scholarly journals FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG SELF CARE MANAGEMENT DIABETES MELLITUS TIPE 2: A LITERATURE REVIEW

2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Fitri Andi Sabil ◽  
Kusrini S Kadar ◽  
Elly Lilianty Sjattar

ABSTRAK Latar belakang: Diabetes Melitus tipe 2 merupakan diabetes melitus yang paling sering dijumpai dan merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Tingginya angka kejadian Diabetes mellitus ini menjadi dasar bagi masyarakat dan tenaga dalam perawatan yang lebih jauh dengan cara melakukan manajemen perawatan diri ( Self care management ) yang tepat.Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor Yang mendukung Perawatan diabetes mellitus Pasien tipe 2.Metode: Data base yang dalam studi literatur ini adalah Google Scholar, Science Direct dan Pubmed. Didapatkan 58 artikel terkait perawatan diri dan diabetes mellitus tipe 2 yang sempurna dan dari tahun 2009-2017. Dari 58 artikel 10 artikel yang memenuhi syarat review.Hasil : Dari 10 artikel di dapatkan bahwa faktor- faktor yang mendukung self care management adalah health literacy, self efficacy  dan dukungan keluarga. Namun dari beberapa hasil penelitian tersebut health literacy  dan self efficacy merupakan faktor yang lebih mendominasi untuk mendukung Self care management yang tepat.Kata kunci: Literasi kesehatan dan self efficacy merupakan faktor yang mendukung manajemen perawatan diri yang tepat. Namun masih diperlukan beberapa literatur untuk mengetahui lebih jauh tentang kedua faktor tersebut untuk manajemen perawatan diri. Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2, literasi kesehatan, self efficacy , Keluarga, manajemen perawatan diri. 

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 272
Author(s):  
Muliana I Kadek ◽  
Martini Made ◽  
Pasek I Ketut

Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah yang memerlukan self care management dalam penatalaksanaannya. Kepatuhan pasien sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dari self care management diabetes. Kepatuhan dapat terjadi jika penderita memiliki keyakinan untuk sembuh, keyakinan ini dinamakan efikasi diri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kepatuhan self care management pada pasien diabetes melitus. Metode: Pencarian artikel menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Spingerlink untuk menemukan artikel yang sesuai dengan kreteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Hasil: Artikel terakhir yang digunakan dalam literature review ini sebanyak 10 artikel yang memenuhi kreteria inklusi. Secara keseluruhan studi menemukan hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kepatuhan self care management pada pasien diabetes melitus. Kesimpulan: Efikasi diri dan kepatuhan self care management merupakan komponen penting sebagai dasar untuk mencegah komplikasi terkait penyakit dan mempertahankan kualitas hidup pasien diabetes melitus.


Author(s):  
Abdullah Syafei ◽  
Sobar Darmaja

Abstrak Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis akibat gangguan produksi dan/atau resistensi insulin yang menyebabkan tingginya kadar glukosa darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dengan risiko kesakitan dan kematian tinggi. Manajemen perawatan diri merupakan salah satu faktor yang menentukan status kesehatan dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besaran pengaruh dari dukungan sosial, edukasi pasien, nutrition literacy dan efikasi diri terhadap manajemen perawatan diri pasien DM tipe 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode potong-lintang. Sampel yang digunakan sebanyak 75 pasien DM di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) mengunakan SmartPLS 2.0 dan SPSS 20. Temuan penelitian menunjukkan bahwa manajemen perawatan diri pasien DM tipe 2 dipengaruhi oleh faktor dukungan sosial sebesar 24,9%, faktor edukasi pasien sebesar 13,3%, faktor literasi gizi sebesar 7,9%, dan faktor efikasi diri sebesar 8,2%. Model struktural penelitian ini menjelaskan variabel manajemen perawatan diri sebesar 54,7%. Pihak puskesmas, khususnya penanggung jawab program penyakit tidak menular (PTM), lebih meningkatkan keterlibatan keluarga dalam kegiatan edukasi terkait perawatan diri pasien DM, agar kualitas perilaku manajemen perawatan diri menjadi lebih baik. Kata kunci: diabetes melitus, edukasi pasien, literasi gizi, efikasi diri, manajemen perawatan diri Abstract Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease caused by disturbances of insulin production and or insulin resistance which causes high blood glucose levels that may lead to health problems with a high risk of illness and death. Self-care management is one of the factors that determine the health status and quality of life of type 2 diabetes mellitus patients. The purpose of this study was to investigate the direct and indirect effects and magnitude of the effect of social support, patient education, nutrition literacy and self-efficacy to self-care management for type 2 DM patients. This study used a quantitative approach with a cross-sectional design. The participants were 75 DM patients in Ciputat Subdistrict, South Tangerang. Statistical analysis was conducted with Structural Equation Model (SEM) using SmartPLS 2.0 and SPSS 20. The research findings showed that self-care management of DM type 2 patients is influenced by social support factors (24.9%), patient education factor (13,3%), nutrition literacy factor (7.9%), and self-efficacy factor (8.2%). The structural model of this study described self-care management variables of 54.7%. The public health center, especially the non-communicable diseases (NCD) programs, should further increase the involvement of the family in educational activities related to DM patients self-care to improve the quality of self-care management. Keywords: Diabetes Mellitus, Patient Education, Nutrition literacy, Self-Efficacy, and Self-Care Management


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 54-65
Author(s):  
Lola Despitasari

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan hasil dari kegagalan atau penolakan tubuh mnggunakan zat insulin (resistensi insulin). Pada orang dengan diabetes tipe 2 diperlukan self care management untuk mengelola penyakitnya. Diabetes knowledge, self efficacy, self care agency merupakan faktor internal yang mempengaruhi self care management. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal yang mempengaruhi self care management pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di poli klinik khusus penyakit dalam RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini  dilakukan di Poli Klinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sampel berjumlah 60 orang dengan teknik accidental sampling, dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner SDSCA, ASAS-R, DMSES, dan kuesioner diabetes knowledge. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56.7% responden memiliki self care management yang kurang baik, 50% responden dengan self care agency kurang baik, 46.7% responden dengan self efficacy kurang baik, dan 61.7% responden dengan diabetes knowledge kurang baik. Terdapat hubungan antara self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge dengan self care management dengan nilai p value (≤ 0.05). Terdapat hubungan antara self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge dengan self care management di poli klinik khusus penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Disarankan kepada pasien diabetes mellitus tipe 2 untuk meningkatkan self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge nya. Kata Kunci : Diabetes mellitus tipe 2, self care management, self care agency, self efficacy, diabetes knowledge


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Anita Rosman ◽  
Saldy Yusuf ◽  
Takdir Tahir

ABSTRAKPenderita Diabetes Melitus (DM) tiap tahunnya mengalami peningkatan, apabila tidak tertangani dengan baik maka akan menimbulkan berbagai macam komplikasi. Komplikasi dan resiko dapat dicegah apabila perilaku terhadap pola hidup dan kebiasan pasien DM dapat berubah. Terdapat beberapa teori perubahan perilaku yang dapat di gunakan dalam melakukan edukasi kesehatan pada pasien DM. Meskipun demikian evaluasi terhadap konsep, model atau teori sebagai media edukasi dalam perubahan perilaku pasien DM belum diketahui. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui konsep, model atau teori yang efektif digunakan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada pasien DM dalam merubah perilaku mereka. Metode yang digunakan dengan cara melakukan pencarian beberapa studi yang diterbitkan melalui database PubMed, Science Direct, Wiley dan Google Scholar. Strategi pencarian menggunakan kombinasi istilah MeSH Terms. Pertanyaan penelitian dirancang dengan menggunakan prinsip PICO. Studi yang dipilih diterbitkan dari tahun 2015-2019. Setelah dilakukan pencarian artikel dengan kata kunci tersebut maka total artikel yang di review dalam tinjauan literatur ini sebanyak delapan artikel. Konsep, model atau teori PRECEDE PROCEED paling banyak digunakan dalam pencarian literatur ini dibandingkan dengan model yang lain dan salah satu penelitian mengatakan bahwa peningkatan yang signifikan sudah terjadi sejak bulan pertama setelah dilakukannya intervensi.Kata Kunci :  diabetes mellitus, theory, model, behaviorABSTRACTPatients with Diabetes Mellitus (DM) have increased every year, if not handled properly it will cause various kinds of complications. Complications and risks can be prevented if behavior towards the lifestyle and habits of DM patients can change. There are several theories of behavior change that can be used in health education for DM patients. However the evaluation of concepts, models or theories as educational media in changing the behavior of DM patients is unknown. The purpose of this literature review is to find out the concepts, models or theories that are effectively used to provide health education to DM patients in changing their behavior. The method used by searching several studies published through the PubMed, Science Direct, Wiley and Google Scholar databases. The search strategy uses a combination of MeSH Terms. Research questions were designed using PICO principles. Selected studies were published from 2015-2019. After searching for articles with these keywords, the total articles reviewed in this literature review were eight articles. The concept, model or theory of PRECEDE PROCEED is the most widely used in this literature search compared to other models and one of the studies says that a significant increase has occurred since the first month after the intervention.Keywords : diabetes mellitus, theory, model, behavior


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 189-198
Author(s):  
Hanifah Sapto Putri

Etlingera elatior atau kecombrang merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai efek farmakologis diantaranya yaitu sebagai antihiperglikemi pada penyakit diabetes mellitus. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui efek tanaman kecombrang dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Sumber yang digunakan terdiri dari dua puluh delapan sumber yang berasal dari Google Scholar, Pubmed, NCBI, Elsevier, dan situs-situs lainnya dengan rentang waktu 2010-2020. Artikel tersebut kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yaitu mengumpulkan, mengevaluasi dan mengembangkan penelitian pada fokus topik tertentu. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman kecombrang memiliki manfaat sebagai antihiperglikemi. Di mana senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik dan saponin yang ada pada tanaman kecombrang memiliki kemampuan menghambat enzim amilase dan glukosidase, menetralkan radikal bebas, serta sebagai proteksi terhadap kerusakan sel beta pankreas dalam aktivitas antihiperglikemi pada pasien diabetes melitus.


Author(s):  
Maddalena De Maria ◽  
Diletta Fabrizi ◽  
Michela Luciani ◽  
Rosario Caruso ◽  
Stefania Di Mauro ◽  
...  

Abstract Background The Self-care of Diabetes Inventory (SCODI) is a theory-based tool that measures self-care, a key strategy in the appropriate treatment of diabetes. However, despite the clinical differences between people with Type 1 Diabetes Mellitus (T1DM) and Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM), the psychometric properties of the SCODI were only tested in mixed samples. Purpose This study aims to test the psychometric performances of the SCODI in two separate groups of adults with T1DM and T2DM. Methods This is a secondary analysis from two previous multicentre cross-sectional observational studies involving patients with T1DM (n = 181) and T2DM (n = 540). We tested dimensionality with confirmatory factor analysis and reliability with a multidimensional model-based coefficient for every scale of the SCODI: self-care maintenance, self-care monitoring, self-care management, and self-care self-efficacy. Results We found that the SCODI showed the same dimensionality, with minimal variation in factor loadings for each factor and each scale among T1DM and T2DM groups. High reliability for each scale in both groups was also found (self-care maintenance: T1DM = 0.86, T2DM = 0.83; self-care monitoring: T1DM = 0.84, T2DM = 1.00; self-care management: T1DM = 0.87, T2DM = 0.86; self-care self-efficacy: T1DM = 0.88; T2DM = 0.86). Conclusion The SCODI can be used for measuring self-care in people with T1DM, T2DM, or mixed groups using identical scoring procedures. Considering the well-known differences between Type 1 and Type 2 diabetes diseases and patients’ characteristics, our results support the generalizability of the self-care theory on which the instrument is based.


Author(s):  
Ni Nyoman Suardani ◽  
Wira Kusuma Putra ◽  
I.G. Agus Prasetya Krisna

Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Perawatan diri merupakan salah satu usaha pencegahan komplikasi dan menurunkan angka kematian pada diabetes mellitus. Self care management pada penderita diabetes melitus dapat ditingkatkan dengan memberikan pendidikan kesehatan, salah satunya melalui video. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan melalui video terhadap self care management pada diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Interna RSD Mangusada Badung. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dengan desain one group pre-test and post-test. Jumlah sampel 37 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner summary of diabetes self-care activities. Data dianalisis menggunakan uji wilxocon. Hasil penelitian sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar self care management cukup sebanyak 24 responden (64.9%) terjadi peningkatan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar self care management baik sebanyak 26 responden (70,3%). Analisis pengaruh pendidikan kesehatan melalui video terhadap self care management pada diabetes melitus tipe 2 didapatkan nilai p<0,001. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui video terhadap self care management pada diabetes melitus tipe 2. Rekomendasi penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perawat agar selalu memberikan pendidikan kesehatan kepada penderita diabetes mellitus tipe 2 sehingga meningkatkan self care management pada diabetes


2013 ◽  
Vol 25 (9) ◽  
pp. 495-502 ◽  
Author(s):  
Walton Bohanny ◽  
Shu-Fang Vivienne Wu ◽  
Chieh-Yu Liu ◽  
Shu-Hui Yeh ◽  
Shiow-Luan Tsay ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document