scholarly journals Keefektifan metode role playing terhadap keaktifan dan kerja sama siswa dalam pembelajaran IPS

2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 212-221
Author(s):  
Risva Anggriani ◽  
Ishartiwi Ishartiwi

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan keefektifan metode role playing dibandingkan dengan metode ceramah dalam peningkatan: (a) keaktifan siswa dan (b) kerja sama siswa dalam pembelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Marioriawa.  Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 1 Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Sampel penelitian ini adalah dua kelas dari lima kelas, dipilih satu kelas kontrol menggunakan metode ceramah dan kelas eksperimen menggunakan metode role playing ditentukan dengan teknik simple random sampling dengan memilih secara acak. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket dengan skala Likert dan panduan observasi. Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi dan validitas empiris. Pengujian realibilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji-t. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Metode role playing lebih efektif terhadap peningkatan keaktifan siswa dibandingkan dengan metode ceramah. (2) Metode role playing lebih efektif terhadap peningkatan kerja sama siswa dibandingkan dengan metode ceramah. Role atau peran yaitu siswa dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama sebagai pemain peran dan kelompok kedua sebagai pengamat. Playing atau bermain yaitu siswa memainkan peran dalam topik musyawarah dan gotong royong dalam menciptakan keamanan desa. Dengan metode role playing, siswa dapat aktif dan bekerja sama pada saat memainkan peran atau karakter.Kata kunci: metode role playing, keaktifan, kerja sama THE EFFECTIVENESS OF ROLE PLAYING METHOD IN INCREASING THE ACTIVENESS AND COOPERATION IN SOCIAL STUDIESAbstractThis study aims to reveal the effectiveness of the role playing method compared with the lecture method in creasing: (a) the activeness and b) the cooperation in social studies of grade VIII students of SMP Negeri 1 Marioriawa. This study was quasi-experimental with the pretest-posttest control group design. The population was all students of class VIII of SMP Negeri 1 Marioriawa, Soppeng, South Sulawesi. The research sample was two out of five classes, one control class taught using the lecture method and one experimental class taught using the role playing method. The instrument used to collect data was a questionnaire with Likert scale and an observation. The validity of the instruments used content validity and empirical validity . Testing reliability by using Cronbach 's Alpha. The data analysis technique used was the t-test analysis technique.The results are as follows. (1) The role playing method is more effective in improving student activeness compared with the lecture method, (2) The role playing method is effective in improving cooperation compared with the lecture method. The role that the students were divided into two groups, the first group as a role player and the second group as observers. Playing that students play a role in the topic of discussion and mutual assistance in creating a security village. With this method of role playing, students can be active and work at the time played a role or character.Keywords: role playing method, activeness, cooperation

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 182
Author(s):  
Siwi Padmasari ◽  
Fajriyati Nur Azizah ◽  
Niken Larasati

Penyakit Diabetes Melitus (DM) termasuk penyakit yang bersifat kronis akibat terjadinya peningkatan kadar glukosa darah. Kepatuhan minum obat merupakan faktor penting dalam mengontrol kadar glukosa darah. Salah satu intevensi yang dapat dilakukan oleh apoteker secara komprehensif untuk pasien dengan penyakit kronis adalah edukasi apoteker melalui home pharmacy care (HPC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker melalui HPC pada pasien DM dalam meningkatkan kepatuhan dan kontrol glukosa darah puasa (GDP). Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental pretest-posttest with control group design yang dilakukan pada bulan Agustus-November 2020. Subyek uji dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang mengikuti program Prolanis di Puskesmas Mlati II Sleman, Yogyakarta. Total subyek uji dalam penelitian ini sebanyak 60 pasien dari 65 pasien yang terbagi menjadi kelompok kontrol (30 pasien) dan intervensi (30 pasien) yang dipilih dengan metode simple random sampling. Pengukuran tingkat kepatuhan dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner ProMAS dan glucose test untuk mengukur kadar GDP. Data dianalisis menggunakan uji Chi square untuk meniliai perbedaan karakteristik pasien, uji Wilcoxon untuk membandingkan data pretest dan posttest pada masing-masing kelompok dan uji Mann Whitney untuk membandingkan tingkat kepatuhan dan ketercapaian GDP pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi melalui HPC dapat meningkatkan kepatuhan p=0,002 (p<0,05) dan kontrol GDP dengan rata-rata penurunan kadar GDP kelompok intervensi adalah 53,67±24,31 mg/dL dan p=0,021 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian edukasi melalui HPC dapat meningkatkan kepatuhan dan ketercapaian kadar glukosa darah puasa


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
I Gst. A. Km. Trianawati ◽  
I Kt. Ardana ◽  
I. B. Gd. Surya Abadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantuan media animasi terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IV SDN Gugus VI Abiansemal tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini ialah eksperimen semu (quasi-experimental design) menggunakan desain Non-equvalen Control Group Design. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas IV SDN Gugus VI Abiansemal tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 8 kelas berjumlah 246 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling pada kelompok kelas. Sehingga diperoleh kelas IV SDN 1 Mambal sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SDN 3 Mekar Bhuana sebagai kelas kontrol. Hasil perhitungan data gain skor ternormalisasi kompetensi pengetahuan IPA menunjukkan rata-rata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata- rata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas kontrol  eksperimen = 0,55 >  kontrol = 0,29). Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji- t dengan rumus polled varians. Kriteria pengujian pada taraf signifikansi 5% dan dk = 68. Diperoleh harga 5,445 thitung > ttabel 2,000. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model discovery learning berbantuan media animasi dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional di kelas IV SDN Gugus VI Abiansemal tahun ajaran 2018/2019


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Lilin Triani Putri ◽  
Harto Nuroso ◽  
Nur Khoiri

This study aims to determine the effectiveness of project-based learning for the student’s activeness and creative thinking skills of students of Class X SMA N 2 Semarang. This research is experimental study with method of Quasi Experimental Non-equivalent Control Group Design. The data in this study is the result of creative thinking skills and student’s activeness. Data were analyzed using two-sample t test analysis. Research shows that 1) there is no difference in the early of ability between class that follows of project based learning process and the class that follows the cooperative learning (tresult = 0,4089 < ttable = 1,6663), 2) there is a difference between the results of creative thinking skills of  the students that follow of project-based learning (tresult = 10,12 >  ttable = 1.6663) and students who follow cooperative learning, 3) there is a difference between the student’s activeness of students that follows project-based learning (tresult = 49,56 > ttabel = 1,6663) and student who follow cooperative learning. Based on the results of this study, it can be concluded that the project-based learning is more effective than cooperative learning in improving learning results in the form of the student’s activeness and creative thinking skills.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 923-934
Author(s):  
Siti Karlina Sari ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Evita Anggereini

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah terdapat pengaruh penerapan LKPD berdasarkan kerangka kerja TPACK terhadap pemecahan masalah matematika siswa (2) apakah terdapat pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematika terhadap hasil belajar siswa (3) apakah terdapat interaksi antara penerapan LKPD dan hasil belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental research dan desain penelitian posttest only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 20 Kota Jambi tahun ajaran 2020/2021. Pengambilan kelas sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan tes hasil belajar dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh penerapan LKPD berdasarkan kerangka kerja TPACK terhadap pemecahan masalah matematika siswa yang dapat dilihat dari nilai signifikasi dengan analisis data menggunakan ANOVA dua jalur yaitu 0.058, lebih besar dari 0.05. (2) terdapat pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematika terhadap hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai signifikasi dengan analisis data menggunakan ANOVA dua jalur yaitu 0.000, lebih kecil dari 0.05. (3) tidak terdapat interaksi antara penerapan LKPD dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terhadap hasil belajar siswa, yang dapat dilihat dari nilai signifikasi dengan analisis data menggunakan ANOVA dua jalur yaitu 0.364, lebih besar dari 0.05


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 6-12
Author(s):  
Tiara Fitry ◽  
Syafdi Maizora ◽  
Rusdi Rusdi

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa menggunakan model role playing lebih dari hasil belajar matematika siswa menggunakan pembelajaran ekspositori di SMPN 21 Kota Bengkulu pada pokok bahasan aritmetika sosial. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (Eksperimen semu) dengan desain penelitian yaitu The Nonequivalent Posttest-only  Control Group Design. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa tes akhir (posttest) yang berbentuk tes essay. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-t untuk sampel independen, diperoleh bahwa  dan , maka yang berarti  diterima. Hal ini didukung oleh perhitungan melalui SPSS versi 23 yang menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) = 0,159 dengan taraf signifikan ( ) = 0,05, sehingga Sig. (2-tailed) > ( ). Hasil penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa menggunakan model role playing sama dengan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran ekspositori di SMP Negeri 21 Kota BengkuluKata Kunci: hasil belajar matematika, model role playing, pembelajaran ekspositori.  AbstractThis research was purposed to know difference the student learning result of mathematics by using role playing learning model with expository learning on the subject of aritmetika sosial at the grade VII of Junior High School 21 Kota Bengkulu. This research was a quasi-experimental research design with nonequivalent posttest-only control group design. The instrument used in this research is posttest. The analysis hypotesis test used t-test for independent samples, hence obtained that  and , thus,  which means  is granted. SPSS version 23 program showed that the value of Sig. (2-tailed) = 0,159 with significance level ( ) = 0,05, thus Sig. (2-tailed) > ( ). The result of mathematics by using role playing model with the expository learning at SMPN 21 Bengkulu is equivalent.Keyword: results outcomes, role playing model, expository learning


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 63-70
Author(s):  
Jenny Oktarina

Pendahuluan: Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Usia remaja berada pada rentang 10-19 tahun. Seiring dengan masa transisi, remaja mempunyai permasalahan yang kompleks. Salah satunya adalah perilaku seks pra nikah. faktor yang mempengaruhi seks pra nikah pada remaja adalah kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dan mencegah seks pra nikah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi pada pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan hubungan seks pra nikah di SMAN 1 Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode: Penelitian ini menggunakan rancang bangun quasi experimental (eksperimental semu) jenis pre test – post test control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data dan analisis dilakukan dengan menggunakan uji t sampel berpasangan. Pendidikan kesehatan reproduksi diberikan tiga kali. Pre test dan post test dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan sikap.  Hasil: terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada pengetahuan dan sikap remaja.  pengetahuan pada remaja p=0,000 (p<0,05) dan sikap pada remaja p=0,014 (p<0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja di SMAN 1 Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap, Seks Pra Nikah. 


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 114-123
Author(s):  
Agustina Kurnia ◽  
Silvia Harleni ◽  
Sanimah M.Pd

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan media kotak matriks terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Selesai Tahun Pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental). Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontol. Teknik  sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa berbentuk uraian sebanyak 4 soal. Uji prasyarat yang digunakan adalah uji Liliefors untuk menguji normalitas data, sedangkan uji fisher untuk menguji homogenitas data. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh bahwa kedua populasi  berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji homogenitas diperoleh bahwa kedua populasi homogen (sama). Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media kotak matriks sangat berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen adalah sebesar 73,63 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 50,23. Terdapat  pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap pemahaman konsep matematika siswa yang dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis data yang menggunakan uji-t dengan nilai thitung > ttabel (4,499 > 1,671) dengan derajat kebebasan (db) = 60, dengan taraf signifikan 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas kontrol. Hal  ini berarti terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Head Together) dengan media kotak matriks terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selesai Tahun Pelajaran 2019/2020.


DIFFRACTION ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Visensius Man Un ◽  
Muhammad Nur Hudha ◽  
Kurriawan Budi Pranata

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 83-98
Author(s):  
Cati Martiyana ◽  
Emy Huriyati ◽  
Retna Siwi Padmawati

Latar Belakang. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) masih terjadi di berbagai negara. Ibu hamil, bayi, dan balita adalah kelompok rentan GAKI. Kebutuhan iodium pada ibu hamil meningkat menjadi 250 µg/hari dari 150 µg/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Asupan iodium harian tersebut harus terpenuhi agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap ibu atau janin diantaranya abortus, lahir mati, gangguan tumbuh kembang anak, dan dampak terburuk adalah lahir kretin. Wanita Usia Subur (WUS) merupakan sasaran potensial pendidikan kesehatan mengenai GAKI karena akan melahirkan generasi baru. Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keyakinan WUS mengenai GAKI, efektivitas media intervensi yang digunakan, faktor pendukung, dan penghambat pelaksanaan pendidikan kesehatan. Metode. Jenis penelitian kuantitatif quasi experimental pretest and post test control group design dengan dukungan data kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Wulung Gunung dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada bulan Maret sampai dengan Juni 2018. Kelompok eksperimen diintervensi dengan diskusi menggunakan leaflet sementara kelompok kontrol dengan ceramah menggunakan lembar balik. Sampel dipilih secara simple random sampling. Sebanyak 101 WUS yang sesuai dengan kriteria inklusi terbagi menjadi dua kelompok, kelompok eskperimen (n=54 orang) dan kelompok kontrol (n=47 orang). Data kuantitatif dianalisis dengan t test berpasangan, uji Wilcoxon, t test tidak berpasangan dan Mann Whitney, sementara data kualitatif dianalisis secara tematik. Hasil. Terdapat perbedaan rerata skor pengetahuan, sikap dan keyakinan yang tidak bermakna setelah intervensi antara kelompok diskusi dengan leaflet dan ceramah dengan lembar balik. Faktor pendukung adalah metode dan media intervensi yang dianggap menarik oleh peserta, sementara faktor penghambat adalah tidak semua peserta aktif dalam proses intervensi dan kondisi lingkungan sekitar yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. Kesimpulan. Metode diskusi dengan leaflet dan ceramah dengan lembar balik setara dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keyakinan individu, dan keduanya dapat menjadi alternatif pendidikan kesehatan mengenai GAKI di wilayah perdesaan endemik GAKI.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 122-129
Author(s):  
Yuyun Meinalufi ◽  
Supandi Supandi ◽  
Lukman Harun

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Ma’had Islam Semarang tahun 2020/2021. Melalui simple random sampling terpilih sampel yaitu kelas VIII B sebagai  kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS) berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) Ketuntasan belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional, (3) Prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional, (4) Pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah sebesar 35,5%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain, (5) Ketuntasan belajar siswa yang mendapatkan model Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan M-APOS lebih dari 85%, (6) Pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS) mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document