Trade-off between cost and variance for a multi-objective compromise allocation in stratified random sampling

2016 ◽  
Vol 46 (6) ◽  
pp. 2655-2666 ◽  
Author(s):  
Muhamamd Yousaf Shad ◽  
Ijaz Husain
2003 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 91 ◽  
Author(s):  
M. G. M. Khan ◽  
M. J. Ahsan

In stratified random sampling when several characteristics are to be estimated simultaneously, an allocation that is optimum for one characteristic may be far away from optimum for others. To resolve this conflict the authors formulate the problem of determining optimum compromise allocation as a nonlinear programming problem (NLPP). The allocation obtained is optimum in the sense that it minimizes the sum of weighted variances of the estimated population means of the characteristics subject to a fixed sampling cost. The formulated NLPP is treated as multistage decision problem and solved using dynamic programming technique. A numerical example is presented to illustrate the computational details.


Author(s):  
Evi Mariana

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the decisionof the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis and analyze the factors that most influence the decision of the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis. Collecting data in this study was conducted using a survey by questionnaire to 114 students by stratified random sampling method. Methods of data analysis using multiple linear regression, F test and test T. The result is a marketing mix that significantly is the product, place, and physical evidence. And that does not affect the marketing mix is price, promotion, place, and processes


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 86-91
Author(s):  
DESSY ANGRAINI ◽  
Iza Ayu Saufani

Era SDGs (sustainable development goals) merupakan kelanjutan program MDGs (Millenium Development Goals) memiliki tujuan bersama yang universal untuk memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan yang berkelanjutan, salah satu tujuannya adalah menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. Pentingnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan masyarakat dapat memberikan pengaruh penting terhadap kesehatan masyarakat,sehingga air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari kualitasnya harus memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air. Berdasarkan informasi wali jorong palupuah mengatakan bahwa sumber air yang digunakan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari secara fisik berwarna, terdapat endapan pada penampungan air, dan belum pernah diuji keamananya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaanair bersih di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh KabupatenAgam.Penelitian ini merupakan penelitian observasional survey dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah tangga yang berada di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sampel penelitian berjumlah 74 KK ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling dan analisis data dilakukan dengan univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden di jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat mayoritas berusia 25-45 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir adalah tamat SMA. Berdasarkan hasil survey rata-rata jumlah anggota keluarga di jorong Palupuah berjumlah 3 orang (32,4%), dan mayoritas responden bekerja sebagai IRT dengan tingkat penghasilan keluarga rata-rata Rp.1.500.000.Terdapat lima sumber air baku utama yang dijadikan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat jorong dan sebagian besar sumber air yang digunakan berasal dari sumber mata air (71.8%). Selain itu, masih ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan penyaluran air yang tidak lancar (35,1%). Serta masih ada 41.9% yang mengatakan tidak mudah mendapatkan air bersih. Kualitas air bersih yang disalurkan di Jorong Palupuah termasuk dalam kategori baik. Namun, sebagian besar masyarakat tidak menggunakan PDAM dan sumber air yang digunakan sangat tidak menunjang untuk dikonsumsi.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.


2020 ◽  
Author(s):  
Syadzali Azizi

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor penempatan, iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara di Kantor Kementerian Agama Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan aparatur sipil negara Kantor Kementerian Agama Kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan angket dengan pengukuran skala likert yang terdiri dari lima alternative jawaban. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 22.0 for windows.Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penempatan, iklim organisasi, pengembangan karir dan kepuasan kerja aparatur sipil negara di Kantor Kementerian Agama Kota Padang berkategori baik dimana masing-masing TCR variabel adalah 75%, 77,2%, 73,6%, dan 79%. Faktor penempatan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0.000. Faktor iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0.001 Sementara faktor pengembangan karir berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0,011. Selanjutnya faktor penempatan, iklim organisasi dan pengembangan karir secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0.000 dan kontribusi sebesar 71,5%.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 167-180
Author(s):  
Luli Achmad Gozali ◽  
Yusniar Lubis ◽  
Syaifuddin Syaifuddin

This study is aimed to determine and analyze the effect of the implementation of motivation and culture on the employees productivity at Huta Padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera. This research method uses a quantitative approach, the type of research is a survey. The sample was determined by stratified random sampling method, 95 people. The data collection through questionnaires. Data were analyzed using multiple linear regression. The results showed that partially and simultaneously, the implementation of motivation and culture had a positive and significant effect on the employess productivity at Huta padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera. The determination coefficient value of 0.882, indicates that the influence of the implementation of motivation and culture on the employess productivity of Huta Padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera is 88.2%. The culture has more dominant influence on the employees produktivity at  Huta Padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera, with a direct influence of 73,2%. 


Author(s):  
Praveen Kumar Dwivedi ◽  
Surya Prakash Tripathi

Background: Fuzzy systems are employed in several fields like data processing, regression, pattern recognition, classification and management as a result of their characteristic of handling uncertainty and explaining the feature of the advanced system while not involving a particular mathematical model. Fuzzy rule-based systems (FRBS) or fuzzy rule-based classifiers (mainly designed for classification purpose) are primarily the fuzzy systems that consist of a group of fuzzy logical rules and these FRBS are unit annexes of ancient rule-based systems, containing the "If-then" rules. During the design of any fuzzy systems, there are two main objectives, interpretability and accuracy, which are conflicting with each another, i.e., improvement in any of those two options causes the decrement in another. This condition is termed as Interpretability –Accuracy Trade-off. To handle this condition, Multi-Objective Evolutionary Algorithms (MOEA) are often applied within the design of fuzzy systems. This paper reviews the approaches to the problem of developing fuzzy systems victimization evolutionary process Multi-Objective Optimization (EMO) algorithms considering ‘Interpretability-Accuracy Trade-off, current research trends and improvement in the design of fuzzy classifier using MOEA in the future scope of authors. Methods: The state-of-the-art review has been conducted for various fuzzy classifier designs, and their optimization is reviewed in terms of multi-objective. Results: This article reviews the different Multi-Objective Optimization (EMO) algorithms in the context of Interpretability -Accuracy tradeoff during fuzzy classification. Conclusion: The evolutionary multi-objective algorithms are being deployed in the development of fuzzy systems. Improvement in the design using these algorithms include issues like higher spatiality, exponentially inhabited solution, I-A tradeoff, interpretability quantification, and describing the ability of the system of the fuzzy domain, etc. The focus of the authors in future is to find out the best evolutionary algorithm of multi-objective nature with efficiency and robustness, which will be applicable for developing the optimized fuzzy system with more accuracy and higher interpretability. More concentration will be on the creation of new metrics or parameters for the measurement of interpretability of fuzzy systems and new processes or methods of EMO for handling I-A tradeoff.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document