‘Apa guna berkain batik, kalau tidak berbaju kasa, Apa guna memang cantik, kalau tidak berbudi bahasa’. History has proven how the life patterns of society in the past were reflected through the values that became the basis of the development of civilization. The value is essentially an impression that affects the choice pattern of the form, the tool and the goal of action. The value becomes a measure and holds on the good bad or pretty ugliness of a behaviour based on the norms or habits of the society. As members of a society, individuals are nurtured by social values shared with others and that values eventually become prevalent in the society. From norm it becomes the civilizational values that is owned by a civilization. In the context of Malaysian society, these civilizational values is part of the society that cannot be separated. This value includes behaviour, speech and temperament. However, lately we could see that the courtesy value within our society is declining and shows the scenario is being marginalized in the daily life of the community. In this regard, the study aims at examining the level of consciousness in courtesy and looking at the forms of ignorance of the noble practices. This study uses quantitative methods that involve the collection of key data through survey of 100 people among various communities.Keywords: Practice, courtesy, values of civilization, society
Abstrak: ‘Apa guna berkain batik, kalau tidak berbaju kasa, Apa guna memang cantik, kalau tidak berbudi bahasa’. Sejarah telah membuktikan betapa corak hidup masyarakat pada zaman dahulu dicerminkan melalui nilai-nilai yang menjadi asas perkembangan ketamadunan. Nilai pada asasnya merupakan tanggapan yang mempengaruhi corak pilihan terhadap bentuk, alat dan matlamat tindakan. Nilai menjadi ukuran dan pegangan tentang baik buruk atau cantik hodoh sesuatu perlakuan berasaskan kelaziman atau kebiasaan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, seseorang individu dipupuk dengan nilai-nilai sosial yang dikongsi bersama dengan orang lain dan nilai itu akhirnya menjadi kelaziman dalam masyarakat. Daripada kelaziman inilah maka ianya menjadi nilai peradaban yang bersifat mutlak dimiliki oleh sesebuah ketamadunan. Dalam konteks masyarakat Malaysia, nilai berbudi bahasa merupakan nilai peradaban yang tidak boleh dipisahkan dengan masyarakat. Nilai ini merangkumi tingkah laku, pertuturan dan perangai. Namun, nilai ini semakin tidak dititiberatkan dan memperlihatkan senario semakin terpinggir dalam kehidupan seharian masyarakat. Sehubungan dengan itu, kajian ini bertujuan untuk meneliti tahap kesedaran amalan berbudi bahasa dan melihat bentuk-bentuk pengabaian amalan berbudi bahasa tersebut. Kajian ini menggunakan kaedah kuantitatif yang melibatkan pengumpulan data utama melalui tinjauan ke atas 100 orang dalam kalangan masyarakat pelbagai kaum.Kata kunci: amalan, berbudi bahasa, nilai peradaban, masyarakat.
Learning and predicting multimodal daily life patterns from cell phones