scholarly journals Efektivitas Metode Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas V Materi Pecahan

2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 287
Author(s):  
Puput Ida Ayu Asmianti ◽  
Yhasinta Agustyarini

Penelitian sebelumnya menunjukkan kemampuan berpikir matematis siswa tidak sesuai dengan prediksi, maka penelitian ini terinspirasi dari temuan tersebut. Pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing merupakan salah satu pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan penalaran matematis. Masalah penelitian ini adalah untuk melihat apakah metode penemuan terbimbing lebih efektif daripada metode konvensional dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kemampuan penalaran matematis siswa meningkat akibat penggunaan metode pembelajaran penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu yang menggabungkan dua jenis pembelajaran: pembelajaran penemuan terbimbing dan pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini, partisipan adalah siswa kelas atas di MIS Setia Bhakti Trawas Kabupaten Mojokerto. Purposive sampling digunakan, dan dua kelas dikumpulkan sebagai sampel penelitian. Sebuah ujian kemampuan penalaran matematis digunakan sebagai alat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih meningkatkan kemampuan penalaran matematisnya dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional

Author(s):  
Aniar Aniar ◽  
Marungkil Pasaribu Pasaribu ◽  
Syamsu Syamsu

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran guided discovery pada SMP Negeri 3 Sindue. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain “The Non Equivalen Pretest-Posttest Design”.Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas control. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dari 25 skor ideal, Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh rerata skor hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen adalah 15,00 dengan standar deviasi 3,74. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata adalah 9,60 dengan standar deviasi 3.12. dengan menggunakan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji pengaruh rerata skor hasil belajar siswa dengan signifikansi  = 0,05 dan. Diperoleh nilai hasil thitung = 2,13 dan ttabel = 2,02. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai thitung  berada diluar daerah penerimaan Ho. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran guided discovery dengan kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci     :   Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.


2021 ◽  
Vol 7 (SpecialIssue) ◽  
pp. 297-304
Author(s):  
Affrannisah Afrrannisah ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
Syahrun Nur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar dan pemahaman konsep siswa pada materi elastisitas dan hukum Hooke yang diajarkan melalui model GDL berbantuan media audio-visual di MAN 4 Aceh Besar. Metode dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain pretest posttest control group. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI MAN 4 Aceh Besar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dan soal. Hasil analisis uji t (independent sample t test) diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima artinya terdapat perbedaan rata-rata minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis N-gain kelas eskperimen diperoleh skor rata-rata  0,68 dan kelas kontrol diperoleh skor rata-rata 0,42 kategori sedang. Hasil analisis uji t (independent sample t test) diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima artinya terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kesimpulan dalam penelitian ini membuktikan bahwa GDL berbantuan media audio-visual dapat meningkatkan minat belajar siswa dan pemahaman konsep siswa pada materi elastisitas dan hukum Hooke. Keywords: Model Guided Discovery Learning (GDL), Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Dede Yuni ◽  
Warsono Warsono ◽  
Ruhana Afifi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Guided Discovery Learning (GDL) terhadap kemampuan berpikir kritis elementary clarification (memberikan penjelasan sederhana) siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment yang memberikan satu perlakuan terhadap subjek yang sama berupa penggunaan model pembelajaran GDL pada kelas eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMAN 1 Baregbeg dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun sampel yang terpilih adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 10 soal dengan pokok bahasan ekosistem. Hasil penelitian ini disimpulkanbahwa terdapat pengaruh model GDL terhadap kemampuan berpikir kritis elementary elarification (memberikan penjelasan sederhana) siswa.Kata Kunci : guided discovery learning, berpikir kritis.


Author(s):  
Asep Ardiyanto

This study aims to investigate: (1) the different effects of the guided discovery style model training and command style model training on basketball skills of students, (2) the different effects on basketball skills of students who have high and low coordination, and (3) the interaction effects between training models of guided discovery style and command style with coordination (high and low) on the basketball skills of students.This research was an experiment. The population comprised 43 basketball extracurricular students. A sample of 24 students was established using the purposive sampling technique. The instruments of this research were wall bounce pass test to measure eye-hand coordination and Sekolah Tinggi Olahraga (STO) test to measure the basketball skills. The data were analyzed using the two-way ANAVA analysis.The results of the study are as follows. (1) There is no different effect between guided discovery style model training and command style model training on the basketball skills of the students. (3) There is an effect difference on the basketball skills of the students who have high and low coordination. (4) There is no a significant interaction between model training and coordination on the basketball skills of students.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 66-78
Author(s):  
Nurhidayah Nurhidayah ◽  
Pamuji Sukoco

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh model latihan guided discovery style dan model latihan command style terhadap keterampilan bola basket siswi, (2) perbeda-an pengaruh siswi yang memiliki koordinasi tinggi dan koordinasi rendah terhadap keterampilan bola basket, dan (3) interaksi antara model latihan dengan koordinasi terhadap keterampilan bola basket siswi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswi ekstrakurikuler bola basket yang berjumlah 43 orang. Sampel berjumlah 24 siswi ditentukan dengan teknik purposive sampling. Intrumen tes yang digunakan adalah tes Wall Bounce Pass untuk mengukur koordinasi mata-tangan dan tes Sekolah Tinggi Olahraga (STO) untuk mengukur keterampilan bola basket siswi. Teknik analisis data yang menggunakan ANAVA. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara model latihan guided discovery style dan model latihan command style terhadap keterampilan bola basket siswi. (2) Terdapat perbedaan pengaruh siswi yang memiliki koordinasi tinggi dan rendah terhadap keterampilan bola basket. (3) Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model latihan dan koordinasi terhadap keterampilan bola basket siswi.   THE EFFECT OF TRAINING MODEL AND COORDINATION ON THE BASKETBALL SKILLS OF EXTRACURRICULAR STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL 1 BANTUL   Abstract This study aims to investigate: (1) the different effects of the guided discovery style model training and command style model training on basketball skills of students, (2) the different effects on basketball skills of students who have high and low coordination, and (3) the interaction effects between training models of guided discovery style and command style with coordination (high and low) on the basketball skills of students.This research was an experiment. The population comprised 43 basketball extracurricular students. A sample of 24 students was established using the purposive sampling technique. The instruments of this research were wall bounce pass test to measure eye-hand coordination and Sekolah Tinggi Olahraga (STO) test to measure the basketball skills. The data were analyzed using the two-way ANAVA  analysis.The results of the study are as follows. (1) There is no different effect between guided discovery style model training and command style model training on the basketball skills of the students. (3) There is an effect difference on the basketball skills of the students who have high and low coordination. (4) There is no a significant interaction between model training and coordination on the basketball skills of students. Key words: guided discovery style, command style, coordination, basketball skills


Vidya Karya ◽  
2018 ◽  
Vol 33 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Muh. Said L. ◽  
Syahriani Syahriani ◽  
Utami Rezki

Abstract.  This study aimed at determining students’ achievement on science process skills  after being taught using guided discovery instruction based on Student Worksheets (LKPD) and also at finding out the influence of the instruction used in this study to the students’ science process skills. This research is a pre-experimental study with a research design that is one shut case study. The population of this study were 123 people who were spread into 4 classes. The sample in this study were 30 people who obtained based on purposive sampling technique. Based on descriptive analysis, it is obtained an average score of student mastery of 83.30 which is greather than minimum score of student’s mastery (KKM) of 75. The hypothesis testing is done using binomial test. Therefore, based on these findings, it can be concluded that the implementation of guided discovery instruction based on student worksheets (LKPD) can affect science process skills.  Keywords: science process skills, guided discovery, student worksheets Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan proses sains peserta didik setelah diajar dengan menggunakan pembelajaran discovery terbimbing berbasis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan proses sains peserta didik setelah diajar dengan menggunakan metode pembelajaran discovery terbimbing berbasis lembar kerja peserta didik (LKPD). Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan  desain penelitian  one shut case study. Populasi penelitian ini sebanyak 123 orang yang tersebar ke dalam 4 kelas. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang yang diperoleh berdasarkan teknik pengambilan purposive sampling. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata 83,30 yang mana lebih besar dari pada nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 75. Adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji binomial. Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran discovery terbimbing berbasis lembar kerja peserta didik (LKPD) dapat berpengaruh terhadap keterampilan proses sains.  Kata kunci: keterampilan proses sains, penemuan terbimbing, Lembar kerja peserta didik


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Rian Hidayat ◽  
Lukman Hakim ◽  
Linda Lia

Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh model guided discovery learning berbantuan media simulasi PhET terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Metode penelitian yang digunakan ialah kuasi eksperimen dengan desain the matching only post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 22 Palembang yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dan mengambil 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes pemahaman konsep Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pemahaman konsep kelas eksperimen = 85,00 dan kelas kontrol sebesar   = 71,92. Hasil uji-t berpasangan diperoleh    >  yaitu 8,17 > 1,67; yang berarti ada pengaruh secara signifikan penerapan model guided discovery learning terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Diperoleh simpulan bahwa model guided discovery learning berbantuan media simulasi PhET secara signifikan berpengaruh terhadap pemahaman konsep fisika siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.       The purpose of this study was to analyze the effect of guided discovery learning models assisted by media PhET simulation of the understanding of students' physics concepts. The research method used was quasi-experimental with the matching only post-test control group design. The population in this study was all students of class XI IPA SMA Negeri 22 Palembang consisting of 6 classes. Sampling was done by purposive sampling technique and took two classes as the experimental class and the control class. Data collection using concept understanding test instruments. The results showed that the mean understanding of the experimental class concept = 85.00 and the control class = 71.92. The results of the t-test are obtained t_count> t_table that is 8,17> 1,67; which means that there is a significant effect of the application of the guided discovery learning model to the understanding of students' physics concepts. It was concluded that the guided discovery learning model assisted by PhET simulation media significantly influenced the understanding of students' physics concepts compared to conventional learning. 


Author(s):  
Dian Yurahly ◽  
I Wayan Darmadi ◽  
Darsikin Darsikin

Abstrak-Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar fisika siswa yang mengikuti model pembelajaran guided discovery berbasis keterampilan proses sains dan direct instruction berbasis keterampilan proses sains. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent pretest-posttest group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu. Teknik sampling dalam penelitian menggunakan purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas X MIA 6 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelompok kontrol. Instrumen hasil belajar fisika berupa tes pilihan ganda yang telah divalidasi melalui validitas ahli dan validitas tes. Tes hasil belajar fisika yang diperoleh menunjukkan bahwa skor rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi 6,7% dari kelas kontrol. Uji hipotesis uji t (dua pihak), diperoleh thitung = 2,49 dan ttabel(0,975)(52) = 2,00 pada taraf nyata  = 0,05 dengan kriteria penerimaan Ho adalah jika  -t(1-0.5 ) < t < t(1-0.5 ) dan terima H1 dalam hal lain, berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh bahwa harga thit tidak berada di dalam daerah penerimaan H0 sehingga H1 di terima pada taraf nyata α = 0,05. Disimpulkan bahwa ada


Planta Medica ◽  
2013 ◽  
Vol 79 (13) ◽  
Author(s):  
T Stark ◽  
D Germann ◽  
J Wakamatsu ◽  
OB Balemba ◽  
T Matsutomo ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document