Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

18
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Majalengka

2541-6154, 2354-6190

Author(s):  
Raden Christi ◽  
Lia Budimulyati Salman ◽  
Hermawani ◽  
Ajat Sudrajat

Kandang merupakan tempat tinggal untuk hewan yang dapat memberikan rasa nyaman bebas dari  gangguan luar. Kandang yang baik memiliki ukuran yang sesuai serta bagian-bagian dalam kandang  seperti ventilasi. Apabila kandang tidak sesuai dengan kebutuhan dari ternak itu sendiri maka dapat  menyebabkan stress sehingga akan berdampak kepada performa produksi susunya. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi ukuran-ukuran kandang kambing perah laktasi  yang  meliputi panjang, lebar, tinggi serta tinggi dari permukaan tanah. Kegiatan penelitian dilakukan di Peternakan Kambing Perah Alam Farm Manglayang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung  Jawa Barat. Penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif . Data sampel diperoleh dari 30  kandang kambing perah yang sedang laktasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kandang kambing perah di Peternakan Kambing Perah Alam Farm menghasilkan rata-rata pada setiap kandang besar (A) 140,4 x 102 x181,5 cm, kandang (B) 121,6 x 105,5 x 170 cm, Kandang (C) 142 x101x175 cm, Kandang D 122x100x170 cm dengan rataan tinggi kandang dari permukaan tanah 73-81 cm sehingga koefisien variasi berkisar antara 0,000174-0,000467 dan masih dalam keadaan normal. Kesimpulan menunjukkan bahwa  perkandangan kambing perah laktasi  yang terdapat di Peternakan kambing perah Alam Farm Manglayang  masih dalam kondisi yang  relatif  normal dan persyaratan kandang lainnya memenuhi standar.


Author(s):  
Nina Regina Prayoga ◽  
Reny Sukmawani ◽  
Ema Hilma Meilani

The Covid-19 pandemic has had a socio-economic impact in Indonesia, including broiler meat traders. Since the enactment of large-scale restrictions has triggered a lack of community activity outside, resulting in a decrease in sales volume and income at the Tipar Gede Warehouse Market, Sukabumi City. This study aims to determine the impact of COVID-19 on the decline in sales volume and income of broiler meat traders at the Tipar Gede Warehouse Market, Sukabumi City. This research was carried out using descriptive research with survey method research methods by describing the conditions or phenomena that occurred. From the research carried out, it was found that the impact of Covid-19 on sales volume before Covid-19 could be represented by 65%, while during Covid-19 there was a 35% decrease in sales volume and the impact of Covid-19 on the decline in income of broiler meat traders in Indonesia. The Tipar Gede Warehouse Market in Sukanumi City before Covid-19 was 60%, while during Covid-19 it was around 40%.


Author(s):  
Deny Iyai ◽  
Yusak Sada ◽  
Dwi Nurhayati ◽  
Yubelince Y Runtuboi ◽  
Eliieser V Sirami ◽  
...  
Keyword(s):  

Masyarakat masih memanfaatkan jenis-jenis avifauna secara berlebihan. Teknik budidaya dari jenis avifauna dan bagaimana pemanfaatannya, merupakan focus dari kajian ini. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Pengambilan sampel secara acak menggunakan metode wawancara dan observasi. Sebanyak 10 kepala keluarga sebagai responden dipilih dari masyarakat yang memiliki hobi memelihara satwa liar di kota Manokwari. Obyek pengamatan adalah proses domestikasi informasi dasar memelihara satwaliar di kota Manokwari. Obyek pengamatan adalah proses domestikasi informasi burung yang dipelihara, kegiatan berburu pemanfaatan avifauna, sistim perkandangan, makanan, tanda-tanda estrus, penyakit dan pencegahan dan aspek sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur pemelihara untuk kelompok hewan avifauna didominasi oleh kelompok umur 22-44 tahun. Pekerjaaan para pemelihara satwa avifauna di Manokwari didominasi oleh ASN dan TNI/Polri sebanyak 2 orang diikuti oleh kelompok wiraswasta, pelajar dan petani sebanyak 10%. Pemelihara memiliki pendidikan sekolah menengah atas (50%), diikuti oleh sekolah menengah pertama (40%) dan perguruan tinggi (10%). Jenis avifauna yang dibudidaya adalah nuri, kakatua, cenderawasih, mambruk, rangkok, elang dan kasuari. Mambruk dan kasuri mulai terasan sulit ditemukan yang dikategorikan statusnya menjadi near threatened dan least concern. Bahan kandang yang digunakan sebagai dinding kandang adalah berupa kayu (100%), atap kandang terbuat dari seng (100%), serta lantai kandang yang digunakan bervariasi yaitu bambu, kayu, semen dan besi beton. Satwa avifauna diperoleh dengan cara di beli dan berburu. Pemanfaatan avifauna meliputi pemeliharaan hewan kesayangan, hiasan dan konsumsi. Penjinakkan dilakukan dengan memandikan hewan, diberikan makanan (sisa dapur), memberikan air liur dan juga dengan meletakkan hewan tersebut di dalam kandang. Lama waktu menjinakkan adalah 4.8 bulan (1-24 bulan). Masyarakat menjadikan avifauna sebagai hewan hiburan dana tau hiasan yang memiliki nilai estetika.


Author(s):  
Sri Umyati Umyati

Kemitraan usaha yang terjadi antara Kelompok Asri Rahayu dengan PT. Indoculinaire telah dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi masalah pemasaran produk olahan jagung, terlebih saat pandemic Covid-19 saat ini. Maka dari itu, penelitian dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas kemitraan yang telah dijalankan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik sampling yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik analisis untuk menghitung hasil efektivitas kemitraan ini menggunakan metode likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas kemitraan pada indikator kejelasan program, kualitas fasilitator dan perkembangan usaha secara keseluruhan dalam katagori baik (77,63%). Indikator efektivitas kemitraan yang memiliki presentase paling tinggi adalah indikator perkembangan usaha yaitu sebesar 79,42 % sedangkan yang terendah adalah pada indikator kualitas fasilitator yaitu sebesar 76,52 %. Adapun indikator kejelasan program memiliki presentase sebesar 77,68 %.


Author(s):  
Lili Adam Yuliandri ◽  
Ulfa Indah Laila Rahmah

Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor karakteristik peternak yang mempengaruhi efektivitas penyuluhan, dan menganalisis efektivitas penyuluhan dalam penerapan teknologi deteksi birahi sebagai upaya meningkatkan keberhasilan IB pada sapi potong. Metode dalam penelitian ini adalah metode survey, dan data diperoleh dari 30 orang respoden secara sensus yaitu teknik pengambilan data dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Variabel yang diukur adalah umur peternak, pendidikan peternak, lama beternak dan jumlah ternak. Selanjutnya, data diolah dengan uji regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh karakteristik peternak terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap, dan uji-t untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik peternak termasuk dalam kategori cukup baik, rata-rata responden berusia produktif dan berpendidikan formal. Pengetahuan tentang reproduksi sapi meningkat (P<0,05) dipengaruhi oleh pendidikan dan lama beternak, sementara sikap peternak tanggap terhadap hasil penyuluhan meningkat (P<0,05) hanya dipengaruhi oleh lamanya beternak. Maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pengetahuan dan sikap peternak terhadap aplikasi teknologi birahi dominan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan lama beternak, dan penyuluhan dinilai cukup efektif untuk meningkatkan penerapan teknologi tersebut. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor karakteristik peternak yang mempengaruhi efektivitas penyuluhan, dan menganalisis efektivitas penyuluhan dalam penerapan teknologi deteksi birahi sebagai upaya meningkatkan keberhasilan IB pada sapi potong. Metode dalam penelitian ini adalah metode survey, dan data diperoleh dari 30 orang respoden secara sensus yaitu teknik pengambilan data dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Variabel yang diukur adalah umur peternak, pendidikan peternak, lama beternak dan jumlah ternak. Selanjutnya, data diolah dengan uji regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh karakteristik peternak terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap, dan uji-t untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik peternak termasuk dalam kategori cukup baik, rata-rata responden berusia produktif dan berpendidikan formal. Pengetahuan tentang reproduksi sapi meningkat (P<0,05) dipengaruhi oleh pendidikan dan lama beternak, sementara sikap peternak tanggap terhadap hasil penyuluhan meningkat (P<0,05) hanya dipengaruhi oleh lamanya beternak. Maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pengetahuan dan sikap peternak terhadap aplikasi teknologi birahi dominan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan lama beternak, dan penyuluhan dinilai cukup efektif untuk meningkatkan penerapan teknologi tersebut.


Author(s):  
Dini Widianingrum ◽  
Tuti Widjastuti ◽  
Asep Anang ◽  
Iwan Setiawan

Muscovy duck development can be influenced by reproductive performance, including mating behavior. The purpose of the study was to obtain the quantitative characteristics of the Ciayumajakuning Muscovy duck mating and to obtain the best antog in its mating characteristics. The research method was carried out experimentally using a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications. The parameters observed were mating frequency, mating duration, mating time, and mating location. The results showed that the quantitative characteristics of the antog Kuningan showed a significant difference in the frequency of mating with the drake and duck and the duration of mating was higher than that of the Cirebon, Indramayu, and Majalengka Muscovy duck. This is supported by data on the frequency of mating with 7.4 drake and duck 2 times/day, and the mating duration is 119.4 seconds. The mating time of the Cirebon, Indramayu, Majalengka, and Kuningan Muscovy duck did not show a significant difference, namely more in the first and second quarters at 06.01-12.00 WIB and 12.01-16.00 WIB. The mating location is in zone 1 in the area near the place of feed and drinking water. In conclusion, Muscovy duck Kuningan has the best marital characteristics.


Author(s):  
Suhaeni

Jamur merang merupakan salah satu komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Karawang. Pertumbuhan konsumsi jamur selalu meningkat setiap tahunnya. Permintaan per hari mencapai 4-10 ton, sementara penawarannya hanya berkisar 4-7 ton. Dengan demikian, komoditas ini sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan yang diterima petani, pola saluran pemasaran dan efisiensi pemasaran jamur merang di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik penelitian survei. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sampel ditentukan dengan cara non probabilistik dengan entry point adalah pelaku usaha utama (petani jamur), kemudian dilakukan penelusuran ke depan dan ke belakang (forward and backward) dengan menggunakan snowball sampling untuk mendapatkan sampel pada titik berikutnya. Metode Analisis yang digunakan adalah analaisis pendapatan, marjin pemasaran, keuntungan, farmer share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 pola saluran pemasaran jamur merang. Pelaku yang terlibat terdiri dari petani, bandar, pedagang besar, pengecer dan konsumen. Hasil analisis usahatani jamur merang menunjukkan bahwa nilai R/C sebesar 1,98. Nilai R/C >1 menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh petani jamur merang layak untuk diusahakan. Ditinjau dari marjin pemasaran, keuntungan, farmers’s share, efisensi pemasaran, semua saluran pemasaran dikategorikan efisien.


Author(s):  
Umar Dani ◽  
Syafrullah Salman

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sinergisme antara inokulasi B japonicum  dan mikroba dan pelarut fosfat dan dosis optimum pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Percobaan dilakukan di lahan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Jawa Barat pada bulan Maret sampai dengan Juni 2021. Rancangan yang digunakan dalam Percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Pola Faktorial. Faktor pertama dosis inokulan B. japonicum (R) dan faktor kedua dosis Mikroba Pelarut Fosfat (P). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara sinergis Inokulasi B. japonicum pada dosis 5 g kg-1 benih dan mikroba pelarut fosfat 50 kg ha-1 dapat meningkatkan jumlah nodula efektif sebesar 110,48% dan nisbah pupus akar sebesar 13,83%. Dosis Inokulasi B. japonicum 5 g kg-1 benih menurunkan jumlah nodula tidak efektif sebesar 46,54%, meningkatkan diameter nodula efektif sebesar 1,75%, meningkatkan indek luas daun sebesar 14,69%, meningkatkan jumlah polong sebesar 16,04%, menurunkan jumlah polong hampa sebesar 3,62%, meningkatkan bobot polong per tanaman sebesar 17,20%, meningkatkan bobot 100 biji sebesar 1,55%, meningkatkan bobot biji per tanaman sebesar 17,20%, dan meningkatkan bobot bibi per petak sebesar 16,99%. Dosis 150 kg ha-1 dapat meningkatkan diameter nodula efektif hingga 0,98%, menurunkan jumlah polong hampa 29,82%.


Author(s):  
Fadilah Muntaha

Kebonpedes sub-district is one of the sub-districts that has organic products. However, the potential of organic agricultural products in Kebonpedes District has not been fully explored. This study aims to identify any organic agricultural products that may occur in Kebonpedes District. This research is a descriptive research with survey method. The data needed in this study are primary data and secondary data. The sampling technique used is snowball sampling. The results showed that there were 24 farmers in Kebonpedes Subdistrict who had carried out activities towards organic farming in the form of rice, vegetables, rabbit farming and laying hens consisting of 10 rice farmers and 12 vegetable farmers and 2 breeders. The land area used for laying hens is larger than the land area for other commodities. One of the rice farmers has done processing by making instant 250 gram packaged rice. These rice and vegetable products have been marketed both online and offline. One vegetable farmer and one rice farmer already have certification for organic land and products, while the other 22 agricultural farmers are aiming for organic farming but do not yet have certificates for their land. It is hoped that by increasing knowledge about organic products from consumers, farmers can register their land to be certified by an organic certification agency, so that organic farming can become a competitive advantage that will increase the selling value of the products/commodities they plant.


Author(s):  
Silvi Gustiani

Salah satu strategi efisiensi dalam budidaya sayuran adalah menekan biaya produksi pada setiap usaha taninya dengan menggunakan pupuk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan optimal. Salah satu upaya pemupukan berimbang menggunakan Kombinasi POC sabut kelapa dan NPK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kombinasi POC sabut kelapa dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april sampai bulan agustus 2020 di desa kertabasuki, kecamatan maja, kabupaten majalengka. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan sembilan perlakuan dengan tiga kali ulangan. Faktor kombinasi pupuk yang diaplikasikan yaitu : A (0 ml POC + 0g NPK), B (50 ml POC + 5g NPK), C (50 ml POC + 0g NPK), D (100      ml POC + 5g NPK), E (100 ml POC + 0g NPK), F (150 ml POC + 5g NPK), G (150 ml POC + 0g NPK), H (200 ml POC + 5g NPK) dan I (200 ml POC + 0g NPK). Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi POC sabut kelapa dan NPK berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Kombinasi 200 ml POC tanpa NPK memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman 9 mst diameter dan bobo buah cabai.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document