  memiliki  pengaruh  terhadap  tingkat  kemiskinan di Kota Manado. Kata Kunci  :   Belanja Modal,  Belanja  Sosial,  Pertumbuhan  Ekonomi, Tingkat  Kemiskinan.  ABSTRACTPoverty is a classic problem in every country. Poverty eradication efforts have been carried out by the government. Variables that affect the level of poverty among other government are government expenditure and economic growth. Manado City Government expenditure through capital expenditure, social expenditure, and economic growth is expected to also make an impact on poverty levels. This research aimed to determine the effect of capital expenditure, social expenditure, and economic growth on poverty levels in Manado partially or jointly. The analytical method used is multiple regression analysis. The results showed that capital expenditure has a negative and significant effect partially to the poverty level while social spending and economic growth do not have a partial effect on poverty levels in the city of Manado. Taken all research variables found that capital expenditures, social expenditure, and economic growth have no effect on the level of poverty in the city of Manado. Key Words : Regional Expenditure, Social Expenditure, Economic Growth, Poverty Level.


Author(s):  
Munazar R Muari'F ◽  
Vecky A.J. Masinambow ◽  
Tri Oldy Rotinsulu

ABSTRAKSektor tranportasi merupakan salah satu komponen utama dalam peningkatan arus perekonomian, baik untuk memaksimalkan potensi daerah yang selama ini dimiliki namun juga untuk membuka sektor-sektor ekonomi baru yang berujung pada  peningkatan perekonomian sebuah daerah.Guna memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki maupun membuka potensi-potensi perekonomian yang baru maka peran serta pemerintah dalam mengatur alokasi belanjanya perlu untuk lebih dimaksimalkan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh belanja pemerintah dalam bentuk belanja langsung dan belanja tidak langsung mempengaruhi peningkatan sub-sektor transportasi.Penelitian ini menggunakan Ordinary least square dengan  metode regresi berganda, dari hasil penelitian didapatkan hasil r square sebesar  96,7. Dengan hasil ini maka dapat terlihat pengaruh belanja pemerintah terhadap peningkatan sub-sektor transportasi hampir mencapai angka 97 persen, yang artinya hanya tersisa 3 persen tingkat pengaruh variabel lain. Kata kunci : Belanja Langsung (BL), Belanja Tidak Langsung (BTL), Otonomi, Transportasi ABSTRACT                    Transport sector is one of the main components to increase the flow of the economy, to maximize the potential of the area that had been held, but also to open up new economic sectors which resulted in an increase in the economy of a region.               In order to utilize the potential that may or unlock the potential of the new economy, the role of government in regulating the allocation of spending needs to be maximized. To see how much influence government spending in the form of direct expenditure and indirect expenditure affect the improvement of the transport sub-sector.               This study using the Ordinary least squares multiple regression method, the result showed the the r-square of  96.7. With that, it can be seen the effect of government spending to increase transport sub-sector almost reached 97 percent, which means that only the remaining 3 percent the level of influence of other variables. Keywords: Direct Expenditure, Indirect Expenditure, Autonomy, Transportation


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document