Hasanuddin Journal of Sociology
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

31
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

2685-4333, 2685-5348

2021 ◽  
pp. 17-28
Author(s):  
Maria Inmakulata Boina ◽  
Mansyur Radjab ◽  
Sakaria Sakaria
Keyword(s):  

Pendekatan pembelajaran saintifik merupakan salah satu syarat pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2013 (K-13) yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia. Pendekatan saintifik pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan peran aktif siswa dan kemampuan guru sebagai fasilitator di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan perspektif Teori Konstruksi Sosial Bergerian, bertujuan untuk: (1) mengetahui aspek interaksi sosial di dalam proses internalisasi, eksternalisasi, dan obyektifikasi pendekatan saintifik K-13 di SMA Kristen Pelita Kasih; (2) mengetahui faktor penunjang dan penghambat interaksi sosial di dalam pengkonstruksian K-13; dan (3) merumuskan cara untuk mempercepat proses pengkonstruksian K-13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi interaksi sosial yang intens di dalam proses pengkonstruksian pendekatan saintifik K-13 di SMA Kristen Pelita Kasih; (2) telah diidentifikasi beberapa faktor penunjang dan faktor penghambat; (3) upaya untuk mempercepat proses pengkonstruksian K13 di antaranya dengan cara peningkatan kemampuan guru sebagai fasilitator dan penyusunan ulang komposisi materi pelajaran berdasarkan cakupan dan tingkat kesulitannya.


2021 ◽  
pp. 59-75
Author(s):  
Rizky Sintiah Putri
Keyword(s):  

Desa Sumberkarang merupakan Kampung KB Percontohan se Jawa Timur. Pada tahun 2019 Desa Sumberkarang menjadi juara 1 Kampung KB se Jawa Timur kategori lintas sektor. Latar belakang Desa Sumberkarang ditunjuk menjadi Kampung KB karena MKJP rendah, CPR rendah, Unmet Need tinggi, KB pria rendah, sarana dan prasarana tidak memadai. Sejak dicanangkan sebagai Kampung KB, partisipasi masyarakat dalam Program Kampung KB terus meningkat. Pada tahun 2020, kegiatan pada Kampung KB Desa Sumberkarang dibatasi karena pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi partisipasi masyarakat dalam Program kampung KB Desa Sumberkarang di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan dua jenis teknik pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Data diperoleh dari observasi dan wawancara, serta jurnal terkait dengan partisipasi masyarakat dalam Program Kampung KB. Hasil penelitian ini yaitu partisipasi masyarakat dalam Program Kampung KB di masa pandemi mengalami penurunan. Hal ini karena kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran Covid-19. Kegiatan Program Kampung KB di masa pandemi sangat dibatasi sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Teknis pelaksanaan kegiatan Kampung KB di masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembiasaan PHBS. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bergilir atau bergantian untuk menghindari kerumunan warga.


2021 ◽  
pp. 40-58
Author(s):  
Yotam Senis

BP LNG Tangguh adalah salah satu Multi National Corporation yang saat ini melakukan kegiatan ekplorasi gas alam cair (liquid natural gas) di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Kehadiran BP LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni terhitung sejak tahun 2002 hingga saat ini. Kampung Tanah Merah adalah salah satu dari beberapa kampung di Teluk Bintuni yang terkena dampak dari kegiatan operasional BP LNG Tangguh karena areal tersebut dijadikan sebagai lokasi pembangunan kilang gas. Pembangunan kilang gas alam cair di areal Kampung Tanah Merah menjadi salah satu alasan kunci bagi BP Tangguh untuk merelokasi warga Tanah Merah dari kampung mereka ke lokasi baru yang dipilih. Pemilihan lokasi bagi masyarakat Tanah Merah dilakukan berdasarkan persetujuan dari berbagai pihak dengan menentukan lokasi seluas 200 Ha disebelah Kali Saengga yang merupakan wilayah Kampung Saengga. BP Tangguh memfasilitasi semua proses perpindahan penduduk mulai dari pembangunan pemukiman, sarana pra sarana dan memfasilitasi proses perpindahannya. Perpindahan masyarakat Tanah Merah dari kampung lama ke kampung baru tentunya menimbulkan permasalahan dimana lokasi yang dipilih tidak memiliki potensi baik lahan pertanian maupun areal melaut bagi masyarakat. Masyarakat mengalami perubahan pada kondisi sosial ekonomi karena sebelum direlokasi mereka bekerja sebagai nelayan penangkap udang dengan penghasilan yang sangat cukup bagi mereka. Setelah dipindahkan ke kampung baru mereka tidak lagi dapat menangkap udang namun mereka dipaksa bekerja sebagai petani. Kondisi tanah dan luasan lahan yang disediakan untuk lokasi pertanian tidak memadai sehingga tidak memberikan hasil pertanian yang baik bagi masyarakat. Masyarakat tidak dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan sebagai petani dan sebagai akibatnya mereka mengalami penurunan tingkat pendapatan.


2021 ◽  
pp. 29-39
Author(s):  
Syaifullah Kasim ◽  
Ramli AT ◽  
Sawedi Muhammad

Penelitian ini bertujuan menjelaskan peran bissu ditengah modernitas, faktor yang menyebabkan perubahan peran bissu, dan strategi yang diadopsi para bissu dalam mempertahankan eksistensi kulturalnya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bontomatenne Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kulitatif yang bersifat deskritif dengan mewawancarai satu bissu sebagai informan utama. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang bissu, dukungan pemerintah, dan tekanan ekonomi menjadi faktor perubahan identitas dan peran bissu. Kondisi bissu saat ini menunjukkan peran sentral ditengah masyarakat dalam upacara adat dan ritual terutama penyambutan memasuki awal musim panen oleh para petani yang disebut dengan ritual mappalili. Namun peran bissu semakin berkurang disebabkan persepsi masyarakat tentang adanya unsur kesyirikan dalam kebudayaan bissu tersebut. Strategi yang dilakukan bissu dalam mempertahankan eksistensinya dalam menjalankan peran sebagai seorang bissu dengan terus menjalankan upacara adat, pemeliharaan benda pusaka, memanfaatkan jaringan sosial dan mempertahankan aset.


2021 ◽  
pp. 76-82
Author(s):  
Musrayani Usman ◽  
Hasbi Hasbi ◽  
Sakaria Sakaria ◽  
Hariashari Rahim ◽  
Atma Ras

Permasalahan umum yang dihadapi perempuan lansia adalah makin besar jumlah perempuan lansia di bawah garis kemiskinan, makin melemahnya kekerabatan dalam keluarga terkadang mereka kurang mendapatkan perhatian, dihargai dan dihormati, kurangnya pelayanan lansia dari tenaga professional, dan belum melembaga dan membudaya pembinaan kesejahteraan lansia khususnya perempuan lansia. maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup perempuan lansia dan bagaimana ketahanan perempuan lansia. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian dalam pandangan fenomelogis yang berusaha memahami arti dari peristiwa dan kaitannya terhadap orang dalam situasi tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, perubahan yang terjadi pada perempuan lansia meliputi perubahan fisik, perubahan psikososial dan perubahan lingkungan. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki kualitas hidup yang sedang, Dari permasalahan yang dihadapi perempuan lansia antara lain karena pengaruh fisik, pengaruh psikososial dan lingkungannya, yang paling mendominasi bagi para perempuan lansia adalah permasalah ekonomi pada keluarga yang mengharuskan mereka ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan keluarga.


2021 ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Muhammad Ihsan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksistensi angkutan kota pete-pete dan strategi bertahan hidup sopir pete-pete di tengah gempuran moda transportasi online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan eksistensi pete-pete saat ini berada di batas ambang kritis. Beralihnya penumpang ke moda transportasi online membuat jumlah pete-pete menurun signifikan tiap tahunnya. Strategi bertahan hidup yang ditempuh oleh para sopir pete-pete juga tidak bisa dimaksimalkan akibat beberapa kondisi tertentu, umumnya para sopir juga hanya mengandalkan penghasilan dari narik pete-pete. Logika masyarakat yang menginginkan sebuah moda transportasi yang tidak hanya mudah dan murah, namun juga praktis dan bisa diakses kapan dan dimanapun menunjukkan masyarakat semakin rasional saat ini. Rasionalitas menjadi sesuatu yang tidak terelakkan dalam masyarakat modern dan menjadi roh bagi modernitas. Pete-pete kalah dengan inovasi yang ditawarkan oleh moda trasnportasi online.  Pete-pete kalah dengan hasrat dan logika pertumbuhan saat ini. Moda transportasi online sebagai sebuah disruptive innovation yang tidak hanya menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital, namun juga menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien. Sifatnya tidak hanya destruktif namun juga kreatif. 


2021 ◽  
pp. 88-97
Author(s):  
Anggi Yus Susilowati ◽  
Andi Susanto

The purpose of this research is to study the appropriate conflict resolution strategies in resolving family conflictsduring the pandemic. The research method used in this research is library research method. The results of the studyshow that conflicts within the family during the pandemic, when viewed from the conflicting parties, include conflictbetween husband and wife, conflict between parents and children, and conflict between siblings. The cause of the familyconflict is due to two factors, namely originating from personality problems and other family problems such as familyfinances or economics, household chores, childcare problems, and interaction problems within the family. Family conflictresolution strategies can be carried out in two methods, namely self-resolving conflict resolution using severalapproaches that can be used such as collaboration or compromise approaches, defeating opponents or competitions,and avoiding. Conflict resolution methods in resolving family conflicts can also be done with third party interventions to helpresolve conflicts that occur.    Abstrak Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengkaji strategi penyelesaian konflik yang tepat dalam menyelesaikan konflikkeluarga dimasa pandemi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa konflik di dalam keluarga pada masa pandemi jika dilihat dari pihak yangberkonflik meliputi konflik pasangan suami istri, konflik antara orang tua dan anak, serta konflik antarsaudara. Penyebabterjadinya Konflik keluarga tersebut dikarenakan atas dua faktor yakni bersumber dari masalah kepribadian danbersumber dari masalah keluarga lainnya seperti keuangan atau ekonomi keluarga, masalah pekerjaan rumah tangga, masalah pengasuhan anak, serta masalah interaksi di dalam keluarga. Strategi penyelesaian konflik keluarga dapat dilakukan dengandua metode yakni resolusi konflik penyelesaian sendiri dengan menggunakan beberapa pendekatan yang dapat digunakan seperti pendekatan kolaborasi atau kompromi, mengalahkan lawan atau kompetisi, serta menghindar. Metode resolusi konflik dalam penyelesaian konflik keluarga juga dapat dilakukan dengan intervensi pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi 


2020 ◽  
pp. 145-156
Author(s):  
Yusran Suhan ◽  
Sakaria Sakaria ◽  
Arsyad Genda ◽  
Andi Haris ◽  
Andi Rusdayani Amin ◽  
...  

The research used qualitative methods with a descriptive type to describe a case study that happened in Sailong Village. Data sampling used a purposive sampling technique, while data collection included in-depth interviews, direct observation, and documentation. Based on the results of this study, labeling the status of young widows that occurs is not necessarily interpreted as having a negative (bad) connotation. A bad “label” does not indicate that the woman cannot prove that the label is wrong and is only a stereotype, stigma, and prejudice that does not apply to every individual. Therefore, the way to overcome it is by maintaining attitudes and behavior to always be good in the broader community. Furthermore, sometimes the community defines the status of widows in general based on what they saw or encountered based on experience. When seeing or meeting a widow who is not good, the definition becomes bad.   ABSTRAK Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif untuk menggambarkan studi kasus yang terjadi di Desa Sailong tersebut. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Hasil penelitian ini, pelabelan yang terjadi terhadap status janda muda, sebenarnya belum tentu diartikan sebagai perempuan berkonotasi negatif (buruk). Berkaitan mengenai “Label” yang buruk bukan berarti perempuan tersebut tidak mampu membuktikan bahwa label tersebut adalah salah dan hanya sebuah stereotype, stigma dan Prejudice yang tidak berlaku untuk semua orang. Sehingga untuk mengatasinya dengan menjaga sikap dan perilaku untuk senantiasa bersikap baik di masyarakat luas sedangkan masyarakat kadang dalam mendefinisikan status janda secara umum seperti yang pernah mereka lihat atau temui berdasarkan pengalaman. Ketika melihat atau menemui seorang janda yang bersikap tidak baik, maka pendefisiniannya buruk.


2020 ◽  
pp. 130-144
Author(s):  
Rahmatullah Rahmatullah ◽  
Mahmud Tang ◽  
Rahmat Muhammad

This study aims to describe the implementation of kuliwa and describe social actions in the Kuliwa tradition of the Mandar fishing community in the village of Pambusuang. The approach used is qualitative. The results showed that Mandar people usually perform kuliwa rituals to inaugurate the use of new boats and to inaugurate new fishing machines or equipment as well as for the first time to go to sea. The implementation of kuliwa rituals, is a series of activities held on the boat and at the courtier house . Of the four further classification of Weber's actions, only three will be used by the author to analyze the phenomenon of the Kuliwa tradition in the Mandar fishing community in the village of Pambusuang, namely: the rationality of the value of affective actions, and traditional actions, to understand the motives and goals of the perpetrators of the kuliwa tradition up to currently still maintaining and preserving it. The act of rationality based on the findings of existing data, Mandar people in the village of Pambusuang who have done kuliwa said that implementing kuliwa also means not only as a tradition but also a condition for values, such as social values, religion and others. Affective actions based on the findings of existing data One of the emotional actions seen in the kuliwa tradition is where neighbors come to help prepare the event for the kuliwa tradition. At the time the event will start at home, the courtier calls neighbors around to come to eat at the retainer's house. Traditional actions based on the findings of existing data Pambusuang community who decided to carry out the kuliwa because in the family of the community there is a habit to carry out the kuliwa and the habit already exists from the previous offspring which then passed on to the next offspring.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kuliwa dan mendeskripsikan tindakan sosial dalam tradisi Kuliwa pada masyarakat nelayan Mandar  di Desa Pambusuang. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang Mandar biasanya melakukan ritual kuliwa untuk meresmikan penggunaan perahu baru dan untuk memresmikan mesin atau alat-alat tangkap baru serta untuk pertama kalinya untuk melaut. Pelaksanaan ritual kuliwa,  merupakan serangakaian kegiatan yang diadakan di perahu dan di rumah punggawa. Dari keempat klasifikasi tindakan Weber selanjutnya hanya tiga yang akan penulis gunakan untuk menganalisis fenomena pada tradisi kuliwa pada masyarakat nelayan Mandar di Desa Pambusuang yaitu: tindakan rasionalitas, nilai tindakan afektif, dan tindakan tradisional, untuk memahami motif dan tujuan dari para pelaku tradisi kuliwa yang sampai dengan saat ini masih tetap menjaga dan melestarikannya. Tindakan rasionalitas nilai  berdasarkan temuan data yang ada, masyarakat Mandar di Desa Pambusuang yang telah melakukan kuliwa mengatakan bahwa melaksanakan kuliwa juga memaknainya tidak hanya sebagai suatu tradisi tetapi juga syarat akan nilai, seperti nilai sosial, agama dan lain lain. Tindakan afektif  berdasarkan temuan data yang ada salah satu tindakan emosianal yang terlihat pada tradisi kuliwa yaitu dimana para tetangga datang membantu untuk  mempersiapakan acara tradisi  kuliwa tersebut. Pada saat akan mulai acara dirumah, punggawa memanggil tetangga sekitar untuk ikut makan dirumah punggawa.  Tindakan tradisonal berdasarkan temuan data yang ada masyarakat Pambusuang yang memutuskan untuk melaksanakan kuliwa karena di dalam keluarga masyarakat tersebut ada kebiasaan untuk melaksanakan kuliwa dan kebiasaan tersebut sudah ada dari keturunan sebelumnya yang kemudian diteruskan pada keturunan berikutnya.


2020 ◽  
pp. 98-119
Author(s):  
Dwia Aries Tina Pulubuhu ◽  
Mansyur Radjab ◽  
Nufida RAF ◽  
Arsyad Genda ◽  
Suryanto Arifin ◽  
...  

The purpose of the study was to reveal the phenomenon of students' sexual experiences, to analyze the process of relationships in sexual behavior and to identify and analyze the forms of sexual activity / behavior of students in the city of Makassar. This study uses a qualitative approach, with a phenomenological strategy / design. The subjects of this study were 5 (five) informants who were students or had just finished their education and were still in sexual activity / behavior. The results of this study show 3 findings namely; (1). All informants considered that they did not violate social norms. Because their sexual activity always refers to the standard "social norms" that they make themselves based on the principle of exchange and their definition; (2) the process of sexual behavior in social exchange includes internal and external factors of each individual which also influences the sexual behavior of the informants. These internal factors include; biological needs, relieving stress or feeling depressed and is also considered a form of seriousness towards a partner; and (3) external factors originating from outside the individual person include; a free and weak social control from parents or family, lack of sexual knowledge, and economic motives or meeting economic needs. Forms of social exchange in sexual behavior among students include cost (sacrifice) and reward (rewards or rewards) as a factor in the continuity of a relationship and their sexual activity. On the one hand, sexual activity is said to be successful and enduring if interpreted equally about satisfaction between the two parties and sexual exchange is defined equally, and on the other hand, social relations or sexual activity will end if what happens is the opposite. The informants revealed their reasons for engaging in sexual activity because they wanted to get attention, love, want to get money, and even to make the script easier.   ABSTRAK Tujuan penelitian, mengungkapkan fenomena pengalaman seksual mahasiswa, menganalisis proses   hubungan dalam   perilaku   seksual  dan  untuk mengidentifikasi serta menganalisis  bentuk aktivitas/perilaku   seksual   mahasiswa   di   Kota Makassar. Penelitian   ini   menggunakan  pendekatan  kualitatif, dengan strategi/desain fenomenologi. Subjek penelitian ini ada 5 (lima) orang informan yang berstatus sebagai mahasiwa atau yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dan masih aktivitas / perilaku   seksual.    Hasil penelitian ini menujukkan 3 temuan yaitu; (1).  Semua informan menganggap bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran terhadap norma sosial. Karena aktivitas seksual yang mereka lakukan  selalu  mengacu  pada   standar   “norma   sosial”   yang   mereka   buat   sendiri berdasarkan   prinsip   pertukaran dan pendefinisian mereka; (2) proses perilaku seksual dalam pertukaran   sosial mencakup   faktor  internal dan eksternal dari setiap individu yang juga berpengaruh dalam perilaku seksual para informan. Faktor internal tersebut meliputi; kebutuhan biologis, menghilangkan rasa stres atau perasaan tertekan dan juga dianggap sebagai bentuk keseriusan terhadap   pasangan; dan ( 3) faktor   eksternal   yang   berasal   dari   luar   diri   individu tersebut meliputi; lingkungan sosial yang bebas dan lemahnya kontrol dari orang tua atau pun keluarga,   kurangnya   pengetahuan   seksual,   dan   motif   ekonomi   atau pemenuhan   kebutuhan ekonomi.   Bentuk   pertukaran   sosial   dalam   perilaku   seksual   dikalangan mahasiswa mencakup  cost (pengorbanan) dan reward (imbalan atau penghargaan) sebagai faktor keberlangsungan sebuah hubungan dan aktivitas seks mereka. Di satu sisi,  aktivitas seksual dikatakan  berhasil dan bertahan apabila  ditafsirkan secara sama tentang  kepuasan diantara kedua belah pihak dan pertukaran seksual didefinisikan secara berimbang, dan disisi lain, hubungan sosial atau aktivitas seksual akan berakhir jika yang terjadi adalah sebaliknya. Para informan   mengungkapkan   alasan   mereka   melakukan aktivitas seks karena ingin  mendapatkan  perhatian, kasih sayang, ingin mendapatkan uang, dan bahkan untuk mempermudah pengerjaan skripsinya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document