scholarly journals Efektifitas Media Booklet Terhadap Pengetahuan Jenis Tumbuhan Paku Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

BIODIK ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 23-32
Author(s):  
Muswita Muswita ◽  
Upik Yelianti ◽  
Pinta Murni

One of the obstacles faced by students in studying plant taxonomy is the difficulty of recognizing various types of ferns. The purpose of the study was to develop a media booklet on knowledge of fern species in Biology Education study program students. The research method is a quasi experimental design (Pretest-Posttest Control Group Design). The instrument is a written test sheet in the form of multiple choice. The pretest and posttest data were analyzed using SPSS using the paired sample t-test, then continued with the independent sample t-test. Test data independent sample t test obtained Sig. (2-tailed) of 0.000 < 0.05. N-Gain Score, shows the average value of N for the experimental class is 69.79 which is included in the "fairly effective" category. With a minimum N-gain score of 50% and a maximum of 87%. While the average value of the N-gain score in the control class is 55.05% which is included in the "less effective" category. With a minimum N-gain score of 33% and a maximum of 75%. The conclusion is that the use of booklets is more effective in learning to increase students' knowledge of the introduction of fern species. Abstrak. Salah satu kendala yang dihadapi mahasiswa dalam pempelajaran taksonomi tumbuhan adala  kesulitan   mengenal berbagai jenis tumbuhan paku.   Tujuan penelitian adalah mengembangkan Media booklet terhadap pengetahuan  jenis tumbuhan paku pada mahasiswa program studi Pendidikan Biologi. Metode penelitian adalah quasi experimental design (Pretest-Posttest Control Group Design). Instrumen berupa lembar tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Data pretest dan  posttest  dianalisis  menggunakan SPSS dengan menggunakan uji paired sample t-test, kemudian dilanjutkan dengan uji independent sample t-test. Data Uji independent sample t test diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. N-Gain Score, menunjukkan  nilai rata-rata N untuk kelas eksperimen adalah  69,79 termasuk dalam kategori “cukup efektif”. Dengan nilai N-gain score minimal 50% dan maksimal 87%. Sedangkan nilai rata-rata N-gain score pada kelas kontrol adalah sebesar 55,05% termasuk dalam kategori “kurang efektif”. Dengan nilai N-gain score minimal 33% dan  maksimal 75%.  Simpulannya  adalah penggunaan  booklet lebih efektif digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa terhadap pengenalan  jenis tumbuhan paku.  

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 87-91
Author(s):  
Triana Indrayani ◽  
Marlyina Marlyina ◽  
Jenny Anna Siauta

Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2017 masalah gizi buruk pd balita 0-23 bulan sebesar 3,1%. Stimulasi dalam masa bayi sangat membantu dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Quasi-Experimental Design, pre dan post test with Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Sampling.Sampel pada penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan sebanyak 30 Bayi. 15 bayi akan dijadikan kelompok Eksperimen dan 15 bayi akan dijadikan kelompok Kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan bayi 3-6 bulan (P value  = 0,000) yang berarti P value< ɑ. Adanya pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan bayi 3-6 bulan di Posyandu Deho tahun 2019. Pijat bayi dapat dijadikan intervensi dalam mengoptimalkan pertumbuhan anak


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Nen Nurhemah

 Penelitian dilatar belakangi belum terlaksananya pembelajaran dengan maksimal. Belum maksimalnya pembelajaran tersebut karena masih terbatasnya kemampuan pendidik mengelola waktu dan sumber belajar yang hanya tarbatas dari buku pelajaran, terbatasnya media ataupun sumber belajar untuk peserta didik. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan media alternatif dalam meningkatkan pemahaman pengetahuan konseptual dan kemandirian Belajar siswa. Penelitian menggunakan Bentuk desain yang dipilih adalah Quasi Experimental Design. Bentuk design Quasi Experimental yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design dimana setiap perlakuan yang diberikan berbeda untuk mengetahui seberapa besar manfaat dalam penggunaan smartphone dialam pembelajaran. Tahapan pelaksanaannya meliputi 1) melakukan pendahuluan yang dituangkan dalam proposal yang terdiri dari menentukan latar belakang sebagai masalah dari penelitian kemudian merumuskan masalah, menentukan hipotesis, dan mengumpulkan literatur yang relevan 2) menyusun perangkat pembelajaran, membuat kisi-kisi instrumen, dan instrumen penelitian berupa soal pengetahuan konseptual dan instrumen berupa angket Kemandirian Belajar siswa. Faktor yang diteliti yaitu perbedaan yang mendasar tentang penggunaan media smartphone dan prbedaan gender terhadap pengetahuan konseptual dan kemandirian belajar siswa. melihat hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t (independent-Samples T Test) menggunakan SPSS Windows 24 dengan hasil thitung4,832 dan Ftabel2,120 signifikan pada α 0,05, nilai rata – rata model pembelajaran yang menggunakan media smartphone sebesar 60,56 dan model pembelajaran Ekspositori sebesar 46,39 dan uji t (independent-Samples T Test) menggunakan SPSS Windows 24 dengan hasil thitung3,297 dan Ftabel2,120 signifikan pada α 0,05, nilai rata – rata kemandirian belajar yang menggunakan media smartphone sebesar 65,28 dan model pembelajaran Ekspositori sebesar 54,94 Hal ini berarti terdapat perbedaan terhadap penggunaan media smartphone dan kelas virtual terhadap pengetahuan konseptual dan kemandirian belajar di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Background research has not implemented maximal learning. The lack of learning is due to the limited ability of educators to manage time and learning resources that are only tarbatas from textbooks, limited media or learning resources for learners. The purpose of this study is to provide alternative media in improving the understanding of conceptual knowledge and independence of student learning. The research using the selected design form is Quasi Experimental Design. Quasi Experimental design form used is Nonequivalent Control Group Design where each given treatment is different to know how much benefit in the use of smartphones in the learning. Implementation stages include 1) preliminary as outlined in the proposal which consists of determining the background as the problem of the research then formulating the problem, determining the hypothesis, and collecting relevant literature 2) composing learning tools, making the instrument gratings, and research instruments in the form of questions conceptual knowledge and instruments in the form of questionnaire Student Learning Independence. Factors studied are the fundamental differences regarding the use of smartphone media and gender differences to the conceptual knowledge and student learning independence. see the results of hypothesis testing using t-test (independent-Samples T Test) using SPSS Windows 24 with thitung4,832 and Ftabel2,120 significant at α 0.05, the average value of learning models using smartphone media of 60.56 and Expository learning model of 46.39 and t-test (independent-Samples T Test) using SPSS Windows 24 with thitung3.297 and Ftable2,120 significant at α 0.05, the average value of learning independence using smartphone media of 65, 28 and Expository learning model of 54.94 This means that there is a difference to the use of smartphone media and virtual classroom to the conceptual knowledge and learning independence in SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Prasetya Utami ◽  
Yunia Hastami ◽  
Siti Munawaroh ◽  
Nanang Wiyono

<p><strong>Pendahuluan : </strong>Neuroanatomi merupakan ilmu penting bagi kedokteran, namun<strong> </strong>masih ditemukan mahasiswa kedokteran yang merasa kesulitan memahami pembelajaran neuroanatomi. Salah satu faktor yang berperan penting adalah media pembelajaran anatomi. Kadaver merupakan media pembelajaran anatomi tradisional yang masih digunakan hingga saat ini dengan berbagai kekurangan dan kelebihan  yang dimilikinya. Sedangkan media video merupakan media pembelajaran anatomi yang diniliai lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga di nilai bisa sebagai media alternatif selain kadaver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran anatomi menggunakan kadaver dibandingkan video terhadap pemahaman neuroanatomi mahasiswa kedokteran.</p><p><strong>Metode : </strong>Jenis penelitian ini ialah Quasi Experimental Research dengan Pretest Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi kedokteran UNS tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 oranag. Data kemudian diolah dengan uji Paired Sample T-Test dan Independent T-test menggunakan program SPSS 22.</p><p><strong>Hasil : </strong>Hasil Paired Sample T-Test kelompok kadaver dan video menunjukan nilai Sig. (2-tailed) &lt; 0,05 yaitu 0,000. Sehingga media kadaver maupun video dinilai efektif terhadap pemahaman neuroanatomi mahasiswa. Hasil uji Independent T-test untuk mengetahui perbedaan antara efektivitas media pembelajaran anatomi menggunakan kadaver dibandingkan video terhadap pemahaman neuroanatomi mahasiswa kedokteran memperlihatkan nilai p = 0,730, sehingga menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena p 0,05 pada taraf signifikan 5%.</p><p><strong>Kes</strong><strong>impulan : </strong>Media pembelajaran anatomi kadaver maupun video terbukti efektif meningkatkan pemahaman neuroanatomi pada mahasiswa kedokteran. Selain itu, media pembelajaran anatomi kadaver dibandingkan video memiliki efektivitas yang sama terhadap pemahaman neuroanatomi pada mahasiswa kedokteran</p><p><strong>Kata kunci : Kadaver; Video Anatomi; Pemahaman Neuroanatomi</strong></p>


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Putu Karolina

This study aimed to answer whether using chessboard technique in responding to short story develops student’s speaking skill or not. The method used in this study was one of the quasi-experimental designs: pretest-posttest non-equivalent comparison control group design. The population of the study was the eleventh-grade student at SMA N 12Palembang and the sample were taken from the population by using purposive sampling. The data were collected by using two instruments, test and questionnaire. The test wasgiven twice to the experimental and control group, as the pretest and the posttest. Thequestionnaire was distributed to the experimental group after conducting the treatment to get more information related to the problem of the study. To verify the hypothesis, thedata from pretest and posttest on the experimental and control group were analyzed byusing paired sample t-test and independent sample t-test. The result of the study showed that applying chessboard technique in responding to the short story develops student’s speaking skills. Some students (60%) in the experimental group achieve good category compared to only a few students (20%) in control group. 


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


Author(s):  
Maria Dewati ◽  
Yoga Budi Bhakti ◽  
Irnin Agustina Dwi Astuti

<p class="AbstractEnglish"><strong>Abstract: </strong>STEM-based learning can help students to use technology and compile an experiment that can prove a postulate or concept. The purpose of this study was to determine the role of Smartphone Microscopes as STEM-based physics learning media to improve understanding of optical concepts. The method used in this study is a quasi-experimental method with a Post-Test Only Control Group Design research design, which involved 84 Physic Education students as research samples. Determination of the sample using a cluster Random sampling technique. The research instrument used was an observation sheet and an optical concept understanding test sheet. The data analysis technique used is .the Paired Sample T-test. The results showed that 1) smartphone microscope is one of the most effective learning media in STEM learning, and 2) The understanding of student intelligence concepts increases through STEM learning.</p><p class="AbstrakIndonesia"><strong>Abstrak: </strong>Pembelajaran berbasis STEM dapat membantu peserta didik untuk menggunakan teknologi dan merangkai sebuah percobaan yang dapat membuktikan sebuah hukum atau konsep sains. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan <em>Microscope Smartphone</em> sebagai media pembelajaran Fisika dalam implementasi pembelajaran berbasis STEM untuk meningkatkan pemahaman konsep optik.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi-eksperimen dengan desain penelitian <em>The Pretest </em><em>Post</em><em>t</em><em>est Only Control Group Design</em>, yang melibatkan 84 mahasiswa Pendidikan Fisika sebagai sampel penelitian. Penentuan sampel menggunakan teknik <em>cluster </em><em>rundom </em><em>sampling</em>. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes pemahaman konsep optik. Teknik analisis data yang digunakan <em>Paired Sample T-test</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) <em>microscope smartphone</em> merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dalam pembelajaran STEM, dan 2) Pemahaman konsep optik mahasiswa meningkatkan melalui pembelajaran STEM</p>


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


2017 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 283
Author(s):  
Reni Heryani ◽  
Mona Dewi Utari

<p><em>Dysmenorrhea </em>/ nyeri haid adalah nyeri menjelang atau selama haid, yang kadang menyebabkan gangguan aktivitas dan memerlukan istirahat. Nyeri menstruasi atau <em>dysmenorrhea</em> adalah kekakuan atau kejang di bagian bawah perut akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi<em> Dismenorea</em> primer didefinisikan sebagai nyeri haid yang tidak berhubungan dengan kondisi patologis pelvis. Nyeri yang biasanya dirasakan adalah kram yang timbul-hilang atau nyeri yang terus menerus biasanya pada perut bagian bawah yang menjalar sampai ke punggung bagian bawah. Salah satu <em>exercise</em> yang dapat diberikan untuk nyeri <em>dysmenorrhea </em> ini adalah dengan pemberian terapi musik<em> </em>dan<em> back exercise</em>.</p><p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian terapi musik dan <em>back exercise </em>terhadap penurunan nyeri <em>dysmenorrhea. </em><em></em></p><p>Penelitian ini merupakan penelitian <em>Quasi experimental pre and post test with control group design. </em>Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri yang sedang mengalami  menstruasi dengan  nyeri <em>dysmenorrhea</em> dengan jumlah responden sebanyak 50 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 sebagai kelompok eksperimen, diberikan perlakukan terapi musik (<em>mozart</em>) dan <em>back exercise </em> dan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi musik (<em>mozart</em>) dan back<em> exercise</em>. Pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis <em>Paired Sample T- test </em>untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik dan <em>back exercice </em>terhadap <em>dysmenorrhea </em>primer. Kemudian untuk uji beda pengaruh antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan digunakan uji <em>Independent Sample T-test.</em><em></em></p><p>Tingkat nyeri <em>dismenorhoea</em> sebelum diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat sedang (rata-rata : 2,08) dan setelah diberikan perlakuan adalah adalah nyeri tingkat ringan (rata rata = 0,88). Uji efektifitas menggunakan <em>Paired Sample T-Test</em> pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil p= 0,00 dan pada kelompok kontrol p= 0,00. Dengan demikian terapi musik (<em>mozart</em>) dan <em>back exercise </em>efektif menurunkan tingkat nyeri <em>dismenorhea</em>. Penelitian ini diharapkan dapat meringankan nyeri disminerrhea yang dialami setiap wanita pada saat menstruasi.</p>


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 254-263
Author(s):  
Lidia Susanti ◽  
Carla Imbiri

Abstract. The purpose of this study was to describe the effectiveness of learning using ARCS motivation in Christian Religious Education subjects 1st grade of the elementary school. The design used in this study was a quasi experimental design and nonequivalent control group design method with 57 research subjects in 1st grade of Charis Christian Elementary School. Learning models with ARCS motivation design as independent variables and learning outcomes as dependent variables. Through testing the difference between independent samples T-Test between the control class and the experimental class (ARCS), it was proved that there were significant differences in learning outcomes between the experimental class and the control class t (57) = 4,050; p <0.05. Based on the results of the independent sample T-Test analysis, a significant value (Sig. (2 tailed) = 0.000) was obtained between the experimental class and the control class. From the results of this study it could be concluded that the implementation of ARCS motivation design can significantly improve learning outcomes in Christian Religious Education subjects in 1st grade of the elementary school.Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran efektivitas pembelajaran menggunakan motivasi ARCS pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di kelas 1 SD. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experimental design metode nonequivalent control group design dengan subyek penelitian 57 siswa kelas 1 SD Kristen Charis. Model pembelajaran dengan desain motivasi ARCS sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Melalui uji perbedaan independent samples T-Test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen (ARCS), terbukti ada perbedaan pada hasil belajar yang signifikan antara kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol t(57) = 4,050; p<0.05. Berdasarkan hasil analisa independent sample T-Test, diperoleh nilai yang signifikan (Sig.(2 tailed)=0.000) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan desain motivasi ARCS dapat secara signifikan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAK di kelas 1 SD.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Nike Prasasty ◽  
Siwi Utaminingtyas

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap  hasil belajar Matematika pada materi bangun datar siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Experimental Design jenis Noneequivalent Control Group Design. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Analisis data dengan uji releted sample t-test dan uji regresi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada perbedaan dan pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap  hasil belajar Matematika pada materi bangun datar siswa Sekolah Dasar. Hal ini ditandai dengan perhitungan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 74,22 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yaitu sebesar 26,63. Berdasarkan analisis t-test dapat diketahui bahwa nilai t 8,893 > 2,052 dan nilai Sig. 0,000 < 0,025 sedangkan pada uji regresi dapat diketahui bahwa nilai 2,060 > 2,052 dan nilai Sig. 0,953 > 0,05.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document