SIMBIOSIS Journal of Biological Sciences
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

62
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Udayana

2337-7224

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Rachel Daniella Dinda Maria Lumban Tobing ◽  
Made Ria Defiani ◽  
Ni Made Susun Parwanayoni

Daging yang terkontaminasi bakteri berpotensi menimbulkan penyakit yang berbahaya apabila dikonsumsi manusia. Salah  satu  kuman  khususnya bakteri  yang  mencemari  daging  baik  yang  mentah  atau  daging dengan  proses  pematangan  yang  kurang  sempurna  adalah Escherichia coli. Oleh sebab itu, E. coli perlu diminimalisir dengan cara menghambat pertumbuhannya. Salah satu cara alami untuk menghambat pertumbuhan E. coli adalah dengan uji antibakteri menggunakan asap cair. Asap cair dapat diperoleh melalui proses pirolisis dari berbagai biomassa yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin seperti pada tempurung kelapa (Cocos nucifera L.). Asap cair mengandung senyawa fenol dan asam yang bersifat antimikroba dan antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode sumur difusi. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji ragam (ANOVA) apabila data memiliki beda nyata pada taraf uji 5% (P?5) maka dilanjutjan uji Duncan. Asap cair tempurung kelapa mampu menghambat pertumbuhan E.coli yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat. Konsentrasi asap cair tempurung kelapa yang efektif menghambat pertumbuhan E. coli adalah konsentrasi 50% dengan diameter zona hambat 16,66 mm dan MIC pada konsentrasi 10% dengan diameter zona hambat 9,33 mm. Hasil uji fitokimia asap cair tempurung kelapa positif mengandung senyawa fenol, flavonoid, triterpenoid, dan saponin serta kadar fenol 2,403% dan kadar saponin 5,50%.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Christian Subagya Gunardi ◽  
I Ketut Junitha ◽  
Inna Narayani

Keberadaan DNA spermatozoa pada kasus pemerkosaan dapat menjadi barang bukti kuat, namun dalam upaya pencarian barang bukti di lapangan tim kepolisian sering menemukan beberapa kendala seperti rusaknya barang bukti ataupun barang bukti yang sengaja dihilangkan oleh pelaku. Salah satu upaya pelaku dalam melenyapkan barang bukti yaitu dengan mencuci pakaian yang terkena bekas ejakulat (plasma seminal) dengan menggunakan deterjen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pencucian deterjen terhadap hasil ekstraksi DNA spermatozoa pada kain. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kuantitas dan kualitas DNA hasil ekstraksi bercak sperma pada kain katun. Sampel dibagi berdasarkan dua perlakuan yaitu dengan pencucian dan tanpa pencucian dengan deterjen. Setelah itu sampel disimpan dengan masa simpan yang berbeda. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi DNA menggunakan kit (Roche) dan kuantifikasi DNA menggunakan spektrofotometer Nanodrop. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar disertai dengan ethical clearance. Sampel plasma seminal diperoleh dari probandus dengan disertai informed consent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencucian bercak plasma seminal pada kain (katun) dengan deterjen tidak menghilangkan DNA dari bercak tersebut sampai masa tunggu dua minggu.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
I Gede Yeyen Suharta ◽  
I Ketut Junitha ◽  
Anak Agung Sagung Alit Sukmaningsih
Keyword(s):  

DNA adalah alat bukti penting dalam penyidikan berbasis forensik yang berguna dalam proses pemecahan dan penyelesaian kasus kriminal. Pemerkosaan adalah tindak kriminalitas yang dapat meninggalkan barang bukti berupa bercak sperma pada kain. Bercak tersebut dapat diproses agar diperoleh DNA milik pelaku, sehingga identitasnya dapat diungkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah DNA dari bercak sperma pada kain berjenis katun dan poliester yang tersimpan selama 0, 20, dan 40 hari dapat diekstraksi, serta untuk mengetahui bagaimana kualitas dan kuantitas DNA yang berhasil diekstraksi dari bercak sperma tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2020 di Laboratorium Serologi dan Molekuler UPT Forensik dan Laboratorium Biomedik Terpadu Universitas Udayana. Metode penelitian terdiri dari preparasi sampel, ekstraksi DNA menggunakan Chelex 100 resin, dan kuantifikasi serta kualifikasi DNA menggunakan NanoDrop. Perolehan data kuantitas DNA dianalisis dengan metode two-way ANOVA dan chi-squared test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DNA dapat diekstraksi dari bercak sperma pada kain katun dan poliester yang disimpan hingga 40 hari. Kualitas dan kuantitas DNA hasil ekstraksi mengalami penurunan seiring dengan pertambahan periode masa simpan. Penurunan kuantitas DNA pada kain katun terjadi sebesar 80.42% (segar-0 hari), 12.02% (0 hari-20 hari), dan 0.78% (20 hari-40 hari). Penurunan pada kain poliester terjadi sebesar 62.16% (segar-0 hari), 11.40% (0 hari-20 hari), dan 8.47% (20 hari-40 hari). Analisa statistik terhadap kuantitas DNA menunjukkan bahwa laju penurunan konsentrasi DNA dipengaruhi oleh jenis kain yang digunakan.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Gde Oka Widiyavedanta ◽  
Luh Putu Eswaryanti Kusuma Yuni ◽  
I Ketut Ginantra

Brahminy kite (Haliastur indus) is one of bird of prey species that occupy position as top predator. Many brahminy kite was captured and was kept as pet which caused those birds lose their ability to hunt as a result of being caged for too long and for not to be trained to hunt. In Bali Wildlife Rescue Centre, the confiscated brahminy kite showed begging behavior in which the birds “whine” every time a human approach. This kind of behaviour affect their readiness to be released in the wild. The purpose of this study was to determine the daily activity and the frequency of begging behaviour of confiscated brahminy kite in Bali Wildlife Rescue Centre. This study was conducted in January 2020. This study found that the brahminy kite at the Bali Wildlife Rescue Centre spent the most of their time for perching. The second highest activity was preening, whereas the least activities were feeding and moving.  The highest percentage to beg in brahminy kite was recorded in the morning, whereas the lowest percentage was in the midday. The results of this study indicate that the confiscated brahminy kite at the Bali Wildlife Rescue Centre still needs more time to be rehabilitated prior released ack into the wild.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Fendria Wadi ◽  
Deny Suhernawan Yusup ◽  
Ni Made Suartini

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas plankton Danau Tamblingan serta aktivitas masyarakat di kawasan sekitar danau dan di badan.  Metode yang digunakan adalah metode survey dan metode kuantitatif-deskriptif. Metode survey dengan mengamati secara visual lokasi berdasarkan pemanfaatan kawasan danau. Metode kuantitatif-deskriptif dengan menggambarkan fenomena-fenomena yang didasarkan pada perhitungan dan dibandingkan dengan indeks – indeks ekologi. Hasil penelitian menunjukkan komposisi plankton terdiri atas lima filum yang di dominasi oleh filum Chlorophyta. Genus yang sering ditemukan serta kelimpahannya tinggi adalah Cosmarium, Staurastum, dan Nitzshia. Kelimpahan plankton berkisar 5.757 – 11.197 sel/liter dengan nilai indeks keanekaragaman (H’) berkisar 1,38 – 1,76 yang tergolong sedang, indeks keseragaman (E) berkisar 0,52-0,65 yang tergolong sedang, indeks dominansi (C) berkisar 0,35-0,48 menunjukkan tidak ada dominasi genus tertentu. Sebagian besar aktivitas masyarakat pada kawasan danau Tamblingan adalah sebagai petani dan nelayan. Aktivitas pertanian sangat rendah sehingga tidak berdampak terhadap perairan Danau Tamblingan.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 115
Author(s):  
I Putu Aditya Prayoga ◽  
Yan Ramona ◽  
Ida Bagus Made Suaskara

ABSTRAK Kefir merupakan produk fermentasi susu yang melibatkan berbagai macam bakteri asam laktat (BAL) dalam fermentasinya. Bakteri asam laktat di dalam kefir telah banyak dilaporkan memberi manfaat menyehatkan bagi saluran pencernaan manusia yang mengonsumsinya, dengan cara mengendalikan atau mengatur populasi bakteri patogen. Telaah ilmiah ini menjabarkan berbagai BAL dan perannya dalam proses pembuatan kefir, mekanisme yang dilakukan BAL dalam mengendalikan populasi patogen dalam saluran pencernaan, serta efek fungsional BAL terhadap produk kefir. Dalam telaah literature ini diperoleh informasi bahwa Lactobacillus kefiranofaciens, L. kefiri, L. casei, L. delbrueckii dan L. brevis merupakan kelompok BAL yang paling umum terlibat dalam pembuatan kefir. Spesies–spesies BAL tersebut berperan dalam mengendalikan populasi mikroba saluran pencernaan melalui berbagai mekanisme, seperti produksi asam laktat, etanol, diasetil, hidrogen peroksida, reuterin atau bakteriosin. Efek fungsional yang dapat dilakukan oleh BAL setelah berada di dalam saluran pencernaan antara lain mencegah terjadinya infeksi bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol darah, meningkatkan sistem imun, dan sebagai antioksidan. Hal ini mengindikasikan bahwa BAL yang diisolasi dari kefir berpeluang dikembangkan sebagai probiotik potensial dimasa yang akan datang. Kata Kunci: BAL, kefir, sistem pencernaan manusia


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
NI PUTU SRI PUSPITA WIDI YANTHI ◽  
Ni Putu Adriani Astiti ◽  
Ni Wayan Sudatri

Many antioxidant compounds, flavonoids, and saponins are contained in starfruit leaves (Averrhoa carambola). The purpose of this study was to determine the antidiabetic activity of star fruit extract in mice. This study used a completely randomized design (CRD) with 6 treatments, namely P1 (aquadest without alloxan) as a negative control, P2 (aquadest with alloxan) as a positive control, P3 (metformin 500 mg / kgBB), P4 (alloxan + ethanol extract of star fruit leaves. 100 mg / kgBB), P5 (alloxan + ethanol extract of star fruit leaves 150 mg / kgBB), P6 (alloxan + ethanol extract of star fruit leaves 200 mg / kgBB). The starfruit leaf extract was made using the maceration method. In order for experimental animals to become diabetic, alloxan is used at a dose of 120 mg / kgBW which is injected intramuscularly into the thigh muscles. After the experimental animals were diabetic, We were given ethanol extract of starfruit leaves according to the experimental design, starting from day 7th to day 21st. Blood glucose levels are measured with a glucometer every week. The results showed that the best decrease in blood glucose levels occurred in the first week and the second week. In the first week, the metformin treatment was able to reduce blood glucose by 88.4%, while the ethanol extract treatment of star fruit leaves at a dose of 200 mg / kg BW was able to reduce blood glucose levels by 60%. The ethanol extract of star fruit leaves has antidiabetic activity. Keywords: mice, diabetes mellitus, blood glucose, starfruit leaves.  


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Ida Ayu Gede Sutha Windari Subagia Putri ◽  
Martin Joni ◽  
I Ketut Sundra
Keyword(s):  

INTISARI Keberadaan gulma pada tanaman padi akan menyebabkan penurunan produksi apabila gulma tidak dikendalikan secara efektif, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan menurunkan produksi tanaman pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragam jenis gulma yang tumbuh pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di Desa Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, mengetahui jenis gulma yang tumbuh pada tanaman padi (Oryza sativa L.), dan jenis gulma apakah yang dominan pada tanaman padi (Oryza sativa L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cempaga Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli pada bulan Maret-Mei 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadrat dengan cara random menggunakan lotre atau undi dimana pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada minggu ke-8, ke-10, dan ke-12 dengan interval waktu pengambilan yaitu sekali dalam 2 minggu sehingga jumlah sampel yang diambil setiap 2 minggu yaitu 15 plot dengan ukuran 1x1m, dan data yang diambil yaitu jenis gulma yang terdapat didalam plot. Hasil pengamatan keberadaan jenis gulma menunjukkan bahwa jenis-jenis gulma yang tumbuh di lokasi penelitian cukup bervariasi, terdapat 781 individu, 12 jenis dan 8 suku, dimana gulma yang paling banyak muncul di plot yaitu tumbuhan Pusut-pusut muncul di 23 plot dan memiliki dominansi relatif yaitu sebesar 49,31%, sedangkan gulma yang paling sedikit muncul yaitu Paku Rawa hanya muncul di satu plot dengan memiliki nilai dominansi relatif yaitu 0,00%. Dimana artinya tumbuhan yang paling berpotensi mengganggu tanaman pokok yaitu tumbuhan Pusut-pusut dengan pola penyebaran yang mengelompok. Nilai INP tertinggi terdapat pada jenis gulma Pusut-pusut dengan nilai sebesar 103.45%.   Kata Kunci : Desa Cempaga, Gulma, Padi Sawah


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Ni Gusti Made Yuliari ◽  
Ni Luh Watiniasih ◽  
Ali Hermawati Waskitasari

Utilization of springs as water resources for their daily needs by the people of Sukawati Sub-Distric of Gianyar Regency, Bali is still quite high Human activities, such as increasing domestic, industrial and agricultural activities, have an effect on decreasing water quality. This research was conducted ini December 2019 to January 2020 at Pancoran Kutri springs, Beji Dalem Agung Kemenuh springs and Taman Beji Cengcengan springs. This research aimed to determine water quality based on Bali Governor's Regulation No.16 of 2016 concerning Environmental Quality Standards and Standard Criteria for Enviromental Damage Based on Class (Class I) and Minister of Health Republic of Indonesia Regulation No.492/ Menkes/Per/IV/2010 concerning Prerequisites for Drinking Water Quality. The parameters analyzed were the physical parameters (temperature and TDS), the chemical parameters (pH, DO, BOD, nitrate, phosphate, cadmium (Cd) and lead (Pb)) and the biological parameters (fecal coliform bacteria). The results of the research conducted showed that the water quality in the three springs in the study location still met the water quality standards. However, DO parameters at Pancoran Kutri springs, BOD parameters at Taman Beji Cengcengan springs and phosphate in the three springs at the research location are based on regulations, as well as fecal coliform bacteria parameters in the three springs at the research location based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 have exceeded the quality standard threshold.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Revi Juniar Nutrihidayah ◽  
Retno Kawuri ◽  
Inna Narayani

Infection is a major problem mortality and morbidity in the world, a lot of an infection in the digestive tract is causes bacteria. The Escherichia coli O157 and Escherichia coli O157: H7 strains are bacteria that cause bloody diarrhea to death. Ultraviolet light has the potential to eliminate bacteria. The purpose is to know decontamination of E. coli O157 and E. coli O157: H7 on meat after ultraviolet exposure. The method is a factorial RBD with two factors (distance and time) with variations in distances (5, 10, 15, and 20 cm) and times (5, 10, 15, 20 dan 25 minutes). All treatments were repeated twice and obtained 160 samples. The quantitative data obtained were using univariant analysis followed by the Least Significant Difference with a significant level of 5%. The irradiation for E. coli O157 on meat with 5 cm for 25 minutes showed a significant reduction (88,62%), while the farthest distance 20 cm for 25 minutes decreased (73,42%). The nearest irradiation E. coli O157: H7 on meat 5 cm for 25 minutes show decrease (86,78%), while the farthest distance was 20 cm for 25 minutes (75,16%), there was an increase colonies in several treatment variations but overall decreased. In conclusion there was significant decrease number of bacterial colonies in meat given E. coli O157 culture, while there was a fluctuation decrease number of colonies in meats given E. coli O157: H7 culture.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document