scholarly journals Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Pendekatan Concrete-Representational-Abstract Terhadap Adversity Quotient Siswa SMP

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Lisa Dwi Afri

This research is motivated by the importance of developing students’s adversity quotient (AQ). This research examines the difference of students’s AQ in Guided Inquiry learning with Concrete-Representational-Abstract approach (ITCRA) and students’s AQ in conventional learning. This research is quasi experiment with nonequivalent control group design. The population is students which grade eighth in SMPN 1 Padang Panjang, and the samples is selected two classes from seven existing classes. Instruments used to collect data is scale of adversity quotient dan intervies guidelines. Data obtained were analyzed using mean difference t-test. The results show that there are differences of student’s AQ getting ITCRA learning and student’s AQ getting conventional learning.Keywords: Guided Inquiry, Concrete-Representational-Abstract, Adversity Quotient

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 270
Author(s):  
Era Evangelisa ◽  
I G A Agung Sri Asri ◽  
I Wayan Sujana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning berbantuan Mind Mapping dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SD Negeri Gugus Kapten Japa Tahun Ajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan Quasi Experiment (eksperimen semu). Bentuk rancangan yang di gunakan adalah Non Equivalent Control Group Design. Seluruh siswa kelas V SDN Gugus Kapten Japa terdiri dari 13 kelas dengan total sebanyak 456 orang menjadi populasi. Kelas VA SD Negeri 17 dauh Puri sebanyak 40 orang siswa dan kelas V SD Negeri 4 Dauh Puri sebanyak 35 orang siswa terpilih sebagai sampel. Setelah semua populasi dinyatakan setara melalui uji beda mean (t-test), maka pengambilan sampel dengan cara pengundian secara acak bisa dilakukan. Dalam proses pengumpulan data, pemilihan metode tes digunakan sebagai instrument yang berbentuk tes pilihan ganda dengan jumlah soal valid sebanyak 40 butir. Uji-t digunakan dalam analisis data penelitian ini dengan teknik analisis inferensial.  Perolehan yang didapat melalui uji beda mean (t-test) yakni thitung = 8.08. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = 40 + 35 – 2 = 73 dan taraf signifikansi 5% sehingga diperoleh harga ttabel = 1,99, karena thitung > ttabel   (8.08 > 1,99) maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning berbantuan Mind Mapping dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada kelas V SDN Gugus Kapten Japa.


Author(s):  
Rina Dyah Rahmawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran read for action berbasis konstruktivis terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Matematika 2 program studi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di program studi PGSD FKIP UPY angkatan 2017. Penelitian ini digolongkan ke dalam eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian nonequivalent control group design dengan mengambil sampel penelitian dua kelas yaitu mahasiswa kelas A6 dan A7 sebanyak 73 mahsiswa. Instrumen penelitian berupa tes untuk pretest dan posttest. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial yang dilanjutkan dengan Uji t dengan jenis independet sample t-test pada taraf signifikansi  = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari analisis data diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 76,88, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,90. Sedangkan hasil t test dan mean difference menunjukkan nilai positif yaitu 4,133 dan 6,021, yang dapat diartikan bahwa nilai kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran read for action berbasis konstruktivis secara signifikan menunjukkan efektivitasnya sebagai model pembelajaran.Kata kunci: Model Pembelajaran Read For Action, Hasil Belajar Mahasiswa, Matematika


EDUSAINS ◽  
2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 341-348
Author(s):  
R. Melisa Nelvita Sari ◽  
Siti Suryaningsih ◽  
Luki Yunita

KORELASI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERPENDEKATAN SETS TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA AbstractCritical thinking skills in chemistry subject is still low. Teacher-centered learning is one of the causes of low critical thinking skills. The objective of this study was to investigate the correlation of guided inquiry learning model with the Science, Environment, Technology and Society (SETS) approach on students’ critical thinking skills at chemical equilibrium material. The research method was Quasi Experiment with Nonequivalent Control Group Design, and the samples were taken using purposive sampling. The samples consisted of 36 students in the control and the experimental classes. The research instrument consisted of 12-item essay test which represented 11 indicators of critical thinking skill. Data analysis was performed using the Independent Sample T-test through SPSS 22 version. The results of hypothesis testing showed a correlation of the use of guided inquiry model with SETS approach on students' critical thinking skills in the experimental class with sig values <0.05. The percentage result of the posttest data showed an increase in critical thinking skills of students in the experimental class. The conclusion of this study is that the use of guided inquiry model with SETS approach can improve students' critical thinking skills. The highest critical thinking skills indicator in the experimental class is inducing and judging inductions, while the lowest indicator is observing and judging observation reports.AbstrakKeterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran kimia masih rendah. Pembelajaran yang berpusat pada  guru adalah salah satu penyebab rendahnya keterampilan berpikir kritis. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi model pembelajaran inkuiri terbimbing berpendekatan Science, Environment, Technology, dan Society (SETS) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi kesetimbangan kimia. Metode penelitian adalah Quasi Experiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design, dan teknik yaitu purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak masing-masing 36 orang pada kelas kontrol dan eksperimen. Instrumen penelitian berupa tes esai sebanyak 12 butir soal yang mewakili 11 indikator keterampilan berpikir kritis. Analisis data menggunakan Independent Sample T-test melalui SPSS versi 22. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya korelasi penggunaan model inkuiri terbimbing berpendekatan SETS terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dengan nilai sig. < 0,05. Hasil persentase data posttest menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan model inkuiri terbimbing berpendekatan SETS mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Indikator keterampilan berpikir kritis tertinggi di kelas eksperimen adalah membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi dan indikator terendah adalah mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.  


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 249 ◽  
Author(s):  
Hermansyah Hermansyah ◽  
Gunawan Gunawan ◽  
Ahmad Harjono

The purpose of this study is to examine the effect of using virtual laboratory in guided inquiry learning on students’ mastery concept of heat material.  This study is quasi experiments with posttest only control group design. There were 58 respondents in this study which were divided into two group; experimental group and control group. The data were analyzed by using t-test. The results showed that experimental groups’ mastery concepts significantly differed from the control group. It can be concluded that the use of virtual laboratory in guided inquiry learning model affects students’ mastery concepts of heat material.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 39-54
Author(s):  
Muh Sai

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) perbedaan antara siswa yang mengikuti pembelajaran group investigation berbasis internet dengan siswa yang mengikuti pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan terhadap peningkatan hasil belajar siswa; (2) perbedaan antara siswa yang mengikuti pembelajaran group investigation berbasis internet dengan siswa yang mengikuti pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan terhadap peningkatan kemampuan digital literasi siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan non-equivalent control group design. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa model pembelajaran group investigation dan variabel moderator yakni berbasis internet, serta variabel terikat berupa kemampuan digital literasi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP KHM. Nur Surabaya, dengan sampel siswa kelas 8-A dan 8-C. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan materi IPS. Teknik analisis data menggunakan uji anova dua jalur dan uji independent sample t-test (dengan taraf signifikansi 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran group investigation berbasis internet lebih tinggi daripada siswa memperoleh pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan; (2) peningkatan kemampuan digital literasi siswa yang memperoleh pembelajaran group investigation berbasis internet lebih tinggi daripada siswa memperoleh pembelajaran group investigation berbasis perpustakaan. Kata kunci: model pembelajaran group investigation berbasis internet, hasil belajar, kemampuan digital literasi THE EFFECT OF INTERNET-BASED GROUP INVESTIGATION MODEL ON STUDENTS' LEARNING OUTCOME AND DIGITAL LITERACY ABILITYAbstractThe purpose of this study was to analyze: (1) the difference between students who take internet-based learning group investigation with students who take the group investigation learning library based on improving student learning outcomes; (2) the difference between students who take internet-based learning group investigation with students following study group investigation based library of digital literacy to increase the ability of students. This research is a quasi experiment with non equivalent control group design. The variables in this study included the independent variable in the form of model of learning and investigation group namely internet-based moderator variable and the dependent variable of the ability of digital literacy of students. The population in this study were junior high school students KHM. Nur Surabaya, with a sample of students in grade 8 -A and 8 - C. The instrument used is a matter of pretest and posttest material capabilities IPS. While the data collection techniques used are observation and questionnaire digital literacy ability of students.Data were analyzed using ANOVA test and test two paths independent sample t - test (with significance level of 5 %). The results showed that the use of moderator variables in the form of internet access affect the learning outcomes and digital literacy capabilities so the result is: (1) Increasing the learning outcomes of students who received internet-based learning group investigation is higher than the students obtain a library-based learning group investigation. (2) Increasing the capability of digital literacy of students who received internet-based learning group investigation is higher than the students obtain a library-based learning group investigation.Keywords: learning model of group investigation internet-based, learning outcomes, the ability of digital literacy


Author(s):  
Rini Nur Kholifah ◽  
Endah Hendarwati ◽  
Aris Setiawan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran klasikal yang digunakan guru dalam mengajarkan calistung kreativitas anak belum berkembang dengan optimal. Strategi pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) dipilih sebagai suatu model pembelajaran yang berpusat pada anak. Dalam model pembelajaran tersebut terdapat suatu variasi prilaku kreatif yang digunakan untuk bahan penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas kreativitas anak usia dini dengan menggunakan pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) dan pengaruh strategi pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) terhadap kreativitas anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas kreativitas anak usia dini dengan menggunakan pembelajarn beyond centers and circle time (bcct) dan pengaruh strategi pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) terhadap kreativitas anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan Pre-Experimental Design dengan menggunakan Pre-Test-Post-Test Control Group Design. Populasi dari penelitian adalah anak Pos Paud Nusa Indah Surabaya. Kelompok B dengan jumlah anak 28, kelas eksperimen 14 anak dan kelas kontrol 14 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t (t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok dinyatakan terdistribusi normal (0,200>0,05) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari uji Homogenitas di dapat kedua kelompok bersifat homogen (0.378>0,050) pada pretest dan(0.554>0,05) pada hasil nilai dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan mean sebesar 0,5 hal ini terlihat dari mean difference sebesar -0,5000. Hasil analisis Group Statistics Pretest dan Group Statistics Posttest terlihat ada perbedaan dengan rata-rata pretest 6.143 berubah menjadi 9.714 dengan range kenaikan rata-rata 3.571. Sementara kelompok dengan pendekatan BCCT (Beyond Centers and Circle Time) mendapat hasil rata-rata 6.00 dan medapati kenaikan pada skor 10.214 dengan kenaikan skor sebesar 4.214. dengan demikian dapat di artikan bahwa penggunaan pendekatan BCCT (Beyond Centers and Circle Time) lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan kreatifitas anak.


CIVED ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
Rina Sri Yulastri ◽  
Drs. Juniman Silalahi, M.Pd

Abstrak― Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum sesuainya model pembelajaran yang digunakan guru  dengan karakteristik mata pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar Mekanika Teknik siswa Kelas X DPIB SMK Dhuafa Padang. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment(eksperimen semu) dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas X SMK Dhuafa Padang yangterdaftar pada tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelas X DPIB 1 dan X DPIB 2. Pengujian instrumen dilakukan di sekolah yang sama, pada Kelas XI DPIB yang terdiri dari 30 orang siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar (pretest dan posttest) berupa soal objektif sebanyak 26 soal. Data dianalisis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (t-test). Berdasarkan hasil penelitian dari perhitungan t-test diperoleh t-hitung lebih besar dari t-tabel. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan dapat diterima pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar Mekanika Teknik siswa Kelas X DPIB SMK Dhuafa Padang. Kata Kunci: Model pembelajaran TPS, Hasil Belajar, Mekanika Teknik


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
ARI IVAYANTI ARDIK SHOLIKHA

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model <em>reading-concept map-jigsaw</em> pada materi sistem ekskresi terhadap kompetensi 4C’s siswa SMA N 2 Ungaran. Penelitian ini adalah penelitian <em>Quasi Experiment</em> dengan desain penelitian <em>Non-Equivalent Control Group Design.</em> Populasi yang digunakan adalah seluruh kelas XI MIPA SMA N 2 Ungaran. Sampel yang digunakan adalah kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>cluster random sampling. </em>Rata-rata nilai <em>posttest</em> kelas XI MIPA 2 adalah 80,76 dan kelas XI MIPA 3 adalah 90,21. Hasil uji<em> independent sample t test</em>  menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai <em>posttest</em> kelas eksperimen dan kontrol, dengan nilai signifikansi 0,000 &lt; 0,05. Uji <em>n-gain</em> dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa, yang menunjukkan hasil rata-rata <em>n-gain</em> kelas XI MIPA 2 adalah 0,64 (sedang) dan rata-rata <em>n-gain</em> XI MIPA 3 adalah 0,81 (tinggi). Rata-rata nilai kuesioner keterampilan berpikir kreatif pada kelas XI MIPA 2 adalah 70,73 dan kelas XI MIPA 3 adalah 75,21. Hasil uji <em>independent sample t test</em> menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai kuesioner kelas eksperimen dan kontrol, dengan nilai signifikasi 0,008 &lt; 0,05. Rata-rata nilai observasi keterampilan komunikasi pada kelas XI MIPA 2 adalah 74,77 dan kelas XI MIPA 3 adalah 85,53. Rata-rata nilai observasi keterampilan kolaborasi pada kelas XI MIPA 2 adalah 77,03 dan kelas XI MIPA 3 adalah 83,88. Hasil uji<em> independent sample </em>t test menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil nilai observasi keterampilan komunikasi dan kolaborasi kelas eksperimen dan kontrol, dengan nilai signifikasi 0,000 &lt; 0,05. Hasil ini diperkuat dengan tanggapan guru dan siswa yang memberikan respon yang positif terhadap model pembelajaran <em>remap jigsaw.</em> Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pembelajaran model <em>reading-concept map-jigsaw</em> pada materi sistem ekskresi berpengaruh terhadap kompetensi 4C’s siswa SMA N 2 Ungaran. </p><p><strong>Kata kunci</strong>: kompetensi 4C’s, model <em>reading-concept map-jigsaw</em>, sistem ekskresi.</p>


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 242
Author(s):  
Ahmady Ahmady ◽  
Zulhaini Sartika A. Pulungan ◽  
Edi Purnomo

<p class="JKKAbstrakBodyIndo">The problem for pregnant women is iron anemia. The natural material that contains iron is honey. The study aims to determine the difference in hemoglobin levels in pregnant anemic who are supplemented Fe tablets and honey. Quasi-experimental research with nonrandomized pretest and posttest with control group design. Samples amounted to 30 people with purposive sampling technique. Analysis using paired t-test and independent sample t-test. The hemoglobin levels of anemic pregnant given Fe tablets only increased by 0,31gr/dl (3,21%), while those given Fe tablets and honey increased 1,06gr/dl (12,20%). Combination Fe tablets and honey can be an alternative for increasing hemoglobin in anemic pregnant.</p><p> </p>


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 440
Author(s):  
Agustinus Hale Manek ◽  
Dwiyono Hari Utomo ◽  
Budi Handoyo

<p><strong>Abstract:</strong> Spasial Based Learning Model has provided an alternative to Geography learning. SBL model can teach and improve critical thinking skill. This research was aimed to increase the ability to think critically through SBL model. The study design used a quasi-experiment with the design of pretest-posttest, nonequivalent control group design. The participants are students of Senior High School XI S.1 and XI S.2 of SMA Negri 1 Atambua. The results of the independent sample t-test supported by SPSS 16.00 for windows show that the value of Sig. (2-tailed) of 0,000 smaller than 0.05. Based on the results of the analysis it was concluded that there was a significant effect of the SBL model on students' critical thinking abilities. It means that an increase in critical thinking skill is a consequence of learning through the SBL model.</p><strong>Abstrak: </strong>Model <em>Spasial Based Learning </em>telah memberikan alternatif pada pembelajaran geografi. Model SBL dapat membelajarkan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model SBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Rancangan penelitian ini menggunakan <em>quasi experiment </em>dengan desain <em>pretest-posttest nonequivalent control group desing. </em>Subjek penelitian adalah siswa kelas XI S.1 dan XI S.2 SMA Negeri 1 Atambua. Hasil uji independent sample<em> t-test </em>dengan bantua <em>SPSS 16.00 for windows</em> menunjukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan model SBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini berarti peningkatan kemampuan berpikir kritis merupakan konsekuensi pembelajaran melalui model SBL.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document