Elementary school desk and chair design based on focus group discussion

Author(s):  
Hari Purnomo ◽  
Ayudyah Eka Apsari ◽  
Dian Janari
2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Naomi Dias Laksita Dewi

Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan pembelajaran IPA terintegrasi nilai iman budi pekerti di sekolah dasar dan memetakan refleksi nilai iman peserta didik. Metode penelitian yang digunakan berupa desktiptif kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman Focus Group Discussion (FGD), lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran terintegrasi dan hasil refleksi peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pembelajaran IPA terintegrasi nilai iman budi pekeri dapat diimplemantasikan di sekolah dasar kelas IV. Hasil implementasi menunjukkan bahwa pembelajaran SCL terintegrasi berada dalam kategori tinggi dengan nilai 77,78% meningkat 33,33% dari kegiatan pembelajaran awal. 2) Hasil refleksi materi peserta didik menunjukkan 83,72% peserta didik berada di atas kriteria ketuntasan minimal. Pembelajaran IPA terintegrasi juga mampu mengantarkan peserta didik untuk merefleksi nilai iman budi pekerti dengan baik. Hal ini terlihat dari setiap jawaban yang dituliskan memuat sikap diri, mengetahui progres pengalaman, manfaat dan rasa syukur kepada Tuhan dengan berbagai sikap. Kata kunci: pembelajaran terintergrasi, pembelajaran IPA, nilai iman, budi pekerti   IMPLEMENTATION OF INTEGRATED SCIENCE LEARNING TO MAP THE FAITH VALUES (CHARACTERS) OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS  Abstract The aims of this study is to determine the application of integrated science learning and faith values in primary school and map the reflection of faith values of learners. The research method used is qualitative desctiptive. The instrument used is the guidance of focus group discussion (FGD), observation sheet of the implementation of integrated learning and the reflection result of learners. The result of the research shows that 1) Integrated learning of science can be implemented in elementary school class IV. The results of the implementation indicate that the integrated SCL learning is in the high category with the value of 68,75%, it’s increase 37,50% from the initial learning activity. 2) The result of the reflection of the learner's material shows that 83.72% of learners are above the minimum mastery criteria. Integrated science learning is also capable of delivering learners to reflect the values of good character faith. This can be seen from each written answer containing the attitude of self, knowing the progress of experience, benefits and gratitude to God with various attitudes. Keywords: integrated learning, science learning, faith values, characters


2017 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Rahayu Condro Murti ◽  
Unik Ambarwati ◽  
Safitri Yosita Ratri

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar pembelajaran Sekolah Dasar yang mengakomodasi Diverse Learners yang layak untuk dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Subyek dalam penelitian ini adalah dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang terdiri dari 2 dosen pembelajaran IPS, 2 dosen Pembelajaran Matematika, dan 1 dosen Pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di PGSD UNY dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan desain produk, 3) evaluasi formatif produk awal. Proses validasi dilakukan oleh 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli media. Subyek uji coba yang terdiri dari 2 dosen pembelajaran IPS, 2 dosen Pembelajaran Matematika, dan 1 dosen Pendidikan. Pengumpulan data evaluasi formatif dilakukaan dengan menggunakan lembar penilaian untuk aspek kualitas tampilan, penyajian materi, dan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengembangan bahan ajar ini melalui uji validasi materi, uji validasi media, dan focus group discussion (FGD) layak untuk digunakan. Pada validasi materi diperoleh skor rata-rata 2,35 (cukup) pada uji pertama dan rata-rata menjadi 2,6 (baik) pada uji kedua, sedangkan pada uji validasi oleh ahli media diperoleh skor rata-rata 2,6 (kategori baik) pada uji pertama dan 3,6 (kategori sangat baik) pada uji validasi kedua. Adapun rata-rata hasil penilaian keterbacaan pengguna, dalam hal ini, dosen PGSD yang terkait dengan isi bahan ajar, yaitu dosen tentang konsep diverse learners (3,0–baik), pendidikan matematika SD (3,53-kategori sangat baik), dan Pembelajaran IPS di SD (3,0–baik). Dengan demikian diharapkan bahan ajar ini menunjang pelaksanaan PPL mahasiswa PGSD dalam mempersiapkan mereka melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi diverse learners di sekolahnya masing-masing.The purpose of this research is to develop teaching materials of Elementary School which accommodate the appropriate Diverse Learners for lecturers of Elementary School Teacher Education. Subjects in this research are lecturer of Elementary School Teacher Education (PGSD) consisting of 2 lecturers of IPS study, 2 lecturers of Mathematics Learning, and 1 lecturer of Education. This research was conducted in PGSD UNY using research and development (R & D) method. Stages in this study consist of: 1) needs analysis, 2) product design development, 3) formative product evaluation early. The validation process is done by 1 material expert and 1 media expert. The test subjects consist of 2 lecturers of IPS study, 2 lecturers of Mathematics Learning, and 1 lecturer of Education. Formative evaluation data collection is done by using assessment sheets for aspects of display quality, material presentation, and learning process. The results showed that: Development of this resource through material validation test, media validation test, and focus group discussion (FGD) is feasible to be used. Material validation obtained an average score of 2.35 (enough) in the first test and the average to 2.6 (good) in the second test, whereas in the validation test by the expert media obtained an average score of 2.6 (good category) On the first test and 3.6 (very good category) on the second validation test. As for the average user's readability assessment results, in this case, PGSD lecturers are related to the content of teaching materials, ie lecturers on the concept of diverse learner (3.0-good), elementary mathematics education (3.53-excellent category), and Learning IPS in SD (3.0-good). It is hoped that this teaching material will support the implementation of PPG PGSD students in preparing them to carry out the lessons that accommodate diverse learners in their respective schools.


2019 ◽  
Author(s):  
Suyantiningsih Suyantiningsih ◽  
Sisca Rahmadonna

This study aims to develop anti-corruption education materials based on integrity values for elementary school students in Yogyakarta. This research is a research and development using ADDIE (Analyze, Design, develop, implement, evaluate) development models. Data was obtained through literature studies, observation, interviews, and Focus Group Discussion (FGD) which were then processed descriptively qualitative. The results showed that the ADDIE model used to develop the material illustrates that the integrity value that is most needed to be developed in anti-corruption education for elementary school students is the value of honesty and simplicity, this is obtained from the analysis in the development of ADDIE and reinforced by the answers given by the teacher during FGD, where 31.50% of teachers chose honesty values and 23.3% of teachers chose the value of simplicity


Inovasi ◽  
2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 153-162 ◽  
Author(s):  
Wanda Kuswanda

Salah satu habitat gajah yang masih tersisa adalah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terutama di wilayah Besitang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, kepemilikan lahan, pemetaan wilayah dan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Resort Besitang, TNGL. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi konflik gajah di Resort Besitang adalah Daerah Halaban, Aras Senapal, Sekundur, Bukit Selamat dan Bukit Mas dengan intensitas konflik rendah sampai tinggi. Penyebab utama konflik manusia dengan gajah adalah fragmentasi kawasan hutan,  ketidakpastian status lahan di daerah penyangga, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendatang di wilayah Besitang, perambahan dan ilegal logging yang terus terjadi, minimnya kesadaran masyarakat dan peranan lembaga desa dalam mendukung konservasi gajah. Rekomendasi resolusi mitigasi konflik gajah diantaranya: 1) memperbaiki habitat gajah yang sudah terfragmentasi di dalam kawasan TNGL; 2) meningkatkan peran Tim CRU (Conservation Response Unit); 3) membentuk unit reaksi cepat penanganan konflik gajah dengan melibatkan para pihak; 4) menanam jenis tanaman yang tidak disukai dan dijauhi oleh gajah; 5) mereduksi ketergantungan masyarakat akan sistem pertanian yang membutuhkan lahan yang luas; 6) mengembangkan program untuk membantu peningkatan hasil panen; dan,  7) penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman bahwa gajah merupakan bagian dari ekosistem yang harus lestari.   Kata kunci: gajah, konflik, habitat, Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Rili Windiasih

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan transparansi baik anggaran serta program pembangunan. (2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasisehingga membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi.Kata kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi informasi, transparansi 


Widyaparwa ◽  
2017 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 151-164
Author(s):  
Novita Sumarlin Putri

Tindak tutur komisif merupakan salah satu aspek pragmatik yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketika menerjemahkan teks. Hal itu dilakukan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur komisif dengan pendekatan pragmatik. Data yang digunakan ialah tuturan komisif dan hasil penilaian kualitas terjemahan. Data bersumber dari novel Insurgent karya Veronica Roth dan informan. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen, kuesioner dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan dalam novel Insurgent mempunyai nilai keakuratan dan keberterimaan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaan pada setiap jenis tindak tutur komisif memiliki dampak terhadap kualitas keseluruhan terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur komisif.Commissive speech act is one of the pragmatic aspects to regard by the translator in translating the text. It aims to produce a qualified translation in regarding accuracy and acceptability aspects. According to the aspects, this research aims to describe accuracy and acceptability of translation in sentences which accommodate commissive speech act using pragmatic approach. The data used is commissive speech and qualitative translation value result. The sources of the data are an Insurgent novel by Veronica Roth and informants. The data were collected through document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion then analyzed the domain, taxonomic, componential analysis, and cultural theme. The result shows that translation in the Insurgent novel has high accuracy and acceptability values. This research concludes that the accuracy and acceptability level in each commissive speech act has an impact on quality of whole translated sentences which contain commissive speech act.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Bejo Danang Saputra

Perencanaan pengembangan uji kompetensi perawat Indonesia akan dikembangkan  dengan metode OSCE.. Pelaksanaan uji OSCE membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah dosen untuk melaksanakan uji OSCE. Mengetahui kesiapan SDM dalam pengembangan uji OSCE di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian adalah 6 orang dosen dan Kepala Program Studi D3 keperawatan. Data diperoleh melalui, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dosen tentang OSCE dan kompetensi berdasarkan pendidikan memenuhi persyaratan untuk pengembangan uji OSCE, namun masih membutuhkan pelatihan mengenai OSCE. Uji OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen dari prodi lain karena jumlah dosen di Prodi D3 Keperawatan  STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap belum memenuhi kebutuhan pelaksanaan uji OSCE. Hambatan penyelenggaraan OSCE adalah SDM belum terkoordinasi, belum terlatih dan keterbatasan sarana pendukun. Pengetahuan dan kompetensi dosen berdasarkan tingkat pendidikan memenuhi syarat dalam pengembangan OSCE dan OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen prodi lain.


Author(s):  
Dewi Novianti ◽  
Siti Fatonah

Social media is a necessity for everyone in communicating and exchanging information. Social media users do not know the boundaries of age, generation, gender, ethnicity, and religion. However, what is interesting is the user among housewives. This study took the research subjects of housewives. Housewives are chosen as research subjects because they are pillars or pillars in a household. If the pillar is strong, then the household will also be healthy. Thus, if we want to build a resilient and robust generation, we will start from the housewives. A healthy household starts from strong mothers too. This study aims to find out the insights of the housewives of Kanoman village regarding the content on smartphones and social media and provide knowledge of social media literacy to housewives. This study used a qualitative approach with data collection techniques using participant observation, interviews, focus group discussion (FGD), and documentation. The results of the study showed that previously housewives had not experienced social media literacy. Then the researchers took steps to be able to achieve the desired literacy results. Researchers took several steps to make them become social media literates. They become able to use social media, understand social media, and even produce messages through social media.


2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Theresia Martina Marwanti

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran ketahanan sosial dalam menghadapi perubahan sosial pada komunitas adat Kampung Pulo, yang meliputi profil komunitas, perlindungan sosial, partisipasi komunitas dan penyelesaian konflik terkait dengan perubahan sosial. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan focus group discussion (FGD). Penentuan sumber data ada 6 informan dilakukan secara purposive. Pemeriksaan keabsahan data, melalui uji kredibilitas dan uji konfirmabilitas. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, kategorisasi dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan perlindungan sosial warga komunitas ini  bersifat tradisional maupun kontemporer. Dalam hal partisipasi, hampir semua warga masyarakat adat ikut berpartisipasi aktif dalam menghadapi perubahan sosial. Konflik yang terjadi diantara warga komunitas adat dalam menghadapi perubahan masih ditemukan, namun tidak sampai ke permukaan dan tidak menimbulkan gejolak. Secara umum komunitas adat Kampung Pulo, memiliki ketahanan sosial yang sudah baik, sehingga mampu menjadi benteng pengamanan bagi perubahan sosial dalam kehidupannya. Kata kunci: ketahanan sosial, komunitas adat, perubahan sosial


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 263-274
Author(s):  
Zein Mufarrih Muktaf ◽  
Budi Santoso

Yogyakarta adalah sebuah wilayah di selatan pulau Jawa yang rawan bencana alam. Maka diperlukan adanya peningkatan kapasitas masyarakat Yogyakarta dalam usaha pengurangan resiko bencana. Permasalahan terjadi saat komunikasi lembaga instansi yang berkaitan dengan penanganan bencana tidak terkoordinasi dengan baik. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana komunikasi koordinasi setiap instansi dalam penanganan bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa permasalahan yang terjadi dan bagaimana solusinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan pengambilan data menggunakan pendekatan focus group discussion (FGD). Kesimpulan dari penelitian adalah kurangnya komunikasi koordinasi antar instansi dalam tanggap bencana di Yogyakarta, dan perlu meningkatkan komunikasi koordinasi antar instansi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document