Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

503
(FIVE YEARS 502)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State University Of Malang (UM)

2502-471x

2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1527
Author(s):  
Reza Aprilia Resterina ◽  
Sri Untari ◽  
A. Rosyid Al Atok

<p><strong>Abstract:</strong> The purpose of this development research is to produce a book enriching local cultural themes based on strengthening character education and literacy. The product consists of a teacher manual and student books. Products developed with the ADDIE model consist of analysis (analysis), design (design), develop (development), implement (implementation), and evaluation (evaluation). Product feasibility test is obtained through validation test, attractiveness test, practicality test, and influence test to support the research results. Based on a series of tests carried out, the product was declared to have met the criteria and requirements for use in the field as a supporting book.</p><strong>Abstrak:</strong> Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan buku pengayaan tema budaya lokal berbasis Penguatan Pendidikan Karakter dan literasi. Produk terdiri dari buku panduan guru dan buku siswa. Produk dikembangkan dengan model ADDIE terdiri dari <em>analisys</em> (analisis), <em>design</em> (desain), <em>develop</em> (pengembangan), <em>implement</em> (implementasi), dan <em>evaluation</em> (evaluasi). Uji kelayakan produk diperoleh melalui kegiatan uji validasi, uji kemenarikan, uji kepraktisan, dan uji pengaruh guna mendukung hasil penelitian. Berdasarkan serangkaian pengujian yang dilakukan, produk dinyatakan telah memenuhi kriteria dan persyaratan untuk digunakan di lapangan sebagai buku penunjang.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1540
Author(s):  
Putri Ismayana ◽  
Gunadi Harry Sulistyo ◽  
Primardiana Hermilia Wijayati

<p><strong>Abstract: </strong>This study focuses on developing a prototype of an assessment program on reading comprehension based on computerized dynamic assessment. The reading skills to be measure include identifying topic, main idea, the detail of the text, logical inference, an assumption, word meaning and synonym, and a conclusion. The assessment consists of two types of tests including multiple choice type and cloze procedures. Those tests contain prompts as the characteristic of dynamic assessment. The participants in this study were 316 eleventh grade students of vocational high schools. The result reveals that the product was positively agreed by most of the subjects despite the fact that they were not familiar with this assessment program. This indicates that the developed product was acceptable by eleventh grade students on vocational high schools.</p><p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini fokus pada pengembangan prototipe program penilaian pada membaca komprehensif yang berdasarkan pada <em>computerized dynamic assessment</em>. Kemampuan membaca yang akan diukur pada tes ini, meliputi identifikasi topik, ide pokok, informasi rinci dalam teks, referensi, identifikasi anggapan, memahami makna persamaan kata, dan menyimpulkan. Produk asesmen ini terdiri dari dua tipe teS, yaitu pilihan ganda dan <em>cloze procedures</em>. Tes tersebut mengandung petunjuk/saran sebagai karakteristik dari <em>dynamic assessment</em>. Peserta yang terlibat pada penelitian ini terdiri dari 316 siswa kelas sebelas sekolah menengah kejuruan. Hasil dari pengembangan produk program penilaian <em>computerized dynamic assessment</em> sangat diterima dengan baik dan hampir dari seluruh peserta tidak mengenal program penilaian <em>computerized dynamic assessment.</em> Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan produk ini diterima oleh siswa terutama pada sekolah menengah kejuruan. </p>


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1623
Author(s):  
Tri Firmansyah ◽  
Mustiningsih Mustiningsih ◽  
Asep Sunandar

<p><strong>Abstract:</strong> The writing of this article aims to analyze and describe of process student management of university’s senior high school.  Method in this research is descriptive qualitative, the technique of collecting data through interview, observation, and documentation, and were data analysed by interactive model, trouhg reduction, display, and conclution. Subjects as data resource in this research were researcher, principal, and vice principal of student. Finding of this research indicates the student management process held by cooperation between school and university in auditing in every functions of student management.</p><strong>Abstrak:</strong> Penulisan artikel ini bermaksud untuk menganalisa dan mendeskripsikan proses manajemen peserta didik di SMA binaan universitas. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara, observasi, dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis dengan model interaktif melalui reduksi, penyampaian, dan konklusi. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti, kepala sekolah, wakil kepala kesiswaan, dan tenaga pendidik. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa proses manajemen peserta didik dilaksanakan melibatkan kerjasama dengan universitas dalam pegauditan setiap fungsi dalam manajemen peserta didik.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1606
Author(s):  
Beby Maharani Masyitha ◽  
Utami Widiati ◽  
Ekaning Dewanti Laksmi

<p><strong>Abstract:</strong> Language transfer always becomes an interesting topic to discuss in SLA. From the two types of language transfer take place in the process of language learning, this research aims to investigate the positive transfer occurs in junior high school students’ writing skill. The two languages to be involved in this research, Indonesian as L1 and English as L2. The analysis of the positive transfer within writing skill in this research is carried out under the theory of ‘Linguistic Interdependence Hypothesis’ proposed by Cummins. Correlational research design is employed to analyze the correlation between the students’ L1 (Indonesian) writing ability and L2 (English) writing ability. The analysis result shows that the positive transfer in students’ writing does not exist. This happens due to the lack of exposure that the students have in practicing L2 (English) writing.</p><strong>Abstrak:<em> </em></strong>Transfer bahasa selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan dalam pemerolehan bahasa kedua. Dari dua jenis transfer bahasa yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi transfer positif yang terjadi dalam keterampilan menulis siswa SMP. Ada dua bahasa yang dilibatkan dalam penelitian ini, yaitu bahasa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Analisis transfer positif dalam keterampilan menulis pada penelitian ini mengacu pada teori ‘<em>Linguistic Interdependence Hypothesis</em>’ yang digagas oleh Cummins. Penelitian ini menggunakan metode korelasional untuk menganalisis korelasi kemampuan menulis siswa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada transfer positif yang terjadi dalam tulisan siswa. Hal ini terjadi karena kurangnya pajanan yang diterima siswa untuk mengasah keterampilan menulis dalam bahasa Inggris.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1573
Author(s):  
Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat ◽  
Yazid Basthomi ◽  
Anik Nunuk Wulyani

<p><strong>Abstract:</strong> Twenty research papers published in international conference proceedings are analyzed in terms of its thematic progression manifestation to know the coherence built within the papers. The analysis obtained that among the three thematic progression manifest, zig-zag pattern is the most frequent pattern manifest by 388 patterns, followed by theme reiteration by 317 patterns and multiple rheme by only 8 patterns. This indicates that although the writers are lack of information regarding thematic progression, their unconscious manifestation of thematic progression allows the coherence built within the text, making the readers able to comprehend and understand the papers easily. </p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Sebanyak 20 artikel yang telah publikasi di prosiding konferensi internasional dianalisis berdasarkan manifestasi Pola Great Tema untuk mengetahui koherensi yang dikembangkan dalam artikel. Diketahui berdasarkan analisis tersebut, dari tiga Pola Gerak Tema yang dimanifestasi, pola <em>zig-zag</em> adalah yang banyak dengan 388 pola, diikuti dengan <em>theme reiteration </em>dengan 317 pola, dan pola <em>multiple-rheme </em>dengan 8 pola. Hasil ini mengindikasikan bahwa, walaupun penulis kurang mendapatkan informasi mengenai Pola Gerak Tema, namun mereka dapat menggunakan Pola Gerak Tema tersebut secara tidak sadar sehingga koherensi dalam artikel terbentuk, dan pembaca dapat mengerti isi artikel tersebut.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1640
Author(s):  
David Morrison Marrus ◽  
Achmad Supriyanto ◽  
Agus Timan

<p class="Abstract"><strong>Abstract:</strong> The spiritual leadership model is a very supportive aspect in character education efforts in religious based schools. This study aims to describe and find a substantive theoretical framework about the spiritual leadership of the headmaster's Nun in improving the quality of teacher services to Christian spiritual education at SDK Santa Maria II and SDK Sang Timur Malang. This study uses a qualitative descriptive approach with a multi-site study design. The research findings show that the model of spiritual leadership which is apparent from efforts to in still spiritual values with a personal and programmatic approach, has a positive impact on teachers.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Model kepemimpinan spiritual merupakan aspek yang sangat mendukung dalam upaya pendidikan karakter di sekolah berbasis religi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan kerangka teori substantif tentang kepemimpinan spiritual Suster kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pelayanan guru terhadap pendidikan spiritual kristiani di SDK Santa Maria II dan SDK Sang Timur Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan rancangan studi multi situs. Temuan penelitian menunjukkan bahwa model kepemimpinan spiritual Suster kepala sekolah yang tampak dari upaya penanaman nilai spiritual dengan pendekatan personal dan terprogram, memberikan dampak positif bagi guru.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1614
Author(s):  
Mohammad Setyo Wardono ◽  
Anang Santoso ◽  
Imam Suyitno

<p><strong>Abstract:</strong> This research aims to describe impositive act  (Requesting, asking, ruling and rejecting), the politeness in language and politeness principle that is  used by the student in their interaction. The data collecion process uses recording techniques to get recording data when research is being run. The researcher also uses interview technique to ensure and give valid data. Transcript of recording, Interview result and field note are the data of research. Research data resource is taken from the student, teacher, and parents. The result of observation shows that there are four politeness principle. They are kurmat maxim or respect, andhap ashor maxim or humble, <em>empan papan</em> maxim or aware of the place, <em>tepa selira</em> maxim or tolerance maxim.</p><strong>Abstrak:<em> </em></strong>Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan tindak impositif (meminta, bertanya memerintah dan menolak) kesantunan berbahasa, serta prinsip kesantunan dalam interaksi siswa. Proses pengumpulan data menggunakan, alat bantu <em>recorder </em>untuk mengambil data rekaman saat kegiatan penelitian, serta menggunakan teknik wawancara untuk memastikan dan memberikan hasil yang valid. Data penelitian ialah transkrip rekaman, hasil wawancara serta catatan lapangan. Penelitian ini menggunakan sumber data melalui siswa, guru, dan orangtua.  Hasil yang telah diteliti mendapatkan empat prinsip tindak ujar kesantunan dalam berbahasa, yakni maksim <em>kurmat </em>atau hormat, maksim <em>andhap asor </em>atau rendah hati, maksim <em>empan papan </em>atau sadar akan tempat, dan maksim <em>tepa selira </em>atau tenggang rasa.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1652
Author(s):  
Astrid Kinantya Paramita ◽  
Yahmin Yahmin ◽  
I Wayan Dasna

<p><strong>Abstract:</strong> Argumentation is an important activity in scientific exploration which has been agreed as a major component in science education. Quality argumentation skills are formed with the understanding of concepts owned by students. The current low level of argumentation skills is caused by the learning process. Application of guided inquiry learning with the STEM approach is expected to provide space to practice arguments based on the results of the constructs of students' concepts during learning. The results of the study stated that differences in initial abilities, the application of guided inquiry with the STEM approach affect the concepts understanding and argumentation skills of students. Also there is no interaction, between models and learning approaches and initial abilities towards understanding concepts and argumentation skills.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Argumentasi merupakan aktivitas penting pada eksplorasi ilmiah yang telah disepakati sebagai komponen utama dalam pendidikan sains. Keterampilan argumentasi yang berkualitas dibentuk dengan modal pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Rendahnya keterampilan argumentasi saat ini salah satunya disebabkan oleh proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan STEM diharapkan dapat menyediakan ruang untuk melatih argumentasi berdasarkan hasil konstruk konsep siswa selama pembelajaran. Hasil penelitian menyatakan bahwa perbedaan kemampuan awal, penerapan inkuiri terbimbing dengan pendekatan STEM berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan keterampilan argumentasi siswa namun tidak ditemukan adanya interaksi antara model maupun pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal terhadap keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1550
Author(s):  
Izhhar Amala Zein ◽  
Gatut Susanto ◽  
Kusubakti Andajani

<p><strong>Abstract:</strong> This development research aims to produce teaching material of writing for beginner students of BIPA. The development procedure is carried out by the stages of goal setting, designing, developing and disseminating the product. The development procedure was adapted from Thiagarajan's four-D Models. The results of the development indicated that three aspects were described, namely (1) the content of teaching materials; (2) language; and (3) the presentation based on the results of the validation test in accordance with BIPA experts and BIPA practitioners in the use of products, it can be concluded that writing teaching materials for beginner students of BIPA are feasible to be used.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar menulis bagi pelajar BIPA tingkat pemula. Prosedur pengembangan dilakukan dengan tahapan penetapan tujuan, perancangan, pengembangan, dan diseminasi produk. Prosedur pengembangan tersebut diadaptasi dari <em>four-D Model.</em>  Hasil pengembangan menunjukkan bahwa tiga aspek yang digambarkan, yaitu (1) isi bahan ajar; (2) kebahasaan; (3) penyajian berdasarkan hasil uji validasi pakar BIPA dan praktisi BIPA dalam penggunaan produk dapat disimpulkan bahan ajar menulis untuk pelajar BIPA tingkat pula ini layak digunakan.


2021 ◽  
Vol 5 (11) ◽  
pp. 1664
Author(s):  
Andista A.F. Anggraeni ◽  
Sri Rachmajanti

<p class="contenttable"><strong>Abstract</strong><strong>:</strong> This study was intended to investigate the current needs of continuous professional development viewed from the eyes of novice and experienced teachers in Malang senior high schools. The study was conducted through a descriptive survey study. The results identified some similarities and differences of needs between the novice and experienced teachers. Based on the order of importance, novice teachers agree that they need professional development in (1) knowledge and understanding of learner’s characteristics and (2) pedagogical competencies in teaching the subject field, (3) knowledge about curriculum or syllabus, (4) teacher’s communication skill in the classroom, and (5) teaching and learning approaches. Meanwhile, the experienced teachers need CPD about (1) knowledge and understanding of learner’s characteristics, (2) pedagogical competencies in the subject, (3) Information and Communication Technology, (4) students’ evaluation and assessment, and (5) teaching and learning approaches. Knowing the findings above, policy makers are suggested to arrange CPD programs based on the teachers’ needs and learning styles. The suitability and effectiveness of the program must be put into consideration.</p><strong>Abstrak</strong><strong>:</strong><em> </em>Penelitian ini mengungkap kebutuhan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru dilihat dari sudut pandang guru pemula dan berpengalaman di sekolah menengah atas di wilayah Malang. Penelitian menggunakan metode survei deskriptif. dan hasilnya menemukan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan kebutuhan diantara guru pemula dan berpengalaman. Berdasarkan tingkat prioritas, PKB yang diperlukan guru pemula saat ini (1) pengetahuan tentang karakter peserta didik, (2) kompetensi pedagogik dalam mengajar, (3) pengetahuan tentang kurikulum atau silabus, (4) keterampilan berkomunikasi di kelas, (5) pendekatan belajar pembelajaran. Di lain pihak, guru berpengalaman memerlukan PKB tentang (1) pengetahuan tentang karakter peserta didik, (2) kompetensi pedagogik dalam mengajar, (3) penggunaan TI di dalam pengajaran, (4) penilaian peserta didik, (5) pendekatan belajar pembelajaran. Dengan mengetahui hal-hal diatas hendaknya pembuat kebijakan merancang program PKB berdasarkan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing guru. Aspek kecocokan dan keefektivitasan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan perlu diperhatikan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document